NovelToon NovelToon
MENIKAHI KAKEK TUA

MENIKAHI KAKEK TUA

Status: tamat
Genre:Tamat / Pernikahan Kilat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:10.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Savana Alifa

Tidak pernah Jingga bayangkan bahwa masa mudanya akan berakhir dengan sebuah perjodohan yang di atur keluarganya. Perjodohan karena sebuah hutang, entah hutang Budi atau hutang materi, Jingga sendiri tak mengerti.

Jingga harus menggantikan sang kakak dalam perjodohan ini. Kakaknya menolak di jodohkan dengan alasan ingin mengejar karier dan cita-citanya sebagai pengusaha.

Sialnya lagi, yang menjadi calon suaminya adalah pria tua berjenggot tebal. Bahkan sebagian rambutnya sudah tampak memutih.

Jingga yang tak ingin melihat sang ayah terkena serangan jantung karena gagalnya pernikahan itu, terpaksa harus menerimanya.

Bagaimana kehidupan Jingga selanjutnya? Mengurus suami tua yang pantas menjadi kakeknya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Savana Alifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MAKAN SIANG

Kening Jingga berkerut tajam saat ia keluar dari lift. Bukan karena lantai marmer yang ia pijak, bukan juga karena elegannya interior di gedung itu, tapi karena dari kejauhan ia melihat sebuah pintu megah bercat coklat natural, di atas pintu itu bertuliskan CEO Lgroup.

“Pak Lim, apa kita akan bertemu dengan pimpinan perusahaan ini? Kenapa kita ke ruangannya?” Tanya Jingga dengan polosnya, ia tahu arti kata CEO itu, meski ia belum pernah bekerja, tapi kata itu tak asing.

“Benar, Nyonya. Bukankah anda ingin bekerja disini? Anda bisa langsung bicara dengan CEO Lgoup.”

Jingga jadi gugup, orang yang akan ia temui ini bukanlah orang sembarangan, tentu ia harus menyiapkan diri juga menyiapkan lidahnya agar tak salah bicara. “Tapi pak Lim, aku belum mempersiapkan diri. Kenapa pak Lim tidak mengatakan padaku sebelumnya?” protes Jingga, keningnya semakin berkerut saja, alisnya nyaris bertemu.

“Tidak perlu persiapan apa-apa nyonya, bicara saja apa adanya. Sesuai keinginan anda,” jawab pak Lim seraya tersenyum.

Jingga semakin terheran saat melihat Alex keluar dari ruangan itu. Ia mempercepat langkahnya, bahkan melewati pak Lim yang melangkah di depannya.

“Tuan Alex? Kamu disini?” Tanya Jingga.

Alex membungkuk hormat lalu mengangguk, “Iya, Nyonya. Selamat datang, Tuan sudah menunggu anda,” ucapnya.

“Tuan?” Ulang Jingga seraya mengerjap, “Maksudmu tuan Langit?” Tanyanya untuk memastikan.

Alex mengangguk, “Benar Nyonya,” jawabnya.

Jingga lalu menoleh pada pak Lim, pria paruh baya itu tampak menahan senyum dan menghindari tatapannya. Pak Lim menengadah, melihat cicak katanya, padahal di gedung mewah itu tak ada cicak sepotong pun.

“Silahkan masuk nyonya,” ucap Alex lagi. Ia menggerakkan tangannya, meminta Jingga segera masuk setelah ia membuka pintu di belakangnya.

Jingga mengangguk, menatap horror pada pak Lim lebih dulu lalu masuk. Pak Lim masih tampak menghindari tatapannya, lalu tertawa tanpa suara setelah Jingga masuk ke ruangan itu.

Gadis itu menelan ludahnya dengan susah payah saat melihat Langit tengah sibuk dengan layar laptop di hadapannya. Di meja itu jelas tertulis, LANGIT, CEO Lgroup.

Jadi pria tua yang ia nikahi itu memang bukan orang sembarangan, pimpinan sebuah perusahaan besar yang bahkan sudah mendunia. Jingga benar-benar tak menyangka, ia tak pernah tahu latar belakang suaminya itu, ia hanya menikahi pria tua itu atas permintaan kedua orang tuanya. Lalu apakah kedua orang tuanya sudah tahu siapa Langit sebenarnya? Begitu banyak pertanyaan yang berputar-putar di kepalanya, semua itu membuatnya pusing sendiri.

Ternyata jodohnya adalah pemilik perusahaan yang sejak lama ia kagumi. Perusaan besar yang selalu di elu-elukan teman-temannya di kampus. Mereka berlomba untuk menyelesaikan kuliah agar dapat bekerja disana. Dan sekarang ia tahu, bahwa pria yang menikahinya adalah pemiliknya. Jingga jadi bingung, apakah ia harus bahagia atau seperti apa?

“Membutuhkan waktu berapa lama lagi untuk menatapku?”

Kalimat itu membuat Jingga tersentak, ia sontak menunduk. Karena terkejut ia tak sadar menatap Langit begitu lama, sialnya Langit menyadarinya. “Ma-maaf Tuan,” cicitnya.

Langit menghela nafas panjang, ia melepas kacamata yang bertengger di hidung mancungnya, mematikan layar laptop lalu beranjak menghampiri Jingga. Membuat Jingga semakin menunduk gugup.

“Temani saya makan siang!” titah Langit, memang sudah biasa, setiap kalimat yang keluar dari mulutnya adalah kalimat perintah.

Jingga mengangguk, mengikuti langkah Langit menuju sofa di dekat jendela kaca besar yang menyuguhkan pemandangan kota. Gedung di bawah sana seperti lautan, terlihat kecil dari atas sana. Jingga begitu takjub dengan desain gedung itu, selain mewah dan megah, ternyata juga menyajikan pemandangan yang begitu mempesona, pemandangan kota dari atas sana sangat indah, apalagi jika di lihat di malam hari, Jingga pasti bisa melihat lautan lampu-lampu yang menyala dari semua gedung di bawah sana.

***

Setelah menyiapkan makan siang yang ia bawa, memindahkan hasil masakannya ke atas piring yang Alex bawakan dari pantry disana, Jingga berikan makanan itu pada Langit. Tapi pria tua itu menggeleng, membuat Jingga mengerutkan dahinya tanda tak mengerti.

"Tuan tidak menyukai makanan yang aku bawa?" tanya Jingga, entah mengapa ia sedih.

Langit kembali menggeleng, "Suapi saya!" titahnya, bahkan tanpa menoleh ke arah Jingga sedikit pun. Pria itu sibuk dengan ponselnya sejak ia duduk.

Jingga membulatkan matanya, menyuapi? Ya Tuhan, Langit sudah berumur, menyuapi pria itu terasa seperti menyuapi kakeknya sendiri.

"Apa kamu tidak mendengarnya?" tanya Langit. Ia menoleh, menatap Jingga dengan tatapan tajam.

"Bu-bukan seperti itu tuan, baiklah, buka lah mulutmu," ucap Jingga. Dengan ragu Jingga mulai menyuapi Langit. Mulutnya ikut sedikit terbuka saat ia menyodorkan sesendok makanan ke hadapan suaminya.

Sejenak Langit menghentikan kunyahannya, lalu mulai kembali mengunyah. "Siapa yang memasak ini?" tanyanya, masih tanpa menatap Jingga yang kembali menyodorkan sesendok makanan ke hadapan pria itu.

"Emmm, aku tuan. Apa tuan tidak menyukainya? Jika tuan tidak menyukainya, lain kali aku tidak akan berani memasak lagi," ucap Jingga. Lagi-lagi ia bersedih, takut jika Langit tak menyukai masakannya. Entah mengapa ia berharap pria itu menyukai masakannya.

"Suka."

Hanya kata itu, tapi mampu membuat Jingga bernafas lega dengan senyuman mengembang lebar dari bibirnya.

"Aku akan memasak untukmu setiap hari, Tuan." ucap Jingga dengan begitu riang. membuat Langit sekilas melirik, senyum tipis terbit dari bibirnya. tapi tentu saja Jingga tak menyadarinya.

1
Wulan Unet
Luar biasa
vita
lucu nya
Tetty Nainggolan
sedih bgt
Siti Nurbaya
Lumayan
Aries suratman Suratman
Kirain Langit dan Jingga usianya beda 2th, kalo baca Kisah Turun Ranjang -Langit Jingga, cerita Dan karakter Tokoh utamanya hampir sama
Siti Nurbaya
lanjut saya lagi menyimak cerita nya bagus.
Morly sha
kereen Thor...buat kisah angkasa yg baru Thor...yg happy ending
Rahmawati
Luar biasa
Lina Aniel
jiaahhahahahha🤭
Lina Aniel
mau pke bgt thor
Lina Aniel
ngidam ini mah
Lina Aniel
Lumayan
Lina Aniel
Luar biasa
Lina Aniel
me...me...q aja Thor🤭kek nya bakalan gokil 🤣🤣🤣
Evy
Alex pria yang baik.. kenapa harus mengalami hal seperti itu...
Evy
jangan sampai Alex yg jadi korban..kasihan..masih perjaka..
Evy
Tidak sah dong nikahnya...Binti nya bukan bapak kandung.
Evy
Mungkin langit anak biologis nya Handoko..
Evy
Ada apa ya?
Evy
kemungkinan... langit itu masih muda ya Thor..dia menyamar menjadi tua gitu..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!