“Mama, dadan Luci atit, nda bita tatan ladi. Luci nda tuat..."
"Luci alus tatan, nda ucah bitala dulu. Abang Lui nda tuat liat Luci nanis,” mohon Rhui berusaha menenangkan adik kembarnya yang tengah melawan penyakit mematikan.
_____
Terasingkan dari keluarganya, Azayrea Jane terpaksa menghadapi takdir yang pahit. Ia harus menikah dengan Azelio Sayersz, pimpinan Liu Tech, untuk menggantikan posisi sepupunya, Emira, yang sedang koma. Meski telah mencintai Azelio selama 15 tahun, Rea sadar bahwa hati pria itu sepenuhnya milik Emira.
Setelah menanggung penderitaan batin selama bertahun-tahun, Rea memutuskan untuk pergi. Ia menata kembali hidupnya dan menemukan kebahagiaan dalam kehadiran dua anaknya, Ruchia dan Rhui. Sayangnya, kebahagiaan itu runtuh saat Ruchia didiagnosis leukemia akut. Keterbatasan fisik Rhui membuatnya tidak bisa menjadi pendonor bagi adiknya. Dalam upaya terakhirnya, Rea kembali menemui pria yang pernah mencampakkannya lima tahun lalu, Azelio Sayersz. Namun, Azelio kini lebih dingin dari sebelumnya.
"Aku akan melakukan apa pun agar putriku selamat," pinta Rea, dengan hati yang hancur.
"Berikan jantungmu, dan aku akan menyelamatkannya.”
Dalam dilema yang mengiris jiwa, Azayrea harus membuat pilihan terberat: mengorbankan hidupnya untuk putrinya, atau kehilangan satu-satunya alasan untuknya hidup.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom Ilaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27
“Rexan, maafin Kakekmu ya, sayang. Kemarin Kakek tidak bermaksud membuatmu menangis. Kakek hanya ingin jujur siapa Ibumu.” Sambil berjongkok, Papa Joeson berusaha membujuk Rexan yang tidak ikut sarapan bersamanya. Namun, bocah itu hanya diam sambil duduk bertekuk lutut di sudut kamar. Sorot mata Rexan hampa, jiwanya seolah tak berada di raganya.
“Gara-gara Papa semalam, cucu kita jadi begini, kan? Rexan tidak mau bicara apa-apa lagi. Tidak mau makan juga. Kalau begini terus, Mama takut dia mati kelaparan,” lirih Mama Azura berdiri di belakang suaminya. Matanya bengkak gara-gara menangis semalam.
“Papa minta maaf, Ma,” ucap Papa Joeson semakin merasa bersalah.
“Luii…”
Deg!
Lui? Siapa?
Papa Joeson dan Mama Azura saling bertatapan.
“Siapa Lui, sayang?” Ia ikut berjongkok di sebelah suaminya sambil bertanya dengan nada lembut.
“Lucii…”
Lagi, pasangan itu kaget mendengar ucapan Rexan.
“Lui? Luci? Seperti nama dua orang? Iya kan, Pa?”
Papa Joeson mengangguk cepat.
“Tapi siapa mereka, Pa?” gumam Mama Azura dan Papa Joeson menggeleng keras, tak tahu.
“Pa, coba cari tahu mereka. Mungkin saja mereka bisa membuat Rexan kita ceria lagi,” mohon Mama Azura mengusap matanya yang basah.
“Baiklah, Ma.” Papa Joeson beranjak, hendak pergi, namun tiba-tiba Jeremy masuk, mau melihat Rexan. Pria muda itu baru pulang dari labnya, sehingga ia semalam bermalam di sana.
“Jeremy? Kamu dari mana saja?” tanya Mama Azura.
“Maaf, Ma. Ada sedikit kendala di labku kemarin, jadi aku tidak langsung pulang ke sini. Oh ya, aku dengar Rexan mogok makan? Kenapa bisa?” tanya Jeremy sambil melirik Rexan belum beranjak dari sudut kamar. Bocah itu seperti patung yang tak mau bergerak dari sana.
“Tuh, Papa kamu berulah lagi!” Tunjuk Mama Azura ke suaminya yang pura-pura melihat ke arah lain.
Jeremy geleng-geleng kepala, lalu mendekati Rexan tetapi langkahnya ditahan oleh Ayahnya.
“Ada apa, Pa?” tanyanya melihat Papa Joeson. Papa Joeson cengengesan membuat Istrinya kesal. Tanpa dikasih tahu, pasti suaminya itu mau melemparkan tugas itu pada Jeremy dan benar saja. Mama Azura mendesis, rasanya mau memukul perut Papa Joeson.
Ohhh…
“Rhui sama Ruchia yang Papa Mama maksudkan?” tebak Jeremy membuat Rexan mengerlingkan mata ke arah Jeremy.
“Itu benar sekali! Apa kamu tahu siapa mereka?” ucap Mama Azura dan Papa Joeson hampir kompak, bertanya dengan nada penasaran.
“Mereka teman baru Rexan, Ma. Kemarin kami ke rumah sakit datang melihat mereka,” jelas Jeremy dan kemudian memperlihatkan foto si kembar yang ia dapatkan dari Rexan.
Itu...
Kakek Nenek si kembar menunjuk foto yang Jeremy tunjukkan dalam galeri ponselnya. “Kenapa Rexan ada dua? Bahkan ada versi perempuannya? Siapa mereka, Nak?” tanya mereka berdua mendesak.
“Aku tidak tahu siapa mereka. Semalam mau coba mencari tahu, tapi aku malah ketiduran, Ma,” jelas Jeremy sambil garuk-garuk kepala tidak gatal.
Jeremy seketika mundur karena orang tuanya yang tiba-tiba maju dan mendesak. “Kalau begitu, coba kau cari mereka.” Jeremy bersedia, namun belum sempat ia melangkah keluar, sebuah tangan kecil dengan cepat menggapai tangannya.
“Paman, ikut.” Mohon Rexan.
Rexan?
Mama Azura hendak melarang karena Rexan belum makan apa-apa, namun Papa Joeson menahannya dan menyuruh Jeremy memberinya makan saat di jalan nanti. Jeremy paham dan menggendong Rexan pergi.
“Pa, perasaan Mama sekarang jadi aneh begini,” lirih Mama Azura sambil memegang dadanya yang berdetak cepat. “Mama merasa dua anak ini adalah cucu kita.” ia terisak-isak dan Papa Joeson pun menenangkannya dengan pelukan hangat. Pria itu juga merasakan hal yang sama, merasa ada ikatan batin yang kuat dengan dua anak itu.
Di sisi lain, Rhui sedang duduk di tepi ranjang sang adik yang telah diberi penanganan yang lebih baik. Pandangan bocah tampan itu tak lepas dari wajah Ruchia yang pucat dan lemah. Semalam Ruchia menangis tanpa henti dan itu membuat Rhui merasa hancur. Berkat penanganan dokter baru, Ruchia bisa tenang sekarang.
Rhui perlahan menurunkan kaki kanannya lebih dulu disusul kaki kirinya menyentuh lantai yang dingin. Langkah kecilnya keluar dari ruangan rawat sang adik. Lalu, ia menatap keseluruhan isi rumah di hadapannya yang mewah dan jauh berkali lipat lebih besar dari rumah mereka di Desa.
“Rhui…”
Rhui menoleh saat suara bisikan lembut menyebut namanya. Rhui menatap diam wanita tua yang telah membawa mereka ke rumah itu.
“Eyang…!”
Rhui berlari, menyerbu pelukan hangat wanita tua itu. Air matanya tumpah kembali.
srmoga saja fia mau, wlu pyn marah dan kesal pada kelakuan papa ny
tapi ingin menyelsmat kan putri ny darimaut
maka ny dia marsh sambil ngebrak meja 😁😁😁
songong juga nech si Ron2.
henti kan kegilaan mu Rhui, utk memberi pelajaran dan menghancue kan perusahaan ayah mu
jika bukan Luna dan Celina...
Emira hafis baik, dia tdk akan mauenikah dengan mu, katena ituenyakiti jati afik ny Rea.
paham kamu..
kokblom keliatan.
jarus kuat. pergi lah sejauh mungkin, dan utup indentitas mu, agar yak afa yg bisa menemu kan mu Rea.
biar kita lihat, sampai do mana sifat angkuh nu ny si Azeluo
sama2 farah mafia