Sebuah kesalahan di satu malam membuat Ocean tidak sengaja menghamili sahabatnya sendiri. Hal itu membuat Cean menjadi labil dan berusaha menolak takdirnya yang akan menjadi Ayah di usia yang masih sangat muda.
"Aku hamil, Ce." (Nadlyn)
"Perjalanan kita masih panjang, Nad. Kita baru saja akan mengejar impian kita masing masing, aku harus ke London mengejar studyku disana." (Ocean)
"Lalu aku?" (Nadlyn)
Cean menatap dalam mata Nadlyn, "Gugurkan kandunganmu, Nad."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 26
Robi membawa Nadlyn masuk ke dalam ruangan Presdir. Disana sudah ada dua pengacara keluarga Cean dan pengacara perusahaan beserta para asistennya.
Robi dan Nanda duduk di sofa. Dua orang pengacara yang merupakan Ayah dan anak itu duduk berhadapan.
"Pak Robi, senang bertemu dengan anda." Kata pengacara bernama Tristan yang seumur dengan Robi.
"Saya juga senang bertemu dengan anda, Pak Tristan. Saya kira hanya putra anda yang datang, ternyata anda juga." Balas Robi.
Trsitan tersenyum, "Yoda juga di perlukan disini, dan kami punya urusan masing masing disini." Tristan tertawa kemudian mengambil berkas berkasnya.
Yoda pengacara muda namun berkompeten itu mulai berbicara. "Pak Robi dan Ibu Nadlyn. Saya akan membacakan isi surat kuasa dari Ibu Nanda."
Robi dan Nadlyn hanya saling melirik dengan perasaan penuh bertanya tanya.
"Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nanda Alifia menunjuk Yoda Nathaniel sebagai kuasa hukum saya untuk menyampaikan surat yang saya buat dengan sadar tanpa paksaan dan tekanan dari siapapun." Yoda menatap sekilas ke arah Robi dan Nadlyn yang masih terlihat heran.
"Saya Nanda Alifia dengan sadar dan tanpa tekanan dari siapapun, memberikan saham sebesar 30% kepada Robi Albiru sebagai dedikasi pada perusahaan ARDA KARYA dan amanat ini saya dapatkan dari mendiang ayah saya bernama Aryo Darrmawan." Ucap Yoda dan Robi mengangguk meski ia bersedih karena pengalihan saham ini tidak di hadiri oleh Nanda.
Yoda kembali membacakan surat kuaasanya. "Saya Nanda Alifia dengan sadar dan tanpa tekanan mengalihkan seluruh saham yang saya miliki sebesar 60% kepada cucu saya yang bernama Sky Samudra Albiru dan menyerahkan hak otoritasnya pada walinya bernama Robi Albiru dan Nadlyn Havana Albiru. Selama Sky Samudra Albiru belum berusia matang untuk memegang perusahaan, maka perusahaan sepenuhnya dijalankan oleh wali resminya." Kata Yoda.
"Apa??" Tanya Nadlyn dan Robi bersamaan.
Mereka cukup terkejut, enam puluh persen perusahaan berarti memiliki seluruh ARDA KARYA berserta perusahaan anak cabang dan pabrik pabrik yang tersebar di seluruh penjuru.
"Nanda tidak mungkin melakukan hal itu!!" Kata Robi. "ARDA KARYA sangat berarti untuk Nanda, tidak mungkin Nanda mengalihkannya kecuali oada Ocean putra semata wayangnya."
"Tenang Pak Robi. Saya membacakan surat kuasa yang di tulis langsung oleh Ibu Nanda."
"Tapi ini tidak mungkin!!" Sentak Robi. "ARDA KARYA adalah hidup Nanda meski Nanda tidak pernah memegangnya secara langsung. ARDA KARYA ini adalah keringat dan perjuangan mendiang Pak Aryo Darmawan dan Nanda akan menjaganya, tidak mungkin mengalihkannya begitu saja."
Robi menggusar rambutnya ke belakang. "Saya tidak menyetujuinya, saya akan menemui Nanda dulu."
"Maaf Pak Robi. Ibu Nanda tidak ada di kota ini." Sahut Tristan.
"Dimana Nanda?" Tanya Robi menyelidik.
"Maaf, Tuan Robi. Ibu Nanda sedang berada di Amsterdam."
"Amsterdam? Sejak kapan?"
"Dua bulan yang lalu Ibu Nanda memutuskan untuk tinggal di Amsterdam menemani putranya." Kata Tristan.
"Cean..." Gumam Nadlyn.
Tristan segera kembali fokus pada pekerjaannya kembali.
"Ibu Nadlyn, ini surat gugatan cerai anda dari Pak Cean." Kata Tristan sambil menyodorkan map berwarna coklat.
Nadlyn terkejut, Cean benar benar mengurus perceraiannya.
"Tuan Cean tidak menuntut apapun termasuk hak asuh putra kalian, Tuan Cean juga akan bertanggung jawab dengan pendidikan dan masa depan putra kalian yang sudah di tanggung oleh asuransi hingga Tuan muda Samudra menyelesaikan pendidikannya hingga S2 dan memegang jabatannya sebagai Presdir di ARDA KARYA."
Tangan Nadlyn bergemetar menerima map yang di berikah oleh pengacara itu. Perceraian itu akhirnya tiba setelah enam tahun lamanya menunggu. Nadlyn kira ia akan baik baik saja dan merasa lega jika perceraian itu terjadi. Namun ternyata Nadlyn salah, hatinya bergemuruh, rasa amarah dan sakit hati bercampur jadi satu. Cean benar benar tega menceraikan dirinya yang sudah bersusah payah mengandung, melahirkan bahkan membesarkan Samudra seorang diri, padahal di lubuk hati Nadlyn yang terdalam, dirinya berharap Cean bisa menerima pernikahan mereka dan menerima kehadiran Samudra dan menjadi orang tua yang sempurna untuk Samudra. Namun semua tidak sesuai yang di harapkan, Cean benar benar mencampakan dirinya dan bukan hanya dirinya, namun ada Samudra juga.
"Silahkan tanda tangan disini." Kata Tristan seolah membuyarkan lamunan Nadlyn.
Nadlyn menatap pulpen yang diberikan oleh Tristan, jika ia menandatanganinya, maka selesailah pernikahannya, dan Nadlyn akan menyandang gelar baru sebagai seorang janda di usianya yang masih sangat muda.
Nadlyn memejamkan matanya, seketika air mata itu luruh juga, Robi dengan sigap memeluk Nadlyn, Robi sangat tau jika rasa cinta Nadlyn pada Cean sangat lah besar, dan hal ini tentu saja menyakitkan untuk Nadlyn.
"Sudah, Sayang. Papa ada bersamamu." Kata Robi menenangkan.
"Cean jahat, Pa.. Cean jahat sekali, kenapa Cean begitu jahat sama Nadlyn, kenapa Cean tidak memikirkan Samudra, kenapa Cean begitu jahat, Pa..." Nadlyn menangis sejadi jadinya dipelukan Robi. Robi merasakan rasa sakit dan kecewa yang putrinya rasakan.
Tristan dan Yoda juga merasa tak kuasa melihat tangis Nadlyn yang terdengar sangat memilukan.
Hal itupun terlihat oleh dua orang yang saling menguatkan satu sama lain. Nanda yang sedang menguatkan genggamannya pada punggung tangan Cean.
"Ini sudah tepat kan, Mom?" Tanya Cean."
Nanda mengangguk, "Ini sudah sangat tepat, Sayang. Mommy yakin Uncle Robi akan bisa memegang ARDA KARYA. Mommy lega karena Uncle Robi orang yang tepat sampai Samudra bisa memegang alih semuanya." Lirih Nanda.
Cean tersenyum tipis, meski hatinya merasakan perih melihat Nadlyn menangis kembali karena ulah dirinya. "Maafkan aku Nadlyn." Kata Cean saat melihat video yang dikirimkan oleh salah satu asisten pribadi Tristan.
Cean memilih melepaskan Nadlyn karena kondisinya saat ini. Setelah Robi mengeluarkannya secara paksa dari dalam kamar perawatan Samudra, Cean kembali pulang kerumahnya, namun pikiran Cean yang kosong membuat Cean mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, membuat Cean kehilangan kendalinya dan menabrak sebuah truck dari belakang. Mobil Cean bagian depan hancur dan kakinya terjepit hingga menyebabkan Cean koma selama beberapa minggu. Setelah Cean sadar, dirinya baru menyadari jika berada di Amsterdam untuk menjalankan pengobatan dan merasakan kakinya tidak bisa di gerakan.
Cean yang saat itu ingin memperbaiki semuanya untuk menjadi ayah yang baik untuk samudra dan juga mengobati hati Nadlyn, kini hanya bisa menguburnya karena Cean merasa tidak pantas untuk bersanding dengan Nadlyn, dan Cean tidak ingin Samudra malu memiliki seorang ayah yang lumpuh.
Cean pun tidak mungkin bisa memegang perusahaan, oleh karena itu setelah berdiskusi dengan Nanda, mereka memutuskan memberikan semuanya pada Samudra.
60% saham untuk Samudra, 30% saham untuk dedikasi Robi dan 10% adalah saham yang di lempar ke pasaran.
Pras tidak melarang hal itu, karena ARDA KARYA adalah perusahaan milik Nanda dari mendiang ayahnya. Nanda sendiri tidak akan hidup miskin karena Pras sebagai suaminya memiliki banyak kekayaan yang melimpah, dengan memiliki rumah sakit ternama di berbagai kota dan daerah. Dan otomatis perusahaan itu nantinya akan di teruskan oleh Disya sebagai putri pertama dari mendiang istrinya Pras terdahulu dan Cean sebagai putra bungsunya dari Nanda istrinya yang sekarang.
Nanda menatap taman rumah sakit di Amsterdam dari kaca jendela kamar perawatan Cean. "Kak Robi, semoga itu bisa menjadi penebus kesalahan putraku karena telah menyakiti putrimu, jagalah ARDA KARYA untuk mendiang Papa, aku yakin ARDA KARYA akan baik baik saja dibawah pimpinanmu." Batin Nanda
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Ada Babang Tristan disini, si sad boy yang sudah jadi pengacara kondang spesialis perceraian mampir disini sebagai figuran ya. Aku males cari nama pengacara lain, jadi kujadikan babang Titan jadi pengacara disini.
Yang mau tau cerita Babang Titan mampir ke karyaku yang berjudul TAKDIR CINTA (Ghea & Tristan) ceritanya soal cinta beda agama yang akhinya menemukan takdir cintanya masing masing.
Ada yang sudah baca? Seru gak nih?
kayaknya author ya nulis nya Nggak pakai outline.Karena kadang diawal gimana ,sampai bab selanjutnya kontra . Andai runut tiap Bab nya novel ini bagus banget karena ceritanya kuat ,bahasa nya asik ,ceritanya juga clear ,plot nya seru .