Mencintainya adalah sebuah keputusan..
Sifat perhatian padaku menutupi pengalihannya...
Yang dia kira...dia yang paling disayang, menjadi prioritas utama, dan menjadi wanita paling beruntung didunia.
Ternyata semua hanya kebohongan. Bukan, bukan kebohongan tapi hanya sebuah tanggung jawab
.
.
.
Semua tak akan terjadi andai saja Arthur tetap pada pendiriannya, cukup hanya dengan satu wanita, istrinya.
langkah yang dia ambil membawanya dalam penyesalan seumur hidupnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lupy_Art, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 17
New York
Sudah 1 jam Erland menangis... Kendall pun harus terus menenangkannya meski tangisnya tidak kunjung berhenti
"haaaa..hwaaaa...aku mau daddy..Daddy!" walaupun suaranya serak tak membuatnya berhenti menangis
"sudah sayang, nanti suaramu habis, cup...cup..cup" Kendall mengusap punggung sang anak yang berada digendongannya.
"hmmmm...hhaaaaa..haaa..."
"m-mommy.." suaranya tersendat
"Apa sayang?...Erland mau minum? Haus sayang?" Erland mengangguk
Kendall pun mengarahkan mulut gelas pada bibir anaknya. dapat terasa tubuh bergetar anaknya
"M-mom... "
"Erland mau apa sayang? ingin jalan²?" Kendall mengusap keringat didahi anaknya
Erland menggeleng, "m-mau Da..Daddy"
"huft... bagaimana kalau telepon saja ya?" Erland mengangguk, akhirnya Kendall bisa bernafas lega
Kendall berjalan keluar mencari bodyguard yang ditugaskan Arthur
"Ada yang bisa saya bantu nona?"
"Hubungi Arthur, Erland ingin bicara dengannya" bodyguard itu menatap wajah sembab Erland lalu segera menghubungi bosnya
"Hm katakan!" Erland yang mendengar suara itu berusaha meraih ponselnya. Bodyguard itu pun menyerahkan ponselnya
"Daddyyyyy.....hiks..." tangisnya pecah
"Sayang kenapa menangis, Hm?" tanya lembut Arthur
"kenapa Daddy pelgi?"
"Daddy sudah menjelaskannya kemarin nak, hari sabtu Daddy akan menemuimu lagi oke?. Jangan buat mommy mu kesulitan." katanya
"iya Daddy, Elland ga bikin susah kok" matanya melirik sang mommy yang memasang wajah datar
"kalau begitu Daddy matikan ya, Daddy harus bekerja"
"iya Dad.." panggilan pun berakhir
"kau sudah senang sekarang?" Erland pun tersenyum dengan manis
"baiklah sekarang kita makan dulu ya, lihat perutmu yang sudah berteriak sedari tadi meminta makan" Kendall menggelitik perut putranya
"Ahahaa...haha, geli mommyyyy..ahahah"
.
.
.
.
kembali lagi ke villa. Livia kini sedang tidur, agar proses program hamilnya bisa lancar. setelah meminum ramuan dari kakeknya ia segera istirahat, ternyata dalam ramuan itu ada zat yang bisa membuat seseorang tertidur
Kei yang sedang berjaga diluar menoleh kanan dan kiri serta memperhatikan arah cctv, ia menghindar mencari tempat yang aman untuk mengangkat panggilan dari bosnya Ryuu.
Setelah berada ditempat yang sudah aman Kei menjawab telepon, "Bagaimana keadaannya?"
"Nona baik² saja bos, sekarang nona sedang istirahat setelah meminum ramuan dari anda"
"baiklah, beritahu apa saja yang dia lakukan disana, jaga dia untukku"
"siap laksanakan bos" ucapnya pelan takut ada yang mendengar
.
.
.
.
.
Hari berganti hari..hari berganti minggu..minggu berganti bulan. Sudah 1 bulan ini Livia melihat suaminya selalu nampak happy, entah itu karena apa.
"kamu kenapa akhir² ini selalu terlihat segar dan tersenyum?" tanya Livia yang memasang dasi dikerah kemeja suaminya, tangan Arthur pun tak lupa bertengger dipinggang istrinya.
"Apakah terlihat seperti itu?" Arthur malah balik bertanya dan livia mengangguk sebagai jawabannya
"Apa yang kamu dapatkan? Emas, berlian, atau permata?" bukannya menjawab Arthur malah terus menatap istrinya
"lebih dari sekedar emas, berlian, ataupun semacam permata mewah didunia ini" bibir itu mengerucut membuat Arthur tak tahan untuk tak menciumnya
Cup...
"kamu.." satu kata itu membuat Livia bingung
"kamu adalah permata berhargaku" Arthur mengecup kening istrinya lama
"jangan terlalu lelah, hm... Kamu ingin dibawakan apa saat aku pulang?" sikap perhatian seperti inilah yang membuat Livia semakin jatuh cinta.
"mmm... Aku ingin kue labu" Arthur mengangguk, tangannya bergerak menyelipkan anak rambut ditelinga istrinya.
"aku akan membawakannya, ada lagi sayang?" Livia menggeleng
"kenapa memperhatikanku seperti itu?" tanya Livia
"kamu terlihat sangat cantik dan sexy pagi ini..aku jadi tidak ingin berangkat ke kantor. Bagaimana kalau kita...." mata Arthur melirik pada ranjang mereka
"Aar... Kita baru melakukannya semalam. Apa kamu tidak lelah? Yang semalam saja membuat kewanitaanku perih, sekarang belum sembuh" Arthur terkekeh istrinya merengek
Livia heran kenapa tenaga Arthur tidak ada habisnya padahal mereka melakukannya berjam²
"apa sangat sakit?" Livia menggeleng, "biar aku obati, hm?"
"tidak...tidak..kamu berangkat saja kekantor" Livia mendorong bahu kekar suaminya keluar kamar
.
Setelah sarapan Livia mengantar suaminya sampai depan. melambaikan tangannya pada mobil Arthur yang sudah pergi
Alasan Arthur banyak tersenyum adalah yap salah satunya karna istrinya selain itu hasil tes telah keluar beberapa minggu yang lalu, hasil itu menyatakan 99.98% bahwa Erland adalah anak kandungnya..itu artinya dia adalah seorang ayah.
Bukan berarti tak ingin memiliki anak dengan Livia. Arthur mendukung penuh program kehamilan yang dilakukan istrinya, ia pun tahu ramuan yang istrinya bawa dari jepang, apapun ia akan lakukan selagi itu membuat istrinya bahagia seperti menjaga pola makannya, olahraga rutin, serta rajin cek kesehatan sperma nya
Rutin melakukan hubungan intim juga, Arthur sangat semangat jika melakukan yang satu ini. jika dulu ia jarang pulang, sekarang ia harus mengatur dan membagi waktu untuk istri serta anaknya yang tinggal jauh disana.
disisi lain juga Arthur semakin dekat dan nempel pada Erland putranya, setiap dua kali dalam seminggu ia akan menemui Erland di New York. Arthur juga mulai berpikir akan membawa putranya tinggal disini bersamanya.
istrinya belum mengetahui tentang hal ini Arthur masih mencari momen yang tepat untuk membicarakan soal anaknya dari wanita lain, Arthur tidak ingin membuat Livia banyak memikirkan hal² berat. Karena salah satu hal yang harus dilakukan untuk dapat hamil adalah tidak boleh stres.
Arthur tidak ingin mengganggu proses kehamilan istrinya, maka dari itu ia akan menyembunyikan hal ini sampai entah kapan.
tidak hanya Erland.. Arthur pun sudah menerima mengikhlaskan kejadian dimasa lalu, dan sekarang ia akrab dengan ibu dari anaknya walau kadang masih sering canggung.
Mereka pun saling menyimpan nomor kontak satu sama lain.. Maksudnya jika terjadi sesuatu pada anaknya maka Kendall dapat langsung menghubunginya, dan jika Arthur merindukan anaknya ia dapat langsung menghubungi Kendall
Livia tidak pernah ingin tahu isi dari ponsel suaminya, karna ia percaya lada suaminya. Apalagi sikap Arthur padanya tidak menunjukkan kecurigaan apapun
tapi yang tidak diketahui Livia adalah ia tidak curiga suaminya selalu pergi 2 kali dalam seminggu entah itu urusan kantor atau melakukan misi sebagai alasannya dan Livia percaya saja dengan hal itu
Cinta memang membutakan seseorang. meski ia hanya mencintai seorang diri tapi selama Arthur masih bersikap manis padanya, itu baginya cukup.
Sampai sekarang Arthur masih belum menyatakan perasaannya, entah dia menyayanginya sebagai adik atau Arthur tidak menyadari perasannya kalau ia memang sudah mencintai istrinya
Sekarang sudah menunjukkan pukul 5 sore, Arthur sudah tiba dirumah dengan paperbag berisi kue labu pesanan istrinya lalu menyerahkannya pada maid untuk disiapkan apabila Livia ingin memakannya
Ceklek....
Arthur menghampiri Livia dikamar mereka, terlihat Livia sedang tidur dengan sebuah buku diatas dadanya. Arthur mengambil buku itu perlahan lalu meletakkannya di nakas, menaikan selimut sampai sebatas dada dan mengecup singkat kening istrinya
Arthur tahu istrinya pasti sebelumnya telah meminum ramuan itu makanya sekarang sedang tidur. Arthur tidak ingin membangunkannya karna itu akan mengganggu proses kehamilan istrinya, selagi menunggu istrinya bangun ia memilih membersihkan dirinya .
.
.
.
.
.
.
.
Hai kawan terimakasih kepada yang sudah baca sampai bab ini...
Mohon terus dukung karya ini yaa...
Jangan lupa tinggalkan jejak komentar, like, subs, beri vote, dan gift
Salam hangat untuk semua.sampai jumpa di chapter selanjutnya.❤❤❤❤
TBC....
btw aku bacanya sehari 1 bab aj ya...