Haaaaaaiiiiiiii......
Ini lanjutan dari novel "Gadis Biasa yang Luar Biasa" family.... Lebih banyak menceritakan anak-anak Rendra dan Yumi.
Walau tak lepas dari cerita keluarga besar Zandra genkz. Di sini juga tetap ada Rendra, Yumi, Nala dan yang lainnya.
Petualangan dan pertemuan dengan orang-orang baru untuk si kembar juga adik bungsunya.
Persahabatan juga kisah romansa seperti kedua orang tuanya... mungkin🤭
Petualangannya bakalan seru ga ya kaya kedua orang tuanya, kita saksikan lurrrr di novel ini
Selamat menikmati💞💞💞
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 28
Good morning
Tak terasa, hari ini adalah hari terakhir mereka di Solo. Besok...kegiatan belajar mengajar akan di mulai kembali,pihak sekolah menginginkan para murid keluar untuk membeli oleh-oleh dengan syarat yang sama. Harus berkelompok dan ponsel tidak boleh mati.
Sesuai janji kemarin, terlihat Tomo sudah menunggu di lobby. Setelah 15 menit menunggu, akhirnya 4 sekawan turun dan menemui Tomo.
" Hai Ka.. udah lama nunggu?" tanya Afwi
" Ga terlalu ko, gimana kabar kalian?" jawab Tomo
" Alhamdulillah ka, kita semua baik. Ya udah yu.. rencananya kita mau ke mall paragon ka. Jalan yuk!" ajak Kay yang mendapat pelototan dari Afwa.
" Ngapa sih ay, mang ada yang salah ma ucapan aku?" tanya Kay
" Pertanyaan kamu ga salah, tapi kamu yang salah." jawab Afwa
"Ko bisa?" tanya Kay lagi
" Bisalah... aku ga suka ya liat kamu ngobrol ma orang lain." jawab Afwa, Kay yang mendengar ucapan Afwa pun membuat Kay kesal, lalu segera menarik Sri pergi terlebih dahulu.
" Astaghfirullah bang... lu kata si Kay gagu, ga boleh ngomong ma orang. Abang kalo gini-gini amat, lama-lama di tinggal loh ama si Kay. Terlalu mengekang, Kay itu cuma ngajak ngobrol, ngemeng bang. Bukan selingkuh." ucap Afwi tak habis pikir dengan tingkah abangnya.
Afwa yang mendengarnya pun terkejut dan mulai merasa takut. Ia pun segera menyusul Kay.
" Maaf ya ka, jadi liat drama telenovela Marimar." ucap Afwi yang langsung membuat Tomo tertawa
" Kamu lahiran taun berapa Wi, tau Marimar segala" ucap Tomo di sela-sela tawanya.
" Gara-gara aunty Maria ini, selalu cerita ga jelas masalah tontonannya." gerutu Afwi
" Hahaha... ya udah yu susul mereka." ucap Tomo dan mereka pun berlalu keluar hotel menyusul yang lain.
" Yang..." panggil Afwa seraya menarik tangannya dan langsung memeluk Kay. Sri yang melihat ke uwuwan mereka pun mulai kesal.
" Jangan mesum di sini, ada anak di bawah umur" protes Sri, ia pun meminta kunci mobilnya pada Afwa. Setelah membuka kunci, ia pun masuk ke dalam. Hareudang.... di luar mah.
" Pasangan ga ada akhlak, ga tau apa mereka udah bikin jiwa si jomblo ini meronta-ronta." gerutu Sri
" Sayang.. maaf kalo aku udah bikin kamu merasa terkekang. Aku hanya ga mau kehilangan kamu." ucap Afwa
" Astaghfirullah.. abang sayang, masa iya cuma ngomong sama orang aku bisa ilang." balas Kay, ia pun meregangkan pelukannya dan menatap wajah khawatir Afwa. Kay pun menghembuskan nafasnya pelan.
" Ay... yang namanya menjalani hubungan itu, harus di landasi dengan rasa percaya dan kejujuran. Nerima kamu aja aku lama, karena ga semudah itu aku buat jatuh cinta. Hati aku udah sepenuhnya terisi sama kamu ay, jangan takut aku berpaling. Kamu tuh udah paket paling lengkap, walau ini seperti mimpi buat aku. Dapetin pria tampan, baik dan kaya. Nikmat mana lagi yang mau aku dustakan." ucap Kay terkikik pelan lalu tersenyum
Kay mengangkat tangannya dan mengusap lembut pipi Afwa.
" Aku ga akan berpaling, kalo sampe itu terjadi. Berarti aku cewe paling bodoh, selain melepaskan berlian, aku pun akan kehilangan keluarga besar yang sudah mau menerima aku tanpa syarat. Jangan takut aku bakal kecantol ma laki lain, boleh posesif.. tapi jangan over. Takutnya aku malah kabur gara-gara merasa terkekang." ucapnya tersenyum
Afwa pun sadar kalo ia terlalu over posesif pada kekasihnya.
" Maaf.. aku akan belajar mengendalikan emosiku." ucap Afwa
" Liat kamu cemburu tuh aku seneng loh ay, artinya kamu cinta banget ma aku. Alhamdulillah... terimakasih." ucap Kay
Tanpa mereka sadari ,sedari tadi mereka jadi tonton murid lain yang belum berangkat. Termasuk Afwi dan Tomo yang mulai jengah.
" Hahaha... emang kaya lagi nonton drakor aku." ucap Tomo yang di balas anggukan oleh Afwi. Sedangkan Sri ia di dalam mobil, menyumpal telinganya dengan mendengarkan musik. Seraya membaca novelnya.
" Beruntung banget Kay dapetin Afwa."
" Iya bener.. iri gue, liat panas dingin badan gue liat ke uwuwan nereka. Pengen banget ledakin ini hotel rasanya. Panas... panas... "
" Ga papa sih, cantik ko Kay nya juga. Ramah lagi"
" Iya.. ga ada masalah sih, jadi inget cerita tentang kedua orangtuanya si kembar. Aku denger dari papa aku, katanya di masa itu juga, ayah si kembar uwu banget ma mamanya si kembar."
" Emang buah jatuh ga jauh dari pohonnya. Sama-sama seneng gadis sederhana."
" Apa gue jatuh miskin dulu gitu, biar di lirik."
" Kalo lu jatuh miskin, jangankan di lirik. Denger nama lu aja udah ogah."
" Hahahaha"
Begitulah selentingan komentar para murid yang menyaksikan drama itu.
" Pasangan bucin, buruan ihh... geus beurang, udah siang ini teh. Malah bikin drama depan hotel." ketus Sri di jendela mobilnya.
" Ish... iya madam Sri" canda Kay, membuat Sri tertawa.
Di depan Afwa dan Afwi di tengah Tomo sendiri, si belakang ada Kay dan Sri yang rame sandiri.
Sepanjang perjalanan si kembar ngobrol dengan Tomo. Mereka pun berbicara banyak hal dan tertawa. Tak terasa mereka sudah berada di parkiran mall Paragon Solo.
Sudah banyak rencana berseliweran di otak Kay dan Sri.
Mereka berencana nonton dulu, sebelum berburu oleh-oleh. Para pria mengantri tiket dan cemilan, sedangkan 2 ciwi itu hanya duduk dan saling cerita.
Sembari menunggu film di mulai, mereka pun akan berkeliling sebentar. Lumayan ada waktu 1 jam..
Tomo yang notabene hanya anak dari keluarga sederhana, tidak pernah menyangka akan seakrab ini dengan anggota keluarga Zandra.
Perasaan bangga dan bersyukur berkumpul di dadanya.
Saat mereka sedang berjalan, tak sengaja mata Kay melihat seorang wanita dewasa teelihat murung sedang berjalan tak tentu arah seperti orang ling lung.
Akhirnya Kay mengajak yang lain untuk menghampiri wanita itu. Tidak terlihat berbahaya karena melihat dari cara berpakaiannya, menurut Kay tak apa-apa rasanya.
Wanita itu terlihat duduk sendiri dengan menatap kosong ke arah depan. Wanita itu tersentak kaget saat Kay dengan pelan menepuk bahunya.
" Astaghfirullah.. maaf maaf saya melamun." ucap wanita itu.
Kay pun tersenyum... " Saya yang minta maaf, sudah membuat kaka kaget"
Oya.. aa sama dede ga ikut ya, mungkin mereka ingin istirahat. 😅
" Maaf bila saya terkesan so kenal ka, namun saya hanya khawatir tejadi apa-apa melihat kaka seperti orang ling lung." ucapnya lagi
Wanita itu pun tiba-tiba menangis, rasanya ia memang butuh tempat cerita. Ia memperkenalkan dirinya Mira.
Dia cerita kalau udah lama nikah tapi belum di beri keturunan kalau ga salah nikah udah dari umur 25.
Padahal di cek kesehatan ga ada masalah semuanya . Baik dari dirinya atau pada diri suaminya semua sehat.
seperti apa reaksi nya Abi ketika ia tau kalo Alice anak dari keluarga zandra
hanya pengen kenal , selebihnya kan tergantung Alice mau apa ngga nya
jangan sampai ia menjadi pembangkang karma terlalu di kekang
tapi kalo afwa kayaknya susah banget
pr noh buat deketi Alice
ya Allah mungkin itu kisah dari si nenek , mungkin itu sekolah bekas tempat tinggal dulunya si nenek . yg mencari cucunya.
uhuyyy
belom tau ya si alice itu dari keluarga mana
haduuuhhh
saling melengkapi
hahahah kirain udah ga bakalan ngidam ga tau nya masih 🤣🤣🤣🤣🤣
dikatain cesper🤣🤣🤣🤣
kebahagiaan menyelimuti mereka
tapi sayang
part nya masihhhh panjang kaleeeeh
ttg kedamaian kah..
huuft