"Suamiku...
"Aku dan anak mu datang...
"Akan kutemukan pembunuh mu, dan membalas perbuatan mereka pada mu!"
Seorang wanita muda bersimpuh di depan makam, sambil mengendong bayi dalam dekapannya. Wajah pucat wanita itu tidak dapat menutupi kecantikan yang ia miliki.
"Aku akan membalas perbuatan mereka yang telah merenggut kebahagiaan Gabriel. Bahkan kau tidak sempat bertemu putra mu, Silvio!"
Monica Dimitrov, menangis pilu ketika mendapat kabar bahwa suaminya Silvio tewas terbunuh dengan luka tembak memenuhi sekujur tubuhnya. Enam butir peluru tajam bersarang di kepalanya.
Sangat kejam pembunuh itu!
Kabar kematian Silvio, membuat Monica yang sedang mengandung terguncang, ia harus melahirkan Gabriel meskipun belum waktunya.
"Aku harus menemukan pembunuh itu. Kematian Silvio selalu menghantuiku", janji Monica dengan dua tangan terkepal menatap nisan suaminya.
Bagaimana kelanjutan kisah ini, ikuti terus ya.
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian setelah membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BERKEPRIBADIAN GANDA
Monica melangkahkan kakinya dengan di anggun. Bak peragawati yang sedang melenggang di runway. Ia terlihat begitu mempesona. Tubuh tinggi semampai membuat Monica begitu sempurna. Terlebih Monica berkulit putih mulus dengan khas wajah Rusia yang memiliki sorot mata tajam itu dengan mudah memikat kaum adam.
Dari kejauhan Monica melihat Luigi berdiri tegap membelakanginya di dekat helikopter yang sudah memutar baling-baling.
Monica menatap punggung lebar laki-laki itu. Tatapan Monica begitu nanar penuh kebencian, namun seketika berubah menjadi normal kembali ketika Luigi membalikkan badannya setelah Carlo membisikkan sesuatu di telinga laki-laki itu. Senyum semanis mungkin terlukis di sudut bibir wanita tersebut.
Raut wajah Monica berubah menjadi lembut. Gadis itu tersenyum manis.
Sesaat Luigi terdiam menatap Monica. Ia terpanah. Di matanya wanita itu benar-benar sempurna.
"Oke...Aku sudah siap. Kau akan membawa ku kemana tuan Luigi Salvatore?", tanya Monica terdengar sangat lembut dan intim. Seperti tidak terjadi apa-apa beberapa jam yang lalu.
Nampak seringai penuh arti di sudut bibir Luigi melihat perubahan Monica malam ini padanya.
Luigi memberi isyarat agar Monica memeluk lengannya. Gadis itu tersenyum manja, menyambutnya. Monica menuruti kehendak laki-laki tampan itu, walaupun ia tidak selalu tampan di mata Monica karena menurut Monic, Luigi tepatnya menyeramkan terlebih ia melihatnya pagi tadi.
Sekilas keduanya terlihat seperti pasangan sungguhan. Sangat serasi.
Monica duduk di samping Luigi yang terlihat tampan dengan setelan tuxedo klasik berwarna hitam dengan dalaman kemeja putih dilengkapi dasi kupu-kupu.
Sementara Carlo duduk di depan di samping pilot.
Luigi memasangkan headphone ketelinga Monica. Monica bisa merasakan hangatnya hembusan nafas laki-laki itu di wajahnya. Aroma maskulin menyeruak.
Manik biru Luigi menelisik wajah cantik Monica. Malam ini Monica begitu berbeda dengan lipstik merah menyala. "Kau sangat cantik Monica Dimitrov", bisiknya mendekat kan bibirnya ke telinga Monica, sesaat sebelum menempelkan headphone ketelinga Monica.
Monica memejamkan kedua matanya sekilas dengan debaran jantung yang bergemuruh. Hanya sesaat. Detik berikutnya gadis itu bisa menguasai dirinya lagi.
Bersikap senormal mungkin meskipun pun kini Luigi semakin bertindak lembut padanya, membawa tangan Monica keatas pahanya ketika helikopter mulai terbang.
Monica menolehkan pandangannya ke luar jendela helikopter. Di luar terlihat begitu indah. Lampu-lampu yang menerangi kota nampak begitu indah dari atas. Monic menghembuskan nafasnya, sesaat ia memejamkan matanya. Terasa begitu tenang dan damai.
"Apa kau menyukai pemandangan dari atas?".
Monica merasakan tangan kokoh Luigi melingkar di perutnya. Nafas hangat laki-laki itu bisa Monica rasakan menerpa tengkuknya.
Monica menganggukkan kepalanya.
"Kita akan kemana?", tanya Monica terdengar begitu pelan dan lembut. Gadis itu memalingkan sedikit wajahnya menatap Luigi yang begitu dekat dengannya.
"Kita akan segera sampai, kau akan segera tahu", jawab Luigi.
Beberapa saat kemudian, helikopter mulai mendarat dengan sempurna di helipad sebuah gedung pencakar langit.
Monica melihat sekilas keluar melalui jendela.
"Kita sudah sampai", ucap Luigi memberikan tangannya pada Monica. Monic menyambutnya.
Ia tahu di mana mereka. Sebuah hotel mewah yang berada di kota fashion. Milan.
Namun Monica tidak tahu apa tujuan Luigi mengajaknya ke tempat ini.
Keduanya melangkah masuk ke dalam gedung sambil bergandengan tangan. Bak pasangan sesungguhnya.
*
Terdengar alunan musik lembut ketika Monica dan Luigi tiba di ballroom hotel mewah itu.
Begitu melihat kedatangan Luigi, banyak yang menyapa laki-laki itu. Dari tamu yang hadir bisa di pastikan mereka bukanlah orang sembarangan.
Mengingat Monica tinggal di daerah terpencil di kepulauan Sisilia, ia yakin pasti tidak ada yang mengenalnya. Gadis itu bisa bernafas lega.
"Luigi Salvatore... akhirnya kau datang juga teman", sapa laki-laki berwajah tampan memeluk Luigi.
"Tentu saja aku tidak akan melewatkan undangan mu Tristan", jawab Luigi membalas pelukan laki-laki yang bernama Tristan Agello temannya.
"Wait... siapa gadis cantik ini. Apa kau tidak akan mengenalkan teman baik mu padanya?"
"Tentu saja aku akan mengenalkan kalian. Dia Monica dokter pribadi ku! Tristan teman baikku, dia yang punya acara malam ini", ucap Luigi mengenalkan keduanya.
Monica tersenyum ramah pada Tristan, ia menyambut uluran tangan laki-laki itu.
"Hm...kau beruntung memiliki dokter pribadi secantik Monica, Lui. Kamu harus siapkan mental mu Monica menghadapi pasien seperti teman baik ku satu ini. Dia sangat rewel dan banyak maunya", ucap Tristan ramah sambil tertawa.
Monica membalasnya dengan senyuman, ia bisa menikmati suasana malam ini. Sejenak Monic melupakan masalah yang ia hadapi. Terlebih Luigi berlaku manis padanya saat ini.
Luigi mengajak Monica berdansa bergabung dengan tamu undangan lainnya. Laki-laki itu dengan mesra memeluk tubuh Monica. Sesekali menekan pinggul Monica agar lebih merapat padanya. Seakan tidak memberikan izin Monic untuk menjauh darinya.
Sungguh tindakan berlebihan. Mengingat mereka bukanlah pasangan sungguhan. Terlebih Monica adalah tawanan laki-laki itu.
Monica tahu Luigi hanya berakting di hadapan teman-temannya. Agar tetap terlihat baik di depan orang banyak.
Namun yang membuat Monica aneh, laki-laki itu ketika berbaur dengan teman-temannya seperti laki-laki normal pada umumnya. Ia berlaku sangat manis dan perhatian. Monica sampai lupa bahwa laki-laki itu sangat kejam. Bahkan beberapa jam yang lalu melakukan tindakan keji pada seorang pekerjanya.
Termasuk pada Monica yang tega memisahkan ia dari Gabriel dan adiknya. Mengobrak-abrik kehidupan Monica yang tenang selama ini. Monica sangat membenci Luigi Salvatore.
*
Hari semakin malam, ketika Luigi pamit pulang pada Tristan.
Satu jam lebih penerbangan mengunakan helikopter, namun tidak seperti ketika pergi tadi. Luigi banyak bicara.
Saat pulang, laki-laki itu banyak diam dan menatap keluar jendela.
Monica juga melakukan hal yang sama, menatap keluar jendela helikopter. Pikirannya berkecamuk. Gadis itu baru menyadari sepertinya mansion Luigi terletak di kota Regusa, Sisilia. Sekitar dua jam jaraknya ke desa Castelmola, tempat tinggal Monic.
Jemari tangan Monica mencengkram kuat clutch bag yang ada di pangkuan nya. Tangan itu berkeringat dingin.
Helikopter telah mendarat kembali di helipad mansion Luigi. Luigi berjalan duluan meninggalkan Monica di belakangnya. Ia berbicara dengan Carlo yang menganggukkan kepalanya.
"Dasar laki-laki berkepribadian ganda. Semenit baik...semenit berikutnya menjadi jahat. Manusia aneh!", gerutu Monica menatap punggung Luigi yang menaiki tangga menuju kamarnya.
Bahkan laki-laki itu tak sedikit pun membalas sapaan anak buahnya yang berjaga-jaga.
Tiba di lantai dua, Monica hendak langsung menunju kamarnya, ketika Luigi menaiki tangga menuju lantai tiga. Namun laki-laki itu ternyata kembali turun.
"Ikut aku!"
Monica tak bergeming di tempatnya. Keduanya bertukar pandang.
...***...
To be continue
Smg kesehatan n ingatan Luigi cpt pulih. Sabarlah Monic, ini hanya sementara, tdk lama lg, semuax akan kembali spt semula.
Cinta & hati Luigi hanya untukmu ♥️♥️♥️😘😘😘