NovelToon NovelToon
Is This A Perfect Marriage?

Is This A Perfect Marriage?

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Konflik etika / Selingkuh
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Byerlyan

Adelia Kirani seorang mahasiswi cantik terpaksa menikahi Azzam Prasetyo mantan kekasihnya, karena sebuah jebakan.
Mereka putus karena Azzam terlalu mengekang dan berani bermain api di belakangnya.
Akankah pernikahan mereka berjalan dengan lancar?
Bagaimana cara Adel bertahan dengan sikap Azzam yang tidak pernah Ia ketahui?

Yuk simak terus kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Byerlyan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Selama beberapa minggu ini, kehidupan Azzam dan Adel tampak terlihat tentram. Tidak ada lagi pengganggu kenyamanan istrinya. Ternyata mertuanya cukup bisa diandalkan. Tapi jangan salah! Azzam masih menyelediki hal ini, supaya tidak ada salah paham di antara mereka kedepannya.

Malam ini, mereka merencanakan makan malam dengan keluarga. Merayakan keberhasilan Adel yang sudah mendapat gelar sarjana pertamanya.

Pagi tadi, Adel sudah melaksanakan wisuda didampingi suami, Ibu dan Ayah, serta kedua mertuanya. Namun, saat mereka diluar gedung ada sedikit insiden disana, lebih tepatnya surprise dari papa Juan yang sangat mengejutkan bagi Adel.

Flashback on

Semua orang berbondong-bondong keluar gedung, entah itu untuk pulang atau berswa foto dengan keluarga mereka.

"Gue duluan ya Del. Mari Ibu, Ayah, tante Sinta." pamit Sela buru buru. Entah mau kemana dia

"Hati hati sayang" jawab Ibu. Adel yang lainnya hanya mengangguk melihat Sela pergi.

Adel yang baru saja tiba didepan gedung, celingukan mencari satu mertuanya yang keluar lebih dulu.

"Papa dimana ma?"

"Tadi ijinnya ke toilet, tapi-" belum sempat mama Sinta meneruskan kalimatnya. Diseberang sana dia melihat papa Juan yang sedang berjoget dengan bersama dua badut dan seorang pengamen jalanan.

"Astaga" lirih mama Sinta.

"Wohooo, lihat apa yang papa bawa" teriak papa Juan sambil berlenggak lenggok menghampiri istri, menantu, serta besannya itu.

"Papa!" sentak Mama, ia merasa malu dengan Adel. Mereka menjadi pusat perhatian sekarang.

Sementara Adel hanya tertawa lucu disebelah Azzam yang raut wajahnya datar datar saja, Adel merasa terhibur dengan tingkah mertuanya.

Papa Juan maju menarik tangan ayah Adam untuk bergabung dengan mereka. Dengan berdiri kaku di tengah tengah anak kecil yang mengelilingi mereka, Ayah malah sibuk dengan pikirannya sendiri.

Siang itu, di tengah matahari yang terik suasana tampak sangat menyenangkan dan membahagiakan.

"Ya tuhan, semoga keadaan ini dapat bertahan lama" batin Adel.

Flashback off

"Sayang cantik kan?" tanya Adel seraya memutar mutar badannya. Dia menggunakan dress panjang berwarna hitam yang sangat pas di tubuhnya. Di lengkapi heels hitam glossy miliknya. Senada dengan kemeja yang digunakan Azzam.

"Selalu" singkat Azzam, dia terpana menatap penampilan Adel yang begitu sempurna. Rasanya dia tidak ingin berbagi dengan siapapun.

"Ayo."

Sebelum itu, tiba tiba Adel tertawa melihat wajah suaminya. Dia teringat papa Juan yang sangat lucu. Wajahnya memang mirip sekali dengan Azzam, cuma Azzam adalah versi kalemnya sang mertua.

"Kamu mirip banget sama Papa."

"Enak aja, jangan disamain!" bantah Azzam, lalu melangkah keluar meninggalkan Adel.

Sebuah restoran ternama menjadi pilihan Azzam sekeluarga untuk malam ini. Memesan private room untuk kenyamanan keluarganya, tak jadi masalah bagi Azzam. Walau harus merogoh kocek yang cukup dalam.

Mereka duduk mengelilingi meja bundar, yang didepannya sudah tersedia berbagai macam makanan sangat menggugah selera.

Suara dentingan sendok mengisi keheningan, diselingi canda tawa para perempuan disini. Sementara para pria hanya menyimak istri istrinya mengobrol.

Papa Juan sebenarnya canggung di tengah tengah manusia es seperti anak dan besannya ini. Dia meneruskan makannya sampai habis tak tersisa di piring.

"Ehm" papa Juan berdehem kencang.

Azzam dan ayah Adam sontak menatap Papa. "Papa kenapa sih?" Azzam menatap sebal papanya yang menurutnya terlalu lebay. Dia masih teringat kejadian pagi tadi, betapa malu dirinya dihadapan Adel.

"Diem diem aja, sariawan lo pada" logat papa Juan berubah pertanda dia sudah sangat kesal dicueki seperti ini.

"Lo yang banyak omong" sahut Ayah.

"Mulut mulut gue, terserah dong mau gimana"

"Gue kuncir juga tuh mulut" sahut Ayah sinis menatap Papa.

Papa Juan membalas dengan cibiran yang mengejek. Mereka saling adu mulut di meja makan. Sampai sampai menghentikan pembicaraan para wanita.

Brak!

Mama Sinta menggebrak meja dengan keras, wajahnya terlihat marah seakan ingin menelan papa Juan hidup hidup.

"Astaga papa!"

Nyali papa Juan menciut menerima bentakan istrinya. Dengan terpaksa dia diam tak membalas tatapan mengejek besannya.

Adel tertawa menatap mereka, seperti kucing dan anjing. Setahunya Ayah dan Papa adalah teman sekolah dulu.

"Sayang ayo pergi saja, disini banyak orang gila" ajak Azzam berbisik ditelinga Adel.

"Durhaka kamu" jawab Adel seraya mencubit perut Azzam. Yang dicubit hanya meringis kecil.

"Kalian pulang saja" Ibu yang peka dengan keadaan menyuruh keduanya untuk pulang lebih dulu. Akhirnya Adel dan Azzam pulang setelah berpamitan.

...****************...

Di dalam mobil Adel mengeluh perutnya sakit. Dengan panik Azzam melajukan mobilnya ke rumah. Adel tidak mau dibawa kerumah sakit.

Dibopongnya tubuh Adel dari mobil, lalu dengan hati hati melangkah ke kamar. Azzam kembali turun ke dapur, mengambil air hangat untuk mengompres perut Adel.

Meletakkan baskom diatas meja nakas dan mulai mengompres perut Adel seraya mengelus lembut.

"Masih terasa sakit?"

"Sudah tidak, terima kasih ya sayang" jawab Adel hangat pada suaminya.

Pipi Azzam merona tanpa diminta, dia masih saja salah tingkah dengan panggilan sayang dari Adel. Azzam mencoba menetralisir debaran di dadanya. Beranjak bangkit mengganti baju Adel dengan piyama.

"Tangannya" tegur Adel saat tangan Azzam mulai mengelus-elus bagian lain.

Setelah itu, dia masuk kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket karena keringat. Saat keluar, di lihatnya Adel yang sudah tertidur lelap. Azzam menyusul naik keatas ranjang memeluk istrinya erat.

...****************...

Di sisi lain, ayah Adam dan ibu Sonya sudah tiba di halaman rumah mereka. Tak ada percakapan yang berarti diantara mereka. Ayah terlihat lebih sering lembur diluar rumah.

"Ibu masuk dulu, Ayah ada telepon" ujar Ayah menyuruh Ibu masuk ke dalam. Melihat Ibu yang sudah masuk Ayah bergegas mengangkat panggilan itu.

Wajahnya tampak menegang, dengan tangan terkepal Ayah mematikan teleponnya sepihak. Masuk ke dalam rumah, meminta ijin Ibu untuk kembali pergi.

"Ibu, Ayah ada panggilan kantor. Ibu bisa tidur sendiri malam ini?" ucap Ayah dengan hati hati.

Ibu terdiam sebentar, sebelum menanggapi. "Iya, sudah biasa kan beberapa minggu kebelakang seperti ini."

Atah tertegun ditempat mendengar jawaban istrinya, apalagi dia melihat senyum paksa di wajah cantik itu. Dengan langkah pelan menghampiri Ibu, lalu memeluknya hangat.

"Maafkan Ayah, ini yang terakhir" Ayah meminta maaf dengan ambigu sebelum melangkah keluar kamar.

Tanpa sadar air mata Ibu terjatuh, dia sakit hati dengan perilaku suaminya. Apa yang terjadi dengan Ayah. Dari sering lembur, menghindar ketika mengangkat telepon, bahkan sering berangkat lebih pagi. Yang tak pernah Ayah lakukan sebelumnya. Namun, lagi lagi Ibu berusaha tak curiga, dia percaya Ayah.

...****************...

"Lama sekali kamu mas!" ucap wanita paruh baya itu ketika melihat suaminya datang.

"Jangan ngelunjak kalau mau aman!"

Wanita itu berusaha sabar menghadapi sikap suaminya yang semena mena tehadap dia dan anaknya. Jangan sampai rencananya hancur total karena kecerobohannya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Little Sister
mampir di novelku jg kak
Little Sister
lanjut lg kak, episode selanjutnya
byerlyan: Update besok ya kak
Thank you!
total 1 replies
I'm your.hero
semua anak ttp jd anak kecil dihadapan orang tuanya
I'm your.hero
kayaknya emaknya adel bener² definisi emak² di Indonesia, klo liat jam dilebihin/Sob//Sob/
seftiningseh@gmail.com
wah novel ini tuh menurut aku bagus bgt
dan tak membosankan kan sama sekali
oh ya jangan lupa dukungan nya di novel ku judul nya
istri kecil tuan mafia dan juga
dia imam ku Jagan lupa mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!