TAP..
TAP..
...........
Suara langkah kaki seorang pria bergema dilorong sepi nan gelap, mata berwana abu kegelapannya bagaikan elang yang ingin memangsa santapannya, ia terus berjalan mendekat dan terus mendekat tatkala seorang wanita yang ia incar melihatnya dalam jarak dekat.
"Hahaha.. Sayang seharusnya kamu tidak melewati batas, Apa kau tak sabar menunggu hukuman dariku baby? " ucap laki-laki tampan itu semakin mendekat dan memojok wanitanya.
"Mm-menjauh ku mohon menjauh, jangan mendekat apa salahku kenapa kk-kau menculik ku?" ucap sang gadis bergetar dan mundur perlahan
"Menjauh? Kau pikir setelah ini bisa lepas dariku Hem? " Ucap laki-laki tersebut dengan tatapan marah semakin mendekati gadis tersebut.
"Kumohon jangan mendekat hiks, tolong jangan seperti ini aku takut, kumohon menjauhlah. Apa salahku? kenapa kau sangat kejam ha? Kumohon lepaskan aku" sang gadis tersebut terjatuh lemas dengan air mata mengalir..
penasaran? yuk baca sekarang!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadina naa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ITKK
Happy Reading wak eee....
________oOo________
Pukul 13.00 wib
Zanendra dan Violleta baru saja sampai di area parkir mobil di gedung Apartemen yang Zanendra tempati tersebut.
"Ayo turun, Cepat! katanya mau ambil ponsel yang aku sita." ujar Zanendra menatap datar kearah Violleta yang terlihat sedang melamun.
"Ehh.. Iya kak, ini juga mau turun" balas Violleta gelagapan. Ia baru sadar kalau sedari tadi mereka sudah sampai di area Apartemen.
"Kamu lagi mikirin apa sampe segitunya tidak fokus?" tanya Zanendra heran.
Pasalnya Violleta terlihat begitu bingung dan terlihat sedikit lebih banyak diam diperjalanan pulang, sampai-sampai Violleta tidak sadar kalau mereka sudah sampai di Apartemen Zanendra.
"Engga kak, aku lupa ada tugas kampus yang belum aku selesaikan.. Makanya aku kepikiran terus." bohong Violleta, sedari tadi ia sedang memikirkan cara agar bisa lepas dari jeratan Zanendra.
"Yaudah kesiniin tugas kamu, kasih tau tugasnya apa, biar ku suruh anak buah ku mengerjakan tugas kuliah mu itu, biar kamu tidak merasa terbebani dengan tugas-tugas yang membuat mu seperti sekarang ini, jadi saat berada dekat bersama ku kamu tidak banyak melamun dan stres mikirin tugas." ujar Zanendra perhatian sambil menggenggam tangan Violleta yang terasa dingin dan berkeringat.
'Aduh gimana ini, niat ingin lepas dari dia malah ditarik lagi' batin Violleta cemas.
"Eng.. Engak usah kak, aku bisa lakukan sendiri, lagian tulisan aku beda dengan orang suruhan kakak, jadi lebih baik aku buat sendiri saja Kak" balas Violleta merasa cemas. Ia berusaha menolak dan beralasan yang masuk di akal.
"Tidak apa-apa, anak buah ku bisa menjiplak tulisan orang lain." balas Zanendra Santai namun malah membuat Violleta keta ketir.
"E-engga perlu kak, aku saja nanti yang ngerjain sendiri, lagian lebih baik dan bagus juga ngerjain sendiri biar bisa memahami isi materi dan apa yang sedang di pelajari." balas Violleta sedikit bijak, agar Zanendra percaya dengan Alasannya kali ini.
"Hmm.. Baiklah. Tapi, ku harap kau tak terlihat murung dan banyak pikiran saat bersama ku baby, jika hal itu terjadi aku pastikan dosen yang mengajar mu bermasalah dengan ku!" ancam Zanendra kepada Violleta yang wajahnya sekarang terlihat sedikit pucat.
"I-iya kak, akan aku usahakan tak memikirkan hal itu dan menjadi kan beban di pikiran ku" balas Violleta agak takut dan kalut dengar ancam dari Zanendra itu.
"Hmm ya sudah, ayok kita turun dan masuk kedalam" ajak Zanendra.
_________oOo_________
Mereka pun berjalan menuju lift yang terletak tak jauh dari parkir mobil mereka, setelah sampai di lantai tujuan, mereka pun keluar dan berjalan menuju Apartemen mereka.
Sesaat setelah sampai didalam Apartemen, Zanendra pun masuk kedalam kamar nya lalu mengambil sesuatu di dalam kamar tersebut, setelah selesai ia pun keluar menghampiri Violleta yang sedang duduk di ruang tamu.
"Ini ponsel nya.. tapi, ingat! Jangan sekali kali kamu gunakan untuk menghubungi pria mana pun selain Aku, papa dan Arkena." ujar Zanendra menegaskan setiap kata katanya.
"T-tapi kak, tentunya aku tak bisa mengiyakan syarat syarat kakak itu, aku juga punya teman organisasi, dan teman kampus yang tentunya aku harus berkomunikasi dengan mereka, belum lagi aku juga harus memantau ataupun berkomunikasi dengan cru-" ucap Violleta panjang lebih dan hampir kelepasan tanpa sadar.
"Cru? Crush kamu, yang kamu maksud babygirl?!! " tanya Zanendra dengan muka sedikit memerah dan terlihat sangat marah.
"Ehh.. E-engga maksudnya aku.. Hmm kel.. Kelas ya kelas organisasi di kampus" balas Violleta mengarang, Violleta padahal tidak memiliki kelas organisasi apa pun dikampus.
"Kenapa harus dengan laki-laki hmm baby? apa teman perempuan mu itu tidak bisa berfungsi lagi pendengaran nya sampai sampai kamu harus berbicara dengan laki-laki hmm?" tanya Zanendra yang mulai berjalan mendekati Violleta yang terlihat ketakutan.
"Emm.. T-teman ku itu kebanyakan b-boty kak, i-iya mereka sedikit gemulai, jadi ya ga masalah aku dekat dengan teman ku itu, lagian mama papa ga pernah ngelarang aku untuk dekat dan berteman dengan siapa pun kak" balas Violleta yang membuat Zanendra semakin menatapnya tajam.
"Aku tidak peduli mau boty ataupun siluman sekalipun, Jika orang tua mu tak melarang mu dekat dengan pria mana pun, bukan berarti aku akan bersikap sama seperti mereka, kau harus tau Violleta bahwa aku lah pemilik mu.. Dan laki-laki lain tidak boleh mendekati mu walau pun hanya sejengkal!! Kau harus pahami itu." tukas Zanendra menekankan setiap kalimat kalimat nya kepada Violleta yang tampak takut dengan nya.
"K-kak, itu sama saja kakak merampas kebebasan ku kak, sejauh ini aku selalu menuruti ucapan kakak, tapi bukan berarti aku selalu dengar dan patuh setiap kakak ngatur ngatur aku kak, aku juga manusia sama seperti kakak yang memiliki kebebasan dalam bertindak, selagi tidak melanggar hukum tidak masalah kak, kenapa kakak malah melarang larang aku melakuan ini itu, emangnya aku boneka nya kakak?" ucap Violleta panjang lebar berusaha membela diri dan mengeluarkan uneg uneg di dalam hati nya.
" Kau sudah berani dengan ku hah?" ucap Zanendra marah kepada Violleta, ia juga menekan pipi Violleta kuat.
"S-sakit kak, lepasin" pinta Violleta kepada Zanendra.
Zanendra pun melepaskan tautan tangan nya dari pipi Violleta.
"Sekali lagi aku dengar kau membantah. maka, siap siap saja hukuman yang akan menanti mu Violleta Arrabelle Zevalethea!!" ucap Zanendra penuh ancaman kepada Violleta.
Violleta yang mendengar hal itu hanya diam dan manahan isak tangisan nya. Dia merasa tidak mampu dan tidak kuat lagi terus menerus di Atur oleh Zanendra layaknya sebuah mainan.
'Tuhan ku mohon jauhi aku dari laki-laki ini, sungguh aku tidak mau berurusan dengan laki-laki tak punya hati ini' suara batin Violleta yang sudah tak sanggup lagi menghadapi semuanya
Zanendra pun menarik Violleta duduk di samping nya, lalu memeluk erat tubuh gadis tersebut.
"Jangan nangis, kau tidak sedang aku aniaya jadi jangan cengeng Vio!! aku tidak suka kau terus terusan menangis saat bersama dengan ku! Apalagi saat aku berbicara dengan mu." ucap Zanendra dengan nada dinginnya, namun masih memeluk tubuh Violleta yang masih menangis sesegukan di dalam pelukannya itu.
Violleta masih tetap diam, saat Zanendra masih terus terusan mengeluarkan kalimat kalimat ancaman untuknya dan berbicara penuh penekan yang membuat mentalnya down.
Ia takut salah bicara jika ia Menjawab pertanyaan Zanendra terus-menerus menusuk hatinya, namun ia juga tidak bisa melawan Apalagi dengan watak Zanendra yang otoriter dan selalu ingin menang sendiri. Maka ia akan dihukum oleh pria itu jika Violleta salah dalam berucap dan dalam bertindak.
Jika hal itu terjadi maka Violleta akan mendapatkan hukuman yang tak pantas dilakukan Zanendra kepada Violleta. Maka
diam adalah jawaban paling baik dan tepat menurut Violleta.
___________oOo____________
Maaf kalau ceritanya ngawur ngidul, author masih baru pertama kali nulis, dan sedikit bingung ya besty, kalau tidak sesuai silahkan kirimkan komentar dan saran ya.. Makasih yang telah membaca