NovelToon NovelToon
Benang Merah Penyihir Kolot

Benang Merah Penyihir Kolot

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Mengubah Takdir / Penyeberangan Dunia Lain / Pembaca Pikiran
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Gaurika Jolie

Difiar Seamus seorang penyihir penyedia jasa pengabul permintaan dengan imbalan sesuka hatinya. Tidak segan-segan Difiar mengambil hal berharga dari pelanggannya. Sehingga manusia sadar jika mereka harus lebih berusaha lagi daripada menempuh jalan instan yang membuat mereka menyesal.

Malena Safira manusia yang tidak tahu identitasnya, pasalnya semua orang menganggap jika dirinya seorang penjelajah waktu. Bagi Safira, dia hanyalah orang yang setiap hari selalu sial dan bermimpi buruk. Anehnya, mimpi itu merupakan kisah masa lalu orang yang diambang kematian.

Jika kalian sedang putus asa lalu menemukan gubuk tua yang di kelilingi pepohonan, masuklah ke dalam penyihir akan mengabulkan permintaan kalian karena mereka pernah mencicipi rasanya ramuan pengubah nasib yang terbukti ampuh mengubah hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gaurika Jolie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari Di Mana Dunia Berhenti

Jantung Safira berdetak lebih cepat ketika menunggu Managernya sehabis pulang kerja. Dirinya berpikir dimarahi habis-habisan oleh Managernya lalu dikasih tau banyak orang sampai telinga atasannya. Baru juga menebak-nebak dirinya sudah ketakutan.

“Bagaimana kalau aku dipecat?” Safira mengetuk-ngetuk kakinya yang sedari tadi menunggu tidak ada kepastian.

Akhirnya sang Manager datang setelah baca curahan hati Safira di ponsel. Dirinya hanya bisa geleng-geleng kepala. “Seharusnya aku tolak waktu itu saat istri pimpinan mau ambil kamu! Kerja nggak pernah dapat target! Mikir nggak sih kamu lagi merugikan perusahaan?”

“Maaf, Pak. Lain kali lebih hati-hati. Lagian nggak sampai buat perusahaan bangkrut, kan? Kalau Bapak tutup mulut, pasti bos nggak tau. Aku janji pasti ganti rugi kalau ketauan.”

Yohan--sang Manager terbelalak karena Safira membalas ucapannya terus. “Ganti rugi nggak cukup pakai gaji kamu.”

Safira bingung mau mengatakan apalagi disaat seperti ini, yang bisa dia lakukan adalah membujuk Yohan yang mudah terpengaruh oleh wanita.

Tangan Safira memegang lengan Yohan lalu menunjukkan wajah seimut mungkin. “Jaga rahasia, ya, Pak?”

Seketika Yohan terbuai oleh gadis yang berubah menjadi wanita. Pikiran kotornya mulai bermunculan. “Sekarang kamu mulai berani seperti Amira, ya?”

“Kan Bapak yang suruh. Jaga rahasia, ga?”

“Bagaimanapun rahasia akan terbongkar. Aku urus kerugian yang kamu perbuat asal kita makan siang bersama, gimana?” tawar Yohan menunjukkan wajah nakal.

Safira melepas tangannya hendak protes, tetapi ingat jika dirinya harus tetap bekerja. “Tapi janji, besok nggak kena marah bos atau istrinya?”

“Kalau kena marah aku pasti bela,” jawabnya lalu merangkul Safira dan mengajaknya jalan.

Safira risih dirangkul pria mesum, untungnya bank sepi sehingga dia masuk mobil tanpa dilihat orang. Ketakutannya mulai dirasakan saat sang Manager mencuri-curi pandang dengan menunjukkan wajah mesum. Walaupun dirinya sudah terbiasa melakukan hal ini, tetapi paling dihindari bertingkah nakal di depan Manager.

Safira merasa tidak nyaman, berulang kali membuang wajah kini dia merasakan tangannya diusap oleh Yohan. Safira menyentak tangannya pura-pura mengusap hidungnya yang gatal.

‘Apa ini yang dirasakan Amira?’

Safira langsung menunjuk rumah makan terdekat karena enggan berlama-lama di dalam mobil. “Di sana aja, Pak!”

“Loh, kamu suka masakan Padang?”

Safira mengangguk mantap sehingga mobil menepi. Secepatnya Safira ke luar dari mobil untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya. Sebelum dirangkul Yohan lagi, Safira masuk ke dalam terlebih dahulu dan mengambil makan sesuai seleranya.

Yohan mengikuti dari belakang, sengaja badannya menempel punggung Safira. Isi pikiran Yohan kotor sampai buat Safira menyesal memulai lebih dulu merayunya.

“Bisa mundur nggak sih, Pak? Banyak orang!” protesnya dengan tegas, tetapi pelan.

Yohan hanya cekikikan sehingga Safira buru-buru duduk. Setelah Yohan menyusul, mereka makan dengan tenang. Namun, tiba-tiba saja kaki Yohan menyentuh kaki Safira guna memancingnya. Bukannya terpancing, Safira menjadi kesal.

Safira mendorong kaki Yohan lalu menginjaknya setelah kaki itu merambat sampai atas. Safira memberikan tatapan tajam.

Yohan ikut kesal membalas tatapan tajam. Safira hanya bisa tersenyum melanjutkan makan.

“Kalau makan harus yang tenang, Pak!” ucapnya selembut mungkin dan diakhir menyentak kaki.

Tidak sampai di situ, kini tangan Yohan berusaha menyentuh kakinya karena meja mereka jaraknya dekat. Kesabaran Safira habis, dia mulai ketakutan berlama-lama bersama atasannya.

Untungnya ponsel berdering, tetapi pesan. Dia mengalihkan sebagai panggilan.

“Halo, Ma? Pulang sekarang?”

“Antar ke rumah saki? Mama sakit lagi?”

“Ini mau pulang sebentar lagi. Tunggu di rumah, ya Ma.”

Setelah menaruh ponselnya, Safira melihat Yohan merasa bersalah. “Saya disuruh Mama pulang, nih, Pak.”

Wajah Yohan sedikit kecewa terlihat dari embusan napas yang terdengar. “Aku antar ke rumah kamu, ya? Sekalian antar ibu kamu.”

Seketika Safira menolak menggunakan kedua tangannya. “Nggak perlu nanti merepotkan. Lagi pula di rumah ada sopir.”

Managernya pun hanya mengangguk, tentunya karena mereka tidak tahu jika Safira hidup sebatang kara. Buru-buru Safira mengambil tas serta ponselnya.

“Pamit pulang dulu, Pak.”

Setelah berada di luar, ternyata managernya mengikuti dari belakang. Safira berhenti ingin melarangnya mengikuti, tetapi kecepatan tangan pria itu lebih dahulu menyentuh pantatnya.

Safira langsung menjauh, dirinya telah membangunkan singa tidur, yang bisa dia lakukan adalah lari.

“Terima kasih atas traktirannya, Pak. Jangan lupa sama janjinya!” ucap Safira menunjukkan senyuman.

Yohan membalas senyuman miring, disusul tangannya mengusap bahu. “Besok sering-sering makan siang. Kalau nggak kita mampir ke hotel sebentar.”

Nyali Safira ciut ketika orang lain yang mulai lebih dulu. ‘Begini rasanya orang yang sering aku rayu? Geli sekaligus takut!’

“Kapan-kapan aja kalau ketemu lagi, Pak,” balasnya yang berharap jika mereka tidak bertemu. “Pulang dulu, permisi.”

Tidak mau berlama-lama dilihat Yohan, kaki Safira berjalan sangat cepat menjauh dari pandangannya. Lantas Safira melihat ke belakang ternyata orang yang dia takuti sudah pergi.

Ketika melihat ke depan lagi, ternyata ada orang di depannya sehingga Safira menabrak orang itu sampai jatuh. Safira meringis kesakitan, dia segera menolong orang itu.

"Ma--maaf!"

Deg!

Tubuhnya langsung membeku, dirinya mencoba terus menghindar kini dipertemukan lagi sehingga ada kecanggungan di antara mereka. Tangan laki-laki yang melihatnya berkaca-kaca itu memegang erat lengan Safira.

‘Wanita murahan! Dia lupa kalau udah punya pacar? Selama ini hidupnya mendekati om-om gatel daripada pacarnya sendiri? Ternyata dia hanya mengincar duit orang, sementara aku dibuang karena masih cari kerja!'

Batin laki-laki di depannya menyayat hati Safira. Perlahan dirinya melepaskan tangan laki-laki itu. “Kamu lihat aku tadi?”

“Kalian berduaan sampai nggak lihat ada aku di sana, ya? Untungnya aku udah selesai makan jadi tunggu kamu ternyata melihat hal yang seharusnya nggak aku lihat!”

“Kamu salah paham, Ardi! Aku pergi sama dia karena ada masalah pekerjaan dan dia mau bantu aku. Aku nggak tau kalau dia sampai melakukan hal itu.”

“Aku nggak peduli kamu pergi sama siapa melakukan apa pun karena sia-sia marah sama kamu. Aku hanya nggak nyangka kamu betah nggak kasih kabar selama 2 bulan. Selama itu aku nunggu kabar dari kamu yang selalu cerita masalah kamu, lagi makan pakai apa, berkeluh kesah tentang kesialan kamu. Aku menunggu kamu yang mulai karena itu permintaan kamu. Apa yang aku lihat tadi?" Ardi geleng-geleng kepala.

Safira berdiri membantu pacarnya. “Aku nggak mau kamu ikut sial saat bersamaku. Semua orang yang ada di sampingku kena sial!”

“Aku nggak masalah menanggung kesialan kamu asalkan aku selalu bersama kamu! Semakin ke sini aku paham kalau kamu itu nggak benar-benar menyukaiku.”

Safira mengulum bibirnya lalu berkata, “Kalau aku cuma main-main sama kamu ... hubungan kita bisa selesai? Kita akhiri aja hubungan ini daripada kamu terikat hubungan yang nggak tau ujungnya. Aku harap setelah hubungan kita berakhir kamu menemukan orang yang bisa diajak bahagia bersama.”

Ardi menolak lalu memegang tangannya. “Maksudku aku ingin ajak kamu seperti dulu lagi. Aku ingin mempertahankan hubungan ini. Niatku baik, tapi kenapa kamu egois?”

Hati Safira terasa sakit seolah berada di tengah tembok yang menghimpitnya. “Kamu kenapa sih, Di? Karena kejadian tadi? Aku turun jabatan jadi sales, waktu keliling ada kecelakaan kecil jadi semua uang dan produk hanyut di sungai. Pria tadi managerku yang bisa membantuku, memang dasar orangnya mesum. Kamu jangan salah paham, selama itu aku gunakan untuk hidup berdamai sama diri sendiri ... biar kamu nggak kena sial juga.”

“Yang aku masalahin, kenapa dari dulu kamu seperti ini? Menyingkirkan hal yang nggak penting di hidupmu. Apa aku termasuk hal yang nggak penting itu sampai kamu buang?” tuntut pacarnya lalu melepaskan tangan Safira.

“Iya, karena kamu satu-satunya hal berharga yang bisa aku singkirkan dengan mudah karena nggak perlu repot cari tempat pembuangan. Pasti banyak orang yang mau mungut kamu. Apa salahnya menyingkirkan sesuatu yang udah masa tenggang?” Safira menatap pacarnya penuh rasa bersalah.

Laki-laki itu mengerutkan dahi tanda penyesalan yang sedang dirasakan. “Pantas hubungan kamu sama orang-orang itu nggak bertahan lama. Seharusnya dulu aku nggak tertarik sama kamu sampai jatuh cinta pada akhirnya ucapan mereka ada benarnya kalau kamu egois! Bodohnya aku bela kamu di depan banyak orang dan berusaha mempertahankan hubungan kita yang nggak ada perubahan. Aku menyesal mengenal kamu, Fir!”

Safira menertawakan mimpinya yang menjadi kenyataan seolah dirinya dipermainkan takdir. “Kamu tau apa yang aku takuti? Perkataan kamu baru aja yang buat aku mikir kalau mengindari kamu itu pilihan yang salah, seharusnya sejak awal kita putus biar mimpiku nggak nyata!”

“Berhenti alasan mimpi atau bicara tentang mimpi. Kalau kamu memang nggak cinta lagi, aku terima keputusan kamu. Kita putus sampai di sini secara baik-baik!” Ardi yang awalnya berjuang demi hubungan kini menyerah setelah kekasihnya berusaha melepasnya ditambah tidak ingin berjuang bersama.

Mata Safira berkaca-kaca, dirinya tidak mau kehilangan orang yang berjasa di hidupnya, tetapi dia harus menyelamatkan masa depan orang yang sangat dia cinta. Safira mengepalkan tangannya berusaha agar tidak mengemis dikasihani.

“Memang cara satu-satunya kita akhiri hubungan yang terjalin selama 5 tahun yang nggak ada peningkatan. Aku minta maaf selama ini udah egois dan terima kasih telah menemaniku selama ini. Aku yakin kamu dapat pengganti yang lebih baik dari aku, Di.” Safira mengedipkan mata berulang kali mencegah air mata yang hendak menetes.

Tidak ada perkataan yang bisa Ardi ucapkan sebelum kepergiannya. Hubungan mereka yang terjalin selama 5 tahun berakhir kandas.

Tubuh Safira bergetar sehingga perlahan dirinya bersimpuh di atas tanah seraya menutupi wajah, menyembunyikan air mata. “Kenapa rasanya sakit banget?”

“Ada yang bisa dibantu, Kak?”

1
iyantaritari
meleleh aku bang
iyantaritari
omgg
iyantaritari
tiba tiba banget
iyantaritari
jahat banget mulut mertua
iyantaritari
caranya biar bisa ke sana gimana?
iyantaritari
widih agak laen emang
watix14
kasian juga loh, penyihir butuh bersenang2 juga
watix14
setuju si, tapi untuk rakyat kecil uang memang segalanya
miyantoroo
ada apa denganmu pak penyihir?
cahyaningtyasss
yaampunnn
cahyaningtyasss
tetap aja kamu salah
cahyaningtyasss
sama aku juga mau
miyantoroo
coba dulu
watix14
Rekomendasi novel yang pas untuk dibaca tengah malam buat begadang. Aman dari dosa dan hawa panas. pokoknya kalian harus baca
watix14
keren banget jamu racikan penyihir kolot
watix14
secepat itu?
watix14
sisain setetes aja
watix14
memang aku juga gitu
watix14
samuel si serba bisa
watix14
siapasih safira itu?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!