NovelToon NovelToon
Love At SIG Training

Love At SIG Training

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Dosen / Cintamanis / Dikelilingi wanita cantik / Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Firda 236

Pelatihan SIG atau Sistem Informasi Geografi yang di lakukan Amira bersama teman-teman sebagai kegiatan dalam semester 3, siapa sangka akan mempertemukan Amira dengan seorang pria yang akan menjadi tambatan hatinya. Sang asisten Dosen pelatih yang awalnya Amira kira sangat menyebalkan namun dengan cara ajaib bisa meluluhkan hatinya, membuatnya jatuh cinta dan menerima kehadiran pria itu sebagai pemiliki hati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Firda 236, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

FOURTEEN

"Mi? "

"Ya Mas? "

"Kamu mau dateng ke acara seminar lusa? " aku menatap Mas Fahmi menimang.

"Memang boleh Mas? " dia mengangguk dengan tawa pelan.

"Ya Boleh dong Ami. Lagi pula tema nya gak jauh dari Pemanfaatan GIS dan pelestarian lingkungan" aku mengangguk sebentar sekali lagi menimang, merasa takut menganggu juga.

"Aku takut ganggu Mas" dia menggeleng pelan.

"Enggak Ami. Mas justru seneng kalo kamu dateng" aku mengangguk, tak ada salahnya mungkin jika datang. Hitung-hitung menambah pengetahuan juga.

"Memang acaranya jam berapa Mas? "

"Jam 1 siang. Kalo kamu mau, nanti Mas jemput" aku menggeleng keras, Mas Fahmi nampak kecewa mungkin berfikir aku tidak mau datang yang dengan cepat ku jelaskan padanya.

"Mas Fahmi gak perlu jemput. Takut ngerepotin, saya dateng sendiri saja" senyum nya kembali terkembang, dengan usapan lembut yang sekali lagi ku rasakan di rambut ku.

"Kamu yakin gak perlu saya jemput Mi? " aku mengangguk meyakinkan itu.

Mas Fahmi semakin mengulas senyum dengan anggukan pelan, setelahnya mengajak ku masuk ke rumah, hal lucu yang sedikit aku tawa kan dalam hati. Ini masih rumahnya kan? Mengapa Mas Fahmi mengajak ku seolah ini adalah rumahnya? Aku hanya menggeleng dengan kekehan kecil yang bersambut dari Mas Fahmi mungkin dia juga menyadari hal itu.

_

Memarkirkan motor matic kesayangan ku di salah satu celah parkiran yang mulai padat kendaraan lain, aku melepas helm sambil sesekali melirik sekitar menatap gedung yang akan menjadi tempat di adakannya Seminar yang salah satu pembicaranya Mas Fahmi dengan anggukan kecil, tempat yang besar.

Tak dapat di pungkiri aku cukup kagum, karena bagaimana tidak, gedung yang menjadi tempat diadakannya seminar ini terbilang cukup besar dan kemungkinan bisa menampung lebih dari 1000 orang. Senyum kecil tak luput dari bibir ku mengingat betapa berpengaruh nya Mas Fahmi dan merasakan perbedaan yang ada diantara kami. Aku bukan apa-apa jika di bandingkan dia ternyata, pikir ku yang berhasil membuat aku menunduk sedih sebelum menggeleng menolak pemikiran itu sekarang.

Sekali lagi aku melihat sekeliling, masih urung beranjak dari motor yang mulai terpojok. Ku dapati beberapa mahasiswa dari beberapa universitas yang melintas memasuki gedung, terlihat berbeda karena almamater yang di kenakan, juga beberapa orang dari organisasi pecinta lingkungan. Yang ku ketahui sekali lagi dari pakaian mereka.

Aku sekali lagi mengulas senyum sedikit merasa senang masih ada orang-orang yang mencintai lingkungan dan mau menjaganya adalah hal yang patut di banggakan juga di syukuri karena bagaimana pun lingkungan yang kita pijak sekarang bukan hanya kita yang menghuni sudah sepatut dan sewajarnya kita memelihara dan menjaga lingkungan jangan jauh-jauh untuk anak cucu kelak, belum rusak di masa kita saja sudah bersyukur.

Aku memutuskan masuk ke dalam gedung 10 menit kemudian melangkah setelah tak banyak orang yang masuk. Aku sebenarnya sangat malu.

Sampai di dalam gedung yang sudah berjajar kursi-kursi yang hampir penuh dengan banyaknya mahasiswa dan anggota organisasi yang ku sebutkan tadi, pandanganku sekali lagi berkeliling kali ini mencari Mas Fahmi orang yang mengundang ku kesini.

Ketemu!

Aku baru saja ingin melambai saat beberapa wanita dari organisasi yang hadir, menghampirinya. Memaksa henti langkahnya yang entah menuju kemana. Aku menarik kembali tangan ku yang sempat terangkat, urung melambai dan berakhir diam. Rasa aneh perlahan menjalar kala ku lihat Mas Fahmi yang mengulas senyum menanggapi ucapan-ucapan mereka. Aku gundah, sendu entah mengapa merayap di hati ku, sebelum setelahnya aku memutuskan beranjak pergi, mungkin aku tak pantas disini.

1
MiftaXeimora
see it!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!