NovelToon NovelToon
Season Hunter

Season Hunter

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Iblis / Mengubah Takdir / Fantasi Isekai / Summon
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: LauraEll

Aditya, seorang gamer top dalam Astaroth Online, mendadak terbangun sebagai Spectra—karakter prajurit bayangan yang ia mainkan selama ini. Terjebak dalam dunia game yang kini menjadi nyata, ia harus beradaptasi dengan kekuatan dan tantangan yang sebelumnya hanya ia kenal secara digital. Bersama pedang legendaris dan kemampuan magisnya, Aditya memulai petualangan berbahaya untuk mencari jawaban dan menemukan jalan pulang, sambil mengungkap misteri besar yang tersembunyi di balik dunia Astaroth Online.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LauraEll, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 17 : Misi ke Wilayah Utara

Setelah berhari-hari menunggu kabar dari Lyra dan Dale tanpa hasil, Spectra memutuskan untuk mengalihkan perhatian kelompoknya dengan misi yang diberikan oleh Vizcount Granbell yaitu menyelidiki wilayah utara yang dilaporkan dihuni makhluk kegelapan. Di ruang perencanaan, Spectra berdiri di depan peta besar, menunjuk pada titik merah yang menandai area tersebut.

“Ini misi berikutnya,” kata Spectra dengan nada dingin, tatapannya tajam. “Vizcount Granbell menyebutkan bahwa kemungkinan ada iblis di sana yang mulai menimbulkan ancaman serius. Kita akan menghancurkan mereka.”

Arkane, yang berdiri tegap di sampingnya, tersenyum tenang. “Perintahmu adalah kehormatanku, Tuan Spectra. Aku akan memastikan tidak ada yang lolos dari seranganku.”

Celeste melipat tangan di dadanya, seringai kecil menghiasi wajahnya. “Iblis? Hah, biarkan aku menunjukkan bahwa kekuatan vampir jauh lebih superior.”

“Jangan lupa aku di sini juga, Celeste,” tambah Sylvie dengan nada sombong. “Kekuatan sihirku akan membuat mereka berlutut sebelum kau sempat bergerak.”

Spectra menatap keduanya tanpa emosi. “Jangan terlalu percaya diri, kesombongan kalian takkan menyelamatkan nyawa di medan perang. Kita bergerak sebagai tim. Aku tidak ingin ada yang bertindak di luar formasi.”

Mereka terdiam, teringat betapa seriusnya Spectra dalam memimpin. Setelah itu, Spectra menjelaskan strategi yang telah dirancang.

Setelah itu Spectra menanyakan kemampuan khusus dari Arkane, celeste dan Sylvie. Setelah mereka menjelaskan semuanya, Spectra lalu memberitahukan formasi yang di kepala nya.

“Formasi kita sederhana. Aku berada di garis depan, menggunakan pedang dan sihir untuk membuka jalan. Arkane akan membersihkan musuh yang mencoba menyerang dari belakang. Sylvie, kau akan berdiri di tengah dan mendukung seranganku dengan sihirmu. Celeste, kau di belakang. Gunakan sihir buff dan healing untuk menjaga kita tetap hidup.”

"Aku tau kau Celeste dan kau Sylvie juga kuat dalam pertarungan jarak dekat namun selain untuk menutupi identas vampir kalian, akan lebih maksimal jika kita menjalankan peran atau tugas kita masing-masing."

"Dan juga jangan membongkar identitas kalian sebagai vampir kecuali ada keadaan darurat, kalian mengerti maksud ku kan?!"

Celeste mengangguk, kali ini tanpa komentar sombong. “Dimengerti, Tuan.”

Sylvie sedikit mendengus, tetapi suaranya patuh. “Baiklah, aku akan memastikan seranganku tepat sasaran.”

Spectra membuka tombol menu lalu mengeluarkan beberapa senjata dari sana. “Sebelum kita pergi, aku ingin memberikan kalian sesuatu.”

Ia menyerahkan sepasang dagger ramping yang berkilauan kepada Arkane.

“Ini Fang of Julious. Class Mithril terbaik, ringan, dan mematikan. Gunakan dengan bijak.”

Arkane membungkuk dengan hormat. “Terima kasih, Tuan Spectra. Aku tidak akan mengecewakanmu.”

Selanjutnya, ia menyerahkan dua tongkat sihir yang dipenuhi ornamen kristal keemasan kepada Celeste dan Sylvie.

“Staff of Billion.Tongkat ini akan meningkatkan kemampuan sihir kalian secara signifikan.”

Celeste mengamati tongkat itu dengan kagum. “Hmph, cukup mengesankan. Dengan ini, kekuatanku akan menjadi tak tertandingi.”

Sylvie menahan tawa kecil. “Dan kau masih kalah dariku, saudari.”

Spectra menyela, suaranya dingin dan tegas. “Aku tidak peduli siapa yang lebih kuat di antara kalian. Yang penting, kita menang. Sekarang bersiaplah. Kita berangkat saat matahari terbit.”

Keesokan paginya, kelompok itu berangkat menuju wilayah utara. Kabut tebal menyelimuti jalan, menambah aura menegangkan perjalanan mereka. Spectra memimpin di depan, pedang Kubikiri miliknya menggantung di punggung, sementara Arkane, Celeste, dan Sylvie mengikutinya dalam formasi yang telah ditentukan.

“Wilayah ini terasa... aneh,” kata Arkane dengan senyum tipis, meski nada suaranya serius. “Udara di sini penuh dengan aura jahat.”

Sylvie mengangguk, ekspresinya sedikit lebih tegang dari biasanya. “Ya, energi sihir di sini terasa berbeda. Seperti ada sesuatu yang mengawasi kita.”

Spectra berhenti, memandang ke depan dengan mata tajam. “Siap-siap. Mereka akan menyerang.”

Seketika, dari kabut muncul segerombolan monster berbentuk Kera berukuran besar dengan mata merah menyala.

Mereka menggeram, mengepung kelompok itu. Spectra mencabut pedangnya, suaranya tegas. “Formasi sekarang!”

Arkane meluncur ke belakang, dagger baru nya yang berkilauan saat dia melompat ke punggung salah satu monster dan menghabisinya dengan cepat. “Terlalu mudah!” serunya, senyum di wajahnya tetap tak pudar.

Sementara itu, Sylvie mengangkat tongkat sihirnya, menciptakan tembakan api besar yang menghantam barisan musuh di depan. “Hah, lihat itu, Celeste!”

Celeste mendesah, mengangkat tongkatnya untuk melemparkan mantra buff yang membuat serangan Spectra semakin mematikan. “Jangan terlalu bangga, Sylvie. Kau hanya menang kali ini karena tugas ku di bagian belakang.”

Spectra tidak menghiraukan komentar mereka. Ia maju dengan Frostflame Spiral, teknik baru yang menjadi ciri khasnya, melibas beberapa iblis sekaligus. “Fokus pada misi!” bentaknya, membuat kedua saudari vampir itu diam.

Pertempuran berlangsung sengit, tetapi dengan kerja sama yang solid, kelompok itu berhasil mengalahkan gelombang pertama iblis.

"Monster seperti ini tidak ada dalam game astaroth online, Menyusahkan saja" Gumam Spectra.

Lalu Spectra memandang mereka dengan dingin, memastikan semua masih dalam kondisi baik. “Bagus. Tapi ini baru permulaan,” katanya. “Wilayah utara lebih berbahaya dari ini. Jangan lengah.”

Arkane membersihkan pisaunya, tersenyum kepada Spectra. “Denganmu sebagai pemimpin, Tuan, aku yakin kita bisa melewati apa pun.”

Celeste dan Sylvie saling melirik, senyum kecil terukir di wajah mereka. “Kami akan menunjukkan bahwa vampir juga bisa menjadi senjata paling kuat dalam kelompok ini,” kata Celeste, suaranya penuh keyakinan.

Spectra hanya mengangguk. Ia tahu misi ini akan menjadi ujian yang sebenarnya bagi mereka—bukan hanya kekuatan, tetapi juga keharmonisan sebagai tim. Dan ia tidak akan menerima apa pun selain kesempurnaan.

Perjalanan menuju wilayah utara semakin berat, dengan bau busuk mayat monster dan suasana mencekam dari rumah-rumah yang ditinggalkan. Saat mereka mencapai istana megah yang tertutup aura hitam, Spectra berhenti, matanya meneliti bangunan itu dengan cermat.

“Kitas sampai ini dia tempatnya,” ucap Spectra dingin. “Aura ini terlalu kuat untuk diabaikan. Bersiaplah, ini tidak akan mudah.”

Arkane, dengan dagger di tangannya, tersenyum. “Sepertinya malam ini akan menjadi menyenangkan.”

Sylvie memutar tongkatnya, matanya bersinar karena tantangan. “Semoga sesuatu di sini cukup kuat untuk membuatku tertarik.”

Celeste mendesah. “Hentikan omong kosong kalian. Kita tidak datang untuk bermain.”

Spectra memberi isyarat diam, dan mereka melanjutkan dengan hati-hati. Pintu istana terbuka sendiri dengan suara gemeretak, memperlihatkan lorong gelap penuh bayangan bergerak. Atmosfernya terasa menindas, namun mereka tetap melangkah maju.

“Siapkan formasi,” perintah Spectra. “Musuh bisa menyerang kapan saja.”

Tidak lama, suara erangan mengerikan terdengar. Makhluk-makhluk kegelapan mulai bermunculan, tubuh mereka seperti kabut hitam yang membentuk wajah-wajah menyeramkan.

Pertarungan pun dimulai—intens dan menegangkan. Teknik Frostflame Spiral Spectra menjadi pusat perhatian, Menghancurkan semuanya dengan mudah, memecah makhluk kegelapan menjadi asap tebal, sementara Sylvie dan Celeste melancarkan sihir untuk mengendalikan medan perang. Arkane bergerak di antara bayangan, memburu musuh yang mencoba menyerang dari belakang.

Setelah berhasil mengalahkan makhluk-makhluk itu, mereka berdiri di depan pintu besar dengan simbol misterius yang berpendar gelap.

“Ini baru pemanasan,” kata Spectra. “Apa pun yang ada di balik pintu ini, bersiaplah untuk bertarung sampai akhir.”

1
reza cryon
Lanjutin thor keren
Ell: Tenang Up tiap hari pantengin aja ya/Joyful/
total 1 replies
reza cryon
Lyra chan 🥺
reza cryon
waduwww😍
reza cryon
Boleh boleh maid nya xixiii
Musiba Bibabi
Duh mati dong :)
mugenda meme
wih up up thor
Musiba Bibabi
Update thorr buru
Ell: Siap bos otewee
total 1 replies
SINDY💐
novel kamu lebih bagus dari pada punya aku🙊
Ell: ehh engga juga kok kak tetep semangat yahh/Determined/
total 1 replies
SINDY💐
baru y?
Ell: Iyah nih kak makasi dah like😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!