Ziva adalah seorang penulis novel romantis yang di gemari banyak orang, suatu karya nya di notis oleh seorang sutradara.
namun mereka meminta Ziva untuk menambah sosok baru untuk membuat cerita lebih menarik lagi.
dan malam itu Ziva menciptakan tokoh figuran dengan kehidupan menyedihkan,di hamili oleh antagonis pria yang tergila-gila pada protagonis perempuan.
namun karena sesuatu yang terduga keesokan harinya, Ziva malah bertrasmigrasi ke tubuh figuran itu, dan sial nya dia berpindah setelah figuran melakukan malam panas nya.
bagaimana kelanjutan kisah nya, staytune yaaa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yulia setiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 11 memulai rencana
Agnetta sudah sampai di apartemen nya, ia membawa kucing Riri dan juga keperluan nya masuk ke dalam apartemen.
Setelah masuk, ia mengganti pakaian nya, dan kembali duduk di sofa dan mengeluarkan kucing Riri dari kandang.
"Riri, menurut mu bagaimana dengan rencana ku, yang mengatakan menikah diam-diam. " tanya Agnetta.
"Em tidak buruk nona, karena jika anda ingin berteman dengan tuan Silas, anda harus menghindari konflik berat yang akan datang jika kehamilan anda terungkap nanti. " jelas Riri.
Agnetta menganggukan kepala nya, ia membuka laptop nya dan membuka akun media sosial nya.
"Aku harus menyiapkan banyak hal. " ucap Agnetta sambil meregangkan bahu nya.
Pertama tama, Agnetta membuat sebuah story tentang sebuah tanggal dan cincin pernikahan di sana.
Dan benar saja, baru 5 menit story itu di up, semua orang membicarakan tentang rencana pernikahan Agnetta.
Mereka bertanya-tanya siapa calon suami Agnetta, karena mereka tidak pernah melihat nya.
Agnetta mematikan media sosial nya, sekarang rencana nya, ia tidak akan aktif dalam semua media sosial nya.
Selama satu minggu, karena tepat setelah itu, ia akan mengup foto pernikahan nya.
"hah, semoga semua nya lancar saja. " gumam Agnetta memejamkan matanya.
***
Satu minggu kemudian.
Agnetta terlihat pucat pagi ini, ia terus bolak-balik ke kamar mandi karena merasa mual.
Dan benar saja, sesuai dugaan nya, saat ia melakukan testpack di sana terlihat garis dua.
"Hah, aku tidak menyangka akan mengandung. " gumam Agnetta sambil mengelus perut nya.
"Nona aman. " tanya Riri yang berada di atas ranjang nya.
Agnetta menganggukan kepala lirih, gadis itu mendekati ranjang dan duduk di sana.
"Sudah tepat satu minggu nona. " ucap Riri.
"Benar, aku harus mengaktifkan semua media sosial ku. " gumam Agnetta.
Gadis itu membuat hp nya yang di matikan daya, dan saat di aktifkan, semua notifikasi terus bermunculan di sana.
Ada chat, panggilan tak terjawab, juga beberapa dm, dari apk media sosial nya.
agnetta pertama melihat pesan chat, di sana ada yang dari kedua orang tua nya, juga sahabat nya.
Juga ada panggilan tak terjawab, dari no baru yang Agnetta tidak tau dari siapa.
Agnetta memilih menghubungi sahabat nya lebih dulu, ia menelpon priksa.
Tutt...
Tutt...
"Hallo!!. " ucap priksa ngegas di sebrang sana.
"Hallo priksa. " ucap Agnetta lirih.
"Kamu kemana aja si!!, aku telpon gak di angkat!, apa maksud dari postingan kamu hah. " marah Priska di sana.
"Maaf kan aku. " lirih Agnetta.
"Kamu kenapa, kayak lemes gitu, kamu gak papa kan. " tanya Priska khawatir.
Agnetta memejamkan matanya, ia memilih jujur pada priksa, karena di dalam novel priksa ada sosok teman yang setia kawan.
"Aku... Hamil. " ucap Agnetta lirih.
Ia memilih jujur setidaknya pada satu orang, ia tidak sanggup jika menahan nya sendirian.
"APA!!. " teriak Priska kaget.
Gadis itu terdengar grasak grusuk di sana, seperti berlari dan tak lama terdengar pintu yang di tutup secara kasar.
"Apa maksud mu, bagaimana bisa. " tanya priksa terkejut.
Jelas terkejut, ia tau betul bagaimana sahabat nya, berdekatan dengan laki-laki saja Agnetta risih.
Dan selalu minta di temani olehnya, dan baru 1 bulan di tinggalkan, gadis itu mengatakan dia hamil.
Gila.
"Aku di paksa melakukan nya, malam itu aku pergi membeli cemilan, tapi seseorang menyeret ku dan melakukan itu. " jelas Agnetta.
Priksa terdengar menangis di sebrang sana, agnetta yang awalnya biasa saja juga ikut menangis.
"Bagaimana ini bisa terjadi, hiks. Siapa! Siapa bajingan itu. " tanya priksa.
"Tapi tolong berjanji lah untuk tidak memberi tau siapapun. " ucap Agnetta.
"Bagimana bisa, dia harus bertanggung jawab. " ucap priksa marah.
"Aku bisa mengurus anak ku sendiri, Priska berjanjilah. " ucap Agnetta lagi.
"Baiklah! Jadi siapa dia. " ucap priksa pada akhir nya.
"Silas Frederick. " ucap Agnetta.
"Apa!? Silas, bagaimana bisa. " kaget priksa.
"Dia kan bucin nya si Michelle. " ucap Priska lagi.
"Aku juga tidak tau, semua nya terjadi secara tiba-tiba. " ucap Agnetta.
"Jadi ini alasan mu, untuk tidak memberi tau nya, jika kamu mengandung anak nya. " tanya priksa.
"Apakah, jangan jangan, pernikahan ini palsu!, kamu melakukan ini untuk mengelabui banyak orang, juga termasuk Silas. " tanya priksa menebak.
"Iya." ucap Agnetta.
"Astaga Agnetta, bagimana bisa, aku tidak bisa berkata-kata lagi. " ucap priksa terdekat frustasi.
"Lalu bagaimana sekarang. " tanya priksa lagi.
"Aku sudah ijin dari kampus, selama satu bulan, dan satu bulan ini, aku ingin membuat skenario jika aku menikah, dan suami ku meninggal nanti nya. " ucap Agnetta menjelaskan rencana nya.
"Dan aku meminta bantuan mu. " ucap Agnetta lagi.
"Bantuan apa. " tanya priksa.
"Tolong dukung aku, dan buat seolah aku memang benar-benar menikah. " ucap Agnetta lagi.
"Aku akan mengup foto pernikahan ku, hanya saja tolong buat seolah calon suami ku, sengaja aku privat. " ucap Agnetta lagi.
"Aku bisa melakukan nya, itu mudah Agnetta, aku akan meminta bantuan daddy untuk menyewa editor terkemuka untuk membantu mu, agar semua orang percaya. " ucap priksa lagi.
"Terima kasih. " ucap Agnetta lirih.
"Bagaimana keadaan mu sekarang. " tanya priksa.
"Aku lemas, barusan mual dan muntah. " jelas Agnetta.
"Kamu sendirian, di apartemen. " tanya priksa.
"Iya, aku tidak keluar rumah selama satu minggu ini, kemungkinan untuk 2 minggu lagi juga aku tidak akan keluar. " jelas Agnetta lagi.
"Apakah persediaan makan mu masih ada. " tanya priksa khawatir.
"Aku kebetulan sudah menyediakan nya untuk satu bulan. " ucap Agnetta lagi.
"Bagus lah, aku akan pulang lebih awal jika begitu, 2 minggu lagi aku akan pulang, dan langsung ke apartemen mu. " ucap priksa.
"Baiklah, Terima kasih atas bantuan mu. " ucap Agnetta tersenyum.
"Kita bersahabat Agnetta, jangan sungkan pada ku. " ucap priksa lagi.
"Tolong jaga dirimu, dan calon keponakan ku. " ucap priksa lagi.
"Baiklah." ucap Agnetta tersenyum.
"Aku akan segera bertemu daddy, dan mencari editor nya, nanti sore aku akan mengirim semua foto nya, kamu tidak perlu khawatir tentang semua nya. " jelas priksa lagi.
"Terimakasih sungguh. " ucap Agnetta tersenyum.
Ia benar benar beruntung, sebenarnya tadi ia juga sedikit pening memikirkan bagaimana cara meng up foto pernikahan nya.
Sedang kan posisi nya dia sedang lemas seperti ini, niatnya dia akan pergi ke mua untuk foto studio.
Tapi seperti nya tidak bisa sekarang, karena berdiri saja rasanya Agnetta tidak kuat.
"Baiklah, aku tutup telpon nya ya. " ucap Priksa.
Agnetta mengangguk kan kepalanya, dan menutup telpon nya, lalu ia kembali melihat chat di apk nya.
Di sana ia kembali fokus pada pesan yang di kirim orang tuanya yang menyuruh nya untuk datang.
"Bagaimana ini, aku takut bertemu mereka. " gumam Agnetta.
"Nona ini tidak bisa di hindari. " ucap Riri memberi tau,
"Aku tidak perduli jika tubuh ku terluka karena pukulan mereka, hanya aku takut anak ku terluka. "Ucap Agnetta mengelus perut nya.
" saya jamin janin anda kuat nona. "Ucap Riri.
" semoga saja. "Ucap Agnetta lirih.
***