NovelToon NovelToon
Regulus

Regulus

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Barat
Popularitas:587
Nilai: 5
Nama Author: Sugito Koganei

Rojak adalah pemuda culun yang selalu menjadi bulan-bulanan akibat dirinya yang begitu lemah, miskin, dan tidak menarik untuk dipandang. Rojak selalu dipermalukan banyak orang.

Suatu hari, ia menemukan sebuah berlian yang menelan diri ke dalam tubuh Rojak. Karena itu, dirinya menjadi manusia berkepala singa berwarna putih karena sebuah penglihatan di masa lalu. Apa hubungannya dengan Rojak? Saksikan ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sugito Koganei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 21 - Melawan Nenek Sihir jahat

Melanjutkan kisah sebelumnya, dimana Rizal mengajak Rojak ketemuan.

Di dalam gedung tua yang telah lama terbengkalai, jendela-jendelanya tertutup oleh debu dan sarang laba-laba, Rizal duduk di salah satu sudut ruang besar itu. Dengan tenang, ia mengunyah burger yang baru saja dibelinya, menunggu kedatangan Rojak. Suara gemerisik dari tikus yang melintas dan angin yang berdesir melalui celah-celah tembok menambah kesan seram pada tempat itu.

Tak lama kemudian, pintu besar gedung tua itu berderit terbuka. Rojak melangkah masuk, diikuti oleh Poppy, Vina, dan Angie. Rizal terkejut melihat Rojak datang membawa teman-teman.

"Sudah datang lu, Jak, dan kenapa bawa teman-teman?" tanya Rizal, bingung.

"Vina mau ikut, sedangkan Angie dan Poppy cuma ikut-ikutan." jawab Rojak santai.

Rojak kemudian bertanya untuk langsung menuju intinya.

"Apa yang terjadi semalam, Zal?"

Rizal menatap mereka dengan mata lelah.

"Semalam gw lagi coba upgrade sistem Wakusei, tapi di tengah jalan tiba-tiba diserang iblis kiriman Mbah Rukmini. Parahnya, beberapa ilmuwan sampai tewas."

Angie langsung merespon dengan skeptis.

"Gw gak percaya sama kamu, Rizal. Pasti kamu lagi mau nipu kita!"

Vina mencoba menenangkan Angie.

"Sshh... Angie, Rizal serius."

Rizal hanya tersenyum melihat reaksi Angie, karena ia tahu Angie masih marah padanya.

Tiba-tiba, Poppy bersikap aneh. Angie mendekati Poppy dan bertanya,

"Poppy, ada apa dengan kamu?"

Vina yang pertama kali menyadari perubahan pada Poppy, kemudian Rojak dan akhirnya Rizal menyadari jika Poppy dirasuki oleh iblis kiriman Mbah Rukmini. Rizal berteriak.

"ANGIE AWAS!" teriak Rizal.

Benar saja, Poppy hampir memukul Angie. Dengan sigap, Angie menghindar dari serangan Poppy.

“Buahahahaha!”tawa Iblis itu.

“Beraninya dia rasukin Adik gua!”kesal Rojak.

Kini, mau tidak mau, Rojak, Rizal, dan Vina harus bertarung melawan Poppy.

Iblis yang merasuki Poppy mencoba mengecoh Rojak dengan bertanya,

"Bang Rojak, Bang Rojak tega menyakiti adikmu?"

Kebingungan menyelimuti Rojak, dan iblis itu memanfaatkan kesempatan itu untuk menyerangnya. Dengan cepat, Vina menahan tubuh Poppy dan memaksa iblis itu keluar.

“Jangan bisa-bisanya sembunyi dalam topeng keluguan itu, Iblis brengsek! SEKARANG KELUARLAH DARI TUBUH TEMAN SAYA!”teriak Vina.

Usaha itu berhasil, dan Poppy akhirnya terbebas dari pengaruh iblis.

Darah masih menggenang di lantai berdebu. Nafas mereka terengah, keringat bercucuran di kening. Poppy, yang baru saja terbebas dari cengkeraman Iblis, masih gemetar. Sementara itu, Iblis yang telah keluar dari tubuhnya berdiri dengan postur menyeramkan. Mata merahnya menyala, tubuhnya ditutupi kabut gelap yang bergerak seperti nyala api.

“Jangan remehkan dia.”bisik Rizal, tangannya sudah mengepal kuat.

Rojak mengangguk, lalu melirik ke Rizal.

“Kita harus berubah.”

Mereka berdua segera mengucapkan kata-kata sakral.

“Wusna sangkalus ing wisa.”Teriak mereka.

Sekejap tubuh mereka diselimuti cahaya. Rojak berubah menjadi Regulus, sedangkan Rizal menjelma menjadi Inazukko. Setelah berubah wujud, Kedua pendekar itu langsung melesat menerjang Iblis.

Vina, yang masih berada di atas balkon tua gedung itu, tidak tinggal diam. Ia mengangkat beberapa kursi kayu dan melemparkannya ke arah makhluk itu. Barang-barang tua menghujani tubuh si Iblis, tetapi tetap saja, makhluk itu tidak menunjukkan tanda-tanda melemah.

Dengan gerakan cepat, Inazukko dan Regulus masing-masing mengeluarkan jurus pamungkas mereka.

“Regulium beam!”seru Regulus. Cahaya biru berbentuk singa mengaum dan menerjang Iblis.

“Inazumium beam!”Inazukko berteriak lantang. Dua pedangnya memancarkan kilatan petir merah, dan dengan satu tebasan, Iblis itu berteriak mengerikan sebelum akhirnya menghilang menjadi abu.

Mereka menghela napas lega. Perlahan, tubuh mereka kembali ke wujud manusia. Poppy memeluk Angie, sementara Vina mendekati Rojak dan Rizal.

“Kita selamat.”ujar Vina, suaranya masih bergetar.

“Tapi ini semua baru permulaan.”kata Rojak, matanya tajam.

Mereka berempat duduk di lantai gedung tua yang mulai lapuk. Rojak membersihkan tangannya yang sedikit berdarah, sementara Rizal menatap ke luar jendela, memikirkan langkah selanjutnya.

“Mbah Rukmini pasti ga akan tinggal diam.”kata Rojak dengan nada penuh keyakinan.

“Dia pasti sudah tahu kita berhasil membunuh Iblisnya.”

“Menurutmu, dia memang ingin bunuh kita semua kah?”Angie bertanya, suaranya dipenuhi ketakutan.

“Ga ada keraguan soal itu.”jawab Rizal.

“Dan gw tahu di mana dia bersembunyi.”

Semua mata tertuju padanya.

“Kita harus menyerangnya malam ini, jam sepuluh tepat. Kita tidak bisa memberinya kesempatan untuk menyerang kita lebih dulu.”

Malam itu, langit kelam tanpa bintang. Jam hampir menunjukkan pukul sepuluh. Keempatnya berdiri di depan rumah tua yang dipenuhi pohon beringin besar. Angin dingin berhembus, membawa aroma dupa yang menyengat.

Rizal melangkah maju.

“Ini tempatnya.”

Mereka saling menatap satu sama lain, lalu mengangguk. Tanpa ragu, mereka melangkah masuk, siap menghadapi teror terakhir mereka, Mbah Rukmini.

“Hahaha... Berdua saja ya? Paling-paling, sebentar lagi, kalian akan mampus!”kata Mbah Rukmini.

Dari jauh, Vina, Poppy, dan Angie memantau mereka dari jauh.

“Semoga kalian berhasil.”Kata Angie.

Mbah Rukmini kemudian memanggil Iblis-Iblisnya dari dunia lain yang keluar dari portal ke dunia manusia. Mereka semua telah siap membunuh Rojak dan Rizal.

“Ayo kita hajar mereka semua. Setelah ini, gue akan hajar lu.”Kata Rizal.

“Kembali ke tujuan awal, Zal.”Kata Rojak.

Setelah berbasa-basi, kini Rojak dan Rizal berubah wujud menjadi wujud mereka masing-masing.

“Wusna sangkalus ing wisa!”teriak mereka berdua.

Setelah berubah, mereka memperkenalkan diri mereka masing-masing.

“Pendekar singa putih yang luar biasa, Regulus!”kata Regulus.

“Pendekar harimau petir, Inazukko!”kata Inazukko.

Mereka pun siap bertarung.

Regulus dan Inazukko, kemudian berlari ke arah mereka begitu pun dengan para iblis yang mendapat perintah untuk menyerang Regulus dan Inazukko.

Pertarungan pun dimulai. Sebuah pertarungan melawan sosok yang menerornya selama ini. Bagi Regulus, Mbah Rukmini telah mengganggu temannya yaitu Vina dengan menyantetnya berkali-kali. Sementara Inazukko, Mbah Rukmini adalah seorang pengkhianat. Regulus bertarung dengan sangat gagah, tak gentar, dan dengan jurus-jurusnya, Regulus berhasil mengalahkan banyak Iblis.

“Regulus thousand stab!”teriak Regulus menikam salah satu Iblis yang masih bangkit.

Sementara itu, Inazukko dengan beringas membantai mereka semua tanpa ampun.

“Keluar kau! Keluar kau! KELUAR KAU NENEK TUA! JANGAN JADI PENGECUT! JANGAN HANYA MENGANDALKAN IBLIS-IBLIS BRENGSEKMU ITU! JANGAN JADI SEPERTI KALENG!”teriak Inazukko yang muak akan Mbah Rukmini.

Inazukko kemudian menggunakan inazumium beamnya dan meluluh lantahkan seluruh Iblis.

“Inazumium beam!”teriak Inazukko.

Setelah semua Iblis kalah, mereka akan bergegas untuk masuk dan menyerbu Mbah Rukmini di dalam gubuk. Akan tetapi, Mbah Rukmini melayangkan tongkatnya, merampas wakusei system milik mereka berdua, dan seluruh miniatur planet milik mereka berdua. Kedua wakusei system lainnya yang pernah digunakan Iblis oleh Mbah Rukmini pun juga dikerahkan oleh Nenek sihir itu. Kemudian, Mbah Rukmini menyembuhkan empat Iblis dan memasangkan ke-empat wakusei system ke pinggang para Iblis itu.

Tanpa butuh waktu lama, mereka memunculkan zirah mereka dari wakusei system.

“Sial. Makin ribet lagi dah ini.”Kata Regulus.

“BIAR GUE HAJAR!”

Inazukko yang nekat berujung dihajar balik oleh mereka. Regulus dengan cepat langsung membantunya. Untung Inazukko baru ingat, jika ia membawa inazuma plasma. Ia gunakan untuk menghancurkan seluruh wakusei system milik mereka.

“Oi Regulus! Ini!”

Inazukko melempar inazuma plasma kepada Regulus dan berhasil ditangkap. Tanpa lama-lama, Inazukko menghancurkan wakusei system milik mereka.

Mereka kemudian langsung menggunakan jurus terkuat mereka masing-masing.

“Regulium...”

“Inazumium...”

“BEAM!”

Seluruh Iblis pun hancur. Tak lama kemudian, Mbah Rukmini keluar dari persembunyiannya.

“Keren keren keren.”Pujinya.

“Rukmini!”kesal Inazukko.

“Kalian berhasil mengalahkan anak-anakku ya. Saya tidak menyangka sebelumnya. Kalau begitu, ayo kita bertarung! Saya tidak yakin kalian akan memenggal kepala saya!”kata Mbah Rukmini dengan penuh percaya diri.

Apakah kedua pendekar pedang buas itu menang?

Bersambung

1
Rizky Muhammad
Cerita ini bagus banget, aku sangat penasaran dengan kelanjutannya.
PsychoJuno
Bikin baper. 😢❤️
kath_30
Ceritanya keren, jangan sampai berhenti di sini ya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!