Cinta Terakhir Hot Duda!!!!

Setelah kejadian itu, Hana memutuskan untuk mengundurkan diri menjadi pengajar di sekolah itu.

"Hana, pikirkan lagi semuanya. Bukannya. kamu memang dari dulu bercita-cita menjadi guru" ucap Kartika yang menyesalkan. keputusan sang putri.

"Hana sudah malu, Ma! Apa yang Rahmi lakukan bukan hanya nama dia yang tercemar namun nama Hana juga ikut tercemar. Ma, sebagai orang yang bertanggung jawab maka inilah jalan yang akan Hana tempuh. Hana akan melamar jadi guru di sekolah lain" ujar Hana.

"Melamar nya di sekolah swasta saja, Han biar gajinya besar" ucap Kartika.

"Iya Bu, Hana juga kan harus realistis. Guru itu tugas mulia namun guru juga harus memikirkan biaya hidup" balas Hana.

..

Hari senin tiba, waktunya upacara bendera. Momen ini di pakai untuk Hana pamitan. kepada semua muridnya.

"Asalamualaikum untuk semua guru dan teman sejawat lainnya, tak lupa kepada murid-murid saya yang sangat saya sayang dan cintai. Ibu berdiri di sini bukan semata-mata hanya memberi pesan-pesan namun Ibu ada satu hal yang akan di sampaikan. Dengan hati dan pikiran yang sadar, Ibu mengundurkan diri menjadi tenaga pengajar di sekolah ini. Jujur saja Ibu malu kepada rekan sesama guru dan tentu saja kepada kalian para murid semua. Sebagai Guru, Ibu tidak memberikan contoh yang baik. Maafkan Ibu, Anak-anak. Maafkan saya, Pak/Bu" ucap Hana sembari terisak.

Sebenarnya Hana sudah memberitahukan kepada semua guru dan kepala sekolah bahwa dirinya akan berhenti menjadi tenaga pengajar di sekolah elit itu. Semua guru menyayangkan sikap Hana namun mereka juga menghargai keputusan Hana.

Mendengar itu semua murid-murid tercengang apalagi seorang murid laki-laki yang mengepalkan tangannya merasa tidak terima dengan keputusan Hana.

Hari ini waktu belajar Rummy habiskan dengan diam dan melamun. Hana sudah tidak ada di sekolah maka semangatnya pun hilan seperti uap.

"Rummy, dari tadi saya perhatikan kamu tidak fokus belajar? Keluar dari kelas sekarang dan renungkan apa kesalahan kamu" ucap Samira guru Bahasa Indonesia yang terkenal cukup killer.

"Maafkan saya, Bu" balas Rummy lalu keluar dari kelas.

"Bu Hana nya pergi jadi dia murung" ucap temannya yang langsung di soraki semua teman sekelasnya.

Rummy tidak tahu jika Theo sudah berpacaran dengan Hana. Jika anak itu tahu, mungkin ia tidak akan merasa sedih seperti ini...

Sementara Hana yang sudah tidak punya pekerjaan, siang ini rencananya akan bertemu temannya sewaktu SMA. Ia sudah menunggu di sebuah cafe.

Tak lama seorang wanita datang dengan pakaian agak sedikit terbuka.

"Hana" panggilnya.

"Iren, oh bestiku" balas Hana.

"Lama gak nunggunya?" tanya Iren.

"Gak kok! Oh ya, loe apa kabar? Tambah cantik deh" puji Hana.

"Baik Han, loe gimana kabar? Bu guru satu ini makin terlihat dewasa deh" tanya Iren.

"Uh gue mah gak secantik loe kali, Han" sambungnya.

"Sebenernya gue udah gak jadi guru lagi. Gue lagi pengangguran sih sekarang. Sambil nunggu lamaran gue diterima di sekolah lain, gue mau cari sampingan apa aja deh yang penting halal" papar Hana.

"Bener lagi butuh kerjaan?" Iren memastikan.

Hana langsung mengangguk.

"Loe mau kerja di club malam? Cuma nganterin minuman ke tamu kok gak lebih ya kecuali kalau loe mau duit banyak sih boleh deh loe temani mereka minum" ucap Iren.

"Club malam? Jangan bilang loe kerja disana, Ren?" tanya Hana dengan curiga.

"Iya, gue kerja disana sebagai pelayan juga. Sampingan sih kan gue siangnya kerja di wahana hiburan sebagai tukang jaga tiket. Kita cuma nganter minuman ke tamu kalau masalah enak-enak kan ada LC juga disana. Kebetulan club tempat gue kerja lagi butuh pelayan" papar Iren.

"Yaudah deh gue mau, coba-coba aja keluar dari zona nyaman gue, Ren" balas Hana.

"Oke Han, gue hubungi atas gue bentar ya!" ucap Iren.

Iren menghubungi atasannya..

"Han kata Pak Kelvin, loe boleh langsung kerja malam ini. Nanti jam delapan, gue tunggu di club alamatnya nanti gue sherlock ya. Untuk seragam kerja, sudah ada disana!" pesan Iren.

Oke Ren, tunggu gue nanti malam di club" balas Hana.

Mereka berdua pun memesan makanan.

Lain hal dengan Hana, Theo di kantornya sedang mengalami sedikit problem. Orang kepercayaannya mengkorupsi sebagian kecil keuntungan perusahaan tentunya seorang Theo tidak akan melepaskan begitu saja tikus-tikus yang berkeliaran dan menggerogoti uang perusahaan miliknya.

Theo segera mempersiapkan pengacaranya lalu membawa kasus ini ke jalur hukum. Sudah dipastikan bahwa Dimas sang tersangka akan segera Theo jebloskan ke penjara.

Entah hari ini ia merasa pening sekali, apalagi ia menerima telepon dari sekolah bahwa Rummy terpaksa dipulangkan karena anak itu tidak mengikuti pelajaran sama sekali.

Sepulang dari kantor nanti ia akan bicara kepada Rummy kenapa sampai sang putra berbuat seperti itu dan pulang lebih awal dari sekolah.

Malam harinya Hana sudah berdandan rapi untuk berangkat ke club. Pertama bekerja tentunya Hana tidak ingin mengecewakan Irene yang sudah mengajaknya bekerja dan tidak ingin membuat Irene malu, dia sudah berdandan cantik dengan polesan make up membuat Kartika sang Mama menjadi heran.

"Loh Han, kamu mau ke mana kok udah dandan begitu tanya Kartika heran

"Aku udah kerja, Ma" balas Hana.

"Kerja? Kerja di mana malam-malam begini? " tanya Kartika dengan heran.

"Aku kerja di club malam, Ma" jawab Hana.

"Apa kerja di club malam? Kamu jangan macam-macam ya Han, tempat seperti itu kandang maksiat" ucap Kartika tidak terima sang anak akan bekerja di club malam.

"Tenang dulu, Ma dengar dulu Hana di sana bekerja sebagai waiters itu doang kok tidak lebih" Hana mencoba memberi pengertian pada sang Mama.

"Tapi nggak aneh-aneh kan Han? Kamu tidak kerja juga Mama masih bisa hidupin kamu kok" berat hati Kartika jika Hana bekerja di club malam.

"Mama Tenang aja, aku bisa jaga diri kok! aku pure hanya nganterin minuman aja ke para tamu. Udah ya Ma, Hana berangkat dulu, doain aja" ucapnya lalu pergi.

Sesampainya di club itu, dirinya sudah ditunggu oleh Irene sang teman.

"Irene! " panggil Hana pada temannya itu.

Di sana terlihat Iren sudah memakai baju yang cukup terbuka.

"Hana, kemari nggak nyasar kan? " celoteh Iren.

"Enggak dong tenang aja! " balas Hana.

"Ayo langsung aja temui Pak Bos Kelvin" ajak Irene.

Keduanya pun berjalan memasuki sebuah ruangan yang diketahui sebagai ruang kerja pimpinan club itu yang bernama Kelvin Mahendra.

Irene mengetuk pintu lalu terdengar sahutan dari dalam.

"Masuk!" terdengar suara dari dalam.

Irene pun langsung membuka pintu dan masuk diikuti oleh Hana.

"Selamat malam Pak Bos Kelvin, ini teman saya Hana Pertiwi" Irene memperkenalkan Hana.

Kelvin sejenak memandangi Hana! Malam ini Hana memakai celana panjang dan baju Sabrina saja karena ia tidak tahu harus berpakaian seperti apa jika masuk ke dalam club malam.

"Oke Hana, kamu bisa langsung bekerja malam ini juga dan di club ini semua waiters disediakan pakaian dinas, kamu hanya perlu mengantar minuman saja kepada para tamu tidak ada hal yang lebih jika para tamu berani menyentuh kamu maka kamu harus bilang kepada keamanan. Di sini sudah ada porsi masing-masing tetapi jika kamu ingin bekerja lebih dan mendapatkan uang banyak maka kamu bisa menjadi LC tetapi sepertinya kamu wanita baik-baik ya" ucap Kelvin sembari tersenyum manis.

"Maaf Pak, Saya hanya ingin menjadi pelayan saja tidak lebih" balas Hana.

"Ya sudah kamu diterima dan sebagai pemujaan, kamu cukup bekerja sampai jam 10.00 malam, dan kamu bisa langsung pulang" ucap Kelvin.

"Terima kasih Pak, saya telah diterima bekerja di sini" balas Hana.

Keduanya pun pamit keluar dari ruang kerja Kelvin. Sementara ini Iren membantu Hana bagaimana cara mengantarkan pesanan minuman kepada para tamu.

Hana juga disana berkenalan dengan semua LC atau Ladies Club. Para wanita itu bersikap baik pada Hana.

"Yang betah ya kerja disini, Han. Kalau ada apa-apa bilang saja pada kami" ucap salah satu waiters.

"Siap Kak, terimakasih sudah mau menerimaku sebagai rekan kerja" balas Hana.

Hana pun pulai bekerja.