Akira Yamaguchi, cucu perempuan satu-satunya di keluarga Yamaguchi. Keluarganya merupakan klan Yakuza terkuat di Jepang. Dibalik, semua orang yang melihatnya sebagai gadis tak berperasaan dan dingin, ada rahasia mengapa Akira selalu menampilkan sifat dinginnya.
Kenta Ishikawa atau biasanya dipanggil, Ken. Merupakan seorang Yakuza yang dijuluki Iblis Klan Yamaguchi. Berhati dingin, tanpa ampun, dan merupakan orang kepercayaan dari pemimpin Klan Yamaguchi. Dia jatuh hati pada cucu bosnya sejak mereka pertama kali bertemu.
Namun, Kenta tahu cintanya itu terlarang, dia hanya diam memendamnya dan terus berusaha menjaganya dan mengawasinya.
Kisah cinta terlarang anggota Yakuza dan cucu bosnya, juga konflik antar Klan Yakuza, akankan membawa pelabuhan pada hubungan mereka berdua yang hanya sekedar Nona dan Penjaganya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KimiHaruka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Before Broken : Dating? Maybe (2)
Langit musim gugur terlihat sangat cerah, udara yang berhembus terasa sejuk di kulit. Helaian rambut Akira tertiup angin dengan lembut, sembari menikmati iced matcha-nya, Ken mengajaknya berseda gurau.
Dengan perlahan Kenta mampu menyentuh hati Akira yang terlihat dingin penuh luka. Tak sia-sia usahanya selama 8 tahun menyembuhkan luka hati Akira, kini dia perlahan bisa melihat senyum manis itu lagi.
Kenta melihat leher jenjang Akira yang di hiasi necklace cantik, namun fokusnya justru ke kulit mulus Akira.
Kenta segera menyadari tindakannya dan merutuki otak kotornya ini, "tahan tahan emang otak gila."
"kenapa Ken?" tanya Akira melihat sikap gelisah Kenta.
"a-aa nggak kok, masih kamu pakai necklace yang aku kasih," jawabnya sambil tersenyum pada Akira.
"ooo iya aku suka, makasih ya," ucap Akira sambil meminum iced matcha-nya yang tinggal sedikit. Kenta mengangguk dan tersenyum tipis.
Necklace dengan desain liontin yang terdiri dari dua lingkaran yang saling terhubung, rantai kecil dengan tampilan polos dengan finishing rose gold yang halus.
Hadiah yang Akira terima dari Kenta saat ulang tahunnya tahun lalu, dan hanya tinggal seminggu lagi dia akan merayakan ulang tahunnya ke 17 tahun.
Dia sangat mensyukuri sejak dirumah kakeknya ulang tahunnya kembali dirayakan, meskipun ada sedikit kenangan pahit di hari kelahirannya itu.
"Mau makan apa lagi ?" tanya Kenta.
"Mau makan sushi deh nanti buat makan siang tapi" jawab Akira.
"As you wish my princess," Kenta tersenyum lembut, sembari mengusap bekas minuman dari sudut bibir Akira.
Akira mematung dengan sentuhan jempol milik Kenta pada bibirnya, detak jantungnya berpacu tidak karuan, terlihat wajah dan telingannya memerah karena salting.
"gila gila aaaaa heart attack bener nih lama-lama"
Sedangkan, Kenta tampak senang melihat raut wajah Akira yang terlihat memerah sampai telingannya yang membuatnya terlihat sangat imut.
Akira mencoba menetralkan raut wajahnya, dia memalingkan wajahnya tak berani menatap langsung manik hitam milik Kenta.
"idih idih apalah bisaan gombalnya idih, sering godain cewek dasar playboy," sungut Akira sembari komat kamit tidak jelas.
Kenta justru tertawa melihat tingkah gugup Akira yang seolah tak mau menatapnya karena malu, akibat dia menggodanya tadi.
Kenta mengusak gemas rambut Akira, yang membuatnya jadi berantakan. Tentu saja itu membuat Akira semakin cemberut dibuatnya.
"Kennnnn, ishhh jadi kusut kan," rengek Akira, dia menendang kaki Kenta, dan segera membenarkan rambutnya.
Kenta semakin menunjukan tawanya, dia begitu bahagia saat berhasil membuat Akira semakin cemberut.
"udah cantik tenang aja," Kenta mencoba menata rambut Akira yang malah mendapat tatapan tajam darinya.
Kenta bukannya takut, dia malah tertawa dengan tingkah cemberut Akira yang sedari tadi dia jaili. Ken mengambil ponsel dari sakunya dan melihat notifikasi dari ponselnya.
"Ayo makan siang, aku udah pesan di restoran sushinya" ajak Kenta pada Akira.
"hm? Bentar Ken" jawab singkat Akira, dia akan membenarkan tali sepatunya.
Kenta yang melihat itu segera berdiri dari duduknya, berjongkok di depan Akira dan membenarkan tali sepatu Akira. Akira menyingkirkan tangannya, jantungnya kembali bertalu saat Kenta lebih dekat dengannya.
Tindakan itu terlihat romantis sehingga mereka menjadi pusat perhatian orang-orang. Beberapa pasang mata memang berfokus pada kedua insan itu, tanpa tahu bahwa status mereka hanya Nona dan bodyguard-nya.
Akira menyadari tatapan orang-orang yang melihatnya, dia merasa tidak nyaman.
"udah Ken, aku aja," ucap Akira sedikit gugup.
"hmm? Udah selesai nih," jawab Kenta.
Kenta berdiri dia mengulurkan tangannya pada Akira, dan Akira dengan gugup menerima uluran tangan Kenta untuk dia gandeng.
Mereka pun berjalan keluar taman, lebih tepatnya di area parkir mobil. Terlihat mobil berwarna hitam dan di sampingnya ada Sora yang sedang menunggu. Sora membungkukkan badannya sopan, memberikan salam pada mereka berdua.
Mereka pun membalas dengan hal yang sama, kemudian Kenta membukakan pintu depan untuk Akira.
"Ken-san ini kuncinya" ucap Sora sambil menyerahkan kunci mobil itu. Ken menerima kunci itu dan Sora berpamitan sebelum pergi ke toko swalayan.
Kenta melajukan mobil dengan kecepatan rata-rata, Akira masih mencoba menenangkan dirinya. Menjadi pusat perhatian orang menbuat Akira kadang tidak nyaman dan terjadi serangan panik.
Kenta melirik sekilas Akira yang nampak sudah terlihat tenang.
"Maaf udah buat kamu nggak nyaman, ini minum dulu,"
Ken menyerahkan botol minuman baru yang berada di mobil.
Akira menoleh, dan berkata, "nggak apa Ken, makasih ya".
Kenta menggenggam tangan Akira erat, memberika energi tambahan agar dia semakin tenang, tak lupa senyum tipis yang menghiasi bibir sexy-nya, mampu memberikan Akira rasa nyaman.
Aku memang tak bisa jauh dari Kenta, kenyamanan itu ada pada dirinya.
Necklace yang di pakai Akira. Tiffany and Co Necklace Interlocking Circles Pendant in Rose Gold, Small.
Price : $2,275 \= IDR. 37.265.978 (kurs tanggal 19/01/2025).
Cr. Website Tiffany & CO.
...----------------...
Perjalanan menuju restoran sushi tak begitu lama, Kenta telah menghubungi pihak restoran untuk memesan tempat. Untung saja, jam makan siang telah berlalu beberapa menit tadi. Terlihat lengah hanya beberapa pelanggan yang terlihat.
"Selamat datang, silakan Ken-san," ucap pelayan itu sambil menunjukan tempat yang sudah di pesan oleh Kenta.
Akira mengikuti sedikit di belakang Kenta, namun tangannya tak lepas dari genggaman Kenta.
Mereka pun duduk di tempat yang sudah di pesan. Akira melihat sekeliling, dia jarang sekali ke restoran sushi ini. Dia tahu itu milik keluarganya, beberapa kali dia kesini nampaknya ada yang berbeda dari terakhir kali dia makan di tempat ini.
"Tumben ajak kesini Ken?" tanya Akira.
"kamu nggak suka?"
"ya suka aja sih, nggak lagi pakai pakaian formal tumben banget ngajak kesini" jawab Akira.
Akira beberapa kali kesini jika ada acara yang terkait dengan klan, dan itu sangat-sangat membuat dia malas menghadiri acara tersebut.
Berbagai macam sushi dan sashimi telah terhidang di hadapan mereka. Kenta selalu memesan porsi kecil namun dengan banyak varian, agar Akira bisa mencoba semua.
Mereka mulai memakan hidangan sushi di meja, raut wajah Kenta terlihat sangat bahagia saat melihat Akira begitu menikmati makanan.
"Mau tambah yang mana?" tanya Kenta.
Akira masih sibuk menyuapkan salmon sushi kemulutnya, " Mau tambah sashimi Ken."
Sembari menunggu makanan yang di minta oleh Akira, Kenta memposisikan duduknya agar nyaman, dia ingin menyampaikan sesuatu ke Akira.
"Aku ada sesuatu buat kamu," ucap Kenta, di merogoh saku celananya.
Akira yang tadinya berfokus pada makanan, kini dia meletakan sumpitnya pelan di samping piringnya.
"hm? Sesuatu apaan?" tanya Akira.
Kenta menyodorkan kotak kecil berwarna biru laut ke arah Akira, dia menatap Akira dengan senyum tipis yang masih terpatri di bibirnya.
Akira menebak-nebak isi di kotak itu, dia menatap Kenta yang tersenyum ke arahnya. Akira mengambil kotak itu, dan sedikit menampakan senyum manisnya, dengan wajah yang terlihat berbinar.
"Waah, apa nih? Boleh aku buka Ken?" tanya Akira yang terlihat bersemangat.
"tentu, buka aja," jawabnya sambil tersenyum manis ke Akira.
Akira membuka kotak itu, kotak yang cantik terdapat nama brand di luarnya, 'Tiffany and Co'. Brand yang terkenal dengan perhiasan yang indah dan mahal.
"Waw 'tiffany rings' Ken?" tanya Akira sedikit terkejut.
Kenta tersenyum lebar, melihat raut wajah Akira yang nampak terkejut bercampur senang.
"Iya, hadiah buat kamu," ucapnya sambil tersenyum lembut.
Kenta mengambil kotak itu kembali dan mengambil cincin di dalamnya. Akira yang masih terkejut, lidahnya seolah kelu, Kenta memasangkan cincin itu di jari manisnya.
Senyum hangat tak luntur dari wajah tampan milik Kenta. Dia memandang cincin itu yang telah terpasang di jari manis gadis yang dicintainya sejak dulu.
Akira begitu gugup, detak jantungnya tak karuan, ingin sekali dia berteriak. Hal ini mampu mengikis rasa luka di hatinya, dia sangat senang.
Akira selalu senang dan bersemangat kala Ken selalu memberinya hadiah-hadiah. Namun, kali ini seolah Akira merasakan hal yang berbeda, mungkin karena dia menyukai Kenta, Entahlah.
"Suka nggak ?" tanya Kenta.
"suka banget, makasih Ken,"
Akira tak mampu menyembunyikan rasa senangnya, sedari tadi dia menampilkan senyuman indahnya. Dia menatap cincin pertama yang Kenta berikan padanya.
Akira menatap Kenta dengam senyum lebarnya, senyum yang telah lama hilang darinya. Kenta yang mendapat serangan itu, dia terpaku menatap senyum indah Akira yang dia rindukan.
"hadiah ya ? Untuk apa Ken ?" tanya Akira tiba-tiba.
Kenta yang masih memandangi wajah cantik Akira tersadar dengan pertanyaan Akira padanya.
"eekhhmm, ulang tahun kamu kan," jawabnya, dia berusaha menyembunyikan kegugupannya karena dia menyembunyikan sesuatu dari Akira.
"eehh kan masih seminggu lagi tumben sekarang hadiahnya, tapi nggak apa sih, makasih ya,"
"iya cantik," ucapnya sambil tersenyum hangat dan mengelus pipi mulus Akira.
Akira mendapat serangan ganda, dia benar-benar tak bisa menyembunyikan sikap saltingnya.
"salting tuh," ledek Kenta, dia tertawa melihat wajah Akira yang memerah malu.
Akira yang tadinya gugup karena sentuhan Kenta, menjadi kesal saat Kenta meledeknya.
Duugh......
"hey sakit Akira " ucapnya kala Akira dengan kesal menendang kakinya.
"rasain tuh om-om playboy" sungut Akira.
"hahaha maaf maaf okey, lanjut makan gih," Kenta berusaha membujuk Akira, meskipun dia tak bisa menahan tawanya.
Akira dengan kesal mengambil sushi yang berada di piring Kenta dan memakannya sekali suapan. Kenta masih dengan rasa bahagianya ketika Akira kesal karena tingkah jailnya.
Namun, tatapan bahagia itu berubah sendu, saat dia kan mengatakan alasan lain agar hal yang dia tutupi tak sampai Akira ketahui.
Akira sesekali melihat cincin itu, dia senang dan juga kesal, dia menatap Kenta yang sedari tadi tak lepas menatapnya.
Manik hitam keduanya bertemu, "Ish kenapa sih Ken?"
Kenta tersenyum, "nggak, kamu cantik,"
"diih mulai mulai lagi dah ishh," Akira mengabaikan Kenta dia mengambil ponselnya dan berfoto.
"udah makannya, pulang yuk udah mau sore tuh" ajak Kenta.
Akira baru menyadari jika mereka disini sudah beberapa jam, dan langit sore sudah menampakan dirinya.
"laah cepet banget perasaan bentar tadi, ya udah pulang yuk,"
Akira seperti tak canggung lagi saat menggandeng lengan Kenta. Mereka pun meninggalkan restoran tersebut pada pukul 4 sore.
Foto cincin yang di ambil Akira. Tiffany & Co Jewelry T1 Ring
in Yellow Gold with Diamonds.
Price : $2,450 \= 40.022.342,50 Rupiah (Kurs tanggal 21/01/2025)
Cr. Website Tiffany & Co, Pinterest, IG Story Rosé Blackpink.
...----------------...
Cerita ini hanya fiksi belaka, tidak ada hubungan dengan tokoh atau organisasi manapun. Mohon bijak dalam membaca dan berikan komentar, saran, atau kritik yang sopan dan membangun. Arigatou Gozaimasu.