Brittany Moon tidak pernah menduga pernikahannya dengan tunangannya Ralph Smith akan batal karena Ralph lebih memilih bersama Clara William yang jatuh sakit disebabkan kelelahan sehingga dirawat di rumah sakit daripada memenuhi janji suci mereka dalam ikatan pernikahan.
Saat hati Brittany terluka akan sikap Ralph yang membatalkan acara pernikahan mereka demi Clara, dihari itulah Brittany tak sengaja dipertemukan dengan seseorang yang juga sedang kesulitan dikarenakan kekasihnya meninggalkannya dihari pernikahan mereka.
Nama pria itu adalah Adam Bennet, seorang pengusaha kaya raya yang merupakan pemilik perusahaan distributor jam mewah diberbagai penjuru dunia.
Lantas bagaimana kelanjutan cerita ini, saksikan terus disetiap babnya ya 🤝
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2 Adam Bennet
Seseorang berbicara disisi lain area gedung pernikahan.
"Apa kau sudah mencarinya diseluruh gedung ini ?" tanya suara laki-laki.
"Aku sudah mencari Amanda diseluruh area gedung ini tapi aku tidak menemukannya dimana-mana", sahut suara laki-laki lainnya.
"Dia benar-benar membuatku pusing !" keluh suara laki-laki.
"Apa yang akan kau lakukan sekarang ini, Adam ?" tanya suara laki-laki yang satunya.
"Aku tidak pernah berpikir jika Amanda akan melarikan diri dari pernikahan ini, Louis", sahut Adam.
"Tidak mudah menebak cara berpikir seseorang apalagi wanita, mereka selalu bersikap semau mereka tanpa mempedulikan perasaan seorang pria", ucap Louis.
"Tapi kenapa dia melakukannya dihari pernikahan kami, seharusnya dia memberitahu padaku jika dia keberatan menikah hari ini", kata Adam.
"Apa kalian tidak mendiskusikan hal ini secara bersama-sama sebelum memutuskan untuk menikah hari ini ?" tanya Louis.
"Haruskah aku menerangkan semuanya !? Tentu saja, kami sudah mendiskusikan semua ini sebelum merealisasikan rencana kami untuk menikah hari ini", sahut Adam.
Adam terlihat kesal saat mengetahui kekasihnya pergi dari acara pernikahan mereka, raut wajahnya berubah muram.
"Dia bukan anak kecil lagi dan seharusnya Amanda sadar kalau dirinya harus lebih bertanggung jawab pada dirinya sendiri", kata Adam yang melanjutkan ucapannya dengan menahan emosi.
"Kau tidak perlu memikirkan lagi masalahmu dengan Amanda sekarang ini, lebih baik kau pikirkan cara untuk menghadapi tamu-tamu undangan itu, Adam", ucap Louis.
"Hufh !?" hela nafas Adam. "Aku tidak tahu harus berkata apalagi saat ini, semua telah terjadi dan aku tidak tahu bagaimana caranya mengatasi masalah ini lagi, Louis", sambungnya.
Adam benar-benar dirundung masalah besar bahkan dia tidak akan pernah tahu lagi, harus bersikap bagaimana untuk menghadapi semua orang jika dia bertemu mereka.
"Tolong kau segera carikan aku pengantin pengganti untukku secepatnya, dan katakan pada semua tamu undangan bahwa acara pernikahan ditunda karena mempelai pengantin perempuannya berhalangan hadir", ucap Adam.
"Baiklah..., hanya saja permintaanmu tidak mudah untuk segera dipenuhi karena tidak mudah mendapatkan calon pengantin pengganti dalam waktu cepat", sahut Louis.
"Aku tidak peduli hal itu, terpenting sekarang kau segera carikan aku pengantin pengganti untukku dan bawa dia kemari ke hadapanku segera", ucap Adam.
"Sekarang ?" tanya Louis sembari menaikkan alisnya ke atas.
"Ya, tentu saja dimulai sekarang ini lalu kapan lagi kau akan mencari pengantin pengganti untukku ?" sahut Adam.
"Siap, bos", ucap Louis datar.
"Siapapun wanita itu, katakan padanya dan bujuk dia agar mau menikah denganku, aku akan buat perjanjian yang menguntungkan untuknya", lanjut Adam.
"Kenapa harus terburu-buru, Adam ?" ucap Louis.
"Ya, maaf ?" sahut Adam sembari memalingkan muka ke arah Louis.
"Mana mungkin aku menarik wanita asing lainnya ke hadapanmu tanpa aku mencari tahu identitas pribadinya, butuh waktu untuk mendapatkannya", ucap Louis.
"Lakukan saja sesukamu, asal aku dapat menikah, aku tidak peduli hal itu, dan kau tahu kakek akan terus mendesakku untuk calon pewaris perusahaan", sahut Adam.
"Kau belum menikah, bagaimana mungkin kau memiliki calon pewaris perusahaan, harus anakmu sendiri yang akan menggantikanmu kelak, Adam", ucap Louis menimpali ucapan Adam.
"Terpenting saat ini adalah mendapatkan wanita itu untuk pengantin penggantiku, apapun itu keadaannya, kau tahu bahwa aku membutuhkannya untuk aku nikahi segera", sahut Adam.
"Ya, baiklah...", ucap Louis sembari memperhatikan notebook kecil ditangannya.
"Tidak perlu cantik tapi disarankan menarik untuk dilihat, itu saja syaratnya", kata Adam sembari mendengus kesal.
"Ya, ya, ya, aku mengerti", sahut Louis seraya memperhatikan notebook kecil miliknya.
...***...
Brittany yang mendengar pembicaraan dua laki-laki di sisi lain gedung ini langsung beranjak berdiri dari tempatnya dia duduk bersimpuh dan menangis.
Wanita bermata indah dalam balutan gaun pengantin warna putih gading itu terlihat penasaran.
"Siapa mereka ? Sepertinya masalah pria bernama Adam sama seperti yang aku alami", ucap Brittany.
Brittany menyeka air matanya dari wajahnya yang basah lalu berinisiatif untuk mendekati dua pria itu.
"Bukankah dia Adam Bennet pemilik perusahaan distributor jam mewah berskala internasional, apa aku salah dengar tadi ???" gumam Brittany.
Brittany memperhatikan ke arah dua pria tampan yang sedang berada didekat pintu keluar gedung bagian belakang.
"Apa dia juga serupa mengalami musibah yang sama denganku ?" ucap Brittany.
Sedari tadi Brittany mendengarkan pembicaraan antara Adam Bennet dengan pria disebelahnya yang sedang memperhatikan notebook kecil ditangannya saat Brittany duduk bersimpuh dengan menangis karena ulah Ralph Smith yang membatalkan pernikahan mereka.
"Adam Bennet sedang mencari pengantin pengganti untuknya ? Apa aku tidak salah dengar ?" ucap Brittany Moon terpana tak percaya.
Brittany terus memperhatikan ke arah Adam Bennet yang berdiri tak jauh darinya sekarang ini.
"Wanita bodoh mana yang meninggalkan pria sehebat seperti Adam Bennet, mungkin wanita itu tidak waras", ucap Brittany berkata sendirian.
Brittany masih saja memperhatikan ke arah Adam Bennet dan pria didekatnya lalu dia memutuskan untuk berjalan menghampiri mereka.
"Permisi..., maaf...", ucap Brittany menyapa dengan ragu-ragu.
Brittany melangkah maju, mendekati Adam Bennet yang sedang memperhatikannya.
Tampak Adam Bennet terpana dengan penampilan Brittany Moon saat menyapanya.
"Ya, siapa kau ?" tanya Adam Bennet seraya mengerutkan keningnya.
"Umm, maaf, aku sedikit lancang tapi aku mendengarkan pembicaranmu tadi...", sahut Brittany gugup.
Brittany berjalan semakin mendekat ke arah Adam Bennet, pria terkaya didunia. Dan Brittany tidak percaya akan bertemu dengan Adam disini.
"Aku mendengar bahwa kau butuh seorang pengantin pengganti", lanjut Brittany sambil memilin renda yang menjuntai hingga ke bagian depan badannya.
Adam Bennet semakin menatap tajam ke arah Brittany Moon.
"Ya, itu benar, aku memang mencari pengantin pengganti untukku", ucap Adam.
Adam memandangi Brittany mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki.
"Boleh aku melamar menjadi pengantin pengganti untukmu ?" ucap Brittany.
Adam kembali memperhatikan ke arah Brittany lalu menoleh ke arah Louis yang ada didekatnya.
"Louis ! Coba kau cari informasi tentang nona ini !" ucap Adam seraya melirik cepat.
Louis segera memenuhi permintaan dari Adam Bennet.
"Baiklah, aku akan mencarinya...", sahut Louis sembari mengotak-atik notebook ditangannya.
Louis tersenyum simpul kemudian berkata lagi.
"Nona Brittany Moon, artis terkenal dan juga seorang penyanyi dari agen Alfa yang bertalenta tinggi serta masih muda umurnya, sekitar 20 tahun, sangat cocok untukmu, Adam", kata Louis.
Adam Bennet tersenyum puas lalu menatap ke arah Brittany Moon sambil berucap padanya.
"Kau bisa menjadi pengantin penggantiku, kurasa semua yang ada padamu telah memenuhi kriteria yang aku inginkan sebagai mempelai pengantin perempuanku", ucap Adam.
"Apa kau benar-benar menerimaku ?" tanya Brittany dengan sikap bimbang.
"Kenapa tidak !? Kau sangat cantik dan sempurna, sangat cocok sebagai pasanganku", sahut Adam.
"Kapan kita akan menikah ?" tanya Brittany.
"Aku akan memberitahukan padamu, kapan rencana kita akan menikah nanti, kuharap kau bersedia bersabar, Brittany", sahut Adam.
"Salam kenal dariku, tuan...", ucap Brittany seraya mengulurkan tangannya ke arah depan.
"Panggil saja aku Adam, lebih tepatnya Adam Bennet", sahut Adam cepat sambil membalas uluran tangan milik Brittany lalu menjabatnya erat-erat.
Keduanya sama-sama tersenyum saat mereka saling bersalaman satu sama lainnya dengan ekspresi wajah cerah.