Karena sebuah kesalahan satu malam, Fiona terpaksa harus menikah dengan Tuan Foster seorang CEO perusahaan terkemuka yang telah tidur dengannya. Lebih parahnya lagi pria yang telah menikah dengannya merupakan pria yang sudah memiliki istri.
Lantas bagaimana Fiona menjalani hari-harinya bersama Foster ? Terlebih lagi Fiona harus berhadapan dengan Selena yang merupakan istri pertama Foster !
Akan kah Fiona dan Foster saling mencintai ? Lantas bagaimana dengan Selena yang juga memiliki juga hak sebagai seorang istri ?
Simak ceritanya dalam novel "Istri Kedua Tuan Foster" mohon untuk memberikan dukungan berupa like dan komen sebanyak-banyaknya 🤗♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17 JAWAB AKU
Selena merasa puas ketika diberitahu oleh Wahyu jika rencananya sudah ia jalani. Tanpa memberikan bukti dengan sendirinya pada Foster, pada akhirnya nanti Foster bisa melihat sendiri jika Fiona sudah tidur dengan mantan kekasihnya.
Selena begitu licik, ia tahu jika Foster meminta seorang pengawal untuk mengawasi kemana perginya Fiona sebab Foster sangat menyayanginya. Tanpa mereka membuat bukti pun nantinya pengawal suruhan Foster pun akan memberikan informasi jika Fiona tengah bersama pria lain dalam sebuah kamar hotel.
Foster baru saja kembali dari luar membelikan Selena buah Apel untuknya. Selena menyambut itu dengan hati yang begitu senang. Selena bahkan mengambil pisau buah dan seolah tak ingin meminta bantuan Foster. Namun Foster yang peka melihat Selena yang masih sakit pun, ia mengambil pisau buah tersebut dan memotongnya kecil-kecil untuk Selena.
Inilah yang sebenarnya Selena inginkan, ia ingin terus diperhatikan oleh Foster dan Foster melupakan Fiona. Selena sudah tidak sabar membayangkan bagaimana nanti reaksi Foster kala tahu Fiona sudah tidur dengan pria lain. Selena berharap Foster segera menceraikan Fiona.
“Sebentar lagi Aku akan kembali menjadi satu-satunya istrimu, Foster.” Ucap Selena dalam hati.
Beberapa hari kemudian, Fiona mendapatkan sebuah kiriman paket dari seseorang yang tak ia kenal siapa pengirimnya. Fiona pun penasaran, ia kemudian membuka kotak tersebut. Seketika jantungnya seakan berhenti berdetak melihat foto-foto mesra Foster saat merawat Selena di rumah sakit.
Di dalam kotak paket tersebut juga terdapat sebuah flashdisk yang berisikan video Foster dan Selena yang terlihat seperti sedang berciuman dan bagaimana Selena merapikan kemeja Foster yang kancing kemejanya terbuka.
Hati istri mana yang tidak sakit hati melihatnya. Padahal Fiona sudah percaya jika suaminya hanya merawat Selena sebatas karena Foster merasa kasihan dan iba padanya. Namun ternyata Fiona salah, ia berasumsi jika Foster masih mencintai Selena. Fiona pun berpikir yang tidak-tidak mengenai Foster dan menebak kalau Foster benar-benar tidak ingin melepaskan Selena karena Foster masih mencintainya.
Lain halnya dengan Foster, ia membanting apapun yang ada di hadapannya saat ini. Ia begitu marah dan kecewa ketika pengawalnya memberikannya informasi dan bukti jika Fiona beberapa hari yang lalu menginap di hotel bersama seorang pria.
Foster melihat foto-foto Fiona dengan seorang lelaki saat di mall, di café bahkan di hotel. Foster merasa harga dirinya telah hancur, ini kali kedua ia merasakan rasa sakit akan dikhianati oleh wanita yang ia cintai.
Padahal Foster menganggap Fiona sebagai obat luka hatinya pada Selena namun mengapa Fiona juga ikut menyakitinya.
Foster kemudian keluar dari ruang kerjanya, dan bergegas pulang ke rumah. Ia mencari keberadaan Fiona, terlihat Fiona baru saja keluar dari kamar mandi sebab Fiona tiba-tiba mengalami mual dan muntah.
“Fiona !”
“Sayang…Kau pulang !” Fiona langung memeluk suaminya, sudah beberapa hari suaminya tidak pulang kerumah karena sibuk di kantor dan juga menyempatkan diri untuk merawat Selena.
“Foster mengurai pelukan Fiona dan menatap Fiona dengan sikap dingin.”
Fiona tentu saja merasa aneh dengan suaminya.
“Jelaskan pada Ku ! Kemana Kau dua hari lalu ?” tanya Foster pelan, ia masih bisa meredam emosinya. Ia berharap apa yang dikatakan oleh pengawalnya dan bukti foto-foto Fiona bersama seorang pria yang ia lihat tidaklah benar.
Fiona terdiam, ia mematung di tempatnya. Apa yang harus ia jelaskan pada suaminya. Apakah ia harus jujur, namun bukankah itu akan membuat malapetaka untuk rumah tangganya.
“Sayang..” lirih Fiona
“Jawab Aku Fiona !” ucap Foster dengan suara beratnya.
“Aku…”
...****************...