Lestari seorang cewek SMA yang dibuat hamil oleh seseorang, sialnya orang itu datang kembali membawa petaka untuknya.
Kedua orang tuanya menjodohkan mereka karena perbuatan masa lalunya, membuat kedua pasangan itu merahasiakan tentang pernikahan nya di sekolah.
Akankah rahasia itu akan terbongkar? atau justru berhasil sampai lulus sekolah? lalu kejutan apa yang akan menanti mereka? ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17. LKCD !!
Erza belum puas walau sempat diancam oleh Adit, dia mengejar kepulangan Tari, mengikuti nya sampai ke kafe langganannya, dia masuk melewati Lestari yang menyendiri sambil meminum hazelnut coffe kesayangan nya.
Dia langsung memesan minuman yang sama, Tari yang melihat kedatangan dia langsung menenteng tas nya dengan wajah muak.
"Tunggu tar, gue kesini mau bicara baik-baik" Sahut Erza dari arah kasir sambil memesan minuman brown coffee kesukaannya.
Di ketahui sebelumnya, Erza saat pulang datengin oleh Maudy selaku kekasihnya Adit, dia menitip pesan ke Erza sebagai mantan kekasihnya harus membantunya untuk menjauhkan lestari dari Adit, sebagai jaminan nya adalah dia akan terus mengawasi Adit dalam pelukan nya.
Erza menyetujui itu, membuat dia mengikuti Lestari sampai kafe. Karena berhasil mencegah kepergian lestari, dia duduk di meja tari berada sambil menunggu minuman datang.
"Gue mau jadi sahabat baik lu" Kata Erza sambil memegang pergelangan tangan lestari dengan memohon tulus.
Lestari menatap nya sinis, dari raut wajah nya saja dia mencurigakan, keringat dingin nya juga saja sudah mengalir dari pelipis kanan nya.
Tari tidak memperdulikan itu, dia menerima permintaan egois nya, dari pada terus di kejar seperti penagih hutang.
"Lu duduk di meja sebelah jangan depan gue" kata lestari galak menatap nya, Erza enggan beralih, namun lestari yang beralih, dan Erza mengikutinya.
"Mau lu apa setan" Kata lestari mulai kesal.
"Jangan marah terus lah, gue sudah putus sama Mifta kemarin" Jawab Erza yang direspon lestari dengan menutup kedua telinga nya kesal.
Erza menghela nafas dan mengambil minuman karena sudah di panggil oleh kasir.
Saat dia kembali, lestari telah pergi meninggalkan area kafe, Erza menggeleng kepala kecewa nya, dia memilih kembali ke tempat duduk sambil minum kopi dengan santai.
Disana lestari mengendalikan sepeda motor nya dengan kecepatan penuh, menghindari cowok sinting itu yang terlalu terobsesi dengan nya.
Sampai akhirnya dia masuk ke toko aksesoris, yang kebetulan letak nya di dekat rumah Adit.
Tentu saja Adit yang sedang pulang bersama Maudy melihat sepeda motor Lestari yang terparkir di toko itu.
Adit menghentikan sepeda motornya tak jauh dari toko "Sampai sini saja, lu pulang hati-hati" Kata Adit membuat Maudy mengerutkan kening.
"Kan tanggung sayang ih" Sentak Maudy
Adit menatap nya dingin "Gue mau mampir ke rumah saudara" Jawab nya dengan ketus.
Maudy memegang lengan Adit "Enggak kondisi lu masih belum stabil, ga boleh pulang jalan kaki" Katanya yang khawatir.
"Jalan kaki? Gue bisa pesan ojek online, makasih atas khawatir nya" Adit kembali menjawab dengan ketus.
Maudy memasang wajah ngambek berkaca-kaca seolah memberi kode, Adit menatap nya dingin.
"Gausah lebay" Kata Adit dingin sambil berlari menyebrangi jalan dan masuk ke dalam toko buku untuk memanipulasi.
Maudy terus memperhatikan sampai akhirnya ada suara petir yang mengharuskan Maudy untuk melanjutkan perjalanan pulang ke rumah sebelum hujan turun.
Di dalam Adit di pelototin pelayan toko karena gerak-gerik nya mencurigakan "Mau apa lu kesini? Maling ya" Kata Delia yang bertugas.
Adit menoleh sinis dan langsung mengambil buku secara acak untuk dia beli.
"Maaf mbak, lu bisa sedikit sopan?" Kata Adit yang tegas menatap seorang kasir itu dengan aura angker.
"Gue lagi nunggu teman ga datang-datang, gue mau pesan ini sekalian" Sambung Adit dengan gusar tanpa melihat bukunya langsung membayar nya di kasir.
Kebetulan, lestari sudah keluar dari toko aksesoris itu, dia membeli sepasang gantungan Spongebob yang dibeli nya.
Adit menghampiri dan lestari menoleh dingin, dia tidak mau bicara dengan nya karena sedikit marah tentang semalam melihat Maudy dirumahnya.
"Rasanya ingin cemburu, tapi bukan siapa-siapa nya, kenapa hati gue mengatakan ingin bersamanya terus" Kata lestari dalam hati bengong menatap jalanan.
CTARR!!
Tiba-tiba suara petir menyambar dengan keras menggelegar, membuat lestari ketakutan, reflek memeluk Adit.
"Tidak apa-apa, jangan takut" Kata Adit sambil mengelus kepala nya.
Lestari membuka mata lebar-lebar dan melepas pelukan Adit sambil kasih gantungan Spongebob yang dibelinya, entah itu reflek atau ingin kasih, rasanya tidak ingin bermusuhan dengan nya.
"Apa ini?" Tanya Adit bingung.
Lestari sedikit menatap wajah Adit dengan tatapan horor, karena kesal kedekatan dengan Maudy semakin mengembang, dia pun meninggalkan Adit tanpa sepatah kata.
Adit terus menatap nya dari kejauhan, sampai akhirnya hujan turun sangat lebat mengingat kan dia menolong lestari saat dia patah hati.
Lestari meminggirkan motornya di Indomaret, Adit berlari di tengah hujan menghampirinya.
"Adit" Pekik lestari yang terhentak melihat dia hujan-hujanan.
Dia langsung ikut menerjang hujan badai demi membawa Adit pergi ke rumah nya.
"Lu nekat banget sih" Omel lestari
"Kenapa lu nekat ikut hujan-hujanan?" Kata Adit melihat perawakan gadis itu yang seragam sekolahnya sudah basah kuyup.
Dipikiran Lestari, karena seragam sekolah nya sudah terlanjur basah, langsung membawa Adit untuk pulang rumahnya.
Saat sudah di rumahnya Adit, Adit mengerjap mata saat melihat wajah Tari yang natural tanpa makeup.
Cantik
seperti mengunci gerakan mata nya Adit
Lestari balik menatap Adit dengan serius sambil membalik badan, ingin pulang dengan hujan-hujanan.
"Gue langsung balik ya, sekalian mau keringkan tas, sepatu sama seragam gue yang basah" Kata Tari berpamitan
"Oh, oke hati-hati" Sahut Adit.
Yang dari awal niat Erza ingin menjauhkan lestari dengan Adit, justru malah sebaliknya. mereka kini mulai berbaikan. Sampai Adit di kasih gantungan spongebob dari lestari, dan bahkan sampai pulang ke rumah dengan hujan-hujanan bersama.
Adit menenteng gantungan itu sedikit ke atas sambil tersenyum singkat, Dia menggenggam dan membawanya ke dalam.
Lestari yang baru sampai di rumah nya, dia kena semprot ibunya, karena semua yang dibawanya basah.
"Ah ibu jangan marah ya plis" Kata tari sambil mengacungkan dua digit jari Peace nya.
"Kamu kaya bocah aja hujan-hujanan" Omel ibu nya yang marah dengan nada cempreng.
Lestari nyengir kuda sambil menuju ke kamar mandi, bersiap untuk membersihkan badan nya yang sudah kebasahan banget.
Dia menyalakan shower panas nya untuk menstabilkan suhu tubuh biar tidak demam, setelahnya dia mandi dengan tenang tanpa terburu-buru.
Setelah mandi lestari menerima pesan WhatsApp dari Adit, mengajak nya kencan di hari Minggu.
Lestari mengerutkan kening dan membalas
"Maaf, gue gamau jadi pelakor"
Lestari langsung mematikan layar ponsel untuk fokus mengeringkan rambut pakai hair dryer milik nya.
Besoknya lestari masuk sekolah dengan wajah ceria nya seperti biasa, melewati gerbang dan melihat Adit sedang di gandeng tangan nya oleh Maudy.
Hal itu sudah di maklumi Lestari, karena pada dasarnya tari juga ingin menyendiri terlebih dahulu, dia ingin fokus ujian nasional tanpa memperdulikan dunia percintaan nya.
Tapi sepertinya itu bohong, terlihat lestari melewati Adit yang sedang di gandeng tangan nya dengan rasa kecemburuan berwajah merengut.