Berani menggangguku? Akan aku patahkan tangannya!
Berani menghinaku? Akan aku jadikan dia sampah!
Berani menghina keluargaku? Hanya ada kematian untukmu.
Tidak peduli apakah dia manusia, monster, iblis atau dewa sekalipun, jika berani menggangguku dan keluargaku, maka bersiaplah untuk bertemu dengan kematian yang mengenaskan.
Dengan sebilan pedang aku menjelma menjadi dewa kematian. Dengan sebilah pedang aku menjelma menjadi pembunuh bayaran. Dengan sebilah pedang, akan aku kuasai seluruh alam.
Dan orang-orang memanggilku dengan julukan 'sang Raja Malam' (Night King)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Valheinz Z.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch-04. Menjadi Seorang Kultivator
Hampir setengah hari Zhao Feng berada di dalam perpustakaan dan membaca berbagai macam buku yang menurutnya menarik dan penting, ia tidak hanya membaca buku mengenai kultivasi, ia juga membaca buku mengenai hal-hal lain, seperti jenis dan bentuk jiwa silat, Beast Spirit dan yang lainnya.
Setelah lelah membaca Zhao Feng kemudian mencoba untuk berkultivasi, awalnya ia bingung harus memulai dari mana, namun ia mencoba mengikuti arahan yang tertera di buku yang ada di perpustakaan.
"Tenangkan hati dan pikiranmu, lalu coba rasakan energi alam yang ada di sekitarmu setelah itu cobalah untuk menyerapnya dengan perlahan" gumam Zhao Feng membaca buku.
"Baiklah mari kita coba" lanjutnya kemudian ia duduk di lantai.
Zhao Feng menghela nafas panjang, setelah itu ia mencoba untuk menenangkan hati dan juga pikirannya, tidak butuh waktu lama bagi Zhao Feng untuk bisa menjadi benar-benar tenang, karena memang saat ini dia sedang berada di perpustakaan yang tentunya tempat tersebut sangatlah tenang.
Setelah benar-benar merasa tenang, Zhao Feng mencoba untuk merasakan yang namanya energi alam yang ada di sekitarnya, akan tetapi setelah hampir satu jam berlalu Zhao Feng masih belum bisa merasakan apapun, selain dari aura membunuh yang ada di dalam dirinya.
"Apa aku masih kurang tenang" batin Zhao Feng.
Ia masih belum ingin menyerah, sekali lagi Zhao Feng menghela nafas panjang agar dirinya menjadi lebih tenang lagi, dan kali ini Zhao Feng mencoba untuk tidak menghiraukan aura membunuh yang terus mengganggu pikirannya.
Satu jam kembali berlalu dengan cepat, namun akhirnya usaha yang di lakukan oleh Zhao Feng sama sekali tidak sia-sia, sekarang ia bisa merasakan dengan jelas aliran energi alam yang berada di sekitarnya, energi tersebut seolah-olah seperti angin yang berhembus kemana-mana, namun terasa lebih hangat.
"Ternyata seperti ini yang namanya energi alam" gumam Zhao Feng.
"Oke, sekarang aku akan mencoba menyerap energi ini" lanjutnya.
Zhao Feng kembali memfokuskan pikirannya dan menenangkan hatinya, kemudian ia mencoba menyerap energi alam yang berada di sekitarnya, namun untuk melakukan hal tersebut bukanlah sesuatu yang sangat mudah untuk dilakukan, bahkan jauh lebih sulit daripada yang ia bayangkan.
Waktu terus berlalu dengan sangat cepat, tanpa terasa siang sudah digantikan dengan gelapnya malam, akan tetapi Zhao Feng masih saja duduk berkultivasi dengan tenang tanpa menghiraukan keadaan disekitarnya.
**
Di kediaman ketua klan Zhao, Lin Hua nampak sangat panik dan juga cemas, sebab sampai sekarang ia masih tidak bisa menemukan keberadaan Zhao Feng, ia sudah mencoba mencari keseluruh kediaman ketua klan, namun Zhao Feng masih belum ditemukan juga.
Lin Hua bahkan sampai mengerahkan pasukan klan untuk mencari keberadaan Zhao Feng, meskipun merasa terpaksa, namun para pasukan tetap saja tidak bisa menolak keinginan Lin Hua sebab dia adalah istri dari patriark klan.
Ketika Lin Hua sedang sibuk mencari Zhao Feng bersama beberapa prajurit, tiba-tiba saja mereka di datangi oleh salah seorang penjaga perpustakaan.
"Ada apa?" tanya Lin Hua.
"Maaf yang mulia, aku ingin memberikan laporan bahwa tuan muda ketiga sedang berada di perpustakaan dan sejak tadi masih belum keluar" jawab penjaga perpustakaan.
Lin Hua merasa sangat lega setelah mendengar laporan dari penjaga perpustakaan keluarga Zhao, ia kemudian memerintahkan para prajurit untuk kembali ke tempat mereka masing-masing, sedangkan ia sendiri langsung menuju ke perpustakaan untuk bertemu dengan Zhao Feng.
Setelah sampai di perpustakaan keluarga Zhao, Lin Hua langsung mencari keberadaan putranya, awalnya ia mengira bahwa Zhao Feng membaca terlalu lama hingga ketiduran, akan tetapi ketika ia semakin memasuki perpustakaan, ia tiba-tiba saja merasakan seperti ada pusaran energi yang sangat kuat dan berkumpul di suatu tempat di perpustakaan tersebut.
"Energi yang sangat kuat, apa jangan-jangan terjadi sesuatu di sini" gumam Lin Hua.
Lin Hua terus melanjutkan langkah kakinya secara perlahan dan berhati-hati, dan semakin dalam ia memasuki perpustakaan energi yang ia rasakan menjadi semakin besar, ketika telah sampai di tempat dimana pusaran energi tersebut berada, Lin Hua sangat terkejut sampai tidak bisa berkata apa-apa.
Tubuhnya tiba-tiba gemetaran, perasaannya tiba-tiba menjadi sangat bahagia bahkan ia sampai tidak bisa menahan air matanya, bagaimana tidak, putranya yang selama ini dianggap sebagai sampah keluarga karena tidak bisa berkultivasi, sekarang tengah duduk dengan tenang sambil menyerap energi alam yang berada di sekitarnya.
"Putraku, akhirnya kau bisa berkultivasi sama seperti kedua saudaramu" ucap Lin Hua bahagia.
Lin Hua merasa sangat ingin berlari ke arah Zhao Feng dan memeluknya saat itu juga, namun dengan segera ia menghentikan niatnya sebab dia tidak ingin mengganggu anaknya yang sedang fokus berkultivasi tersebut.
Ia kemudian duduk di hadapan Zhao Feng sambil terus memandanginya, entah berapa lama Lin Hua hanya duduk dalam diam sambil memandangi Zhao Feng, yang pastinya ia sampai tertidur karena kelelahan.
**
Keesokan paginya, energi yang terkumpul di dalam perpustakaan menjadi semakin tebal, bersamaan dengan itu energi yang telah terserap masuk kedalam tubuh Zhao Feng juga menjadi semakin besar.
Boom.., beberapa saat kemudian dari dalam tubuh Zhao Feng terdengar ledakan teredam, ledakan teredam tersebut tidak hanya terdengar sekali melainkan sebanyak lima kali, dan bersamaan dengan hal itu, Zhao Feng bisa merasakan ada hawa panas yang mengalir di dalam tubuhnya, hawa panas tersebut juga membuat tubuhnya terasa lebih ringan.
Setelah setengah jam berlalu, Zhao Feng akhirnya membuka matanya dan mengakhiri kultivasinya, karena sekarang ia mulai merasa sedikit lapar, selain itu pondasi kultivasinya juga telah kokoh dan untuk sekarang ia merasa cukup sebatas itu saja, sampai ia menemukan sumberdaya yang cocok nantinya.
"Eh, ibu" ucap Zhao Feng kaget.
Zhao Feng kemudian berdiri dan merenggangkan tubuhnya yang terasa agak kaku, setelah itu ia berjalan menghampiri ibunya dan kemudian membangunkannya.
"Ibu bangun, kenapa ibu tidur di sini" ucap Zhao Feng membangunkan ibunya.
"hmmp, nak apa kau sudah selesai?" tanya Lin Hua.
"Sudah ibu, aku sudah selesai" jawab Zhao Feng.
"Lalu bagaimana hasilnya?" tanya Lin Hua penasaran.
"Ekhemm, jika aku tidak salah, sekarang kultivasiku berada di tahap Qi Condensation bintang empat" jawab Zhao Feng bangga.
"Selamat nak, akhirnya kau berhasil menjadi seorang kultivator" ujar Lin Hua kemudian memeluk Zhao Feng dengan erat.
Meskipun tahapan kultivasi Zhao Feng masih sangat rendah dibanding dengan pemuda seusianya, tapi bagi Lin Hua itu sudah cukup membanggakan, pasalnya sudah sejak lama Zhao Feng ingin menjadi seorang kultivator seperti yang lainnya dan akhirnya sekarang tercapai meskipun masih rendah.
"Baiklah, sekarang mari kita kembali dan makan di kediaman ibu" ajak Lin Hua.