NovelToon NovelToon
Garis Darah Sang Penyembuh

Garis Darah Sang Penyembuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Ruang Ajaib / Romantis / Time Travel / Dokter Genius / Fantasi Wanita / Mengubah Takdir
Popularitas:38.4k
Nilai: 5
Nama Author: hofi03

Jiwa Dr. Nofia terbangun dalam raga yang kontras 180 derajat. Elara Vesta, putri tunggal dari Marquess Vesta yang malang. Tubuh Elara adalah lambang kelemahan dan ketakutan, ia hidup dalam kemiskinan dan ketidakberdayaan setelah kedua orang tuanya meninggal dunia, meninggalkannya sendirian dan sering menjadi sasaran perundungan.

Namun, begitu mata Elara terbuka, yang ada di dalamnya bukanlah ketakutan, melainkan ketajaman seorang dokter dan ketegasan seorang pejuang. Dengan modal Ruang Ajaib Dr. Nofia kini sebagai Elara harus menggunakan pengetahuan medisnya yang canggih, keterampilan beladiri nya, dan kecerdasannya untuk bertahan hidup di dunia barunya.

Misi pertamanya. Balas dendam, merebut kembali kehormatan dan kekayaan keluarga Vesta yang hampir punah dan membuktikan bahwa kelemahan Elara yang lama sudah mati.

Di saat Elar menjalani misi nya, Elara di hadapkan dengan seorang Pria yang merupakan Pangeran Mahkota dari kerajaan tetangga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JEBAKAN

Andini memasuki ruangan ibunya dengan langkah tergesa-gesa, wajahnya yang biasanya angkuh kini memerah karena amarah dan penghinaan.

"Bu! Anak sialan itu, dia menghinaku! Dia mengancam ku!" seru Andini, suaranya bergetar, dengan wajah memerah padam.

Mendengar penuturan Putri nya, Nyonya Martha, yang sedang menikmati secangkir teh mahal, mengerutkan kening dalam.

"Tenang, Sayang. Apa yang terjadi? Bukankah rumor yang kamu sebarkan berjalan lancar?" tanya Nyonya Martha, menatap Andini.

"Berjalan lancar di telinga bangsawan bodoh, Bu! Tapi Elara, dia tidak takut sama sekali! Bahkan dia menatapku seperti aku ini serangga menjijikkan! Dia bilang dia akan membuatku merindukan kematian!" jawab Andini dengan suara cukup nyaring, menceritakan ulang konfrontasi itu, menghilangkan bagian dirinya yang terlihat lemah.

Nyonya Martha segera meletakkan cangkir tehnya, matanya berkilat marah.

Tak

"Anak tidak tahu diri! Dia pikir dia siapa? Perintah militer itu membuatnya besar kepala!" ucap Nyonya Martha, geram.

"Kita tidak bisa hanya mengandalkan rumor, Bu! Dia terlalu pintar. Dia akan membalikkan semua fitnah itu dan membuatnya terlihat seperti martir!" ucap Andini. Ia berjalan mondar-mandir, otaknya yang licik mulai merangkai ide baru.

"Dia punya kekebalan dari Jenderal Guntur, dan kita tidak bisa menyerang dia secara fisik di dalam properti itu. Kita harus menyerang hal yang paling berharga bagi seorang bangsawan. Yaitu kehormatan dan reputasi di hadapan Raja," ucap Andini, matanya menyipit penuh perhitungan.

"Apa rencanamu?" tanya Nyonya Martha mencondongkan tubuh, tertarik.

"Dia begitu percaya diri dengan kekebalannya. Kita akan memancingnya keluar dari properti Vesta. Dan kita akan menggunakan, nama Jenderal Guntur sebagai alatnya," jawab Andini, menyeringai licik.

🤍🤍🤍

Beberapa hari kemudian, Andini menjalankan rencananya. Ia menggunakan koneksi ayahnya di pemerintahan kecil untuk menyebarkan kabar bahwa Jenderal Guntur, orang yang melindungi Elara yang kini sedang disudutkan oleh faksi lawan.

Jenderal Guntur, dituduh korupsi dan memanfaatkan posisi untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

Kabar ini tentu saja sampai ke telinga Elara, tidak melalui gosip, melainkan melalui surat resmi yang sengaja dipalsukan dan dikirimkan oleh kaki tangan Andini.

Sangat licik bukan? Sayang nya Elara tidak sebodoh itu untuk mempercayai rencana jahat Andini dan ibunya.

Elara membaca surat itu di ruang kerjanya yang terkunci, dia mengenali surat palsu itu, tetapi nama Jenderal Guntur membuatnya tidak tenang.

Seperti yang kalian tahu, Jenderal Guntur adalah sosok mentor yang tulus, sekutu paling besar dan sangat penting bagi keselamatan Vesta. Jika reputasinya hancur, kekebalan militer Elara bisa melemah.

"Andini tidak menyerang ku, tapi dia menyerang orang yang melindungi ku. Cerdik, tapi aku tidak bodoh," batin Elara, tersenyum miring.

Surat palsu itu mengundang Elara ke sebuah pertemuan rahasia di kediaman seorang bangsawan netral di pusat kota. Tujuannya adalah untuk memberikan kesaksian rahasia demi membela kehormatan Jenderal Guntur.

Elara tahu ini jebakan, dia sangat yakin Andini pasti merencanakan sesuatu di luar rumahnya, menggunakan nama Jenderal Guntur, untuk memancing nya keluar dari kediaman nya. Namun, karakter Dr. Nofia yang loyal pada orang baik dan cerdas tidak memungkinkannya mengabaikan bahaya yang mengintai sekutu besar nya, sekalipun ini hanya rencana bodoh dari sepupunya.

"Emi. Siapkan kuda. Aku akan keluar. Hubungi prajurit yang bertugas mengirim Ramuan kepada Jenderal Guntur dan suruh dia bersiap. Tapi jangan beri tahu ke mana aku pergi!" perintah Elara, setelah merobek dan membakar surat itu.

"Nona, ini berbahaya!" ucap Emi memohon, dengan cemas.

"Aku tahu ini berbahaya. Tapi aku bukan lagi gadis bangsawan lemah yang perlu kau lindungi. Jika aku tidak bergerak untuk Jenderal Guntur, musuhku akan merasa tak terhentikan. Aku harus pergi, Emi. Dan aku akan kembali," jawab Elara menatap Emi dengan sorot mata yang dingin namun meyakinkan.

Malam itu, Elara mengenakan pakaian yang lebih praktis di bawah jubah bangsawan yang elegan. Di pinggangnya, terselip belati kecil yang diasah setajam silet, dan di lengan bajunya, ia menyembunyikan jarum yang mengandung obat penenang dosis tinggi, yang sudah Elara formulasikan di ruang ajaib nya.

Dia meninggalkan Kediaman Vesta, ditemani hanya oleh dua penjaga yang setia.

Saat Elara tiba di kediaman yang disebutkan dalam surat, suasana hening dan mencekam. Tak ada tanda-tanda pertemuan rahasia. Begitu ia melangkah masuk ke halaman depan, suara tawa sinis muncul dari kegelapan.

"Selamat datang, sepupu yang malang," ucap Andini, muncul dari balik pilar batu, wajahnya berseri-seri dalam kegelapan.

Andini tidak sendiri, di sampingnya berdiri Nyonya Martha, tersenyum puas, dan di belakang mereka, berbaris beberapa pria bertubuh besar dengan pakaian preman.

"Aku tahu kamu sekarang sedikit cerdas, tapi aku tahu kamu loyal," ucap Andini penuh kemenangan.

"Kamu akan melakukan apa saja untuk melindungi Jenderal Guntur. Dan aku memanfaatkan kelemahan itu," lanjut Andini, penuh percaya diri.

"Kau cukup berani, menyeret nama Jenderal Guntur dalam permainan kotor mu ini Andini. Jenderal Guntur baik-baik saja, aku pastikan itu," ucap Elara, menatap tajam pada Andini.

"Oh, tentu saja aku berani, kamu pikir aku takut dengan mu? Cih. Besok surat-surat palsu yang lebih meyakinkan akan sampai ke Pengadilan Kerajaan. Dan sebelum itu, kami akan memastikan kamu tidak bisa bersaksi atau melawan," jawab Andini, tersenyum miring.

Nyonya Martha melangkah maju, tangannya menggenggam sesuatu yang berkilauan.

"Kami tidak akan membunuhmu, Elara. Itu akan terlalu cepat. Tapi kami akan pastikan kamu kehilangan akal sehatmu karena ilmu hitam yang kamu puja, dan kamu akan dibuang ke suaka orang gila. Itu akan jauh lebih memuaskan," ucap Nyonya Martha, dengan seringai licik di wajah tua nya.

Elara berdiri tegak, memancarkan ketenangan seorang master bela diri yang siap tempur.

"Sungguh cara yang menjijikkan untuk menghabiskan malam," jawab Elara, suaranya tetap dingin.

"Kalian berdua benar-benar tidak punya batas. Jadi, ini jebakan fisik. Kenapa repot-repot dengan preman-preman ini? Kalian tidak belajar dari kekalahan terakhir?" tanya Elara, dengan pandangan jijik.

"Kami belajar, Elara," jawab Andini, memberi isyarat kepada para pria suruhan nya itu.

"Kali ini, kami pastikan kamu tidak bisa menyentuh kami. Tangkap dia!" perintah Andini, dengan keras.

BHUK

Jangan harap Elara akan membiarkan mereka menyentuh dirinya seujung kuku pun.

Elara memutar kaki jenjang nya dan memberikan tendangan mematikan pada lawan nya.

BHUK

BHUK

BRAKKKKK

Pertarungan pun dimulai. Dua penjaga Elara segera diserang oleh jumlah yang lebih banyak, sementara Elara menjadi target utama para pria sewaan dari Andini, yang datang untuk melumpuhkannya.

Di lihat dari segi manapun, para pria yang sedang menyerang Elara itu, bukan tandingan Elara, mereka hanya mengandalkan tubuh besar nya, sementara kekuatan nya nol besar.

1
fita nisa
hwaaa kenapa berenti update di bagian sediih 🥹🥹🥹
Eka Haslinda
gak sabar nunggu lanjutan nya
Eka Haslinda
hei Elara.. dia jodohmu 🤭🤭🤭
Tiara Bella
semangat Thor ....
sahabat pena
ayo di bantu sembuh kan camer mu itu 💪💪💪
sahabat pena
kapan nih pangeran mahkota dtg?
Husein
semoga segera ketemu dg elara
Husein
yaaa bapak raja... biarkan saja pangeran David yg pergi biar bisa ketemu elara the real tabib yg bisa nyembuhin ratu
Kusii Yaati
lanjuttttt Thorrrr...seru ih mereka akhirnya bertemu, semoga elara mau membantu pangeran David dan perjalanan cinta mereka di mulai.aq menunggu moment itu Thor 👍😘😘😘
azka aldric Pratama
ternyata kembali ke raga aslinya 🤧🤧🤧
Eskael Evol
jadi baper nih pangeran🥲
Eskael Evol
mantul thor❤❤❤👍👍👍
Eskael Evol
bravo elara👍👍❤❤
Mas Rukhah
aq mampir thor
IG : hofi03_sakroni: terimakasih kakak 🤍
total 1 replies
Tiara Bella
sangat bagus ceritanya aku suka...
IG : hofi03_sakroni: terimakasih kakak, stay tune ya 🤍
total 1 replies
Nur Ani
semngattttt Thor semoga slalu sehat biar bisa up terus
azka aldric Pratama
smgttttttttttttt up'nya Thor 🌹🌹🌹
Eskael Evol
trmkash author yg cakep👍👍👍👍👍❤❤❤❤❤❤
Eskael Evol
keren banget 👍👍👍👍👍👍
luar biasa thor❤❤❤❤❤❤
Fp Pf
👍👍👍
IG : hofi03_sakroni: terimakasih kakak, stay tune ya 🤍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!