NovelToon NovelToon
Sayap Tanpa Bulu

Sayap Tanpa Bulu

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Keluarga
Popularitas:976
Nilai: 5
Nama Author: Mohammad Alfarizi

Hidup tanpa kebahagiaan itu bagai sayap tanpa bulu,sebuah kemustahilan yang tidak dapat masuk logika,setidak berguna sayap pada ayam yang tidak bisa terbang,setidaknya sayap itu masih memiliki bulu yang indah,begitu pun juga dengan kehidupan,seburuk-buruknya hidup,akan ada setitik cahaya kebahagiaan didalamnya,namun semua itu tidak berlaku pada kehidupan yang di jalani oleh sesorang remaja cantik bernama aleza,sebesar apa memangnya penderitaan hidup yang gadis itu alami?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mohammad Alfarizi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hadiah?

"Iya,kamu bakalan jadi putri yang cantik,biar kakak aja yang jadi pengusaha,nanti setelah kakak jadi pengusaha kakak bakalan selalu jadiin kamu putri dalam hidup kakak." Ucap andrian,putra pertama dari keluarga mahendra yang kini udah berusia 17 tahun.

Akeza yang tak sengaja mendengar percakapan mereka yang sedang membahas peringkat di kelas jadi ikut senang,ini adalah waktu bagianya untuk memperlihatkan hasil kerja kerasnya kepada semua orang,eza mulai melangkah kakinya ke arah dimana kerumunan orang-orang itu tengah berbincang-bincang.

"Hai ayah,kakak,alexa, paman sama bibi juga." Sapa aleza dengan senyuman manisnya,semua orang senyap,mereka menatap anak perempuan dihadapan mereka dengan pandangan yang biasa orang-orang lontarkan kepada orang asing,melihat respon yang tidak sesuai dengan ekspresinya,sedikit membuat hati eza gentar,namun gentaran aneh tiba-tiba saja datang bagai penyemangat hidup muncul ketika situasi genting.

"Ayah ayah,aku dapat peringkat pertama dikelas lo,kata bu guru aku termasuk ke dalam jajaran siswa paling berprestasi disekolah,bu guru juga bilang eza itu anak baik dan pintar." Jelas aleza sambil memperlihatkan hasil raport miliknya.

Lagi-lagi keheningan yang aleza dapatkan setelah dirinya melontarkan perkataannya tadi,kenapa ekspresi mereka tidak seperti apa yang bi surti dan pak hendra perlihatkan?.

"Kamu mendaptkan peringkat satu?." Tanya jack,sang ayah,eza yang mendapatkan pertanyaan itu dengan semangat mengangguk.

"Lalu kenapa alexa bisa mendapatkan peringkat kedua?,lain kali kamu harus mengalah untuk kakakmu,kau tidak boleh engois seperti itu,semakin membesar,sifatmu malah semakin memburuk," Lanjut jack dengan tatapan mata yang segera terarah ke lain objek.

Setelah mendengar balasan yang lugas dari jack,semua orang diruang tamu kembali pada topik pembicaraan mereka masing-masing,mereka saling berbincang-bincang dan mengabaikan seorang gadis kecil yang tengah berdiri dihadapan mereka bagaikan barang yang begitu tak berguna.

Deg...

Jantung eca berdetak dua kali lebih cepat,hatinya seperti dirobek oleh sesuatu ketika mendengar jawaban singkat nan padat dari sang ayah,padahal momen ini adalah momen yang sudah eza tunggu sedari lama,semua kerja kerasnya ia kerahkan untuk hari ini,seluruh waktunya eza ikhlaskan untuk hal sia-sia.

Setelah semua ini terjadi,kini eza telah benar-benar sadar,jika orang yang sudah membencinya sedari lahir tidak akan bisa dengan mudah mencintainya dengen tulus.

Senyum pada wajah anak cantik itu mulai menghilang secara perlahan,ia mulai melangkah kakinya untuk menjauh dari ruang tamu,raport miliknya yang semula ia teng-teng dengan bangganya kini meluruh begitu saja.

Bu sutri yang kebetulan melihat itu semua juga ikut merasakan apa yang gadis itu rasakan,itu semua psti tidaklah mudah,lihatlah ekspresi nya yang berubah seratus delapam puluh derajat.

"Non,none eza tidak apa-apa?." Tanya bi surti ketika dirinya berpapasan dengan aleza saat gadis itu hendak pergi ke kamarnya.

"Eza nggak papa kok bi,eza kan udah biasa," balas aleza dengan senyuman yang tiba-tina saja muncul entah dari mana.

"Hiks....,kan kakek,kakek lihat saja sendiri keadaan eza sekarang,sakit kakek,hiks...,sakit!!,hati eza sakit,eza ngak kuat sendiriN kaya gini." tangis eza dengan tangisan yang begitu pilu.

Menahan semua rasa sakit ini sendirian atau suatu hal yang bodoh untuk anak sekecil aleza,entah dendam apa yang dunia sembunyikan darinya sehingga dia mampu memberikan beban sebesar itu kepada anak kecil.

Yah,terkadang dunia memang tidak adil,tapi pantaskah seseorang anak kecil sepertinya mendapatkan ketidak adilan bahkan sampai separah ini?, Oh ya,kita lupa jika ini adalah dunia,tempat dimana semua makhluk diuji dengan banyaknya ujian berat yang berbeda-beda.

Setelah mengapa bi surti didepan kamarnya tadi,eza memutuskan untuk segerah masuk dan menutup pintuhnya rapat-rapat,senyuman yang ia barikan kepada bi surti hilang begitu saja,digantikan dengan tangisan pilu yang begitu menyayati hati.

Hatinya semakin berdenyut nyeri ketika membayangkan usagq berat yang sudah eza jalani,tapi lihatlah reaksi mereka,sebegitu bencinya kah mereka terhadapku?,Oh ayolaj apa kesalahan fatal yang sudah ku perbuat,sehingga mereka pantas membenciku sampai sebegininya?.

Tangisan itu mulai mereda seiring berjalannya waktu,mata yang sudah sembab akibat air mata dan gosokan tangan yang begitu menyakitkan,sedikit membuat jiwa dan raga eza lelah,pada akhirnya,tidur adalah obat terbaik akan semua penyakit,entah itu tidur dengan jangka waktu yang sebentar atau sebaliknya.

"Non,non bangun non,non harus segera pergi ke ruang tengah." ujar bi surti sambil terus mencoba membangun tidur aleza yang begitu pulas.

Eza yang merasa jika tidurnya terganggu mulai mengerjakan matanya secara perlahan,hal pertama yang eza lihat setelah dirinya membuka mata adalah wajah bi surti yang menatapnya dengan ekspresi khawatir.

"Ayo non cepet!!." Ujar bi surti sambil menuntun tangan aleza untuk berlari dengan lebih cepat lagi,sesampainya mereka diruanh tamu,benar saja,orang-orang sudah berkumpul di sana dengan seseorang pemuda tampan yang sudah rapih dan sebuh koper besar ditanggannya.

Ana hanya mampu melihat semua itu dari jauh,tak ada rasa sedih atau berat hati didalam sana,mau bagimana lagi?, hatinya sudah lelah,lagi pula,tak ada gunanya menangisi kepergian seseorang yang tidak menyayanginya,bagaimana bisa menyayangi,sementara mereka dekat aja tidak pernah.

Ternyata orang yang ingin pergi dari rumah ini adalah gelang,kakaknya kedua aleza,dari semua kakak laki-laki yang aleza punya,hanya galang lah yang tidak terlalu eza kenal,tak hanya karena eza yang dilarang berdekatan dengan semua anggota keluarga mahendra,tapi juga karena kayaknya yang satu itu jarang sekali berada di rumah.

Mungkin pemuda itu hanya ada dirumah sebulan sekali atau bahkan sampai tiga bulan sekali,bukan tanpa alasan,eza pernah mendengar jika kakak laki-lakinya itu sudah membangun usaha dengan umurnya yang baru saja meninjak enam belas tahun,mungkin karena itulah dia begitu sibuk sampai-sampai sangat jarang berada dirumah.

Deg....

Mata mereka saling bertatapan,eza mengerjapkan matanya beberapa kali setelah dirinya melihat kakak laki-lakinya itu tersenyum ke arahnya,eza tidak mimpi kan?, atau abang galang itu tersenyum ke arah bi surti,tapi saat ini bi surti sedang membantu membawakan koper-koper besar milik lelaki itu ke dalam mobil.

Senyuman itu mulai hilang secara perlahan,di ikuti dengan bayangan dan tubuh lelaki itu yang juga ikut menghilang dari pandangan eza.

Eza masih belum percaya dengan apa yang ia lihat dengan matanya barusan,bagaimana bisa kakaknua itu tersenyum ke arahnya?, sementara mereka saja sangat-sangat jarang bertemu apalagi berinteraksi,lagi pula,bukankah semua orang yang berbeda dikeluarga mahendra itu membencinya?.

1
Azka Aulia
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!