NovelToon NovelToon
Dipaksa Menikahi CEO Dingin Itu

Dipaksa Menikahi CEO Dingin Itu

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos
Popularitas:14.6k
Nilai: 5
Nama Author: lilyxy

Dijual oleh ayah tirinya pada seorang muncikari, Lilyan Lutner dibeli oleh seorang taipan. Xander Sebastian, mencari perawan yang bisa dinikahinya dengan cepat. Bukan tanpa alasan, Xander meminta Lily untuk menjadi istrinya agar ia bisa lepas dari tuntutan sang kakek. Pernikahan yang dijalani Lily kian rumit karena perlakuan dingin Xander kepadanya. Apa pun yang Lily lakukan, menjadi serba salah di mata sang suami. Xander seakan memiliki obsesi dan dendam pribadi pada hidupnya. Bagaimanakah nasib Lily yang harus menjalani pernikahan dengan suami dinginnya? Haruskah ia bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lilyxy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Sejenak, Xander mencengkeram setir mobilnya dengan erat, menimbang apakah ia harus turun untuk menolong gadis itu atau tidak. Sekali lagi pria itu menoleh ke spion tengah mobil untuk memastikan.

Xander bisa melihat kalau Lily masih bertahan pada posisi yang sama sambil meringis kesakitan menahan rasa sakitnya. Melihat hal itu, Xander pun akhirnya memutuskan untuk turun dari mobilnya.

Dia berjalan cepat menghampiri Lily tentu untuk membantunya. Namun, dia sendiri juga bingung akan sikapnya. Kenapa juga dia harus merasa iba melihat kondisi Lily yang demikian.

"Ceroboh!" umpatnya kesal.

Dia sempat lupa kalau gadis itu adalah gadis paling ceroboh yang dia tahu. Jatuh dan tersungkur memanglah hobinya sedari remaja. Xander yang salah karena sempat mengira kalau Lily yang ceroboh sudah tidak ada lagi.

"K-Kak Xander," gumam Lily.

Lily tertegun saat Xander menghampirinya. Apalagi ketika tanpa aba-aba, pria itu langsung menggendong dan membawanya masuk ke dalam mobil.

"Terima kasih, Kak. Maaf sudah merepotkan Kakak," cicit Lily.

Dia kemudian meniup sikunya yang kembali berdarah. Luka yang belum mengering sempurna itu terbuka lagi akibat kebodohannya. Menimbulkan rasa perih berlipat ganda.

Tidak menjawab ucapan terima kasih Lily, Xander meraih kotak P3K yang tersimpan di dashboard mobil. Tanpa bicara, pria itu mengeluarkan kasa, cairan steril, dan obat merah untuk mengobati luka Lily.

Mendapatkan perhatian kecil dari pria favoritnya sepanjang masa itu membuat hati Lily menghangat. Dia kembali mengingat masa lalu kala dirinya masih remaja.

Dulu dia sering berkunjung ke rumah orang tua Xander untuk mengerjakan tugas atau sekedar bermain bersama Selena. Saat itu pula, dia seringkali terjatuh dan terluka.

Xander, pria yang kini jadi suaminya itu, beberapa kali mengobati luka Lily.menggendong dan mengobati lukanya, baik di lutut atau siku. Walau masih dengan perangainya yang irit bicara dan dingin.

Ekspresi wajah itu sama sekali tidak berubah. Dia masih diam tanpa sepatah kata. Sedangkan Lily akan sibuk memperhatikan wajah tampan di hadapannya. Namun begitu berkonsentrasi.

Dulu, dia akan membatin bagaimana Tuhan bisa menciptakan makhluk yang begitu sempurna. Namun sekarang, dia menambah rasa syukur karena sudah lama sekali tidak ada yang memperlakukannya dengan begitu lembut.

Kalaupun ada beberapa orang yang mencoba masuk, tapi Lily sudah terlanjur membangun tembok tinggi yang akan melindunginya. Dia tidak akan mengizinkan siapapun mengobati lukanya selain Xander.

"Akhh!" lirih Lily saat cairan antiseptik itu menyentuh permukaan kulit sikunya yang basah.

Rasa perihnya menjalar ke seluruh tubuh membuat Lily terus mendesis. Xander sejenak menghentikan gerakannya, namun kemudian melanjutkan kegiatannya membersihkan luka.

Setelah luka itu dibubuhi obat merah dan semua semua selesai, Xander kembali menyimpan kotak P3K tersebut ke tempat semula lalu melajukan mobilnya.

"Terima kasih, Kak," ucap Lily pada Xander.

Pria itu tidak menjawab dan memilih tetap fokus melihat ke jalanan di depannya. Lily hanya bisa menghela nafas perlahan melihat perubahan sikap Xander yang begitu drastis dalam semalam.

Gadis itu pun jadi enggan untuk bicara. Padahal sebenarnya dia perlu pergi ke bank untuk mencairkan biaya operasi ibunya. Namun kini,Xander bahkan tidak bertanya apapun.

Dia sendiri menyesali keputusannya yang sudah mengejar Xander hingga terjatuh. Padahal kini saat bersama, tidak ada juga yang bisa dia katakan pada pria tersebut.

Harusnya ia memilih untuk naik taksi untuk bergegas mencairkan uang itu dan pergi ke rumah sakit. Bukannya terjebak dalam diam bersama pria dingin yang ada di sisinya itu.

Namun, Lily sadar dia tidak bisa diam saja. Dia harus mengatakan pada Xander kemana dia harus pergi di pagi hari itu sebelum dia justru salah arah atau terlewat jauh dari tujuan awalnya.

"Maaf, Kak. Bolehkan aku meminta tolong sesuatu? Aku harus segera ke bank untuk mencairkan uang itu. Bisakah kakak mengantarkan ku ke sana? Aku juga harus segera ke rumah sakit untuk membayar biaya operasi ibuku," ucap Lily akhirnya.

Jantung Lily berdebar kencang hanya untuk meminta tolong pada Xander. Entah kenapa ekspresi wajah sang pria membuatnya terintimidasi.

Namun, Lily makin bingung dengan sikap Xander. Apalagi ketika bank yang dia maksud justru terlewat begitu saja. Sedangkan mobil itu sama sekali tidak mengurangi kecepatan.

"M-maaf, Kak. Banknya sudah terlewat. Aku turun di sini saja, Kak. Please. Aku mohon hentikan mobilnya. Aku harus segera mengurus semuanya, Kak."

Pria itu tetap diam yang membuat Lily semakin bingung. Lily bahkan sempat berpikir kalau pria itu sengaja melakukannya supaya dia terjun dari mobil itu yang akhirnya akan membahayakan nyawanya.

Seolah kehilangan kewarasannya, Lily pun nekat membuka pintu dan hendak melompat saja dari kendaraan yang sedang melaju kencang tersebut. Gadis itu pun menyerong kan tubuhnya lalu memegang handle pintu.

Namun dengan cepat tangan kiri Xander menyambar lengan gadis itu dan menariknya kuat. Membuat tubuh gadis itu menjauh dari pintu dengan cukup kuat.

"Apa kamu gila?!" desis Xander.

Pria itu bahkan tidak habis pikir dengan pola pikir gadis itu yang sudah tak waras. Pria itu kemudian menepikan mobilnya dan menatap Lily dengan kilatan penuh amarah.

Dia sangat kesal karena sepertinya dia telah salah memilih istri yang begitu bodoh. Xander bahkan khawatir kalau anak-anaknya nanti akan sama teledornya dengan gadis di sisinya itu.

Walau Xander juga harus mengakui kalau wanita itu rupanya punya keberanian juga untuk berbuat nekat. Sedangkan, Lily mematung saat pria itu tiba-tiba menyentaknya dengan suara sinis.

"Aku bukan patung, Kak. Aku sudah mengatakan pada Kak Xander kalau aku ingin turun di bank itu. Kenapa kakak tidak melakukannya? Bahkan kita sudah melewatinya!" Lily coba membela diri.

"Jangan berpikir bodoh! Apa kamu berencana untuk membiarkan dirimu dirampok ?" desis Xander lagi.

"Kenapa harus dirampok? Aku bisa berhati-hati. Aku bukan gadis lemah yang ceroboh, Kak. Aku bisa menjaga diriku!" lawan Lily tidak terima. "Terserah apapun yang ingin Kak Xander katakan padaku. Aku akan turun di sini saja!"

"Bukan gadis ceroboh? Kamu memang bukan gadis ceroboh sampai-sampai jatuh tersungkur sudah menjadi kebiasaanmu! Keluarlah! Dan aku akan memastikan isi rekeningmu kembali nol saat kamu sampai di sana!"

Mendengar ancaman pria itu membuat Lily dengan segera mengurungkan niatnya. Sekedar mengosongkan kembali rekeningnya pasti adalah salah satu hal yang sangat mudah untuk dilakukannya.

"Tetap duduk diam di sana kalau ingin ibumu selamat," ucap Xander kemudian kembali melajukan mobilnya.

"T-tapi, Kak. Apa yang-"

"Diam!" sentak Xander keras hingga membuat Lily berjengit kaget.

Entah kenapa Lily begitu takut pada pria itu. Dia bahkan hanya bisa menutup mulut dengan air mata yang siap menetes. Dia sebetulnya penasaran kenapa pria itu selalu bersikap jahat padanya.

Lily ingin tahu apa kesalahannya hingga pria itu selalu bersikap dingin dan terkesan mengabaikannya. Walau dia tahu kalau saat itu juga bukan waktu yang tepat.

Prioritasnya saat ini adalah untuk mengurus ibunya terlebih dahulu. Sedangkan dia masih punya banyak waktu untuk mengatasi masalahnya dengan Xander.

Hingga beberapa menit berkendara, Xander membelokkan mobilnya ke pelataran rumah sakit. "Kak, Kenapa kita malah ke sini? Kita bahkan belum membawa uangnya."

**

1
ly🦋
tq yang udh mau baca novelku😋🫶
Siti Yuliyatin
keren
Siti Yuliyatin
alhamdulillah..
Siti Yuliyatin
ya.. akhirnya.. 😌
Siti Yuliyatin
keputusan apakah yang akan di ambil.. 😌
Siti Yuliyatin
sangat kasian penderitaan sang anak 😌
freya septa
Luar biasa
Siti Yuliyatin
jangan banyak iklan nya boleh..
menunggu terlalu lama..
Reni Anjarwani
lanjutt
Reni Anjarwani
lama upnya thor , doubel up thor setiap hari
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
lama upnya
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
lanjut doubel up thor , jangan lama2 upnya thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
bagus ceritanya, sayang upnya lama , semanggat doubel up thor
Reni Anjarwani
bagus bgt sayang upnya lama , trimakasih thor hari ini doubel up
Tri Rahayu 062
Lanjutttt
Reni Anjarwani
skhirnya mereka sama2 membuka topengnya makin seru thor doubel up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!