"Caranya dapatin Zahra gimana sih?"tanya seorang pemuda bernama Xavier pada seorang gadis yang saat itu sedang membaca sebuah buku
"Mudah aja,kamu cukup belajar ilmu agama yang sekarang ini Zahra pelajari."balas Gadis itu acuh tanpa menoleh pada pemuda yang tadi berucap
"Kalau aku beneran ngelakuin kamu beneran bakalan trima aku?"tanya pemuda itu dengan suara pelan.Kalimat tersebut berhasil membuat gadis itu menoleh
"Jalanin aja dulu aku pengen liat sebesar apa perjuangan kamu tapi aku juga mau minta sesuatu bisa?"tanya gadis bernama Zahra itu
"Apa?"
"Kamu belajarnya Because off Allah yah.Jangan karna niat cuman mau dapatin apa yang kamu mau, niati karna Allah."ujar Zahra membuat pemuda itu tersenyum tipis
Xavier benar benar melakukan apa yang di perintahkan Zahra ia bahkan sudah bisa melampaui gadis itu.
Sampai pada Saatnya Zahra mendapat pinangan dari seorang gus akankah Zahra menerima pinangan itu atau terus menunggu Xavier yang malah tidak memiliki kabar lagi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CallMe_Nurul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 5
Hari berganti hari Zahra masih saja belum mengatakan pilihannya sampai saat ketika di sebuah pengkajian ia bertemu sosok yang selama ini menjadi bahan fikirannya.
"Xavi."gumamnya pelan menatap pada pemuda yang berjalan naik ke atas panggung
"Masya allah gantengnya. Zahra kamu kenal dia?"tanya Laila berbisik
Zahra sama sekali tidak menjawab pertanyaannya Laila ia malah bertanya tanya kenapa Xavier berdiri di hadapannya sekarang dan darimana saja manusia itu?
"Okey, teman teman hari ini kita kedatangan tokoh agama yang Masya Allah tampannya udah bisa ngalahin oppa oppa korea Insya Allah"ujar Pak Marhaban mulai memperkenalkan Xavier yang baru saja tiba
Zahra yang mendengar itu menelan salivanya [Tokoh Agama] apakah telinganya berfungsi dengan baik.
"Monggo mas. Ehh, silahkan mas perkenalkan dirinya dulu sama mba mba cantik di bawah sana siapa tau salah satunya jadi pendamping hidup Sampeyan"
Canda pak Marhaban membuat Xavier tersenyum bahkan sedikit tertawa
"Okey, assalamualaikum warahmatullahi w.b. Di sini saya bakalan membawakan beberapa nasehat tapi sebelum itu, saya ingin memperkenalkan diri terlebih dahulu boleh?"tanya Xavier
"Boleh!"
"Alhamdulillah, jadi perkenalkan nama saya Xavier Julian Sage. Kalian bisa panggil saya dengan nama Avi."Senyum Xavier membuat semua orang tercengang saat ia memperkenalkan diri
"Saya merupakan seorang Mualaf yang baru masuk islam di satu tahun yang lalu. Saya berharap apa apa yang saya dapat selama itu bisa saya bagikan kepada kalian semua."
"Bila ada pertanyaan silahkan insya Allah mas Avi bisa bantu jawab"ujar pak Marhaban
Mendengar itu Zahra segera menunduk kali ini ia tidak akan bertanya apa apa
"Aku boleh nanya ndak sih?"tanya seorang pemuda berdiri dari duduknya itu adalah Zayn
"Tentu, katakan apa yang ingin di tanyakan"senyum Xavier.
"Namanya keren bangat dan sebagian besar pasti bilang wih itu nama modern tuh nama orang luar. Nah yang mau saya tanyakan Mas Avi ini asalnya dari ndi?"tanya Zayn
"..."Xavier terlihat kebingungan mendengar pertanyaan Zayn
"Hadeh mas Zayn kira kira dong kalau mau tanya. Mas Avi bukan wong jowo!"ujar Pak Syukur
"wes punten pak ee, jadi saya tadi tanya sama Mas Avi kamu asalnya dari mana."
"Oh haha, saya sempat agak bingung mas. Jadi saya adalah seorang blasteran dari Amerika, ibu saya dari Indonesia bagian Jakarta dan Ayah saya dari negara Amerika"jelas Xavier
"Mas Avi kenal agama islam dari mana?Maksudnya mas Avi kok tiba tiba memiliki keinginan untuk menganut Agama Islam?"tanya Zayn lagi membuat Xavier terdiam sejenak
"Saya sejak awal tinggal di Indonesia memng sudah tertarik dengan Agama Islam. Saya semakin penasaran akan apa itu Agama Islam saat di mana saya mengenal seorang teman."Jelas Xavier membuat Zahra yang sedari tadi terdiam mulai mendongak.
"Masya Allah apa pesan dan kesan yang membuat mas Avi semakin ingin belajar Agama Islam"Tanya pak Marhaban
"Pesannya yah."Gumam Xavier pelan ia menelan salivanya sedikit ragu untuk menjawab
"Dia pernah bilang apapun itu aku harus tetap Because Off Allah. Intinya dia pengen aku belajar bukan karna niat yang lain melainkan niat Karna Allah."jelas Xavier
Zahra mengeratkan pegangannya pada tas yang sekarang ia pakai sungguh mendengar dirinya sedang di ceritakan di depan orang sebanyak ini rasanya sangat aneh.
Waktu berlalu begitu cepat akhirnya Zahra bisa keluar dari sana ia benar benar merasa tidak nyaman untuk pertama kalinya mengikuti kajian.
Tapi percayalah kini fikirannya terus mengarah pada Xavier. Bagaimana pemuda itu menjelaskan memberikan kritik bahkan menjawab pertanyaan pertanyaan membuat Zahra tak habis fikir ternyata Xavier berubah jadi sejauh itu.
"Zahra, tadi kok kamu diam diam baek?perasaan kalau misal ada tanya jawab kamu gak pernah gak nanya"ujar Laila berjalan di samping Zahra
"Aku lagi gak enak badan aja. Lagian ak-"kalimat Zahra terpotong saat mendapati seorang gadis meloncat kepelukan seorang pemuda
"Vier, aku kangen kamu. Kamu dari mana aja selama ini"cicit gadis itu memeluk seorang pemuda yang bukan lain adalah Xavier
"Miska!kamu apa apaan sih!"ujar Xavier melepas pelukan gadis berpakaian begitu terbuka itu
"Ya aku kangen kamu! Lagian kamu gak pernah ad-"
gadis bernama Miska itu terdiam saat mendapati tatapan Xavier yang terlihat begitu shok
Miska mengikuti arah pandang Xavier dan ternyata pemuda itu sedang menatap seorang gadis bukan lain adalah Zahra
"Zahra"gumam Xavier pelan namun bisa di dengar oleh Zahra juga beberapa orang yang
...ΩΩΩΩΩΩ...