Pelayan Di Hati Sang Ceo

David, Anna, Raka dan Olivia saat ini berada di salah satu restoran, karena setelah berbelanja mereka merasa lelah butuh energi, jadi mereka memutuskan untuk makan dan mengisi energi mereka kembali.

Olivia merasa tidak nyaman karena David yang dari tadi hanya menatap nya, mulai saat mereka berada di butik hingga berada di sini, " saya pulang aja nona Anna, biar saya bawa barang-barang nya pulang " mengambil beberapa kantong belanjaan yang ada di bawah meja

Raka menatap Olivia " biar saya antar kamu, ini sudah sore jadi sedikit sulit mencair taksi "

" Hekm " David batuk, itu membuat Raka mengentikan kegiatan nya " kenapa tidak makan saja dulu, kita sama-sama merasa lelah, jadi setelah makna dan energi terisi, kita bisa kembali pulang bersama-sama " menatap canggung Olivia

Olivia menatap Anna " nona, saya pulang saja, saya sudah keluar rumah sejak pagi, saya rasa di rumah nyonya butuh bantuan, karena akan ada tamu nanti, besok juga kita akan pergi kemah jadi saya harus siapkan banyak hal "

Anna teringat, bahwa besok rencana nya mereka akan pergi kemah, tentu saja dengan keluarga David, kemah ini di lakukan karena kedua keluarga ingin David dana Anna menjadi dekat lagi, seperti dulu waktu mereka masih kecil

" Ya Liv, kamu pulang aja, itu semua belanjaan di bawa, dan ini adalah beberapa barang yang harus kamu beli untuk di masak " memendekkan sebuah kertas yang berisikan catatan bahan-bahan yang akan di beli

Olivia menerima nya dengan senang lagi " baik nona, hanya ini saja kan? " membaca kertas tersebut

Raka melihat ada banyak barang yang harus di bawa oleh Olivia " saya akan antar kau Liv, ini barang nya cukup banyak, belum lagi kamu harus ke supermarket untuk belanja barang lain nya "

" Udah ngak perlu ikut campur, dia memang pembantu dan itu sudah menjadi tugas nya " David yang selalu saja mengatakan pembantu kepada Olivia, memang benar dia adalah pembantu, apakah ada masalah?

Terkadang Olivia merasa kesal dengan sikap David yang arogan, tetapi dia tidak bisa berbuat apapun karena sekarang David akan menjadi suami Anna

" Benar mas, saya bisa sendirian, ini sudah menjadi tugas saya dan saya sudah terbiasa mas "

Raka berdiri dan membawa barang-barang yang seharusnya di bawah oleh Olivia " kami pamit dulu ya dan Anna, tolong jaga colon suami itu dengan baik karena jika tidak, dia akan lepas " menatap Anna

Anna tersenyum, lalu memegang lengan David dengan kemeja yang di gunung se sikut " Abang tenang saja, aku akan menjaga David dengan baik, dia tidak akan lepas kali ini " tersenyum

Olivia hanya diam saja, karena saat sudah ada Anna di sebelah David, David tetap menatap dirinya, itu yang membuat nya merasa tidak nyaman berbicara dan dekat dengan David

" Ayo Liv " ucap Raka menatap Olivia yang hanya diam saja

David berdecak " mas? " ucap nya dengan wajah yang tidak suka dan juga terlihat kesal

Anna menatap David " ada apa? kau mengatakan sesuatu? " Anna yang merasa dirinya mendengar David sedang berbicara

" Tidak, oh ya, tadi kamu bilang akan ada kemah, apakah keluarga ku juga akan ikut? " merasa penasaran karena dirinya ingin berlama-lama dengan Olivia, belakangan ini David jarang bertemu dan ngobrol dengan nya

" Tentu saja, besok kita akan bersama sepanjang hari dan aku sudah mengakan pada ibu dan ayah bahwa kita akan satu tenda " menyender di lengan David

" Apakah Olivia juga akan ikut? "

" Tentu saja, jika dia tidak ikut siapa yang akan memasak dan juga mengurus semua perlengkapan kita nanti nya " tersenyum

*

*

*

Di rumah keluarga Anna,

Raka dan Olivia sudah sampai di rumah, Siti dengan cepat membukakan pintu dan melihat siapa yang datang, ternyata yang datang hanya Olivia dan Raka, " dimana Anna? " melihat ke arah parkiran mobil, dia mengira bahwa Anna masih berada di dalam mobil

" Tidak nyonya, Anna dan David masih makan, saya pulang duluan karena ingin membawa barang ini dan juga belanjaan nya "

Menatap belanjaan untuk persiapan pernikahan Anna dan David " sini biar saya bantu bawa, nanti tolong kamu bawa bahan masakan ini langsung ke dapur dan langsung masak kamu "

" Assalamualaikum Tante " sapa Raka yang kehadiran nya tidak di anggap ada sejak tadi

Siti tersenyum " walaikummsalam, ayo masuk Raka, Tante ngak liat kalau ada kamu " membawa Raka masuk ke dalam rumah nya

Siti sedang sibuk membuka bungkusan baju yang di beli Anna, dia merasa baju untuk akad nya sedikit tidak cocok dengan Anna, " Olivia " teriak nya

" Iya nyonya " jawab Olivia dari dapur dan segera menuju ke sumber suara

Siti mengembangkan baju yang di beli Anna dia mencocokan nya dengan badan dan wajah Olivia " coba kamu ke sini dan pakai ini, saya rasa ini tidak cocok untuk Anna, kenapa dia pilih yang ini? Saya sudah bilang kalau saya ikut saja, tetapi dia tidak mau " merasa ada yang salah dengan baju nya

Olivia mendekat dan mencoba baju nya, tidak ia pakai, hanya di kenakan begitu saja, " Raka menurut kamu gimana? apakah ini cocok? "

Raka menatap Olivia dengan wajah nya yang cantik, bola mata yang besar dan Cepol rambut nya, itu terlihat sempurna di mata Raka " bagus tante, itu cocok untuk Anna " padahal ingin sekali dia mengatakan bahwa itu sangat cocok untuk Olivia

Siti menyuruh Olivia untuk berputra " tapi Tante rasa itu tidak cocok, karena pinggang nya terlalu lebar, Anna akan cocok jika memakai baju yang sesuai dengan body nya, agar terlihat langsing " Siti pusing sendirian melihat baju pilihan Anna

" Itu udah bagus bu, biar kesan nya sopan jadi Anna pilih yang itu " jawab Anna dari arah pintu, seperti mereka baru saja sampai dan mendengar ucapan Siti

Siti menatap Anna " ini tidak cocok sayang, lihat pinggang nya " tetap memprotes

Anna duduk di sofa, lalu beberapa saat kemudian David masuk dan melihat Olivia yang sedang mencocokan baju pengantin Anna di tubuh nya, David tersenyum dan hal ini di lihat oleh Anna

" Sayang kenapa kau disana? ayo masuk dan kenapa kah tersenyum? apakah ada yang aneh dengan baju ku? "

Itu hanya alasan nya saja, padahal Anna lihat dengan jelas bahwa David tersenyum sambil menatap Olivia yang sedang mencoba baju pernikahan nya

" Tidak hanya saja, baju nya tidak cocok dengan mu, tali cocok dengan Olivia " ucap David spontan

Siti merasa David setuju dengan nya, untung saja semua orang tidak merasa curiga dengan perkataan David " bear menantu, ini tidak cocok " menatap David