novel ini karya Mei Indriyani
bercerita tentang Hasan dan wati. menikah karena dijodohkan oleh orang tua mereka. ketika pernikahan mereka berusia 10 tahun, mereka diuji. hasan jatuh cinta kepada seorang gadis yang berkenalan dengannya di bus pada usia pernikahan mereka 1 tahun. dan bertemu kembali pada usia pernikahan mereka sudah 10 tahun. hati sudah tidak memperhatikan penampilan nya yang membuat Hasan jadi ilfeel. sehingga ketika bertemu dengan angel dia jatuh cinta. Hasan dan angel berbeda agama. tetapi cinta yang mempertemukan mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mei Indriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tumbuh kembang Mila
Tepat tanggal 19 September 1995 tadi, Mila menginjak usia 1 tahun. Tidak terasa ternyata Mila sudah berusia 1 tahhn. Rasanya baru kemarin cerita momen lahiran anak pertama, sekarang cerita tentang momen tumbuh kembangnya selama satu tahun. Hidup memang sesingkat itu.
Selama satu tahun ini ada banyak sekali cerita yang sudah kami lalui. Senang, sedih, sakit hati, galau, bingung, ya ampun kalau diingat jadi terharu. Ternyata bisa ya aku melewati ini semua. Supaya semakin manis untuk dikenang, aku akan menuliskan nya disini.
Mila Mahira
Selama enam bulan pertama, aku sedikit lupa apa saja tumbuh kembang yang terjadi. Salah sendiri sih, kenapa baru nulis beginian di fizzo. Dan aku juga mengahadapi cobaan rumah tangga yang begitu sulit ki hadapi. Mila pas usia satu tahun kami rayakan Mandi lemon Dan ulang tahun.
Jadi Mila anak ASI full selama enam bulan. Mila setiap imunisasi selalu di posyandu. Waktu imunisasi DPT pasti demam dan mogok minum asi. Aku sempat stres kalau Mila menolak minum asi, tapi suami selalu menyemangati dan bilang untuk tidak menyerah. Akhirnya drama mogok minum asi hanya berlangsung sekitar 2-3 hari.
Seingat ku di usia 3 bulan Mila sudah bisa mengangkat kepala dan tengkurap sendiri sesekali, ini berkat rutin latihan tummy time. Baru dari usia 4 bulan, Mila aktif tengkurap sendiri.
Mila mulai MPASI tepat di usia 6 bulan. Menu pertamanya, bubur saring nasi telur. Tentu saja nggak langsung lahap, lebih banyak dilepeh malah. Tapi tidak apa, namanya juga baru belajar.
Selama 4 hari drama lepeh ini terus berlanjut dan baru di hari ke-5 Mila mulai makan dengan lahap, meskipun hanya menghabiskan setengah porsinya. Tapi Alhamdulillah lama kelamaan Mila mulai makan dengan lahap walaupun tidak habis semua.
Aku mengira drama GTM MPASI ini hanya berlangsung di awal belajar makan, tidak taunya sepanjang usia Mila menuju 1 tahun. Drama GTM itu terus berlanjut, sesuai fase kenaikan tekstur.
GTM paling parah dan membuat ku stres di usia 8 bulan sampai 10 bulan. Kesalahan ku sih, yang kurang melatih oromotornya sejak usia 6 bulan. Tapi masih belum terlambat untuk melatih oromotor.
Melatih oromotor bayi juga nggak berjalan mulus. Selalu ada saja tingkah bayi yang bikin greget. Misalnya biji mangga yang seharusnya diemut, sama Mila malah dimainin ke lantai. Aku bantu pegangin, anaknya malah marah dan ngambek nggak mau ngemut lagi. Benar-benar deh.
Sekarang Mila sudah makan sesuai menu keluarga. Masih disuapi. Kadang bisa kok dibiarkan makan sendiri, tapi kalau suasana hati ku sedang baik untuk ekstra beberes. Wkwkwk.
Aku lupa Mila merangkak di usia berapa, yang pasti sampai saat ini gaya merangkaknya modelan dada nempel ke lantai. Bisa saja sih, dia pakai gaya merangkak pada umumnya, tapi pergerakannya lebih lambat. Beda hal kalau yang dada nempel ke lantai, aku pun terengah-engah kadang mengejar Mila. Hihihi.
Sampai usia 1 tahun, H
Mila masih belum bisa berjalan. Ia lagi sibuk belajar berdiri dengan merambat pada sesuatu yang kokoh.
Oh iya, Mila tumbuh gigi pertama di usia enam bulan. Tepat saat akan memulai MPASI. Kalau kata ayahnya, Mila ini disiplin, selalu sesuai timeline. Melahirkan Mila saja tanggalnya sesuai HPL.
Ketika Mila Sakit.
Sepanjang satu tahun perjalanan, Mila sudah beberapa kali sakit. Nggak sering juga. Biasanya sakit demam setelah imunisasi dan tumbuh gigi.
Namun saat usia 11 bulan tadi, Mila batuk pilek. Tepatnya pertengahan Mei tadi, Mila tertular bapil dari orang lain. Aku sempat stres sebab baru pertama kali menghadapi Mila yang sakit diluar demam. Separah-parahnya demam, paling cuma mogok minum asi. Lah ini, rewel dan mogok segalanya
Nggak mau makan, minum, minum asi apalagi. Mila ini tipe bayi yang harus banget rebahan kalo minum asi. Prinsipnya nggak rebahan, nggak minum asi. Tapi gimana mau minum asi kalau hidungnya aja mampet pas rebahan. Rewelnya nggak ketulungan.
Saat itu Mila benar-benar nggak mau sama siapapun, sama Ayahnya pun nggak mau. Maunya nempel aja sama aku. Aku mau mandi aja ditangisin. Awalnya senang sih jadi one and only-nya Mila, tapi lama-lama pusing juga mendengar tangisan bayi tepat di telinga.
Pernah satu waktu, Mila terbangun tengah malam. Mana Ayahnya sedang bekerja shift malam. Mila langsung menangis, aku pun langsung bangun dalam keadaan setengah sadar. Nangisnya nggak berhenti. Aku pukung (diayun ala orang banjar) pun Mila masih tetap menangis. Bayangin stresnya gimana. Mana kurang tidur, sendirian di rumah, tengah malam pula.
Karena bingung mau ngapain lagi, aku video call ayahnya. Perhatian Mila teralihkan, tangisnya pun mereda, kemudian berangsur tenang dan tertidur. Memang selama sakit, tidur Mila nggak nyenyak. Satu malam itu pasti ada 2-3 kali terbangun.
Tapi ada satu momen yang bikin melting, sebab Mila maunya nempel sama aku terus. Jadilah aku pangku sambil aku tetap sibuk menyiapkan lauk makan. Eh ternyata Mila ketiduran dong, padahal cuma dipangku yang posisinya kayak memeluk.
Huhu, ternyata Mila juga ngantuk sekali karena kurang tidur. Sama kayak aku. Tapi tubuhnya nggak enak dan yang bikin dia nyaman ya pelukan emaknya.
Benar-benar momen Mila sakit yang nggak terlupakan, sekaligus memberi banyak pelajaran.
Batuk pilek sebenarnya sakit yang biasa aja bagi orang dewasa tapi nggak bagi bayi. Segala macam ikhtiar kami lakukan saat itu supaya Mila lekas sembuh. Mulai dari dipijat, beli nasal spray, nebulizer 2x dan terapi sinar (ini alternatif berjemur dibawah sinar matahari, karena saat misl sakit cuacanya sering hujan dan mendung, agak sulit untuk berjemur).
Sampai akhirnya berobat ke puskesmas, karena demamnya datang lagi. Dan qadarullah, setelah minum obat, batuk pilek Hanan berangsur pulih.
Mila Setelah Satu Tahun
Satu tahun Mila hidup di dunia, tumbuh kembang Mila sudah semakin bertambah. Mila semakin aktif mengeksplor sana-sini. Apalagi sekarang lagi keranjingan belajar berdiri.
Durasi nennya juga berkurang, nggak selama dulu. Seiring dengan banyaknya kegiatan dan yang mengalihkan perhatian mila. Jujur aku sebenarnya senang sekaligus sedih. Senang karena sedikit lebih leluasa dalam beraktivitas sendiri, tapi juga sedih momen menyusui kami durasinya berkurang.
Melihat wajah Mila saat menyusui membuat ku merasa di cintai dan di butuhkan. Benar ya, menyusui itu nggak hanya proses memberi ASI. Tapi juga ada bonding yang intimate-nya nggak bisa ku deskripsikan. Rasanya kami bisa saling terkoneksi satu sama lain hanya dengan tatap-tatapan.
Ah, punya anak memang setiap harinya seperti penuh petualangan dan kejutan. Ada aja yang nggak terduga. Aku akan menikmati momen-momen ini sebelum kelak Mila lebih sibuk dengan teman dan dunianya sendiri.
---
Bersambung
jgn km bndingkn dgn istri sahmu.... yg lelah ngurus keluarga tnpa smpat merawat diri sndiri.... krna yg di pikirkn adalah kerja dpt uang untuk mnambal kekurangan nafkah yg kau berikan.... krna nafkah yg seharusnya dia terima.... justru km pangkas untuk mmbiayai pelakor yg tnpa harus mikir kerja keras banting tulang... tpi dpt nafkah drimu...
istrimu akn trlihat cantik dan menarik... trgantung nafkah yg kau berikan... wahai suami otak dangkal dan tak tau diri/CoolGuy//CoolGuy/
tpi klo buat selirnya.... g ada pelit2nya...