"Aku kecanduan dengan tubuh mu, Nona." Juan berbisik sensual di telinga Syera.
"Kau begitu kurang ajar, mana ada pengawal yang menikmati tubuh anak majikan nya heh!" Ketus Syera sambil mengeratkan selimutnya.
Syera Alana Lurious gadis yang nakal dan susah di atur di pertemukan dengan Juan Karessa Mahendra yang di pekerjakan oleh ayah nya menjadi pengawal nya.
Karena suatu kejadian, membuat Syera dan Juan terlibat hubungan terlarang yang membuat sang ayah murka.
Bagaimanakah kisah cinta antara anak majikan dan pengawal nya? Apakah kedua nya bisa meluluhkan hati ayah Syera? Simak hanya disini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 - TGSP
Juan berdiam diri di mobil nya, sesekali dia akan melongokkan kepala nya ke luar jendela mobil, menunggu Syera yang masih ada kelas ternyata cukup membosankan juga.
Tapi, tiba-tiba Juan melihat seseorang yang dia kenal sebagai mantan kekasih Nona nya datang dengan langkah terburu-buru, ekspresi wajah nya terlihat sangat marah. Kita nya, ada apa dengan pria itu?
Hingga posisi nya semakin mendekat, Martin mengetuk kaca jendela mobil yang dia ketahui milik Syera, dia yakin kalau Juan ada disana.
"Ngapain?" Tanya Juan dari belakang, membuat Martin mengernyit kan kening nya. Aneh, tadi dia berjalan dengan cepat dan sedikit pun memalingkan tatapan nya dari mobil yang terparkir rapi di parkiran itu, tapi tak melihat seseorang keluar dari sana.
Tapi, kenapa sekarang Juan berada di luar? Kapan dia keluar dari mobil? Logika nya, kalau pun Juan keluar dari mobil pasti dia melihat nya. Karena dia sudah duduk sambil memperhatikan mobil itu cukup lama. Dia mendekat juga, karena berfikir Juan tidak keluar dari mobil nya.
"Kapan kau keluar?"
"Kemarin." Jawab Juan singkat, membuat rahang Martin mengeras, dengan kedua tangan yang terkepal erat.
"Lepaskan Syera, kalau kau masih ingin hidup!"
"Hah, memang nya kau siapa? Pake ngancam segala, kamu bukan Tuhan yang bisa mengatur hidup orang lain." Jawab Juan santai, ekspresi wajah nya sangat tenang. Menghadapi pria seperti Martin memang harus secara cantik, karena kalau di lawan dengan kekerasan pasti pria itu akan semakin senang.
"Ckkk, banyak omong!"
"Lah, anda yang mulai. Saya cuma jawab doang, kalau gak mau denger saya ngomong harusnya anda diam. Gak usah nyari-nyari masalah."
"Bacoot!" Tanpa ragu, Martin hendak kembali meninju wajah Juan. Tapi dengan cepat, Juan menangkap tangan pria itu dan memelintir nya ke belakang.
"Anda gak kapok ya, padahal sudah sering saya bikin babak belur. Sekarang, mau tangan nya saya patahkan?" Tanya Juan dengan suara berat nya, yang membuat siapapun akan merinding jika mendengar suara nya.
"Sialan, lepasin tangan gue!" Pinta Martin, dia meronta namun semakin pria itu meronta, Juan semakin mengeratkan cengkraman tangan nya, membuat Martin berteriak kesakitan.
"Aaargghh, sakit.."
"Ini belum seberapa, saya rasa keputusan Nona Syera untuk putus dengan pria pengecut seperti anda itu sudah keputusan yang paling benar."
"Anj*ng, lepasin tangan gue sialan!" Juan tertawa mendengar pria itu memohon, dengan sebelah kaki nya dia menendang tulang kering Martin hingga membuat nya terjerembab dengan satu tangan yang masih Juan cekal di belakang tubuh nya.
"Aaarrghhhh.." teriak Martin, hingga mengundang beberapa mahasiswa untuk mendekat. Mereka tidak menyangka kalau mahasiswa pemes di kampus bisa kalah oleh seorang pria yang entah siapa.
"Juan, lepaskan dia." Suara Syera terdengar sangat nyaring, Juan pun menurut dan melepaskan tangan nya dari Martin. Dia menepuk-nepuk tangan nya yang terasa kotor setelah bersentuhan dengan tangan Martin.
"Maaf, Nona. Saya membuat keributan."
"Kalian berdua ngapain sih hah?" Tanya Syera dengan kesal. Namun, dia tahu kalau dalang dari semua ini pasti Martin. Dia yang suka memancing amarah Juan, tapi pas di bales dia nya gak bisa ngelawan.
"Maaf, tapi dia yang memulai Nona."
"Sudah kuduga, kamu itu apa-apaan sih? Gak terima kalau hubungan kita selesai, iya?" Tanya Syera pada Martin yang berdiri di hadapan nya.
"Iya, dan yang paling gak aku terima, kamu lebih milih pengawal sialan itu dari pada aku!"
"Memilih? Aku tidak memilih siapapun, jadi stop menyalahkan orang lain karena kesalahan kamu sendiri. Aku muak dengan semua ini, Martin." Ucap Syera, dia sudah jengah dengan tingkah Martin yang menurut nya sangat kekanak-kanakan.
"Syera, aku pasti berubah. Aku bakalan berubah demi kamu." Ucap Martin, dia berusaha menggenggam tangan Syera, namun gadis itu langsung menjauhkan tangan nya.
Juan yang berdiri di samping Syera tersenyum sinis, tingkah Martin sangat lucu baginya.
"Berubahlah, tapi jangan karena aku. Perbaiki dirimu sendiri agar tak ada hati yang tersakiti lagi karena tingkah kamu ini, Martin."
"Syera, ayo bantu aku memperbaiki diri."
"Tidak, aku sudah bosan Martin. Aku mohon, jangan ganggu aku lagi." Ucap Syera, dia pun menarik tangan Juan dan membawa nya ke mobil.
"Syera!"
"Nona, dia memanggil anda."
"Diamlah, duduk yang benar. Biar aku yang mengemudikan mobil nya." Jawab Syera tanpa menoleh sedikit pun. Benar saja, Syera mengemudikan mobil nya dengan kecepatan yang cukup tinggi, hingga membuat Juan terkejut.
Dia tidak menyangka kalau Syera bisa mengendarai mobil secepat ini, bahkan dirinya saja tak berani mengajak Nona nya untuk kebut-kebutan di jalanan, karena akan sangat membahayakan. Tapi, lihatlah gadis ini. Cukup unik dan Juan menyukai nya.
"Yang.."
"Hmm, iya sayang."
"Jangan ngebut-ngebut bawa mobil nya, yang." Peringat Juan, bukan nya dia takut. Tapi khawatir saja kalau sampai terjadi sesuatu yang tidak di inginkan.
"Kenapa, takut?"
"Bukan gitu, sayang."
"Ya terus?" Tanya Syera membuat Juan kebingungan menjawab.
"Gak jawab? Bingung ya."
"Heem, iya bingung yang."
"Kita ke hotel." Ajak Syera membuat Juan cukup terkejut. Ke hotel? Ngapain, otak nya langsung traveling ke arah hal-hal yang berbau mesuum.
"Jangan omes, aku mau pendataan disana."
"Ohh, kirain mau check in."
"Mesuum." Cibir Syera, sedangkan Juan tertawa. Dia menertawakan dirinya sendiri, bisa-bisa nya dia berpikiran mesuum seperti ini.
Beberapa menit kemudian, Syera memarkirkan mobil nya di sebuah hotel berbintang. Dia membawa laptop dan juga beberapa buku catatan nya, keluar dari mobil di ikuti Juan di belakang nya.
Tadi, dia sudah menelpon pihak hotel ini sebelum datang untuk melakukan beberapa riset sesuai tugas yang di berikan dosen killer tadi. Meskipun malas, tapi harus tetap dia lakukan.
"Selamat siang, Pak." Sapa Syera dengan ramah, dia berjabat tangan dengan seorang pria paruh baya, kira-kira usia nya sama seperti Roberts, ayah nya Syera.
"Siang, nak Syera."
"Begini pak, saya mendapat tugas untuk melakukan beberapa pendataan yang berhubungan dengan hotel."
"Baik, saya akan menjawab nya." Jawab pria itu dengan senyum ramah nya. Juan berdiri di belakang Syera dengan tegap, sesekali dia memperhatikan Syera yang nampak sangat cantik disaat sedang mode serius.
Beberapa menit sudah berlalu, Juan merasa jenuh menunggu, dia juga merasa bosan. Tapi tak mungkin jika dia meninggalkan Syera bersama pria asing yang terlihat genit, dia tak mau nona sekaligus pacar gelap nya itu di goda oleh om-om. Ya meskipun vibes nya seperti sugar Daddy, tapi tetap tidak boleh.
Setelah hampir satu jam, akhirnya Syera menyelesaikan pendataan nya. Gadis itu pun segera berpamitan dengan pria itu, lalu pergi bersama Juan.
"Gadis yang menarik, sayang sekali dia adalah putri Robertson." Gumam nya, benar saja ada niat terselubung di balik sikap ramah nya.
......
🌻🌻🌻🌻