NovelToon NovelToon
Pesugihan Siluman Pocong

Pesugihan Siluman Pocong

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Deri saepul

Warga kampung Cisuren digemparkan oleh kemunculan setan pocong, yang mulai berkeliaran mengganggu ketenangan Warga, bahkan yang menjadi semakin meresahkan, banyak laporan warga menyebutkan kalau Dengan hadirnya setan pocong banyak orang yang kehilangan uang. Sampai akhirnya warga pun berinisiatif untuk menyelidikinya, sampai akhirnya mereka pun menemukan hal yang sangat mengejutkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deri saepul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ada Tamu Tak Diundang

Pov Sukarmin

Gemerlap kilat memecah kegelapan, malam angin berhembus dari luar menerpa tubuh dengan segera aku pun menutup pintu kembali, Supaya tidak ada nyamuk yang masuk.

Setelah berada di luar, aku pun turun dari teras menuju halaman, berjalan mondar-mandir seperti sedang mencari sesuatu. tanganku tetap memegang kepala golok bersiaga takut terjadi sesuatu, langit terlihat sangat gelap tidak ada bintang yang terlihat, Namun di luar terdengar jelas suara jangkrik dan belalang ditambah hewan-hewan yang suka bersuara ketika malam hari.

Hatiku lumayan terasa lega, merasa bebas ketika berada di luar rumah. Namun rasa cemas dan takut tidak hilang seketika, masih terasa mengikuti bahkan bulu Kuduk saja terasa berdiri.

"Aneh kenapa aku bisa jadi penakut , apa sebenarnya yang aku takuti, ada-ada saja bahan buat pemikiran." ujarku sambil terus berjalan-jalan di halaman.

Dari arah jauh terdengar suara anjing yang menggonggong namun tidak lama berhenti kembali, diganti dengan suara gagak dari arah belakang rumah, namun itu juga tidak terlalu lama. gemerlap dilap terlihat berkelap kembali membuat keadaan sekitar menjadi terang benderang, namun itu hanya sebentar digantikan kembali oleh gelapnya malam, disusul dengan petir yang terdengar bergemuruh dari arah jauh, menambah suasana semakin terasa menegangkan. aku masih berdiri di halaman rumah sambil memindai keadaan sekitar takut ada yang mencurigakan.

Aku sedikit terkejut karena semakin lama Berdiri dalam kegelapan, tiba-tiba keadaan sekitar nampak sedikit jelas samar-samar, seperti ada cahaya bintang yang menerangi. pohon pisang yang berada di belakang terlihat bayangannya, Begitu juga dengan rumah yang jauh bisa diperhatikan ditambah dengan cahaya lampu yang menggantung di teras.

"Lumayan agar remang-remang. Semoga aja hujan tidak jadi turun, karena malam ini adalah malam di mana bulan akan keluar untuk menunjukkan keindahan dalam pekatnya malam." gumamku yang sedikit bahagia ketika melihat keadaan sekitar yang nampak berbeda, namun rasa takut, rasa cemas, rasa penasaran belum menghilang ataupun berkurang. bahkan semakin lama bulu kunduku semakin terasa menebal, beberapa kali aku diusap menambah rasa heran, karena biasanya Tidak seperti itu tidak pernah ada yang ditakutkan.

Ketika Aku sedang berpikir dari mana rasa takutku berasal, tiba-tiba sekelebat kilat ada bayangan hitam yang lewat sedikit mengagetkan, aku memindai samping kanan dan ke samping kiri bahkan ke arah belakang aku tengok, takut ada yang datang dari belakang, namun aku tidak menemukan hal yang aneh itu.

Blig, blig, blug! blug! blug!

Terdengar suara langkah yang begitu berat, tanah yang kupijak terasa bergetar semakin menambah ketakutan, jantungku terasa bergetar ,keringat dingin sampai keluar.

"Haduh....! ini sebenarnya ada apa, tidak seperti biasa sampai ada suara langkah yang begitu menakutkan." gumam hatiku sambil terus Waspada, takut ada sesuatu yang tidak diinginkan.

Keadaan sekitar semakin lama semakin terang, seperti ada cahaya rembulan yang menyinari. Padahal di atas langit hanya gumpalan awan hitam yang menutupi, bintang-bintang tidak terlihat, keadaan terasa sunyi jangkrik dan belalang tidak mengeluarkan suara seperti sedang ketakutan.

Sedang fokus memperhatikan keadaan sekitar, dari pojok rumah sebelah barat terlihat ada bayangan makhluk besar tinggi, bentuknya seperti manusia ada kaki, ada tangan, tubuh dan kepala. namun tidak jelas wajahnya yang ada hanya hitam legam.

Melihat kejadian itu aku sangat terkejut, jantungku semakin kencang berdetak, hati semakin berdebar, ketakutan semakin menebal namun mataku tetap fokus menatap ke arah bayangan hitam ingin melihat jelas bentuk sebenarnya. tanganku memegang kepala golok bersiap untuk menerima segala kemungkinan.

"Aneh! Siapa orang yang malam-malam begini berkeliaran di halaman rumah orang, badannya sangat tinggi postur tubuhnya sangat besar?" Tanyaku di dalam hati.

Setelah diperhatikan makhluk hitam itu ternyata mendekat ke arah dinding rumah, tepat persis di dekat kamar. Tidak berbuat apa-apa hanya berdiri menimbulkan siluet yang menakutkan, kepalanya menyentuh ke arah lispang genteng.

Tubuhku sedikit bergetar namun bercampur dengan rasa penasaran, rasa takut kalau ada orang yang berniat jahat dengan keluarganya.

"Kurang ajar! mungkin inilah penyebab semua rasa cemas yang kurasakan sekarang, walaupun tubuhnya besar dan tinggi Aku tidak akan gentar menghadapinya. Aku adalah Sukarmin yang pantang mundur sebelum bertempur, pantang menyerah sebelum berusaha. Awas kamu.....!" gumamku sambil mulai melangkahkan kaki secara perlahan dan penuh kehati-hatian takut terdeteksi oleh musuh.

Aku mendekatinya bertujuan untuk memastikan sebenarnya bayangan hitam itu manusia atau jin atau siluman, yang disuruh oleh manusia yang memiliki sifat hasud. aku terus mendekat secara perlahan tanganku bersiap di kepala golok, kalau dia berbuat yang tidak tidak aku tidak akan bertanya lagi langsung akan membabat habis dengan.

Setelah semakin dekat, terlihatlah dengan jelas bentuk makhluk hitam itu yang terlihat sangat menakutkan. dahinya terlihat lebar dan sedikit maju ke depan, matanya berada di dalam kelopak terlihat bening menakutkan, hidungnya kecil bibirnya sangat lebar seperti orang utan.

Melihat kenyataan yang menakutkan aku semakin terkejut, bulu Kuduk tetap terasa merinding, bahkan sekujur tubuhku terasa panas dingin, jantungku semakin terus berdetak dengan cepat Hati terasa panas. untuk sementara waktu aku berdiri, tidak mundur tidak maju, mataku menatap ke arah makhluk yang menyeramkan.

Mahluk hitam yang sedang diperhatikan Sepertinya dia sadar kalau ada orang yang mengintai, terlihat Dia memberikan tubuh kemudian berjalan menuju ke arah dapur dengan berjalan yang sangat santai, seperti tidak ada ketakutan di dalam dirinya. dari arah jauh terdengar suara anjing yang menggonggong, dari arah atas terdengar kepakan sayap seperti ada burung yang sangat besar.

Melihat dirinya pergi rasa penasaranku semakin timbul, Apa tujuannya, apa maksudnya makhluk itu datang ke rumah? Aku merasa beruntung karena aku keluar dari rumah kalau tidak mungkin makhluk itu sudah menyerangku dari belakang.

"Kepalang tanggung, aku kejar kau iblis!" tekadku mengalahkan rasa takut, kemudian diikuti dengan langkah menuju ke arah perginya, makhluk hitam yang menyeramkan, tanganku tetap memegang kepala golok selalu bersiaga dalam kewaspadaan.

Setelah berada di samping dapur, ternyata makhluk itu tidak ditemukan. aku terus berjalan ke arah belakang sambil memperhatikan keadaan sekitar takut makhluk itu menerjang ku dari arah belakang.

Setelah berada di halaman belakang, ternyata makhluk itu tidak ditemukan namun ketika aku berjalan ke sebelah timur, terlihat makhluk hitam itu sedang berdiri sambil bertolak pinggang di bawah pohon rambutan, akupun menghentikan langkah kemudian bertolak pinggang golok yang sejak dari tadi berada di serangkanya sekarang sudah dikeluarkan.

Makhluk yang berdiri itu tidak terlalu lama beristirahat, dia pun berpindah tempat menuju ke arah halaman depan, seperti sedang mencari sesuatu dari rumah. aku terus mengikutinya dan ternyata dia sudah berhenti di depan teras, wajahnya yang menyeramkan tersinari oleh lampu yang dipasang, di halaman depan matanya yang kecil dan masuk ke dalam terlihat bergerak-gerak, menyebarkan ketakutan membuat bulu kundukku kembali berdiri. namun rasa penasaran tidak menghilang bahkan semakin merasa cemas takut makhluk itu berniat jahat.

"Aku akan mengikuti, selagi kamu menunjukkan wujud." gumamku dalam hati sambil tetap berdiri.

Setelah agak lama berdiri makhluk itu pun berjalan kembali ke arah samping rumah sebelah barat, seperti tidak mau terlalu lama menunjukkan wujud seramnya. dengan segera aku pun mengikuti tidak ada sedikitpun rasa gentar dalam tubuh yang ada semakin merasa kesal dan ingin menangkap.

"Sebenarnya mau apa makhluk itu, tapi melihat Dari gelagatnya dia membawa maksud yang buruk, Awas akan kutebas lehermu!" ujarku sambil mengikuti dengan memegang golok.

Ketika hendak berbelok Masuk ke halaman samping rumah, terlihat dari arah depan ada sebuah tangan yang besar dan hitam mengarah ke arah kepalaku, beruntung keadaan yang sedikit terang, dengan segera aku pun menundukkan tubuh menghindari serangan.

Setelah meloloskan diri dari serangan aku pun berlari menuju ke arah halaman depan, rumah karena sangat luas dan lumayan terang terbantu oleh lampu yang berada di depan. namun baru saja menarik nafas tiba-tiba makhluk itu sudah berdiri di hadapanku, dengan tangan yang begitu panjang dihiasi oleh kuku yang runcing. kalau tadi aku tidak menghindar mungkin tangan itu akan memegang kepalaku secara utuh.

1
Sri Ningsih
ceritanya jdi ngalor ngidul😒
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!