NovelToon NovelToon
Bukan Sebatas Istri Bayangan

Bukan Sebatas Istri Bayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:40.1k
Nilai: 5
Nama Author: Alisha Chanel

Setiap manusia terlahir sebagai pemeran utama dalam hidupnya.

Namun tidak dengan seorang gadis cantik bernama Vania Sarasvati. Sejak kecil ia selalu hidup dalam bayang-bayang sang kakak.

"Lihat kakakmu, dia bisa kuliah di universitas ternama dan mendapatkan beasiswa. kau harus bisa seperti dia!"

"Contoh kakakmu, dia memiliki suami tampan, kaya dan berasal keluarga ternama. kau tidak boleh kalah darinya!"

Vania terbiasa menirukan apa yang sang kakak lakukan. Hingga dalam urusan asmarapun Vania jatuh cinta pada mantan kekasih kakaknya sendiri.

Akankah Vania menemukan jati diri dalam hidupnya? Atau ia akan menjadi bayangan sang kakak selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Dug!

Senyum di wajah Betrand mengembang kala tangan kekarnya kembali mendapat tendangan yang lebih keras dari janin dalam kandungan sang istri.

Perasaan pria berwajah dingin itu menghangat, ada rasa yang sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata. Kagum, kaget, bahagia. Semua rasa bercampur aduk dalam hati suami Vania itu.

"Apa dia sering menendangmu seperti ini?" Tanya Betrand sembari terus mengelus perut buncit sang istri, mencari-cari dimana bayi kecilnya berada.

"Hem." Jawab Vania sembari menganggukan kepalanya.

"Pantas saja perutmu jadi keram, ternyata ini karna ulahnya." Ucap Betrand, rasa bersalah menyelinap masuk ke dalam hatinya kala melihat Vania tak berdaya seperti sekarang.

"Kak kau mau apa?" Tanya Vania kala Betrand mengikis jarak di antara mereka. Jantung Vania berdebar kencang dengan wajahnya yang sudah bersemu merah.

Betrand tak mendengarkan ucapan Vania, ia tetap naik ke atas ranjang lalu menempelkan wajahnya di atas perut buncit sang istri.

"Baby, jangan nakal ya! Kasian mama perutnya jadi sakit." Ucap Betrand dengan posisi wajah yang masih menempel pada perut buncit sang istri. Pria itu berbicara dengan sangat lembut, membuat hati Vania jadi menghangat.

Dug!

Baby dalam kandungan Vania merespon ucapan sang ayah dengan tendangan yang lebih keras dan tepat mengenai wajah tampan Betrand.

"Aw!" Pekik Betrand sembari mengelus pipinya yang terasa sakit. Lebih tepatnya kaget, karna tenaga babynya tidaklah sekuat itu.

"Kak, kau kenapa?" Cemas Vania kala melihat Betrand seperti sedang kesakitan.

Vania terlalu sibuk menetralkan detak jantungnya sendiri ketika berada dalam jarak yang begitu dekat dengan pria yang di cintainya itu, hingga ia tidak tahu dengan apa yang terjadi pada Betrand.

"Tidak papa." Betrand tersenyum kaku.

"Astaga? Apa dia sangat membenciku sampai tega menendang wajah papanya sendiri." Batin Betrand, netranya menatap intens pada perut buncit sang istri.

"Dimana dokter Yasmin? Kenapa dia belum datang juga?" Betrand bangkit dari atas ranjang lalu membenarkan bajunya yang sedikit kusut.

"Kau tunggu di sini sebentar ya? Aku akan segera kembali." Betrand mengelus puncak kepala Vania sebelum beranjak pergi untuk mencari Roy sang asisten. Hendak menanyakan sudah sampai dimana dokter Yasmin sekarang?. Namun langkahnya terhenti saat Vania menggenggam erat tanganya.

"Benarkah kau akan kembali?" Vania tak ingin terlalu berharap lagi, jadi ia menanyakan secara langsung pada pria itu.

"Tentu saja." Betrand menganggukan kepalanya. Kemudian pergi untuk mencari Roy.

***

"Roy! Roy!" Teriak Betrand manggil nama sang asisten.

"Tuan Roy ada di balkon tuan." Jawab seorang pelayan tanpa berani menatap wajah sang majikan yang sepertinya sedang marah.

Tanpa menjawab ucapan pelayan itu, Betrand langsung menuju balkon dimana Roy berada. Dan kemarahan Betrand semakin menjadi saat melihat asistennya sedang sibuk merayu asisten sang istri.

"Bruk!" Betrand menggebrak pintu kaca dengan keras hingga terlihat sedikit retakan di sana.

"Jangan sampai kau termakan rayuan buaya darat itu!" Peringati Betrand pada Ririn yang masih sibuk mengelus dadanya karna kaget akibat ulah Betrand.

"Ck dasar pengacau, padahal sedikit lagi aku bisa meluluhkan hati Ririn." Umpat Roy di dalam hati.

"I-iya tuan." Balas Ririn. Tanpa di suruh pun Ririn tak akan sudi menerima cinta palsu dari pria seperti Roy.

"Bagus! Sekarang pergilah. Temani istriku di kamar." Titah Betrand.

"Baik tuan." Patuh Ririn, lalu beranjak dari balkon dan berjalan menuju kamar nyonya Vania.

"Dimana dokter Yasmin? Kenapa dia belum datang juga?" Tanya Betrand dengan rahangnya yang mengeras.

"Tidak tahu tuan, tadi aku sudah menghubunginya dan dokter Yasmin bilang akan segera meluncur kemari." Balas Roy apa adanya.

"Telepon lagi! Dan tanyakan dimana posisinya sekarang? Kalau perlu kau jemput dokter tidak becus itu!" Kesal Betrand.

"Aku membayarnya mahal, tapi saat di butuhkan dia malah tidak ada!" Gumam pria berahang tegas itu.

"Baik tuan." Patuh Roy, kemudian menghubungi no dokter Yasmin kembali.

Tuuut Tuuut

"Hallo..."

Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya dokter Yasmin mengangkat telepon dari Roy.

"Berikan teleponnya padaku!" Betrand merampas ponsel milik Roy dengan paksa.

"Hati-hati tuan, aku baru membelinya 1 minggu yang lalu." Roy takut ponsel mahalnya akan terjatuh.

"Dokter Yasmin, dimana kau sekarang? Kenapa kau belum datang juga?" Tanya Betrand tanpa basa-basi.

"Maafkan aku tuan, aku lupa mengabari kalau aku tidak bisa pergi ke tempat anda sekarang, karna pasienku ada yang sedang kritis. Dokter kandungan lain sedang berhalangan hadir jadi aku tidak bisa meninggalkan rumah sakit." Jawab dokter Yasmin dari ujung telepon.

"Lalu bagaimana dengan istriku? Kau pikir kondisinya tidak kritis?" Betrand tak terima dirinya yang sudah menjadi pasien VIP yang harusnya selalu diutamakan. Tapi kini malah diabaikan.

"Sepertinya nyonya Vania hanya terlalu stress tuan, ibu hamil memang biasa stress saat menjelang persalinan karna itulah perutnya menegang." Dokter Yasmin berbicara berdasarkan dari pengalaman pasiennya yang beragam.

"Tidak bisa begitu dokter! bahkan kau belum memeriksa istriku tapi sudah berani menyimpulkan!" Betrand tak terima.

"Kalau begitu, anda dan nyonya Vania datang saja ke rumah sakit sekarang. Kebetulan hari ini adalah jadwal kontrol rutin nyonya Vania." Dokter Yasmin menyarankan.

"Lagipula fasilitas di rumah sakit lebih lengkap dari pada di rumah anda. Jadi kami bisa memeriksa nyonya Vania dengan lebih intens." Lanjut dokter Yasmin.

"Saya tunggu kedatangan anda dan nyonya Vania di rumah sakit secepatnya tuan." Ucap dokter Yasmin sesaat sebelum menutup ponselnya.

"Ck, berani sekali dia menutup telepon dariku lebih dulu!" Umpat Betrand dengan rahangnya yang mengeras.

***

Rumah sakit medistra

"Kita lihat saja nanti, mereka akan datang atau tidak?" Ucap Dokter Yasmin setelah menutup telepon dari tuan Betrand.

"Dokter, bukankah nyonya Ratna sudah melewati masa kritisnya? Kenapa anda tidak pergi ke tempat tuan Betrand saja?" Tanya suster Anna yang kebetulan sedang berada di ruangan dokter Yasmin dan mendengar percakapan antara dokter Yasmin dan tuan Betrand.

"Walau bagaimanapun tuan Betrand dan keluarganya adalah pasien VIP kita, dan harus selalu di utamakan." Suster Anna mengingatkan.

"Tenang saja suster, aku melakukan ini karna ingin melihat nyonya Vania di dampingi oleh suaminya saat kontrol ke rumah sakit. Selama ini nyonya Vania selalu ditemani asistennya saja saat sedang kontrol bulanan. Ayah dari bayi nyonya Vania juga berhak tahu perkembangan janin dalam kandungan nyonya Vania." Dokter Yasmin menjelaskan.

Suster Anna tidak membantah ucapan dokter Yasmin lagi. Karna sejujurnya ia setuju dengan apa yang di katakan dokter cantik itu.

***

Setelah 2 jam menunggu akhirnya Vania dan Betrand tiba di rumah sakit. Dokter Yasmin langsung menyambut keduanya dengan baik.

"Akhirnya kalian datang juga, aku pikir kalian tidak akan datang?" Kata dokter Yasmin sekedar basa-basi.

"Tentu saja kami datang, karna aku tidak mau istri dan calon anakku kenapa-napa." Ucap Betrand dengan wajah dinginnya, ia masih kesal pada dokter Yasmin karna berani menolak perintahnya untuk memeriksa Vania di penthouse saja.

Walaupun Janin dalam perut istrinya itu sudah berani menendang wajah tampannya, tapi Betrand tetap mencemaskan keduanya.

"Baguslah, berarti anda adalah calon ayah yang baik." Puji dokter Yasmin sembari tersenyum lega.

Tanpa membuang waktu, dokter Yasmin langsung memeriksa kondisi Vania. Dan benar saja dugaan dokter Yasmin, kalau Vania hanya stress sampai perutnya terasa keram.

"Anda jangan memikirkan sesuatu yang akan membuatmu stress nyonya. Pikirkan hal yang indah-indah saja." Pesan dokter Yasmin.

"Yang indah-indah?" Vania bingung karna selama ia menikah dengan Betrand tak ada hal indah yang bisa ia kenang.

"Di usia kandungan anda sekarang, kalian juga harus lebih rutin melakukan hubungan suami istri untuk membuka jalan lahir." Ucap dokter Yasmin lagi.

"Uhuk! Uhuk!" Vania sampai tersedak ludahnya sendiri saat mendengar ucapan dokter Yasmin.

Bersambung.

1
Jeni Safitri
Mampuslah mu vania yg dikit" kabur ngk jelas skrg semakin jelek namamu di mata kekuarga betrand
Jeni Safitri
Vania bodoh sll aja mengedepankan cinta makanya jangan bucin hingga mau aja meninggalkan anak yg masih merah, di luar seorg istri sanggup nahan derita demi anak
Jeni Safitri
Jangan" albian jadi suami yg kejam dan ganas utk kk vania
Jeni Safitri
Oo vania wasalam lah sdh jelas izin pulang cepat kembali lg dgn memberi perhatian ke org mabuk, selamat anda dapat berkah🤭
Retno Harningsih
lanjut
Cantika
waktu cepet sekali berlalu di dunia novel, baru aja kemarin kamu lahir Anzela 😁
Uthie
Wahhh.. udah 5 tahun aja koq 😀
dikira si Vania bakalan hamil lagiii tuhhh 😂😂
Si Penjahat
wkwkk lanjut Thor
Retno Harningsih
lanjut
Uthie
dikira halusinasi lagiiii 😂
Cantika
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Uthie
Masih kocak dehh soal si Albian dan Khanza 😂
Uthie
kenapa ayahnya Alexa lebih setuju dengan si Jack yaa 😂😂
holipah: betran anak mmh jdi harta nya ssh d ambil 😅😅
total 1 replies
Retno Harningsih
lanjut
Cantika
Mampusss kau Al😂
holipah
paling temen nya vania
Uthie
seruuuu.... Mom Sarah telah beraksi👍😂

btw.. siapa yaa itu yg bicara terakhir??? 🤔
Retno Harningsih
up
Uthie
Hahahaa... suka banget sama mulut pedas nya Vania dan Ririn 👍👍😂😂
Uthie
Lanjut 💪🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!