seorang gadis muda berusia 20 tahun,selalu membantu kehidupan keluarganya.ia berjualan kue keliling di pagi hari untuk membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.tapi siapa sangka kalau ia akan menjadi istri Ceo yang terkenal dengan kekayaannya.
banyak orang-orang yang selalu menghina dan mencemohnya.tapi ia selalu mendapat perlindungan dari sang suami tercinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sury Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
di permalukan
Terdengar Suara pecahan kaca dan barang-barang yang terlempar ke segala arah,dan suara jeritan wanita yang terdengar di dalam kamar yang mewah."Arghhhh...brengsek."
Umpatan-umpatan terlontar dari mulut bella kala ia sudah kembali pulang dan masuk ke dalam kamar.pecahan kaca kosmetik dan barang-barang yang ada di dalam kamar berserakan di mana-mana.bella melampiaskan semua rasa marah dan emosinya.
"Kenapa harus wanita itu?apa aku harus bersaing dengan Mbak Aira.?" wajah bella menyeringai licik,sudut bibirnya terangkat."aku tidak akan membiarkan wanita itu merebut Rey dariku."
...
Malam harinya...
Acara yang di selenggarakan Rey sudah tiba.para karyawan dan kolega-kolega bisnis Rey sudah datang silih berganti.termasuk johanes dan sang istri Renata,yang baru menikah beberapa minggu ini dan Rey tidak menghadiri pernikahannya.mereka berdua bergandengan tangan masuk kedalam aula hotel dengan senyum mengembang.
"Selamat malam Tuan Johanes.!" sapa salah satu pria paruh baya yang bertubuh gempal dengan perutnya yang sedikit buncit.
"Malam juga Pak Hardi!." johanes sedikit tersenyum,walau senyum yang ia berikan adalah palsu.sebagian orang yang ada di pesta ini adalah saingan bisnisnya termasuk pria tua yang ada di hadapannya.
Pak Hardi menatap wanita yang ada di samping Johanes dengan tatapan lapar."tenyata istri anda sangat cantik,anda sangat beruntung bisa mendapatkan dia dari Pak Rey."
Wajah johanes menunjukan sorot mata tajam dan tersenyum smirik."Dia memang sangat cantik dan tidak pantas Untuk Rey yang tidak ada apa-apanya di banding aku."
Renata yang masih menggandeng lengan Johanes sedikit tersenyum.membuat pak Hardi semakin menatapnya dengan lapar.johanes yang tau kalau pria tua di hadapannya sedari tadi memandang istrinya,hanya Acuh dan tak perduli.
Pria tua itu lalu mulai tersadar"Kalau begitu saya ke sana dulu." ucap pak hardi lalu pergi dan meninggalkan johanes.
"Hemmm."
...
Di sisi lain...
Rey dan Aira baru turun dari mobil dan memasuki Aula pesta.langkah Aira terhenti kala melihat semua pria dan wanita yang ada di pesta itu.menurutnya dari kalangan orang kaya.Jas dan Gaun yang indah dan mewah melengkapi penampilan mereka.
"Kenapa? Apa ada sesuatu.?" Rey bertanya pada Aira yang langkahnya tiba-tiba berhenti.
"Enggak apa-apa Tuan,eh maksud aku Mas.Aku hanya takut jika nanti akan mempermalukan dirimu.!" Ucap Aira menudukan kepala.
"Kamu Nggak usah takut,ada aku di sini yang akan selalu melindungimu."
Wajah Aira merah merona.ia jadi salah tingkah mendengar ucapan Rey.sudah beberapa kali hari ini Rey bertingkah seperti pria romantis.
"Ayo sekarang kita masuk."
Mereka berdua lalu berjalan masuk dengan Aira yang sedang menggandeng tangan Rey.
Disisi lain,terdapat wanita yang melototkan matanya.menatap Rey dan Aira dengan sorot mata kebencian."Rey ternyata membawa wanita kampung itu kemari.aku tidak akan tinggal diam.tunggu saja Aira aku akan membuat Rey menjauh darimu." ucap mami hana yang berada di meja yang tak jauh dari pandangan Rey.
...
Bella yang juga hadir di pesta itu menatap Aira dan Rey dengan sorot mata kebencian."Sialan!seharusnya aku yang berjalan di samping Rey,bukan wanita miskin itu.!"
Beberapa minggu yang lalu bella dan Aira sangat berhubungan baik.tapi ketika Bella Tau jika calon istri yang di maksud Rey adalah Aira,kebencian menyelimuti hatinya.dan ia juga sudah tau dari mami hana, jika Aira hanya pengasuh Zahra.
Rey dan Aira lalu duduk di sebuah meja yang sudah tersedia makanan dam minuman.
Baru saja Rey ingin meneguk minuman,Johanes sudah ada di depannya.
"Ternyata wanita yang kamu bawa cantik juga.!" ucap johanes
Rey yang mendengara suara Johanes menatapnya tajam."enyah dari hadapanku,dan jangan menatap calon istri ku dengan mata kotor mu itu!" ucap Rey dengan tegas.
"Berapa harga Sewa wanita ini,untuk datang menemanimu." johanes menyunggingkan senyum mengejek pada Rey
Kepala Aira menunduk menyembunyikan genangan Air mata yang sudah siap luruh.dadanya terasa sesak mendengar hinaan dari lelaki yang ada di hadapannya.
Tatapan Rey sudah menggelap.sorot matanya tajam menatap Johanes.tangannya terkepal kuat seakan-akan ingin melayangkan kepalan tinju pada wajahnya.
"Cukup!jangan menghina Aira.dia bukan wanita sewaan,tapi dia calon istriku."ucap Rey dengan menekan kata-katanya.
"Owh ya,calon istri! apa kamu sudah bisa move on dari Renata?.lihat di meja sana,Renata terlihat sangat Cantik dan sexy,sangat berbeda jauh dengan wanita di samping mu." ucap johanes sambil mengarahkan jari telunjuknya.
Bulir bening sudah mengalir pada pipinya.ia merasa sudah tak tahan berada di tempat ini dan ingin segera pergi dari sini.tapi ia juga tidak ingin mempermalukan Rey dengan sikapnya.
Rey melirik Aira.dadanya terasa sesak melihat pipi Aira yang sudah basah dengan Air mata.dengan gerakan cepat ia lalu mendaratkan kepalan tinju di wajah johanes
BRUGHHH
Johanes meringis,sudut bibirnya sedikit mengeluarkan darah,orang-orang yang mendengar dan melihat pertengkaran itu hanya diam memperhatikan.tidak ada satupun yang ingin menolong,karena mereka tau Siapa Rey dan johanes yang sama-sama Di rektur di perusahaan yang terkenal di kota ini.
"Kurang ajar." ucap johanes seraya mengusap bibir.
Rey lalu menarik kerah kemeja johanes dengan cepat"Aku sudah tidak perduli dengan apa yang kamu ucapkan dan sekali lagi aku mendengar kamu menghina Aira,aku tidak akan segan membunuhmu.!"
ia lalu melepaskan cengkraman pada kemeja johanes.tatapannya lalu berpindah pada Aira yang sedari tadi hanya diam dan menangis.ia lalu meraih tubuh Aira dan mendekapnya.
"Ayo kita pergi dari sini." ucap Rey.aira hanya diam dan pasrah.
...
Renata yang dari arah lain sedang berjalan tersega-gesa menghampiri johanes."apa yang terjadi padamu?kenapa wajah mu seperti ini.?"
Renata yang tadinya sedang ke toilet dan ketika ia sudah kembali.ia tidak menemukan sang suami.ia lalu tak sengaja mendengar bisik-bisik para karyawan.dengan langkah cepat ia lalu menyusul johanes.
"Rey yang membuat wajahku seperti ini." johanes lalu melirik orang-orang yang menatapnya dengan Remeh."Apa yang sedang kalian lihat!Pergi!!."
Para karyawan yang sedari tadi yang menonton itu,bubar dan pergi menjauh.
"Sudah Jo!,Ayo,lebih baik kita pulang agar lukamu segera di obati." Johanes hanya pasrah dan Renata lalu memapah Johanes untuk berjalan menuju keluar Aula.
...
Di dalam mobil Rey berusaha untuk menenangkan Aira yang masih sesegukan."Maafkan aku,akibat dari masa laluku yang buruk.namamu jadi terseret dengan masalahku.seharusnya aku memang tidak membawa mu ke tempat seperti itu."
"Sudah tidak apa-apa Mas,aku memang pantas mendapatkan hinaan seperti itu."
"Tidak!jangan bicara seperti itu.kamu tidak perlu memikirkan kata-kata pria berengsek itu."
"Iya mas." Aira hanya mengangguk lalu menyandarkan kepala di dekat kaca.jendela mobil.
Rey melirik Aira yang sudah lebih tenang.matanya sayu dan sembab yang sedari tadi menagis.maafkan aku." ucap Rey dalam hati.
