pertemuan awal yang sudah ditakdirkan alam dan memiliki satu sama lain, nyatanya mereka banyak perbedaan. baik itu agama maupun latar belakang keluarga.
lalu apa yang akan terjadi jika Archio memilih untuk menikah dengan wanita pilihan keluarganya tanpa sepengetahuan Alana?
penasaran???
yuk baca selengkapnya disini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanas_muda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pergi Atau Menetap
Archio yang melihat gambar di ponselnya menjadi emosi, dimana Alana sedang berduaan dengan Putra di taman.
Ia mendapat gambar tersebut dari orang suruhannya. Setelah melihat itu ia langsung menelpon seseorang.
^^^Lu lagi dimana?^^^
Di Bar.
^^^Gue kesana^^^
Tut.
Archio langsung mematikan panggilan tersebut. Itu sudah menjadi kebiasaan laki-laki ini. Hanya Alana yang tidak ia perlakukan seperti itu.
Archio langsung mengambil kunci motor dan langsung bergegas keluar.
Ia melaju dengan kecepatan diatas rata-rata membuat jaket yang ia gunakan terbang.
10 menit kemudian ia sampai ke tempat tujuannya, yakni Bar.
Disana sudah ada Alvaro dan Randy yang menunggunya disana.
Mereka merupakan teman minum Archio.
Archio yang dulu tidak pernah mabuk-mabukan, kini menjadi pria yang suka minum dan bermain wanita.
Siapa lagi yang menghasut kalau bukan Alvaro dan Randy.
Mereka berdua juga merupakan playboy yang suka bergonta-ganti pasangan, meskipun sudah memiliki kekasih.
Ehhh bro, gimana hubungan lu sama Alana? Tanya Alvaro.
Oh iya.. Gue dengar-dengar katanya dia udah pacaran sama Putra, sambung Randy.
Hmm. Balas Archio dengan deheman.
Lu mau gak gue kenalin sama temen gue? Tanya Randy.
Gue mau dijodohin sama bokap dan setelah dengar kelulusan gue bakal nikah. Balas Archio sambil meneguk minumannya.
Lu terima gitu aja? Trus si Alana gimana? Apa dia udah tau? Tanya Alvaro bertubi-tubi.
Gue belum cerita sama dia dan gak bakalan gue cerita ke dia, karena gue gak mau dia menjauh kalau tau gue udah nikah. Jawab Archio.
Mendengar Archio membuat mereka menggeleng kepala tak percaya.
Tapi kan dia udah jadian sama Putra. Balas Alvaro lagi.
Putra cuman manfaatin dia buat nyerang gue. Lu tau kan kejadian setahun yang lalu. Kata Archio.
Gila si Putra, masalahnya sama lu kok di lampias-in ke Alana. Jadi cowok kok brengsek.
Lu juga sama brengsek kayak dia tai, balas Randy.
Ehh lu juga sama anjing, balas Alvaro tak terima
Saat mereka sedang berdebat, langsung saja Archio berdiri dan pergi dari situ karena ia merasa malas berdekatan dengan dua kunyuk itu.
Mau kemana lu? Tanya Alvaro saat Archio tiba-tiba pergi.
Atas, balas Archio hanya dengan satu kata. Singkat, padat dan cair. Hahaha...
Archio pun langsung naik ke atas dimana terdapat rooftop yang sangat sunyi. Meski demikian, ia sangat nyaman karena adanya angin yang menembus dinding wajahnya serta bintang yang sangat cantik bila dilihat langsung dari tempat ia berdiri.
Di rooftop tersebut sudah tersedia sofa, meja dan juga tempat minuman.
Yah, karena Bar ini milik ayah Alvaro dan ia membantu bisnis ayahnya sehingga tempat ini ia yang menghandle.
Archio langsung mengeluarkan rokok dari sakunya dan juga pemantik untuk menyalakan api.
Ia menarik rokok lalu membuang asapnya keluar. Ia teringat akan Alana. Jika gadis itu tau kalau ia merokok, pasti gadis itu akan memarahinya dan tidak akan menghubunginya sampai Archio membuat janji kalau tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.
"Seandainya hubungan kita baik-baik saja, mungkin aku gak bakalan kayak gini Lana." Ucap Archio membatin.
Ia lalu mengambil ponselnya dan menekan tombol samping, terpampang lah wajah gadis yang ia rindukan.
Langsung saja ia membuka galerinya, dimana terdapat foto-foto Alana. Baik itu tersenyum, tertawa, cemberut bahkan menangis.
Archio terkekeh geli saat melihat wajah Alana yang menangis, karena ketakutan naik wahana permainan Bianglala.
Awalnya gadis itu menolak untuk naik namun karena paksaan Archio, ia rela namun dengan wajah ketakutan.
Saat Bianglala nya bergerak, Alana langsung menangis histeris dan Archio tidak lupa untuk mengambil momen itu.
Dan itu menjadi terakhir kalinya mereka datang ke Dufan karena Alana masih trauma.
Archio makin rindu dengan wajah gadis itu.
Kira-kira dia sedang apa ya? Tanya Archio pada dirinya sendiri.
Archio yang sangat penasaran itu langsung melakukan panggilan video.
Namun usahanya nihil, karena Alana menolak panggilan tersebut.
Tetapi usahanya tidak sampai disitu, ia lanjut melakukan panggilan telepon. Namun gadis itu lagi-lagi menolak panggilannya.
Hal itu membuat Archio makin emosi dan dia mengirim pesan teks.
^^^Kalo lu gak angkat telepon gue, lu bakal tau akibatnya.^^^
^^^20.30^^^
Karena kesal Archio mengirim pesan menggunakan kata lu gue. Tetapi Alana sama sekali tidak menggubris isi pesan Archio.
Archio semakin frustasi dibuatnya, tanpa berpikir panjang ia langsung pergi. Dan tujuannya sekarang adalah apartemen Alana.
Ia sudah tidak bisa menahan kesabarannya lagi. Gadis itu rupanya mau bermain-main dengan seorang Archio.
Namun Archio tidak tahu bahwa Alana sekarang sedang bersama Putra di apartemennya, sehingga ia menolak panggilannya karena merasa tidak enak dengan Putra.
Putra memang sudah berpamitan untuk pulang setelah makan siang tadi, namun saat sore Alana mengirim pesan kalau dia ingin makan sate Padang bersama Putra.
Awalnya Putra mengajak Alana agar mereka pergi makan di luar saja, tetapi gadis itu menolaknya karena ia ingin makan bersama Putra di apartemennya. Biar mereka bisa sambil bercerita.
Padahal di luar pun mereka bisa bercerita, namun karena gadis itu malas untuk keluar di malam hari makanya dia menyuruh Putra agar sebelum ke apartemennya ia mampir dulu di warung untuk membeli sate.
Padahal Putra sudah menyuruhnya untuk menjawab panggilan tadi, namun gadis itu tetap bersikeras tidak mau menerima panggilan tersebut.
Akhirnya Putra mengikuti keinginan gadisnya.
Namun dalam hati Alana, ia sedang mengucapkan doa agar Archio tidak datang dan membuat keributan di apartemennya.
Ia sudah mengetahui watak laki-laki itu. Archio bakal melakukan berbagai cara jika Alana tidak menggubrisnya. Sekalipun dengan cara yang kasar.
Saat sedang keasikan cerita sambil memakan sate, tiba-tiba bunyi bel apartemen.
Alana yang ingin pergi membuka pintu ditahan oleh Putra.
Biar aku saja, kata Putra.
Setelahnya Putra langsung menuju pintu untuk membuka.
Putra dibuat kaget akan kedatangan Archio dengan wajah yang sangat berantakan.
"Sepertinya laki-laki ini sedang mabuk" batin Putra.
Ngapain lu sama Alana dalam apartemennya? Tanya Archio dengan penuh emosi.
Harusnya gue yang nanya, ngapain lu malam-malam gini datang ke apartemen cewek gue? Balas Putra kembali bertanya.
Tanpa membalas pertanyaan Putra, ia langsung menghajar laki-laki itu dengan membabi-buta.
Putra yang tak terima pun membalas pukulan Archio. Ia tidak akan diam begitu saja.
Jika kemarin-kemarin ia diam saja itu karena triknya untuk mendapatkan hati Alana. Namun karena sekarang ia sudah mendapatkan apa yang ia mau maka ia tidak segan-segan membalas pukulan Archio.
Mereka beradu jotos di depan pintu apartemen Alana.
Alana yang merasa Putra sangat lama, ia langsung pergi menyusulnya.
Saat sudah di dekat pintu apartemennya, ia sangat terkejut tatkala melihat Putra dan Archio dengan keadaan yang sangat mengenaskan.
Sudut bibir Archio robek dan pelipis Putra pun sudah mengeluarkan darah segar.
Alana semakin syok karena tangan Putra yang ingin meninju wajah Archio terkena lantai, menyebabkan tanga laki-laki itu luka.
Alana langsung berteriak agar mereka menghentikan perkelahian tersebut.
Namun usaha Alana sia-sia, lalu terlintas dibenaknya cara agar mereka bisa berhenti.
Akhirnya Alana langsung memeluk tubuh Putra dari belakang saat laki-laki itu ingin mengayunkan pukulan ke arah wajah Archio.
Pergerakan Putra terhenti tatkala mendapati gadisnya yang sedang memeluknya.
Ia langsung berbalik dan menatap wajah Alana dengan senyum manisnya.
Udah ya Uta, stop. Aku jadi takut liat kamu kayak gitu. Kata Alana dengan suaranya yang sumbang.
Putra hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban bahwa ia akan berhenti memukul Archio.
Sedangkan Archio?
Laki-laki itu sudah terkapar di lantai.
Putra langsung menelpon sekuriti agar membawa Archio pergi dari sana.
Dan akhirnya Archio pun dibawa pergi oleh sekuriti.
(fyi: Alana sudah mengganti password apartemennya menjadi tanggal jadian dia bersama Putra, sehingga tidak bisa memberi akses untuk Archio bisa masuk seenaknya.)
masih menyimak
salam dari nanas_muda🍍