Daniel, seorang pemuda berusia 17 tahun, hampir kehilangan nyawanya akibat perundungan brutal dari teman-temannya. Namun, sebuah kejadian luar biasa terjadi: ia terjangkit oleh parasit yang telah menimbulkan kekacauan di seluruh dunia.
Parasit ini biasanya menyusup ke otak manusia, mengendalikan tubuh inangnya sepenuhnya. Namun, pada Daniel, sesuatu yang langka terjadi. Alih-alih dikuasai, ia justru bersinkronisasi dengan parasit tersebut, menciptakan ikatan saling membutuhkan satu sama lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17. Akhir Dari Pertarungan.
Bab 17. Akhir Dari Pertarungan.
Daniel merasakan kekuatan luar biasa mengalir deras dari dalam dirinya.
"Akhirnya, aku berhasil menembus Level 8," gumamnya dengan nada puas.
Kini, peluangnya untuk menang melawan monster raksasa di depannya meningkat secara signifikan. Namun, di sisi lain, Bahemmoth hanya mengerutkan kening sebentar, lalu wajahnya berubah datar lagi.
Di dalam dirinya ada 3 jiwa yang menjadi satu. Dan tiga jiwa itu saling mendukung satu masa lain untuk menjadi yang terkuat.
Kali ini giliran Bahemmoth yang menyerang, dia bergumam
"VENOMOUS CATACLYSM."
WUSH SWOSH!
Trisula miliknya memancarkan kilauan ungu gelap yang berdenyut, dipenuhi energi destruktif dan mematikan. Dengan gerakan yang cepat dan tegas, Bahemmoth mengayunkan senjatanya, mengarahkan energi tersebut tepat ke arah Daniel.
Ledakan dahsyat terjadi ketika energi ungu menghantam tanah, menciptakan gelombang racun korosif yang menyebar luas. Racun itu tidak hanya menghancurkan, tetapi juga mengikis tanah, melelehkan pohon, dan membinasakan setiap tumbuhan yang terkena dampaknya. Area itu berubah menjadi zona kehancuran, sebuah wilayah mematikan yang tidak lagi bisa dihuni karena korosi yang meracuni segalanya.
Namun, Daniel tidak tinggal diam. Dengan kemarahan dan keberanian, ia mengangkat pedangnya tinggi-tinggi. Bilah pedang itu memancarkan cahaya dingin, menggigilkan udara di sekitarnya. Tanpa ragu, Daniel mengayunkan pedangnya ke depan sambil berteriak:
"FROSTBITE GALE!"
WUSH! SWOSH!
Badai es yang menggigit muncul dari tebasan pedangnya, menyelimuti udara dengan serpihan salju tajam dan angin dingin yang berputar ganas. Angin tersebut melesat dengan kekuatan dahsyat, membekukan tanah di sepanjang jalurnya dalam sekejap. Serpihan es tajam menghujani area, menciptakan serangan mematikan yang mengincar Bahemmoth.
Dua kekuatan destruktif itu bertemu di tengah, menghasilkan bentrokan luar biasa. Kilauan ungu gelap dari Venomous Cataclysm bertarung melawan badai es dari Frostbite Gale, menciptakan ledakan energi yang mengguncang tanah dan udara di sekitarnya.
Benturan dua elemen yang bertolak belakang ini menghasilkan gelombang energi destruktif yang meluluhlantakkan segala sesuatu di sekitar. Pohon-pohon tumbang, tanah retak, dan atmosfer penuh dengan ketegangan serta ancaman mematikan.
Setelah bentrokan energi yang dahsyat, Daniel tidak membuang waktu. Dengan gerakan secepat kilat, dia melesat ke depan, mendekati Bahemmoth dengan serangan yang sangat ganas.
Matanya memancarkan cahaya penuh tekad, dan pedangnya mulai memancarkan energi petir yang berkilauan dengan api membara.
"PHANTOM THUNDER INFERNO!"
WUSH! SLASH! TRANG! DUAR!
Pedang Daniel melesat cepat, mengeluarkan suara berdesing yang tajam saat memotong udara, sebelum akhirnya bertemu dengan trisula Bahemmoth. Trisula tersebut kini dilapisi dengan elemen es yang dinginnya menusuk tulang, memancarkan aura yang membekukan.
Saat kedua senjata bertemu, percikan energi petir dan es berhamburan liar ke segala arah. Suara dentingan senjata terdengar menggema, diiringi ledakan kecil yang tercipta akibat benturan dua elemen.
Daniel memanfaatkan kecepatan dan kekuatannya untuk terus menekan Bahemmoth. Setiap ayunan pedangnya membawa kombinasi destruktif dari petir yang menghancurkan dan api yang membakar. Namun, Bahemmoth tidak tinggal diam. Ia dengan cekatan memutar trisulanya, menciptakan penghalang es yang melindunginya dari sebagian besar serangan Daniel.
Benturan senjata mereka terus terjadi, menciptakan riak energi yang menghancurkan area di sekitar mereka. Tanah terbelah, pohon-pohon yang tersisa hancur lebur, dan udara dipenuhi dengan energi yang berbahaya.
Detik berikutnya Bahemmoth menyalurkan kekuatan Hydra ke dalam Trisulanya.
Dengan gerakan penuh ketenangan, ia menyalurkan kekuatan tersebut, dan trisulanya berkilau dengan aura mengerikan, siap untuk memberikan serangan yang lebih mematikan.
"HYDRA’S WRATH!"
Dengan kekuatan penuh, Bahemmoth mengayunkan trisulanya, dan setiap serangan meninggalkan jejak kehancuran yang luar biasa. Daniel tak kalah hebat, menyambut serangan dengan pedangnya yang memancarkan petir dan api yang bergejolak.
Mereka bertarung dengan kecepatan yang hampir tak terlihat oleh mata biasa, bergerak dari satu tempat ke tempat lain dalam kilatan gerakan yang luar biasa cepat.
WUSH! WUSH! WUSH!
SLASH! TRANG! TRANG! SRAING!
Setiap serangan yang terayun mengakibatkan benturan hebat, gemuruh suara ledakan yang mengguncang tanah dan udara.
Pedang dan trisula saling bertarung dengan kekuatan luar biasa, menciptakan gelombang energi yang meluluhlantakkan segala sesuatu di sekitarnya.
Tanah yang mereka pijak hancur, menciptakan kawah besar dengan radius yang mencapai dua hingga empat meter. Debu dan serpihan tanah beterbangan, membuat area sekitar mereka hampir tak terlihat.
WUSH! WUSH! WUSH!
Mereka bergerak tak kenal lelah, menyerang dan bertahan dalam irama yang penuh amarah. Setiap gerakan mengeluarkan energi destruktif yang mengubah medan pertarungan menjadi zona kehancuran.
DUAR! DUAR! DUAR!
Energi petir, api, es, dan korosi bertabrakan dengan dahsyat. Bumi bergetar, dan bangunan yang sebelumnya sudah hancur kini benar-benar lebur. Tak ada yang tersisa selain puing-puing dan kehancuran yang tak terelakkan.
Kawah-kawah besar terbentuk di setiap sudut medan pertempuran, dengan kedalaman yang cukup untuk menelan segala sesuatu yang ada di sekitar.
Area yang dulu dipenuhi reruntuhan kini hanya menyisakan tanah datar yang rata sejauh mata memandang.
SRAING! TRANG! BLAR!
WUSH!
Tiba tiba tubuh Daniel terlempar ke belakang seperti meteor, melesat sejauh 5 km dan..
WUSH! DUAR!
Tubuhnya menghantam sebuah bukit hingga hancur lebur. Tanpa menunda waktu Bahemmoth segera melesat dan mengeluarkan tehniknya yang lain untuk langsung membinasakan Daniel.
"INFERNAL BLAZE!"
Dengan kata-kata itu, sebuah semburan api purba memancar dari trisula Bahemmoth, menciptakan medan api yang membara tak terpadamkan. Api yang menyala dengan ganas melahap udara, membakar apapun yang ada di sekitarnya. Lautan api yang luas membentuk perisai api yang siap menenggelamkan Daniel dalam kobaran yang mematikan.
Namun, Daniel yang terlontar ke belakang merasakan ancaman luar biasa mendekat, hawa panas dan mengerikan menyerangnya. Tanpa ragu, ia segera mengaktifkan kemampuan andalannya.
"ABYSSAL SHADOW VORTEX!"
Ruang di sekitar tubuhnya mulai menggulung, menciptakan sebuah pusaran energi hitam pekat yang menyedot segala sesuatu yang ada di dekatnya. Gelombang kegelapan yang kuat menyebar, menghalau api dan menciptakan medan penghisap yang menakutkan.
WUSH!
Sebuah lubang hitam langsung muncul, itu menarik segala energi di sekitarnya. Api dari Infernal Blaze berusaha untuk maju, tetapi seiring dengan gerakan vortex yang semakin kuat, api itu mulai tersedot ke dalam kegelapan.
Setiap percikan api yang tersisa tenggelam dalam kekosongan, diserap oleh kegelapan yang begitu pekat, dan ledakan energi yang tak terhindarkan mengguncang seluruh area.
DUAR!
Saat ledakan itu terjadi Daniel kembali merasakan energi yang sangat besar mengalir ke dalam dirinya. Dia tahu ini adalah efek dari tehnik yang dia gunakan sebelumnya.
Tidak ingin menyiapkan nyiakan waktu dia segera mengeluarkan tehniknya yang lain
Tanpa memberi waktu untuk bernapas, Daniel langsung melancarkan serangan yang mengguncang bumi.
"TERRAQUAKE SURGE!"
Dengan teriakan penuh kekuatan, tanah di bawah kakinya bergetar hebat, memancarkan gelombang gempa dahsyat yang menghancurkan segalanya. Pilar-pilar tanah raksasa muncul dari dalam bumi, melesat ke udara, lalu bergerak menuju Bahemmoth dengan kecepatan mematikan. Guncangan yang dihasilkan menyapu bersih struktur di sekitar medan pertempuran, menciptakan kehancuran tanpa henti.
Namun, Bahemmoth tidak tinggal diam. Dengan ketenangan yang dingin, ia mengangkat trisulanya dan memanggil kekuatan air yang maha dahsyat.
"AQUA DEVASTATION!"
Trisulanya bersinar terang, lalu memancarkan gelombang tsunami raksasa. Air yang dipenuhi tekanan ekstrem melaju, menghancurkan apa pun yang menghalangi jalannya. Dalam hitungan detik, gelombang itu menggenangi area, menyapu bersih tanah, pepohonan, dan reruntuhan yang tersisa.
Ketika kekuatan Terraquake Surge dan Aqua Devastation bertemu, ledakan energi yang luar biasa mengguncang dunia. Pilar tanah yang menjulang tinggi dihancurkan oleh kekuatan air yang dahsyat, sementara gelombang tsunami terseret ke dalam guncangan tanah yang tak terkendali.
DUAR!
Benturan tersebut menciptakan gelombang destruktif yang membelah tanah, menyelimuti area pertempuran dalam kehancuran total. Tanah retak, air menggenang, dan medan pertempuran kini berubah menjadi tempat yang tidak dikenali, hanya menyisakan jejak kekuatan destruktif dari kedua petarung tersebut.
Merasa bahwa pertempuran ini tidak akan berakhir tanpa satu serangan penentu, baik Daniel maupun Bahemmoth memutuskan untuk mengerahkan kekuatan terkuat mereka.
Daniel, dengan mata penuh determinasi, mengangkat pedangnya. Aura delapan elemen mulai terpancar dari bilah pedang tersebut, menciptakan sinar yang begitu terang dan menakutkan. Kekuatan luar biasa terakumulasi, bersiap untuk dilepaskan.
"CELESTIAL OBLIVION STRIKE!"
Dengan ayunan penuh kekuatan, pedangnya memancarkan gabungan delapan elemen. Yaitu api, es, petir, tanah, air, cahaya, kegelapan, dan angin—dalam satu serangan mematikan. Api membakar segalanya, es membekukan dan menghancurkan struktur, petir menyambar dengan dahsyat, angin menderu kencang, air menghancurkan setiap benda, dan kegelapan menelan segala kehidupan. Energi gabungan ini menciptakan kehancuran mutlak yang menggulung seluruh area dalam radius luas.
Namun, Bahemmoth tidak gentar. Menyadari ancaman yang mendekat, ia menyalurkan kekuatan sembilan elemen Hydra ke dalam trisulanya. Trisula tersebut bersinar dengan aura mengerikan, memancarkan energi elemen air, api, angin, petir, tanah, cahaya, kegelapan, es, dan racun. Kombinasi ini menciptakan kekuatan yang begitu dahsyat, seakan dunia sendiri bergetar karenanya.
"HYDRA’S DOMINION!"
Dengan teriakan yang menggema, Bahemmoth melepaskan serangan pamungkasnya. Trisulanya melesat dengan kekuatan destruktif yang tak terbayangkan. Setiap elemen dalam serangan itu—dari api yang menghanguskan, racun yang membusukkan, hingga badai es yang membekukan—menghantam segalanya di jalannya, menciptakan kehancuran yang meluas.
DUAR!
Kedua serangan itu bertabrakan dengan kekuatan maha dahsyat di tengah medan pertempuran. Energi dari Celestial Oblivion Strike dan Hydra’s Dominion saling menghancurkan, menciptakan ledakan besar yang mengguncang tanah, udara, bahkan langit. Gelombang energi yang dihasilkan begitu kuat hingga menghancurkan segala sesuatu dalam jangkauan mereka. Tanah terbelah, kilatan petir menghias langit yang gelap, dan dunia di sekitar mereka seolah runtuh.
Ketika debu dan asap mulai mereda, medan pertempuran yang sebelumnya penuh kehidupan kini hanya menyisakan kehancuran total. Tanah retak, air menggenang, dan kegelapan menyelimuti segalanya.
Detik berikutnya, suara retakan terdengar jelas dari inti energi milik Bahemmoth.
KRATAK! KRATAK! KRAK!
Meski Bahemmoth terlihat sangat kuat, kekuatannya bukanlah sesuatu yang abadi. Kekuatan tersebut sebenarnya berasal dari pengorbanan besar tiga monster yang bergabung menjadi satu.
Sebelum penggabungan terjadi, ketiganya membakar esensi kehidupan mereka untuk melancarkan proses penyatuan. Namun, pengorbanan itu membawa batasan.
Kekuatan Bahemmoth hanya bertahan selama esensi tersebut masih ada. Ketika pembakaran esensi mulai melemah, kekuatan Bahemmoth pun perlahan memudar, meninggalkannya dalam keadaan yang semakin rapuh.
Maka dari itu saat ini kondisi Bahemmoth berada di titik kondisi paling lemahnya. Di sisi lain kondisi Daniel tidak kalah berantakannya. Tapi dia ingat salah satu skil Kraken yaitu Life Drain. Karena sudah menyerap Kemampuannya Daniel berfikir mungkin dia juga bisa melakukannya.
Seketika dia memusatkan hati dan fikirannya dengan alam sekitar, berusaha melakukan sinkronisasi. Lalu dengan ringan dia berkata
"LIFE DRAIN."
Saat itu juga hal yang tidak pernah Daniel duga terjadi. Energi Mana dari alam sekitar segera berkumpul dan terserap ke dalam tubuhnya. Menyembuhkankan semua luka dan mengembalikannya ke kondisi puncaknya.
Setelah kekuatannya kembali, yang Daniel fikiran hanya satu. Yaitu mengalahkan dan melenyapkan Bahemmoth agar tidak menjadi ancaman lagi bagi umat manusia.
Dia pun bergumam
ABBYSAL SHADOW VORTEX.
Sebuah celah ruang besar terbuka, perpaduan antara gravitasi kelam dan bayangan murni. Pusat celah ruang tersebut bersinar dengan aura hitam-ungu, menarik Bahemmoth dengan kekuatan gravitasi luar biasa.
Kini tubuh Bahemmoth yang semakin melemah tidak punya daya untuk melawan gaya tarik yang sangat kuat itu. Kristal Energinya semakin retak dan nyaris pecah.
WUSH! ZAAP!
Namun sebelum kristal itu pecah, tubuh Bahemmoth telah benar benar tersedot ke dalam celah ruang, bayangan di sekitar melekat padanya, menciptakan ilusi menakutkan yang menyerang pikirannya. Bahemmoth berteriak tanpa suara di dalam dunia ilusi, energinya perlahan-lahan terkuras oleh bayangan yang terus menggerogoti jiwa dan kekuatannya.
Akhirnya, celah ruang itu menutup dengan ledakan senyap, meninggalkan kehancuran total di udara, hanya pusaran angin yang menandakan tempat Bahemmoth pernah ada di sana.
"Akhirnya semua berakhir." Ucap Daniel.
BRUK!
Tubuh Daniel yang kelelahan langsung ambruk dan tertidur pulas. Meskipun kekuatannya dan staminanya telah di pulihkan tapi fikiran dan mentalnya benar benar lelah. Apalagi dia masih berusai 17 tahun. Di tambah ini adalah pertarungan habis habisan pertamanya yang membuatnya mengerahkan segalanya.