Tahun ini adalah tahun pertama Layla kuliah, jadi orang tua Layla sangat khawatir kalau Layla akan mengalami masalah yang sama seperti saat Layla masih di sekolah menengah atas dan menengah pertama.
Layla adalah seorang gadis yang sangat nakal dan suka berkelahi, orang tua Layla sering diminta oleh guru untuk datang ke sekolah karena ulah Layla. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk menjodohkan Layla dengan seorang dosen di kampus Layla. Secara kebetulan, dosen tersebut adalah anak dari teman dekat ayah Layla.
Layla tidak bisa berbuat apa-apa karena keputusan ayahnya sudah tidak bisa diganggu gugat lagi. Layla akhirnya menikah, setelah menikah dan Felix tidur di kamar terpisah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tomat _ merah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 Anak kecil?
" Tidak ada kata diet, makan lah yang banyak! " ucap Felix dengan tajam, Layla berdecak lalu hanya diam. " Jangan marah " ucap Felix gemas.
Layla memutar matanya kesal, " Terserah! " ucap Layla kesal. Felix terkekeh geli melihat sang istri kesal.
Beberapa menit kemudian makanan disajikan oleh seorang pelayan wanita dan pelayan itu seperti mengedipkan matanya ke arah Felix.
" Mata mu kelilipan, huh?! " tanya Layla tajam, Pelayan itu segera memposisikan diri nya lalu membungkuk meminta maaf.
" Sudah tau dia mempunyai istri, dan aku istri nya! masih saja genit! " ucap Layla menggerutu, Felix terkekeh.
" Pelayan tadi cukup cantik " ucap Felix memanas manaskan Layla, Layla melotot. " Apa kau bilang?! " tanya Layla dengan kesal.
" Pelayan tadi cukup cantik " ucap Felix dengan nakal, Layla berdecak lalu menyilangkan tangannya dengan kesal.
" Sudah punya istri masih saja seperti itu! " ucap Layla tidak mau menatap Felix, " Bercanda sayang " ucap Felix tersenyum tipis.
" Kau sudah menganggap ku suami mu? " tanya Felix, " Tidak akan! " Jawab Layla cepat. Felix menggelengkan kepalanya gemas.
" Makan sayang " ucap Felix sambil menyerahkan piring yang berisi steak, Layla menggeleng. " Aku ga mau! "
" Lebih baik makan ini, atau makan punyaku? " ucap Felix tajam. Layla mendongak lalu segera mengambil piring yang berisi steak itu.
" ini aku makan! " ucap Layla memakan makanannya dengan lahap, Felix menyeringai lalu memakan makanannya.
Felix menatap noda makanan yang tertinggal di dekat mulut Layla, Lalu Felix mengusap noda itu menggunakan jarinya lalu menjilat noda makanan itu.
Layla terdiam wajah nya sudah merona dibuat Felix, " Kenapa, hm? " tanya Felix seperti tidak melakukan apa apa. " T-Tidak! " ucap Layla cepat
Drtt..
Drtt..
Layla mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menelepon nya dan ternyata itu adalah Flora.
" Ya mom? " ucap Layla menjawab lebih dulu, " Sayang, maaf ya mommy tinggal. mommy ada urusan mendadak tadi mommy mau pamit tapi ga sempet " ucap Flora panjang lebar.
" Ga papa mom " jawab Layla. " Boleh Berikan ponselnya ke Felix? " ucap Flora.
" Tentu mom " ucap Layla lalu menyerahkan ponselnya ke arah Felix, Felix mengerutkan keningnya lalu menerima ponsel nya dan menaruhnya di telinga.
" Felix jaga istri mu! jangan sampai Layla terluka! " ucap Flora kepada Felix, " Baik mom, mommy kira aku anak kecil, yang belum ngejaga istri nya dengan baik? " ucap Felix dingin.
" Yasudah, mommy matikan ya sekali lagi jaga istri mu dengan baik " ucap Flora sekali lagi sebelum mematikan telepon nya.
Felix menyerahkan ponsel nya kembali ke Layla. " Mommy bicara apa? " tanya Layla penasaran.
" Tidak ada " Jawab Felix menatap lekat Layla, " Bohong! " ucap Layla dengan tajam.
" Mommy hanya menyampaikan bahwa aku harus menjaga mu dengan baik, sayang " ucap Felix dengan lembut.
Layla memicingkan matanya tajam, " Kenapa lagi, hm? " tanya Felix menggeleng gemas. " Tidak ada " ucap Layla.
" Sudah selesai kan? ayo " ucap Felix sembari berdiri dari duduknya, " kemana? " tanya Layla ikut berdiri dari duduknya.
" Belanja keperluan mu? " ucap Felix menatap Layla, Layla menggeleng " Bosen belanja, gimana kalau ke tempat permainan?! " ucap Layla antusias.
" Tidak! " ucap Felix tajam lalu melangkah pergi duluan, Layla cemberut lalu segera menyusul Felix.
" Ayo ayo, boleh ya?? ku mohon " ucap Layla dengan cemberut, Felix berhenti lalu menatap Layla.
" Baiklah, tunggu disini aku pergi bayar dulu " ucap Felix lalu melangkah menuju kasir, Layla hanya diam si tempat.
Tapi tiba tiba ada seorang anak kecil yang menghampiri nya, " Mama! Mama! " ucap Anak kecil itu sembari loncat loncat.
" E-eh? " Layla terlihat bingung tiba tiba saja dirinya di hampiri oleh anak kecil, " Mama! Gendong " ucap Anak kecil itu.
" A-aku bukan mama kamu " ucap Layla dengan gugup. Anak kecil itu terdiam lalu meneteskan air matanya.
" E-eh? jangan nangis " ucap Layla panik, Layla berjongkok di depan anak kecil itu lalu mengelus rambut nya.
" Jangan nangis, aku kasih permen mau? " ucap Layla. Anak kecil itu tersenyum lalu mengangguk.
" Bentar ya " Layla membuka tasnya lalu mengambil sebungkus permen disana. " ini dia " ucap Layla sembari menyerahkan permen itu.
" terima kasih mama " ucap anak kecil itu gembira, " Aku bukan mama kamu, tapi kamu bisa manggil aku tante Layla " ucap Layla.
" Baiklah Tante Layla " ucap anak kecil itu senang, " Mama, Papa kamu dimana? " tanya Layla sembari melihat ke kanan dan ke kiri.
" Papa di sana, papa disana! " ucap anam kecil itu sembari menunjuk seorang pria yang membelakangi mereka berdua.
" Tante anterin ke papa kamu ya? " ucap Layla sembari menggandeng tangan anak kecil itu lalu mulai berjalan ke arah pria yang ditunjuk anak kecil itu.
" Eum permisi? " ucap Layla ragu ragu. Pria itu berbalik menatap Layla lekat. " Ada apa? " ucap Pria itu dengan suara yang berat.
" A-ah ini Anak anda sebaiknya di jaga, tadi saya temuin dia di sana " ucap Layla dengan gugup. Pria itu tersenyum lalu segera menggendong anaknya.
" Terima kasih, maaf bila merepotkan jika boleh tau siapa namamu? " tanya Pria itu dengan elegan.
" Nama saya Layla " ucap Layla pun dengan elegan, " Saya Jake " ucap Pria yang bernama Jake itu.
" Kalau begitu saya izin pamit, byee kecil " ucap Layla kepada anak kecil itu. Anak kecil itu tersenyum, " Dada mama " ucap anak kecil itu.
Layla segera bergegas menuju tempat tadi yang dia tempati di sana. " Pergi kemana aja kau? " tanya Felix tajam.
" T-tadi aku nganterin anak kecil ke papa nya " ucap Layla benar benar tidak berbohong. " oh ya? mengapa kau ingin mengantar anak kecil itu? apakah papa nya sangat tampan? " ucap Felix tajam.
Sejujurnya Felix lebih tampan daripada Pria yang tadi di jumpai Layla, Meskipun Tampan Layla belum jatuh cinta kepada Pria di depan nya ini.
" Tidak juga " Jawab Layla, " Jangan menghilang tanpa sepengetahuan ku lagi dan lagi Layla!! " ucap Felix tegas.
Layla hanya terdiam sembari menunduk, " Layla? " gumam Felix dengan pelan. Layla mendongak untuk menatap Felix.
" Ayo, siapa yang bilang mau ke tempat permainan, huh?! " tanya Felix sembari menaikkan alisnya.
" Kalau begitu ayo kita ke sana! " ucap Layla lebih sulu melangkah, Felix terkekeh lalu segera menyusul Layla.
*
" Selamat datang Tuan, nyonya " ucap semua karyawan yang berada di tempat permainan itu.
" Bermainlah dengan puas " ucap Felix tersenyum tipis, Layla mengangguk lalu memilih bermain mesin capit.
Layla mendapatkan sebuah boneka kecil, lalu Layla pergi ke sebuah permainan tinju. Layla berada di depannya dan tidak sengaja memencet tombolnya.
Alhasil Alat tinju itu mengenai Wajah Layla, Felix yang melihat itu segera menghampiri sang istri.
" Kau baik baik saja?! " tanya Felix dengan panik.
*
*
*
Bersambung...
Haiii, kak aku mampir! Semangat nulisnya yaw 😍✨
yuk mampir juga jika berkenan/Smile//Pray/