NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Polisi

Terjebak Cinta Polisi

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:26.3k
Nilai: 5
Nama Author: Phine Femelia

Di masa lalu... orang tua Sherli pernah berurusan dengan yang namanya polisi hingga harus berada di pengadilan. Sejak saat itu Sherli antipati dengan polisi tetapi di masa sekarang Sherli harus berhadapan dan ditolong seorang polisi yang bernama Kres Wijaya di kantor polisi. Apakah dengan adanya peristiwa tersebut penilaian Sherli tentang seorang polisi berubah atau justru gigih dengan penilaian sebelumnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phine Femelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Buruk

Kres dan Sherli berjalan menuju sepeda motor lalu Sherli berdiri di samping Kres dan Kres mengangguk karena mendengar permintaan Sherli.

"Up to you" kata Kres dengan mengangkat bahu.

Kres naik ke atas sepeda motor.

"Dan satu lagi"

Kres melihat Sherli.

"Jangan menyetir dengan kecepatan tinggi. Memangnya saya pembalap yang sudah biasa menghadapi kecepatan tinggi?"

Kres merasa konyol dan melihat sikapnya Sherli paham Kres menyanggupi. Akhirnya Sherli naik dan Kres mulai menyetir. Sherli merasa nyaman Kres menuruti keinginannya. Sebelumnya Kres memang ingin mengantarkan Sherli. Meskipun sudah ditolak Kres tetap ingin mengantarkan karena sudah terlalu malam.

***

Sherli turun dari sepeda motor dan mengembalikan helm.

"Yakin?" tanya Kres dengan mengambil helm dari tangan Sherli.

"Justru saya berterima kasih diantarkan jadi memang cukup di sini"

"Jarak dari sini ke kost kamu dekat?"

"Setidaknya tidak terlalu jauh" kata Sherli terpaksa bohong.

"..."

"Kamu memang selalu begini?"

"Maksudnya?"

"Berbuat baik kepada siapa saja lalu mengantarkan perempuan ke sana dan sini?"

Kres membelalakkan kedua matanya.

"Memangnya saya playboy? Kalau tentang berbuat baik memang kewajiban saya tapi mengantarkan perempuan tidak sembarangan juga"

Sherli mengangguk-anggukkan kepala dan akhirnya berjalan pergi lalu Kres melihat sebentar kepergian Sherli dan menyetir kembali. Sampai di kost Sherli segera masuk ke dalam kamarnya.

"Ternyata gak seperti yang dipikirkan gue. Dia gak songong" pikir Sherli.

Demikian juga Kres berpendapat. Di dalam perjalanan pulang pikirannya berkecamuk.

"Gak seburuk itu. Gak terlalu bandel. Enak juga diajak ngobrol" pikir Kres.

Baik Kres maupun Sherli punya penilaian masing-masing dan tidak menyangka pikirannya selama ini terlalu buruk. Merasa menyenangkan untuk ngobrol akhirnya pertemuan itu berlanjut. Awalnya hanya sekedar saling cerita hal umum meskipun pertemuan mereka tidak sering karena Kres juga sibuk. Sherli juga akhirnya paham kesibukan Kres sehingga merasa tidak enak terlalu menganggap Kres sok sibuk ketika pertama dulu menghubungi. Sherli teringat ketika bertemu Irfan.

***

"Selamat malam, Pak Irfan"

Irfan yang melamun karena memikirkan kasus yang ditangani melihat asal suara dan ternyata...

"Dik Sherli"

Sherli tersenyum dan Irfan segera menyuruh duduk dengan memindahkan kursi plastik yang ada di depannya jadi di sebelahnya.

"Ayo duduk. Duduk"

Jujur Sherli merasa segan Irfan begitu terbuka terhadapnya. Sherli duduk.

"Pak, gimana keadaannya?"

Irfan tersenyum dan mengangguk.

"Saya sangat berterima kasih. Adik sudah..."

"Pak, kalau tentang itu semua orang pasti khawatir melihat siapapun terluka di depannya dan akan melakukan sesuatu" potong Sherli.

"...tapi jujur saya terkesima karena kamu begitu sigap dan kepedulian kamu sama orang lain sangat besar"

"Bapak terlalu memuji saya. Sungguh. Saya cuma menjalani yang seharusnya dilakukan. Kalau ada orang butuh pertolongan harus langsung membantu apalagi waktu itu darah Bapak sudah menetes. Tidak bisa membayangkan lagi betapa susahnya posisi Bapak" kata Sherli miris.

Irfan tertawa pelan.

"...tapi syukurlah Bapak bisa bertahan. Bapak memang sangat kuat" lanjut Sherli dengan tersenyum pelan.

"Lho, jadi cowok harus kuat"

Kres cuma mendengarkan.

"Bukan karena polisi ya, Pak?"

"Ehmmm....sebenarnya..."

Irfan berpikir panjang.

"...yang utama karena cowok...kalau tentang polisi itu mengikuti" lanjut Irfan.

Sherli cuma tersenyum.

"Dik, sekarang di mana? Sudah ada pekerjaan?"

"Baguslah sudah"

"Dengarnya di toko perhiasan A?"

Sherli mengangguk dan Irfan mengambil sebuah bungkusan kecil lalu memberikan kepada Sherli dan Sherli melihat Irfan dengan merasa tidak mengerti.

"Apa ya, Pak?"

"Sudah ambil. Buat kamu. Saya merasa berhutang budi"

"...tapi ketika itu saya tidak berhasil telepon..."

"Sebenarnya saya memang menyuruh kamu cuma handphone saya dirampas sama perempuan ya...yang tidak tahu jelasnya. Bukan salah kamu akhirnya tidak bisa telepon rekan saya" lanjut Irfan.

Irfan menyuruh Sherli untuk menerima dengan cara tatapannya dan Sherli mengambil dengan tersenyum segan.

"Ternyata Bapak murah hati. Saya tidak menyangka karena biasanya polisi..."

"Iya. Polisi memang selalu disalahkan sama masyarakat" potong Irfan santai.

Sherli merasa tidak enak.

"Saya sudah tahu pikiran kamu dan Kres juga tahu pandangan kamu tentang polisi gimana" lanjut Irfan.

"..."

Kres cuma menatap Sherli dengan penuh arti dan membenarkan perkataan Irfan di dalam hatinya.

"...tapi kami sudah biasa menghadapi pandangan masyarakat yang selalu menyalahkan pihak polisi" lanjut Irfan santai.

"Pikiran Pak Irfan luas ya?" pikir Sherli kagum.

"Bapak seperjuangan sama Pak Kres?"

Irfan melirik sebentar Kres yang dari tadi cuma mendengarkan dan akhirnya Irfan tersenyum tanda jawaban.

"Kenapa? Kamu mau kenal lebih dalam sama Kres?" tanya Irfan coba menggoda Sherli.

Kres mengangkat salah satu alisnya dan Sherli merasa heran.

"Saya cuma tanya. Jadi Bapak masih muda ya?" tanya Sherli dengan tersenyum.

Irfan tertawa dengan mengangkat bahunya. Menurut Sherli Irfan tampan dan ramah apalagi menurut perempuan lain. Jujur banyak yang mengejar cinta Irfan tapi Irfan memang belum mau memikirkan tentang punya pasangan.

"Lalu mau tanya apa lagi? Saya sudah punya pacar?" tanya Irfan coba menggoda Sherli.

Sherli langsung menggeleng.

"Kalau itu urusan Bapak mau punya atau tidak"

Irfan berhenti tertawa dan mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Terima kasih banyak, Pak. Hadiahnya saya terima" kata Sherli dengan merasa senang.

"Saya yang terima kasih"

"Bapak jangan merasa hutang budi sama saya. Bapak itu sosok polisi jadi pasti lebih hebat Bapak daripada saya"

Irfan merasa tidak menyangka dengan pemikiran Sherli.

"Di sini tidak ada yang hebat atau bukan. Bisa dibilang saya belum sampai jadi ajudan"

"Suatu saat pasti" kata Sherli dengan mengepalkan sebentar tangannya di udara dengan begitu semangatnya.

Irfan tersenyum geli melihat tingkah Sherli. Kres tidak kalah tertegun. Tidak salah penilaian Irfan bahwa Sherli anak dari keluarga baik. Lama saling bicara sampai akhirnya Sherli undur diri dan diantar Kres. Ada di tempat parkir kantor Kres memberikan helm kepada Sherli dengan menatap dan Sherli mengambil.

"Pak, ingat cuma di depan gang kost"

"Bapak ya?"

Sherli tertawa pelan.

"Saya selalu lupa apalagi tadi ngobrol sama Pak Irfan jadi kebawa, deh" kata Sherli dengan berhenti tertawa.

"Lalu tadi kamu tidak protes Irfan panggil kamu 'Dik'"?

Sherli berpikir.

"Benar juga ya?" kata Sherli pelan.

"Kenapa? Kalau sama saya protes" kata Kres dengan merasa lucu.

"Kamu tidak perlu menertawakan saya"

"Tidak sadar dari tadi kamu lucu?"

"Memangnya saya badut?"

"Badut perempuan"

"Apa? Saya tidak mau jadi badut"

"Maunya jadi apa?"

"Jadi manager"

"Oh...iya iya" kata Kres dengan mengangguk-anggukkan kepalanya.

Sherli naik setelah Kres ada di atas sepeda motor.

***

Sherli jadi tersenyum sendiri mengingat kejadian waktu itu.

"Gue ketemu sama dua polisi. Namanya Pak Irfan dan Pak Kres. Gue gak menyangka mereka polisi yang rendah hati" pikir Sherli.

1
Muji Lestari
iya harusnya Sherly dan kress hidup bahagia dg kluarga kecilnya..harusnya Sherly hamil kalo bisa kembar jadi tak MCM ini suami istri kok ceritanya MCM pacaran terus tak ada moment spesialnya .
Muji Lestari
lama lama Sherly ini bikin emosi siapa yg betah dgn sifat egoisnya
Elen Gunarti
knp g dibuat hmil dlu ya Thor,smpt kcwa ma kres knp nikah ma Dewi masa polisi nggk mau mncari tau dlu lgs mnyrh🤭🤭tp ttp bagus ko q suka👍
Codigo cereza
Oke bangett
LV Edelweiss: baca juga novel kisah nyata karya saya kak... 😊
total 1 replies
Majin Boo
Gemesin banget karakternya!
LV Edelweiss: baca juga novel kisah nyata karya saya kak... 😊
total 1 replies
Jenny Ruiz Pérez
Puas hati!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!