NovelToon NovelToon
KLAUSUL CINTA SANG CEO

KLAUSUL CINTA SANG CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Office Romance
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: Leona Night

Valeria Sinclair, seorang pengacara berbakat dari London, terjebak dalam pernikahan kontrak dengan Alexander Remington—CEO tampan dan dingin yang hanya melihat pernikahan sebagai transaksi bisnis. Tanpa cinta, tanpa kasih sayang.

Namun, saat ambisi dan permainan kekuasaan mulai memanas, Valeria menyadari bahwa batas antara kepura-puraan dan kenyataan semakin kabur. Alexander yang dingin perlahan menunjukkan celah dalam sikapnya, tetapi bisakah Valeria bertahan saat pria itu terus menekan, mengendalikan, dan menyakiti perasaannya?

Ketika rahasia masa lalu dan intrik keluarga Alexander mulai terkuak, Valeria harus memilih—bertahan dalam permainan atau pergi sebelum hatinya hancur lebih dalam.

🔥 Sebuah kisah penuh ketegangan, gairah, dan perang hati di dunia penuh intrik kekuasaan. 🔥

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leona Night, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Antara Aku dan Bayangan Masa Lalu

Valeria’s POV

“Kau tahu Alex, setelah malam pertama kita. Aku ingin percaya bahwa hubungan kita ini nyata dan bukan hanya sekedar Ilusi atau memenuhi Klausul yang kamu buat. Namun sekarang aku paham, bahwa kau tidak lebih dari sekedar pengisi ruang hampa yang sewaktu waktu bisa kau campakkan dengan berlindung dibalik Klausul Kontrak Perkawinan,” ujarku sambil menatap wajahnya yang tampak bingung.

“Aku merasa kau meragukan ku Valeria.” ujar Alexander.

“Apa yang kau harapkan dariku? Rasa percaya bahwa kau mencintaiku? Sementara untuk hal sepenting ini kau tidak memberitahuku apapun. Kau tidak membuka dirimu secuil pun. Kau menutup dirimu habis habisan, sementara di sisi lain kau katakan bahwa kau takut kehilangan aku? Kau bukan takut kehilangan aku Alex. Kau takut kehilangan kedudukanmu, warisanmu dan dominasi. Kau sama sekali tidak membutuhkan ku apa lagi takut kehilangan aku,” ujarku dengan nada marah dan emosi.

Alex terdiam, dia terpaku melihatku menangis dan mendengar perkataanku.

“Aku mulai berpikir, bahwa apa yang dikatakan Damian adalah sebuah kebenaran. Bahwa aku tidak punya tempat di hatimu. Bahwa aku bisa sewaktu waktu kau hancurkan seperti halnya wanita wanita lain yang pernah punya hubungan denganmu.”

Perlahan aku mundur menjauhi Alex, dengan suara bergetar aku pun berkata, "Eleanor adalah tunanganmu. Wanita yang kau cintai. Wanita yang meninggal dalam kecelakaan… dan kau yang menyetir mobil itu."

Alexander mengepalkan tangannya, tatapannya tertunduk.

"Ya. Tapi itu bukan…"

Aku tidak ingin mendengar penjelasan apapun darinya. Aku hanya ingin tahu satu hal.

"Aku harus tahu, Alexander. Jika dia tidak meninggal… apakah kau akan tetap bersamaku sekarang?"

Alexander tersentak, sepertinya pertanyaanku adalah hal yang tidak ingin dia jawab. Dia hanya terdiam membisu tidak ada kata yang keluar dari mulutnya. Dia seperti kelu. Bayangkan, untuk menjawab pertanyaan yang tidak masuk akal seperti itu dia tidak mampu.

Duniaku terasa runtuh. Aku tidak mau bersaing dengan kenangan masa lalu Alex. Aku tidak ingin menggantikan Eleanor. Aku bukan dia dan tidak akan pernah menggantikan dia sampai kapan pun.

Alex terlihat panik ketika aku menutup mata karena kebisuannya.

"Dengar aku, Valeria. Aku tidak bisa mengubah masa lalu. Aku tidak bisa menghapus fakta bahwa Eleanor pernah ada dalam hidupku. Tapi yang aku tahu… aku tidak ingin kehilanganmu." ujar Alex dengan suara bergetar.

Aku menatapnya, dengan nada datar, aku kembali bertanya padanya. Dan ini adalah pertanyaan puncak bagiku.

"Apakah kau mencintaiku, Alexander?"

Sesuai dugaanku, Alexander terdiam. dia membuka mulutnya, tetapi tidak ada kata-kata yang keluar. Aku tahu berat rasanya bagi Alex untuk menjawab ya. Ada sesuatu yang menahan dirinya untuk menjawab itu dan itu nyata dihadapanku.

Dadaku terasa sesak, Alexander mungkin peduli padaku… tetapi itu tidak cukup. Aku butuh kepastian, aku butuh cinta yang nyata, bukan sisa dari seseorang yang telah pergi.

Suaraku habis, karena tenggorokanku seperti tercekat. Namun aku memaksa diriku berbicara.

"Kau bahkan tidak bisa mengatakannya."

Air mataku kembali menetes, sebelum aku berbalik dan berjalan keluar dari ruangan.

Alexander hanya berdiri di sana, aku tak tahu apa yang dia rasakan. Tapi aku sekarang harus belajar untuk tidak peduli.

*****

Damian’s POV

Aku mendengar laporan dari mata mataku bahwa kali ini siasatku berhasil. Alex tidak masuk kerja tanpa alasan. Aku minta anak buahku mencari tahu sampai ke mansion Alex, apa hal yang menyebabkan dia tidak masuk. Ternyata sebuah pertengkaran sengit telah terjadi di sana. Siapa lagi jika bukan antara Alex dan Valeria. Diam diam mendengar kabar itu aku tersenyum puas.

“Sepertinya rencanamu berhasil Damian. Aku mendengar rumor di kantor ini, bahwa Ada pertengkaran hebat antara Alex dan Valeria, yang berakibat pada tidak masuk kerjanya Alex tanpa keterangan apapun,”

“Bagus bukan? Itu memang yang aku nantikan,” jawabku singkat.

Aku menyesap Whisky yang dituangkan oleh Vivian ke gelasku

“Sekarang aku hanya tinggal memastikan bahwa Vivian si pengacara bodoh itu, tidak akan pernah kembali lagi pada Alex. Syukur jika dia bisa aku bujuk untuk mengakui tentang Klausul Kontrak pernikahan mereka, lalu dia bersedia mengajukan pembatalan nikah,” ujarku sambil tersenyum puas.

“Bagaimana kau akan melakukannya?” tanya Vivian

Aku mengambil amplop besar berwarna kuning dan berkata,” Dengan ini. Didalam ini sudah terdapat berbagai bukti dan dokumen yang membuktikan tentang sidang tuntutan keluarga Eleanor, atas dugaan penyalah gunaan yayasan Eleanor. Sehingga Damian dianggap sengaja melakukan pembunuhan melalui sebuah peristiwa kecelakaan,”

Vivian tersenyum lebar dan berkata, “Jangan lupa, sampaikan hasil Autopsi yang menyatakan bahwa Eleanor sedang hamil. Sehingga genaplah kejahatan Alexander. Dia membunuh dua nyawa sekaligus.”

Aku tertawa terbahak bahak,” Kau sungguh cerdas Vivian, bisa saja tanpa penjelasan apapun Valeria akan mengira Eleanor hamil anak Alexander. Dan Alex yang berhati dingin dan playboy kelas kakap, justru membunuh keduanya dan mengambil harta yayasan untuk kepentingan peribadinya.”

“Rencana yang sempurna Damian. Tapi akan sulit memberikan amplop ini pada Valeria, apa lagi sebenatar lagi mungkin dia akan pulang ke London,” ujar Vivian

“Lihat saja bagaimana aku akan membuat Alex terbungkam dan pucat. Kali ini dia tidak akan selamat,” ujarku bangga

*****

Alex’s POV

Aku tidak bisa berpikir jernih. Valeria meninggalkan ku begitu saja dengan wajah penuh kekecewaan dan air mata. Aku tidak bisa menyalahkan dia. Aku memang tidak pernah menceritakan apapun terkait masa laluku.

Namun waktu itu hubungan kami murni karena klausul kawin kontrak. Tentu aku tidak merasa perlu menceritakan masa laluku. Namun sekarang segalanya berjalan diluar kendali. Kami lebih dekat dari yang seharusnya. Aku benar benar bingung.

Elizabeth mendatangiku, dia ikut sedih dengan kejadian yang menimpaku dan Valeria,

“Alex, ibu rasa sekarang waktunya kau berubah nak. Senyampang Valeria masih ada di sini. Kau masih bisa memperbaiki segalanya,” ujar Elizabeth sambil mengelus tanganku.

“Apa yang harus aku lakukan?” tanyaku padanya

“Katakan dengan jujur, bagaimana perasaanmu padanya. Hanya itu yang dia butuhkan,”

“Justru itu yang aku tidak mampu. Aku sudah menutup hatiku rapat rapat sejak peristiwa Eleanor. Andai aku tidak menutup hatiku, tentu aku tidak perlu repot repot membuat kawin kontrak ini.” jawabku

Elizabeth menghela nafas panjang,”Jadi benar apa yang Valeria katakan, bahwa kau bahkan tidak tahu perasaanmu padanya. Tetapi kau tidak ingin kehilangan dia. Itu bukan cinta Alex. itu posesif. Ada baiknya lepaskan dia dan biar dia kembali ke London.”

“Entahlah bu, aku merasakan rindu padanya saat dia jauh. Tapi aku takut untuk jatuh cinta. Padahal mungkin aku sudah jatuh cinta.”

“Alex, tidak semua relasi dengan wanita akan berakhir dengan pengkhianatan. Kau sebaiknya tidak menggeneralisir. Kau juga harus Move on dari tragedi Eleanor. Itu sudah lima tahun lalu nak. Sampai kapan kau akan membeku dalam trauma dan rasa sakit?”

“Aku tidak tahu bu. Saat ini aku hanya merasa bisa membuka hati untuk Valeria. Tetapi aku masih butuh waktu untuk benar benar menerima dia dan menyatu dengannya,”

“Mengapa kau tidak pernah menyebut kata cinta Alex? Mengapa hatimu begitu beku nak?”

Aku tidak bisa menjawab lagi. Aku hanya bisa diam, mengepalkan tanganku dan menahan agar kesedihan tidak menguasai pikiranku. Aku butuh berpikir jernih agar bisa mengambil keputusan terkait Valeria.

*****

Valeria’s POV

Aku merasa sudah waktunya aku berkemas kemas. Kontrak perkawinan ini pun tinggal 3 bulan. Semula aku ingin menuntaskan perjanjian dengan Alex sampai batas waktu kontrak selesai. Tetapi aku tidak tahan. Aku terlalu masuk dalam kehidupan Alex, perasaanku terlalu bermain untuk sesuatu yang tidak real.

Aku buka koperku dan aku kemasi baju bajuku. Aku hanya memilih barang yang memang benar benar milikku yang kubawa dari London. Baju yang benar benar bajuku yang memang kubeli sendiri dengan keringatku. Aku tidak akan membawa semua baju yang Alex belikan.

Aku bergegas turun dengan hanya membawa tas kecil dan dokumen keperluan penerbangan ke london.

“Valeria,” teriak Elizabeth dari lantai dua

Aku menghentikan langkahku dan menunggu dia turun. Seketika sampai di depanku, Elizabeth menatapku dengan air mata berlinang.

Elizabeth berbicara dengan lembut, suaranya penuh kasih.

"Sayang… apakah kau benar-benar ingin pergi?"

Aku menahan air mataku, leherku seperti tercekat dan suaraku pun serak.

"Aku tidak tahu… apakah aku bisa menjadi orang yang bisa menyembuhkan Alex."

Elizabeth menggenggam tanganku dan menatapku dalam-dalam.

"Mungkin bukan tugasmu untuk menyembuhkan dia. Tapi apakah kau benar-benar ingin meninggalkannya saat dia baru saja mulai belajar bagaimana mencintai?"

Aku tidak bisa menjawab.Hatiku terlalu terluka, tetapi di lubuk hatiku , aku masih ingin percaya pada Alexander.

Saat kebekuan antara aku dan Elizabeth terjadi, saat itulah Alexander muncul di hadapanku. Wajahnya tampak suram, dia bukan lagi Alex yang tegar dan angkuh. Dia terlihat luruh dan tak berdaya.

Sebenarnya aku bia merasakan lelaki ini mencintaiku, tetapi entahlah apa peristiwa yang begitu dahsyat yang mengguncang keyakinannya pada cinta. Mungkin saja peristiwa Eleanor. Tetapi aku juga tidak tahu. Aku juga tidak ingin mempertaruhkan hatiku untuknya. Karena aku berhak bahagia. Walaupun kau tahu dia tatapannya menunjukkan dia tidak ingin aku pergi.

*****

1
naura khalidya
mampir thor...
Leona Night: terimakasih sdh mampir/Heart/
total 1 replies
OBES20
lanjut
Leona Night: Terimakasih /Heart/
total 1 replies
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞IntanArmy💜°𝐒⃟: ✿࿐
mampir semangat
Leona Night: terimakasih sdh mampir
total 1 replies
Kim nara
Bagus ceritanya yuk baca yuk
Leona Night: Terimakasih, semoga menghibur, dan setia baca sampai tamat/Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!