NovelToon NovelToon
2 In 1

2 In 1

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Menyembunyikan Identitas / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Clayra sarka

Ellios atau Kai??
bagaimana jika dua jiwa itu ada dalam satu nyawa?
penyamaran yang awal nya dibuat untuk sekedar candaan, tiba-tiba berubah menjadi sebuah pilihan penting dalam hidup nya.
semua karena "CINTA"!
ya, itulah alasan kenapa tubuh itu harus memilih jiwa mana yang akan dia pertahankan.

akankah sebuah cinta menemui jalan nya?,
atau justru takdir yang akan menyeretnya pulang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clayra sarka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

mulai penyamaran

"apa jangan jangan ini ada hubungan nya dengan bokap Ell?"

"Cel? kenapa pikiran kita sama?"

Dea akhirnya berucap lirih seraya memasang tatapan sendunya kearah tiga sahabatnya itu.

"aku juga berpikir demikian. tapi kita tidak bisa berasumsi gegabah"

"benar Kris. ada baiknya kita langsung tanyakan pada Ellios"

"ya Tuhan Lily!! lo masih gak peka ya sama sifat si bocah itu? tau sendiri kan Ell itu gapernah mau buka suara kalo soal keluarganya? gimana kalo kita paksa Ell malah marah ke kita?"

"Ell tidak mungkin marah dengan kita. aku percaya itu"

Dea dengan tersenyum melirik kearah spion depan nya. mencari pantulan bayangan Ell yang berada tepat dibelakang mobil mereka.

"tapi De, kita juga harus tetap hati hati. Ell sangat rentan dengan hal itu"

"iya Kris. nanti kita bicara dengan dia"

"tunggu! Ell tidak mungkin mengaku jika langsung kita sidak ber empat. bagaimana jika kita satu satu saja berbicara dengan nya?"

"SETUJU LY"

serempaklah Celine, Dea dan Kristal menyambut pernyataan Lily. dan pada akhirnya perbincangan itu selesai dengan penutupan cerita mengenai Ellios.

*****

POV ELLIOS

"mau sampai kapan mereka mengukir jalanan? sebenarnya dimana letak rumah laki laki itu?"

sebenarnya aku sudah merutuki hal ini. tapi mau bagaimana lagi? ini demi Dea. bagaimanapun aku akan usahakan kebahagiaan mereka. karena merekalah aku bisa merasakan kasih sayang wanita setelah kepergian mama.

Ckiitttt!!!!!......

spontan saja aku menekan remku mendadak saat mobil Lily tanpa aba aba tiba tiba berhenti di sebuah gang perumahan.

"memang bocah ini. bisa bisa nya menghentikan mobilnya mendadak?"

aku memutuskan mematikan mesin motor ku dan menghampiri mobil mereka.

tok.. tok...

tak lama dari ketukan ku, kaca mobil mulai diturunkan oleh Lily.

"kau tidak salah berhenti disini?"

"Dea yang menyuruh ku Ell"

"woi gadis cerewet. ini jalanan umum. kenapa berhenti disini? kau tidak lihat rambu itu?"

aku menunjuk plang putih berisi rambu dilarang parkir

"ah aku tidak lihat Ell"

bukan Dea yang langsung menanggapi ucapan ku, malah Lily lah yang lebih dulu menyadari arah tunjuk jariku ini.

"lalu kita berhenti dimana dong? kan ini jalan utamanya Ell?"

"ya tapi tidak dis... itu!!"

aku spontan langsung menunjuk kearah sebuah motor trail yang dihuni oleh 2 orang yang sedang berboncengan. sebelum mereka melewati kami, aku tidak sengaja melihat sekilas kearah wajah laki laki yang sedang membonceng. dan aku ingat betul itu laki laki teman Reygan

"itu siapa?"

"laki laki mu! aku ingat wajah teman nya"

"kau yakin Ell? yasudah ayo Ly!! ayo kita kejar cepat cepat!!! Ell ayo balik ke motormu!! jangan sampai kita kehilangan kak Rey!!!"

"iya"

tanpa pikir panjang lagi aku segera kembali kearah motor ku dan kali ini aku yang lebih dulu memimpin jalan nya.

meski jarak ku dan laki laki itu sedikit jauh, namun aku masih bisa mengikuti jejak nya. dan lagi laju mereka juga tidak terlalu kencang.

mungkin kurang lebih 20 menitan, akhirnya motor trail di depan ku tadi mulai sedikit memelankan laju nya. aku yang langsung peka jika mereka akan berbelok pun ikut mengendalikan motorku.

"oh jadi disini? lumayan"

gumamku setelah melirik lapangan luas yang berada di tengah hutan kecil buatan. kusebut buatan karena tempat ini memang tidak terlalu berada di daerah terpencil. dan pohon pohon di sekeliling pun masih tidak begitu rimbun.

perlahan aku parkir kan motorku tak jauh dari sana. sedangkan motor milik Reygan jelas terparkir disisi lapangan. bahkan dua laki laki tadi terlihat sudah berkumpul dengan beberapa laki laki lain yang lebih dulu menghuni lapangan tersebut.

aku yang bertugas menunggu kedatangan mobi Lily, kini hanya bisa duduk santai di jok motorku, tanpa berniat melepaskan helm lebih dulu. aku hanya berjaga jaga dengan identitas diriku.

tak lama kemudian Lily dan rombongan nya mulai ikut menepikan mobilnya di samping motor ini. dan sesuai apa yang aku pikirkan, Dea lah mahluk pertama yang sangat antusias turun dari mobil.

"omaygatt!!! jadi pernyataan mu benar Ell? kak Reygan? futsal?"

"jangan berlebihan. laki laki itu hanya bermain futsal. bukan merakit bom. sudahlah minggir, aku ingin ganti dulu"

"ganti? lo mau ngapain?"

Celine langsung menahan tangan ku saat hendak memasuki mobil Lily.

"ikut mereka! kau lupa perjanjian ku dengan gadis cerewet ini apa? aku harus mendekati Reygan Cel"

"xixixi semangat Ellios"

aku bisa melihat wajah puas Dea tersenyum kearah ku, bahkan kedua matanya sengaja dia kedip kedip kan sangat centil, seolah gadis ini memang sengaja menggodaku.

"awas saja sampai tidak kau tepati janjimu!"

"iya iya bawel! udah sana ganti. apa mau aku gantikan?"

"menjijikan De. dahlah awas"

akhirnya aku berlalu kearah kursi belakang mobil Lily. pintu kembali ku tutup dan segera aku keluarkan segala pernak pernik dari dalam tas ku tadi. aku sudah menyiapkan setelan jersey bola. Wig dan kacamata yang kemarin Dea belikan untuk ku.

aku pun segera membuka seragam dan celana panjang ini lalu bergegas mengganti dengan pakaian berwarna abu dan setelan celana pendek diatas lutut. tidak lupa dengan sepatu olahraga putih yang juga sudah aku siapkan sebelumnya. meski jersey ini berbeda dari apa yang dipakai geng Reygan, tapi tidak apa. yang terpenting aku memakai kaos bola.

"ck! sebenarnya aku itu perempuan atau laki laki? kenapa tidak ada yang menonjol dari dadaku? atau memang aku mengidap penyakit ganas seperti kangker payudara?"

sekilas fokus ku tiba tiba langsung tertuju pada penampakan dada rata yang aku miliki. padahal jersey ini berbahan elastis harusnya dia akan membentuk lekuk tubuh dengan jelas. tapi ini? tetap saja dadaku flat tak berbentuk. malah otot perutku yang menampakan bentuk kotak kotak nya.

satu bocoran yang sedikit intens dari ku. sebenarnya sejak kecil bahkan sampai sekarang aku tidak pernah merasakan bentuk bra menempel di tubuh ini. dari mulai aku TK sampai sekarang bajuku hanya sebatas dobelan singlet oversize sebagai dalaman nya.

"sepertinya ini sudah"

setelah merapikan Wig dan jersey ku, aku pun kembali keluar dari mobil dengan sudah berpenampilan 360° dari semula.

namun saat aku keluar dari mobil, ternyata Dea, Celine, Kristal bahkan Lily sudah menyambut ku dengan tatapan berbeda beda. Dea dan Celine tersenyum bringas seolah menggodaku seng kan Lily dan Kristal hanya mengulum senyum manis saja.

"apa apaan tatapan kalian?"

"kau sangat cocok di peran ini Ell. sungguh! kau malah seperti laki laki tulen hihi"

dengan polosnya Lily mengomentari penampilan ku pertama kali.

"jika bukan demi dia malah sekali aku menjelma seperti ini Ly"

"utututuuuuu gemas nya. jangan cemberut dong. ingat!! kau harus memerankan ini sebaik mungkin Ell"

"iya bawel!"

"eh tunggu dah! sepertinya ga etis kalo nama lo masih Ellios deh. gimana kalo ganti nama aja? biar makin mulus penyamaran nya. gimana?"

rencana apalagi yang akan mereka lakukan? Celine kenapa malah menggiring otak Dea untuk ber imajinasi lebih liar lagi?

"benar juga. mmm... tapi apa ya nama yang cocok untuk Ellios?"

"Os? Car? atau....

"KAI!!!"

ucapan Lily langsung dijawab serempak oleh Celine dan Dea. senyuman mereka semakin mengintimidasi lagi kearah ku.

shit! kenapa harus Kai? jika nama itu terkenal di tempat umum dan salah satu anak buah Alpha mendengarnya bagaimana?

"ELLIOS!!!!!"

"ya? apa?"

"melamun?"

"tidak!"

"tapi lo bengong kali. Dea ngajak lo ngomong malah lo kacangin"

"maaf aku tidak dengar Cel"

"gimana? kau mau kan pakai nama Kai untuk menyamar?"

"hm.. terserah kau saja De"

"bagus lah. tapi Ell, gimana caranya aku bisa tau interaksi kalian nanti? kan jarak kita jauh"

"aku tidak tau. tugasku hanya mencari informasi tentang Reygan. selebihnya jika kau ingin tau detail nya, ya silahkan pikirkan sendiri haha. sudah ya, aku akan segera kesana"

sebelum Dea memberikan tugas lebih tidak masuk akal lagi, sebaiknya aku segera berjalan kearah lapangan.

tapi bagaimana caraku bersosialisasi dengan mereka? alasan apalagi yang harus aku keluarkan? sedangkan aku kenal mereka saja tidak. ah sudahlah, pertama tama aku akan basa basi saja.

akhirnya aku sudah memasang wajah percaya diri berjalan mendekati gerombolan itu. dan tentu saja kedatangan ku ini langsung disambut berbagai tatapan dari mereka, termasuk Reygan.

"maaf, kau siapa ya? apa kau juga ingin menggunakan lapangan ini?"

suara pertama kali yang menyambut ku adalah sosok laki laki yang kemarin bertemu Rey di perpus. meski wajahnya lumayan seram, tapi sikap pria ini ternyata cukup welcome dan sopan.

"niatnya begitu. aku biasa latihan futsal disini. tapi sepertinya tempat ini masih digunakan. jadi tidak masalah, pakailah lebih dulu"

"kau sendirian?"

tanpa di duga, Reygan ikut menyahut ucapan ku. bahkan dia lebih mendekat lagi dan menatap ku sangat intens. aku yang ditatap seperti ini akhirnya sedikit gugup juga. bukan gugup karena nervous, tapi ini mengarah ke rasa cemas. bagaimana jika penyamaran ku langsung ketahuan? bisa bisa maluku seumur hidup.

tidak tidak... aku harus pandai bersilat lidah dan memerankan tokoh ini

"kau lihat bagaimana?"

aku mencoba kembali ke jati diriku sebagai Kai. aku tidak pandai basa basi dan berlagak ramah. biarkan saja aku bersikap dingin sesuai kenyataan nya.

"boleh juga nyalimu"

"sudahlah Rey. ayo langsung main saja"

"hm"

pria tadi berlalu lebih dulu, sedangkan Reygan sebelum pergi dia menatapku sangat intens lagi. tapi kali ini maksud pandangan dia sangat sulit diartikan.

gerombolan ini akhirnya mulai melakukan aktifitasnya. sedangkan aku memilih duduk di tepian lapangan seraya melihat pertandingan mereka.

"lumayan juga dribbling laki laki itu. gesit tapi masih sedikit ragu memblock lawan"

fokus ku tetap menatap kearah Reygan yang mulai bermain menjadi bintang lapangan.

DUKK!!!....

sampai tiba tiba sebuah bola mendarat tepat didepan ku.

"woi bro! oper sini!"

teriak salah satu teman Reygan. tanpa banyak pertimbangan aku pun bangkit dan segera mengoper bola tersebut. namun karena malas jika harus berjongkok, alhasil aku pakai kaki ku untuk memainkan benda bulat ini.

1
y0urdr3amb0y
Puas hati!
run away.┲﹊
Gemes banget 😍
Syaoran
Saya merasa ikut diajak ke kisah ini, thor.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!