NovelToon NovelToon
Tinggal Janji

Tinggal Janji

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:15k
Nilai: 5
Nama Author: lijun

Hubungan yang telah di jalani selama tiga tahun harus berakhir dengan kekecewaan. 2 tahun menjalin hubungan jarak jauh akibat pekerjaan, nyatanya tidak berakhir bahagia. Bahkan janji yang terucap sebelum perpisahan pun tidak bisa menjadi jaminan akan kesetiaan seseorang.
sakit hati Zea membuatnya berubah menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lijun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

03

Pagi yang indah bagi Zea karena ia terbangun dengan di sambut senyuman manis sang mama. Bu Sari membangunkan anak gadisnya yang hari ini bangun ke siangan.

Tapi semua itu dapat di maklumi mengingat Zea pasti lelah setelah perjalanan jauh kemarin. Biasanya Zea memang tidak pernah bangun siang. Gadis itu selalu bangun tepat waktu dan akan membantu bu Sari di dapur membuat sarapan.

Meski anak orang kaya dan putri satu-satunya, hal itu tidak membuat Zea buta tentang dapur dan pekerjaan rumah. Gadis itu sangat cekatan dalam memasak karena di luar negeri pun Zea hidup sendiri dan membersihkan apartemen sendiri. Memasak juga sendiri, intinya semua di kerjakan sendiri oleh Zea tanpa banyak menuntut.

"Selamat pagi menjelang siang anak Mama yang cantik," ucap bu Sari seraya mengelus kepala Zea.

"Selamat pagi juga, Mama." Zea tersenyum senang lalu memeluk sang mama yang sedang duduk.

"Ayo turun lalu makan, ini sudah sangat terlambat untuk sarapan. Bahkan sudah mau masuk makan siang malah," ucap bu Sari.

Kedua mata indah Zea melotot tidak percaya mendengar ucapan bu Sari.

"Apa, Ma? Memangnya sekarang jam berapa?" Kaget Zea yang sontak melihat jam dinding.

"Jam sepuluh lewat lima belas menit," gumam gadis itu.

Secepat kilat Zea berlari ke kamar mandi untuk bersihkan diri. Ia yang tidak biasa bangun siang dan mandi saat sudah siang begini merasa tiba-tiba risih di tubuhnya.

Bu Sari sendiri terbengong melihat kecepatan sang anak. Memang ia tahu kebiasaan Zea seperti apa meski jarang tinggal bersama karena Zea yang dulu lebih suka tinggal bersama kakek dan neneknya. Tapi sebagai orang tua tentu saja bu Sari sangat memahami Zea.

"Baru bangun kesiangan sekali saja sudah heboh begitu. Pada hal gak mau pergi kemana-mana juga," kata bu Sari sembari geleng kepala.

Wanita yang berusia lima puluh tahun itu beranjak pergi meninggalkan kamar Zea. Ia ingin membiarkan sang anak bersiap dan menunggu di ruang keluarga saja.

Setelah selesai mandi dan berganti pakian dengan rapi. Zea keluar kamar menuju lantai bawah di mana hanya ada sang mama di ruang keluarga.

"Kemana semua orang, Ma?" Tanya Zea kala tidak mendapati yang lainnya.

Bu Sari menatap sang putri yang sudah cantik dan anggun meski hanya memakai gaun sederhana. Jangan pandang itu hanya sebuah gaun sederhana, harganya tidak se sederhana itu.

"Papa sama Mamas kamu semua sudah pergi bekerja. Kalau para Mbak mu pulang ke rumah mereka sendiri. Sekalian bekerja juga, kamu tahu sendiri lah Mbak-Mbak mu itu gak bisa diem meski sudah punya banyak uang dari suami mereka."

Zea mengangguk mendengar penjelasan bu Sari, tentu saja Zea tahu bagaimana kesibukan para iparnya itu. Ada yang punya usaha ada pula yang seorang model, juga desainer. Masing-masing dengan profesi mereka yang tidak di tinggalkan.

Tapi tetap keluarga yang utama bagi para ipar Zea itu. Sesibuk apa pun mereka dengan pekerjaan, mereka tetap akan pulang sebelum suami mereka kembali ke rumah. Itu lah yang membuat bu Sari bahagia.

Meski semua menantunya merupakan anak orang kaya dan berada. Tapi mereka tidak manja dan membangkang, tugas sebagai istri dan bakti pada suami tetap di laksanakan. Tidak sombong apa lagi tinggi hati. Semua menantu bu Sari di perlakukan dengan sama oleh wanita itu.

Itu sebabnya semuanya akur-akur saja tanpa ada yang merasa saling iri. Karena sebagai orang yang berpendidikan mereka juga berpikir realistis saja dan dewasa saja.

"Makan dulu, Nak. Nanti kamu sakit perut, ini sudah sangat terlambat." Zea mengangguk dan berjalan ke ruang makan.

Di sana sudah tidak ada makanan lagi yang terhidang di meja makan. Gadis itu tidak marah atau mengeluh, Zea justru membuka kulkas. Kepala pelayan datang menghampiri Zea kala mendapati sang nona muda berada di dapur.

"Mbak Zea, lagi cari apa?" Tanya pak Mono.

Gadis itu menoleh menatap pria yang seumuran pak Bambang sedang berdiri tidak jauh darinya. Menatap dirinya penuh rasa penasaran. Karena Zea yang tidak mau di panggil nona muda, maka semua pekerja di rumah itu memanggilnya dengan nama meski akan di tambahi dengan kata 'Mbak'.

Hal itu di lakukan semata-mata hanya untuk menghargai gadis itu yang merupakan anak dari majikan mereka. Meski Zea sempat protes dan ingin di panggil nama saja. Tapi lama kelamaan ia jadi terbiasa karena semua pekerja sang papa tidak mau mendengarkan permintaannya.

"Aku mau masak sup untuk makan, Pak."

Pak Mono mendekat sepangkah lalu melihat apa yang di pegang Zea. Sosis, wortel, daun bawang, pakcoy, dan tiga bulat bakso. Semuanya sudah berada dalam wadah yang di ambil Zea sebelum kedatangan pak Mono.

Senyum pria tua itu mengembang kecil kala melihat kalau nona mudanya ingin memasak makanan kesukaannya sendiri.

"Apa mau saya masakkan, Mbak? Sudah lama loh Mbak Zea gak makan masakan saya," kata pak Mono menawarkan diri.

Dulu Zea paling suka masakan sup buatan pak Mono. Meski sederhana tapi itulah kesukaan gadis itu. Dan pak Mono sangat bahagia kala masakan sederhananya di sukai.

"Wah mau banget, Pak. Gak merepotkan, kan?" tanya Zea yang takut merepotkan pria itu.

"Sama sekali gak, Mbak. Selama Mbak Zea menghabiskan masakan saya pastinya," canda pak Mono yang membuat Zea terkekeh bahagia.

Kemudian bahan yang ada di tangan Zea berpindah ke tangan pak Mono. Gadis itu sendiri duduk di bar stool sembari melihat pak Mono memasak.

Dulu saat Zea masih kelas satu sekolah dasar dan sudah sangat betah di desa bersama sang kakek. Gadis kecil itu mogok makan kala di bawa pilang ke kota saat libur sekolah. Pada hal bu Sari dan pak Bambang serta ke empat saudaranya rindu.

Zea yang mogok makan dan ingin di antar pulang ke desa sama sekali tidak mau makan. Hal itu membuat keluarga kelimpungan, tapi untuk mengantarkan Zea kecil sangat berat bagi mereka yang masih rindu.

Sampai ayam goreng buatan bu Sari pun yang biasanya sangat di sukai hanya di makan secuil saja. Hingga pak Mono yang ikut resah tiba-tiba mendapatkan ide untuk membuat sesuatu yang menarik bagi gadis kecil itu.

Akhirnya terciptalah sup sederhana yang berisikan potongan sosis, bakso dan wortel yang di bentuk seperti bintang. Awalnya Zea juga tidak mau makan, tapi kala di perlihatkan wortel bentuk binta itu. Akhirnya Zea mau makan meski hanya sup itu saja.

Hal itu membuat keluarga bisa bernapas sedikit lega. Dan akhirnya Zea mau makan nasi setelah di bawa jalan-jalan ke kebun binatang.

"Wah, rasanya masih sama seperti dulu. Enak," kata Zea seraya mengacungkan jempol pada pak Mono.

Gadis itu langsung mencicipi begitu hidangan di siapkan di hadapannya. Pak Mono tersenyum bahagia karena Zea suka dengan masakannya. Melihat gadis itu makan dengan lahap membuat pak Mono tidak menyangkan kalau gadis kecil mereka yang dulu mogok makan karena ingin pulang ke desa. Kini sudah dewasa dan sangat cantik juga anggun.

Bahkan cara makannya saja terlihat sangat anggun dan elegan meski bagi Zea biasa saja. Namun orang yang melihatnya akan merasa berbeda.

1
Putu Suciptawati
lanjut kak🙏🙏 pengin lihat pas bu ida mau byar pake kartu kredit, kartunya diblokir😀😀 . mereka ga bs bayar makanan enak yang serba moahal dan si joni atau mimi hrs menggadaikanbarang berharga nereka seperti arlojinya mungkin. keluarga joni jadi gigit jari ...... kapok pok lqh kalian keluarga kemaruk
Nisa Ramadani
jangan jangan endingnya nggak jadi makan😁😁😁
Nisa Ramadani
tumbu tok tutup cocok
lanjut torrr
Erchapram
Luar biasa
Putu Suciptawati
kak thor up nya jangan lama2 ya
Boma
🤣🤣🤣🤣keluarga yg harmonis
momy hana
tlg lanjut kk,seru jg nih kl joni tau zea org kaya.mmg bnr kl botol ketemu tutup jd sm.mksh y kk
Ai Sri Kurniatu Kurnia
rasakan kau Joni malu kan sekarang 🤣🤣🤣 niat mau ambil untung malah buntung 🤣🤣🤣🤣
Ai Sri Kurniatu Kurnia
dasar si Joni sama si Mimi 11 12 kelakuannya,,jelas2 kamu yang salah Joni 🤦🤦🤦gak tahu otaknya dimana itu si Joni disimpan apa disimpan diwaeung Padang apanya jadi gak ada otaknya di kepalanya 🤭🤭🤭
Supriatun Khoirunnisa
Luar biasa
Ai Sri Kurniatu Kurnia
lanjut thor semangat 💪💪💪💪 terus buat update ya
Zahbid Inonk
udah ada restu dari anak nya tuh tinggal zea nya yg buka hati gpp lh duda juga yg penting dia sayang
Ai Sri Kurniatu Kurnia
jangan-jangan si bule teh jodohnya si Zea nih,,,yang banyak up ya dong thor 🙏🙏🙏
Ai Sri Kurniatu Kurnia
pasti syok tuh si Joni kalau zea keacara pertunangannya,, lanjut thor semangat 💪💪💪 terus buat update ya
Tara
cowok matre tinggalkan saja 😡😤
Ai Sri Kurniatu Kurnia
makanya zea jangan percaya dengan janji manisnya si Joni dan sekarang kamu dikhianatikan sama si Joni karena memilih cewek lain,,,tapi belum tahu aja si Joni kalau zea lebih kaya dari si Joni
Ai Sri Kurniatu Kurnia
crezy up thor,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!