NovelToon NovelToon
Cerita KehidupanKu

Cerita KehidupanKu

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir
Popularitas:606
Nilai: 5
Nama Author: Danti Romlah

apa yang terjadi dimasa lalu, sangat berdampak dengan perjalanan yang dilalui dimasa kini dan masa depan.
perlakuan terus menerus akan ketidakseimbangan dan pilih kasih , membentuk seseorang mempunyai karakter yang egois dan mempunyai dendam yang tidak ia sadari.
pilihan hidupnya antara mengambil segala hal yang terjadi merupakan pengalaman dan pembelajaran terbaik, ataukah justru membuat keras nya hati dalam bersikap dan menghadapi lingkungan sekitarnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Danti Romlah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

keseharianku episode 30

Ayah tertawa, "iya nak, ayo ayah ajari. Ibu sudah kasih ijin ke ayah buat ngajarin kamu naik motor" ayah terkekeh menjawab gumamanku. Aku sekejap membelalakkan mata? Apa benar ibu mengijinkan? Batinku.

Seolah ayah bisa mendengar suara hatiku, "iya nak, ibu sudah mengijinkan. Cepetan cuci muka dan gosok gigi yaa, nanti keburu adzan subuh" ujar ayah.

Aku langsung memeluk ayah, dan bergegas ke kamar mandi, semangat cuci muka dan gosok gigi. Ya Allah anugerah terindah, aku sudah tidak perlu mengendap-endap diam-diam seperti maling untuk sekadar belajar mengendarai motor. Tanpa sadar aku bersenandung saat menggosok gigiku. Selesai semua, ayah sudah menungguku diruang tamu dengan kunci motor sudah berada digenggaman beliau. Kemudian aku memeluk lagi tubuh ayah dan mengucapkan "terimakasih ya Yah, terimakasih sudah bicara sama ibu untuk minta ijin ngajarin aku mengendarai motor. Terimakasih ayah" ucapkan diiringi Isak tangis. Ayah membalas pelukanku dengan erat. Dan mengajakku segera keluar untuk belajar mengendarai motor. Ayah mengajariku tepat didepan rumah, tanpa sembunyi-sembunyi. Senang sekali aku hari ini. Ayah begitu telaten mengajariku, dari mencoba menyalakan mesin dari panel otomatis nya sampai mengajariku menyalakan motor secara manual jika tidak bisa secara otomatis.

Karena memang sebenarnya aku sudah bisa dan paham langkah-langkah mengendarai motor, dengan cepat aku bisa sedikit lihai mengendarainya dengan pengawasan ayah. 20 menit aku mondar-mandir mengendarai motor didepan rumah dengan instruksi dan pesan-pesan dari ayah. Dan saat berhenti, ayah memberikan tepuk tangan dan berkata, "cepat sekali kamu belajarnya nak. Sudah lihai dan cukup kuat kalau ayah lihat postur tubuhmu saat mengendarai motor tadi. Tinggal membiasakan dan belajar haluan saat di jalanan. Ingat yaa nak, jalanan itu milik umum, jadi jaga emosi mu dan stabilkan ego mu. Jangan merasa menang sendiri. Kalau ada apa-apa dijalanan, usahakan untuk berkomunikasi secara aman dengan pengendara lain. Ga usah merasa benar sendiri walau posisi kami memang sudah benar" pesan ayah, dan aku janji akan selalu mengingatnya. "Iya ayah, siap. Aku akan selalu mengingat pesan ayah" ujarku. "Ya sudah, ayo dimasukkan motornya ke garasi, sebentar lagi adzan subuh. Siap-siap sholat ya nak" ajak ayahku. "Iya yah" jawabku sembari membantu ayah mendorong motor masuk ke garasi. "Yah, ada 1 hal lagi yang mau aku katakan ke ayah. Aku minta maaf sebelumnya" ucapku agak takut. "Apa nak? Cerita ke ayah, yang penting kamu jujur, insyaaAllah ayah ga bakal marah" jawab ayah.

"Sebenarnya, beberapa Minggu ini, aku numpang sama temenku saat berangkat sekolah Yah. Dia sudah punya SIM dan sudah diijinkan orangtuanya untuk bawa motor sendiri kesekolah, dan dia menawarkan untuk menjemputku tiap berangkat ke sekolah karena memang dia melewati gang rumah kita. Aku selalu menunggunya di ujung gang biar ga ketahuan ayah ato ibu dan yang lain. Aku pernah diberi kesempatan untuk memboncengnya. Alhamdulillah lancar ayah" ceritaku dengan menundukkan kepala karena merasa bersalah sudah membohongi dan tidak meminta ijin."ayah tahu kog nak, ayah pernah melihatmu naik keboncengan motor temenmu saat ayah balik kerumah karena dompet ayah ketinggalan dirumah saat berangkat kerja, kalau ga salah itu Minggu lalu, dan ayah diam saja karena memang menunggu kamu untuk jujur sendiri ke ayah. Alhamdulillah hari ini kamu jujur ke ayah" ucap ayah.

1
aprilla Tarigan
novel nya bagus
Marsha Danti: terimakasih banyak atas atensinya kak
total 1 replies
Marsha Danti
mohon dukungan nya
semoga kedepannya saya bisa makin berkembang dan memperbaiki segala kekurangan yang terjadi
o^┢┦apΡy
Bermain dengan emosi
Marsha Danti: terimakasih banyak atas atensinya kak 🙏🙏
total 1 replies
Yaky De la rosa
Jleb banget emosinya!
Marsha Danti: terimakasih banyak dan mohon kritik sarannya kak/Angry/
total 1 replies
Yuri Lowell
Gempar
Marsha Danti: terimakasih banyak sudah berkenan hadir dan mampir kak/Drool/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!