NovelToon NovelToon
That'S My Girl

That'S My Girl

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Teen School/College
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: widyaas

Dealova, gadis cantik dengan segala kesedihannya. Dipaksa menjadi orang sempurna membuat Lova tumbuh menjadi gadis yang kuat. Dia tetap berdiri saat masalah datang bertubi-tubi menghantamnya. Namun, sayangnya penyakit mematikan yang menyerang tubuhnya membuat Lova nyaris menyerah detik itu juga. Fakta itulah yang sulit Lova terima karena selama ini dia sudah menyusun masa depannya, tapi hancur dalam hitungan detik.

***

⚠️NOTE: Cerita ini 100% FIKSI. Tolong bijaklah sebagai pembaca. Jangan sangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan NYATA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widyaas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Lova meremas rambutnya kala merasakan sakit di kepalanya. Sepertinya nyut-nyutan biasa tapi mampu membuat Lova pucat pasi.

Gadis itu berjalan menuju tas sekolahnya dan mengambil botol obat. Setelah itu Lova langsung meminumnya dalam sekali teguk. Untung saja Aksa selalu menyediakan minum di nakas.

Ngomong-ngomong, ke mana pria itu? Lova juga baru sadar kalau Aksa tidak ada di kamar.

"Masih jam 8 malam ternyata," gumamnya sambil melihat jam di atas meja. Sepertinya dia ketiduran setelah menangis tadi.

Lova pun memutuskan keluar dari kamar dan mencari Aksa.

Tepat saat dia membuka pintu, aroma masakan langsung menyapa indra penciumannya. Tanpa menebak pun, Lova tau kalau yang sedang memasak adalah Aksara.

"Bapak?" panggilnya kala sampai di area dapur.

"Butuh sesuatu?" Aksa menoleh sekilas ke arah Lova dan kembali fokus pada masakannya.

"Enggak. Aku kebangun," jawab Lova. Dia memilih duduk di meja pantry tanpa berniat membantu Aksa.

"Mau susu hangat?" tawar Aksa.

"Boleh, deh."

Dirasa masakan sudah matang, Aksa segera mematikan kompor dan beralih membuatkan susu hangat untuk Lova.

Lova tetap diam di tempat sembari menelungkup kan wajahnya di lipatan tangan yang ada di atas meja. Kelihatannya dia masih mengantuk.

"Jangan tidur lagi. Makan dulu," peringat Aksa.

"Iya..."

Makan satu piring berdua adalah hal biasa bagi mereka. Setiap makan, pasti satu piring saja yang kotor, kecuali di luar tentunya.

"Enak?" tanya Aksa saat suapan pertama mendarat sempurna di mulut Lova.

Lova mengangguk sebagai jawaban.

"Habisin kalau gitu."

"Bapak juga harus makan dong," balas Lova.

"Saya makan setelah kamu selesai."

"Nggak boleh. Harus makan sekarang pokoknya! Oh, atau mau disuapi?" Lova langsung mengambil alih sendok yang dipegang Aksa, ia pun mulai menyuapi Aksa juga. Untungnya pria itu tidak menolak.

Sepertinya malam kali ini lebih manis dari pada malam sebelumnya.

****

Sepulang sekolah, Aksara dan Lova fitting baju. Di sana sudah ada Lucia yang menunggu kedatangan mereka.

Di sana pun Lova menyerahkan semuanya pada calon ibu mertuanya. Dia tak pandai memilih ini itu, terlebih gaunnya untuk acara penting, Lova tak bisa sembarang memilih.

"Ya sudah, kalau gitu kamu ukur badan aja, ya. Kamu juga Aksa," ujar Lucia.

Aksa dan Lova mengangguk bersamaan.

Kali ini Lucia benar-benar turun tangan untuk persiapan pernikahan Aksa. Tapi dia tak keberatan sama sekali.

"Ma, sudah kan?" Aksa menghampiri mamanya yang sibuk bicara dengan pemilik butik.

"Sudah. Kenapa sayang?"

"Mau pulang."

"Oh, iya. Pulang aja. Jangan ngebut, ya." Lucia mengelus pundak anaknya. Aksa mengangguk sebagai jawaban.

Secepat itu memang. Untung Lucia sabar.

Aksa menghampiri Lova yang sedang duduk di salah satu sofa tunggu.

"Ayo," ajak Aksara.

"Hah? Ke mana? Bukannya belum selesai?" Lova linglung saat Aksa menarik tangannya agar berdiri.

"Sudah selesai." Aksa menunjuk Lucia dengan dagunya.

"Beneran? Gak nunggu tante dulu? Gak enak, Pak..."

"Sudah selesai, Lova. Kamu gak percaya sama saya? Ayo."

"Kok cepet banget?" Lova pasrah saat Aksa menarik tangannya keluar dari butik, bahkan pria itu tak memberinya waktu untuk pamit pada Tante Lucia.

Sekarang keduanya sudah berada di dalam mobil. Aksara segera melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Kamu saya antar pulang dulu, saya mau balik ke sekolah lagi," ucap Aksa tiba-tiba.

"Loh? Kenapa? Kalau gitu harusnya Bapak biarin aku sama Tante Lucia aja tadi. Aku bosan di apart sendiri!" Lova mencebikkan bibirnya.

"Lebih baik di dalam apart aja. Lebih aman."

"Halah! Aku ikut Bapak aja kalau gitu, jadi aman!"

"Nggak bisa. Kamu nanti capek nunggu saya."

Bibir Lova semakin mencebik tak suka. Jadi ini alasan Aksa ingin buru-buru selesai fitting?

Beberapa menit kemudian, mereka sudah sampai di depan gedung apartemen.

"Gak usah dianterin, aku bisa sendiri!" ujar Lova kala Aksa hendak ikut keluar.

"Saya akan antar kamu. Ayo," tegas Aksa tak mau kalah.

Lova memutar bola matanya malas. Harusnya dia tau kalau Aksa lebih keras dari pada dirinya.

Pada Akhirnya Lova diantar Aksa sampai di dalam apartemen. Sebelum pergi lagi, Aksara mencium kening Lova dengan lembut, tak lupa mengelus rambut sang gadis.

"Nanti saya kirim makanan," ucap Aksa.

"Kan udah makan tadi."

"Kamu cuma makan sedikit."

"Tapi aku udah kenyang kok."

"No. Tetap harus makan lagi."

Lova menghela nafas kasar. "Terserah! Udah sana pergi."

Siapa yang punya apartemen siapa yang ngusir. Untung Aksa sabar, jadi dia langsung keluar.

Lova melangkahkan kakinya ke dapur. Dia haus dan butuh air es sekarang.

"Mimpi apa gue semalam sampe mau nikah sama itu pak tua?" gumam Lova sambil geleng-geleng kepala.

"Untung ganteng. Minusnya ya gak punya akhlak," lanjutnya mencibir.

Gak punya akhlak maksud Lova adalah sering memperlakukannya tak adil dan selalu memaksa.

Asik minum air, tiba-tiba Lova dikejutkan oleh bel apartemen yang berbunyi.

"Lah, balik lagi? Tapi kenapa harus pencet bel?" gumamnya.

"Oh, kurir makanan kah?"

Lova meletakkan tas nya ke atas meja pantry, dia pun berjalan menuju pintu dan segera membukanya. Tepat saat pintu terbuka, tubuhnya diterjang oleh seseorang.

"Abang?!" seru Lova syok.

Kaget? Tentu saja! Bagaimana tidak kaget kalau Kai tiba-tiba datang dan memeluknya seperti ini.

"L-lepas, aku gak bisa nafas!" ucap Lova terbata.

"Nggak, Abang gak akan lepasin kamu, Dea. Nanti kamu pergi lagi," balas Kai yang malah semakin mengeratkan pelukannya.

"Tapi aku gak bisa nafas!"

Akhirnya Kai melepaskan pelukannya, tapi tangannya masih ada di pinggang Lova.

"Abang kenapa?" tanya Lova. Dia menatap mata Kai yang memerah.

"Abang kangen kamu, De. Tinggal sama Abang, ya?" pinta Kai. Tatapannya terlihat sendu sampai membuat Lova ikut sedih.

"Nggak, aku gak mau. Abang jahat sama aku!"

"Abang gak pernah jahat sama kamu Dea..."

"Abang jahat!"

Lova memberontak berusaha melepaskan pelukan Kai pada pinggangnya.

"Jangan bikin Abang marah sama kamu, Dea. Kalau kamu berontak, Abang gak segan nyakitin kamu," peringat Kai.

"Lihat, Abang jahat kan sama aku?! Lepasin gak?!"

"Nggak akan!"

Kai malah memeluk erat tubuh Lova lagi.

Entah kenapa perasaan Lova tidak enak. Pada akhirnya dia pun memberontak lagi sampai memukuli punggung Kaivan.

"Kenapa Abang jadi gini, sih?! Lepasin aku!"

"Abang sayang sama kamu, Dea. Jangan tinggalin Abang, jangan nikah sama orang stres itu. Nikah sama Abang aja, ya? Kita pasti bakal hidup bahagia. Mau ya?"

Lova langsung terdiam mendengar penuturan Kai. Dia tak lagi memberontak, matanya menatap kosong ke arah dinding di depannya.

"M-maksud Abang apa? Menikah?" lirih Lova.

"Iya. Nikah sama Abang aja, jangan sama orang itu!" jawab Kai dengan tegas.

"Bang Kai itu Abang aku! Kita gak akan menikah! Sadar, Bang, sadar!" Lova menendang perut Kai kuat-kuat sampai pria itu tersungkur.

"Kita bisa nikah karena kamu bukan anak kandung Papa, Dea. Ayo, nikah sama Abang ya? Dari dulu Abang pengen banget nikah sama kamu." Kai bangkit dan berjalan menghampiri Lova.

"Nggak!" Lova ketakutan, dia berlari menuju kamar dan sialnya lagi Kai mengejarnya.

"NGGAK MAU! LEPASIN AKU!"

***

Edan semua😭😭

1
Muji Lestari
bagus kok ceritanya tp kok GK ada boncap nya ya harusnya kan punya anak biar lbih bahagia keduanya
ig: w1dyyrll._: iya, nantu aku usahakan ada extra chapter nya ya🥰
total 1 replies
strawberry milk
aku bacanya maraton. ceritanya bagus, penulisannya jg rapi❣️
strawberry milk
jadi kami baik itu karena ada perasaan . bukan syg sebagai adik tp sebagai perempuan
Anonymous
Yaampoonn aku ga tahan kalo cuma baca 1 bab per hariii
Jasmine
cerita nya bagus menarik
Anonymous
Habisss dah luuu, pastii bakal nangezz darah dah tuuu bisabisanya dia kasar sama loba😌
neyla Hasyim
good
Jasmine
hoalahhhh kasihan lova/Sob//Sob//Sob//Sob/
꧁ ☬~Fre~☬꧂
visualnya seorang cha eunwoo/Hey/
up up up! CRAZY UP!
Duwi Aminah
mungkinkah ada masa lalu yg dilupan lova tentang dirinya dan pak aksa
꧁ ☬~Fre~☬꧂
up ya up! pen liat plot lagi
꧁ ☬~Fre~☬꧂
bisa aja!
꧁ ☬~Fre~☬꧂
mirisnya dealovaa/Sob//Sob/

oiya janlup up ya kak
Jasmine
next Thor seru
꧁ ☬~Fre~☬꧂
lanjut kak cuman masih kurang kak soalnya masih gak terlalu jelas latar belakang si tokoh utama dan tokoh pendamping
ig: w1dyyrll._: bab 1 sengaja aku buat begitu😁 nanti penjelasannya ada di bab selanjutnya😉
total 1 replies
🍏A↪(Jabar)📍
mampir😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!