NovelToon NovelToon
Segenggam Harapan

Segenggam Harapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Karina Sari

Rina dan Tiyo, dua siswa yang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas ternyata sama-sama memiliki perasaan yang sama.
"Kenalkan ini Jasmine, kekasihku" Dengan mudahnya Tiyo berkata seperti itu didepan Rina. kecewa dan marah yang Rina rasakan. dan Tiyo tidak bisa berbuat apapun, dia menerimanya karena perjodohan dari sang Ayah. Dengan meluapkan rasa kecewa dan emosinya, Tiyo mengikuti balap liar dan mengalami kejadian yang mengenaskan.
Sosok seseorang yang tiba-tiba mengaku dirinya sebagai Tiyo pun muncul di hadapan Rina.
Bagaimana sikap Rina? Dan apakah Rina percaya dia adalah Tiyo nya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karina Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

"Nah, itu anak saya sudah datang. Kemarilah Pram." Dani meminta untuk anaknya mendekat.

"Pram kenalkan ini sekretaris kamu. Dan kamu Rina kenalkan ini adalah Calon Presdir, yaitu Bos kamu." Ujar Dani dengan senyum yang mengembang.

Pram hanya tersenyum mendengar penjelasan dari sang papa. Berbeda dengan Rina dia sangat terkejur, orang yang akan menjadi Bos nya adalah orang yang selama ini dia bicarakan dengan sahabatnya.

"Kamu ?" Rina berbicara sambil menunjuk Pram yang ada di sampingnya.

"Loh kamu kenapa ada di sini ? Pa, apa dia sekretarisku." Setelah bertanya ke Rina , Pram langsung menoleh ke papanya. Pram sudah tau bahwa Rina akan menjadi sekretarisnya, tetapi di depan Rina dia pura pura tidak tau.

"Iya Pram dia sekretarismu. Jadi, kalian sudah saling kenal ? Syukurlah, kalau begitu. Selamat ya Rina, kamu berhasil bergabung di perusahaan ini.Pram kamu antar dimana ruang kerja Rina." Dani meminta Pram untuk mengajak ke ruangan dimana Rina berkerja. Dan Rina hanya mendengarkan saja.

"Nah Rina, itu meja kamu. Dan itu meja saya." Pram menunjuk meja Rina yang jauh tempatnya dari Pram.

"Maksud kamu, Ah maaf. Maksud anda kita satu ruangan?" Rina bingung kenapa dia harus satu ruangan denga Pram.

"Iya kita satu ruangan, karena aku ingin mengawasimu. Aku ingin lihat bagaimana caramu berkerja. Itu saja. Jadi, jangan pernah berpikir macam-macam." Jawab Pram.

"Tapi aneh saja, tidak ada karyawan yang satu ruangan dengan bosnya. Ini sangat tidak adil." Rina menjawabnya dengan kesal.

"Sudah kamu diam saja, ini jadwal ku. Kamu harus pelajari. Satu jam lagi aku ada meeting di luar menggantikan presdir. Kamu harus menemani aku. Dan... Ini berkasnya silahkan kamu pelajari juga." Pram menyodorkan berkas yang akan di bahasnya nanti dan memberikan tab yang berisi jadwal nya hari ini.

Rina kembali ke mejanya. Bukan tanpa alasan kenapa meja Rina berada satu ruangan dengan Pram. Pram yang meminta nya sendiri kepada sang papa. Untuk meletakkan meja sekretarisnya di ruangannya. Padahal sudah ada ruangan tersendiri untuk Rina, tetapi Pram bersikeras untuk meletakkan meja Rina di ruangannya. Hanya untuk melihat Rina setiap hari.

Pram dan Rina menuju restorant tempat dimana dia bertemu dengan clientnya.

"Selamat siang Tuan Edward" Sapa Pram

"Selamat siang pak Pram." Balas Edward.

"Silahkan duduk pak. Kenalkan ini sekretaris saya. Namanya adalah Rina." Pram mengenalkan Rina kepada clientnya. Dan Rina mengulurkan tangannya sambil tersenyum.

"Anda sangat cantik nona." Edward membalas uluran tangan Rina. Dan tidak berkedip menatap Rina.

Rina tampak risih melihat Edward menatapnya dengan tatapan lain. Rina dengan sengaja, memegang tangan Pram seolah olah meminta tolong atas tindakan rekan kerjanya.

Pram yang tau maksud Rina, langsung melepaskan tangan Rina dari laki laki itu.

Setelah itu Pram menjelaskan kerjasama bisnis yang akan mereka lakukan bersama. Dan Rina, dia menggeserkan kursinya untuk lebih dekat dengan Pram dan dia hanya menundukkan kepalanya dan mencatat hal hal penting yang Bosnya bicarakan.

Kurang lebih 1,5 jam mereka membahas kerjasama. Akhirnya mereka selesai.

"Terimakasih atas kerjasamanya Tuan Edward." Ucap Pram dengan mengulurkan tangannya.

"Terimakasih kembali pak Pram." Edward membalas uluran tangannya Pram. Dan setelah ini mengulurkan tangannya ke Rina.

Rina membalasnya, tapi dengan secepat kilat dia langsung menariknya.

setelah itu mereka kembali lagi ke kantornya masing masing. Di dalam perjalanan, Rina menggerutu habis habisan. Pram hanya mendengarkan saja, dan sesekali dia tersenyum. Pram tidak langsung melajukan mobil bentleynya ke kantor. Melainkan ke warung bakso.

"Pak Pram, kenapa kita berhenti?" tanya Rina.

"Aku lihat dari tadi kamu menggerutu saja. Lah, dari pada nanti tenagamu habis. Lebih baik kita makan dulu. Bakso ini, langgananmu kan?" Tanya Pram.

"Dari mana bapak tau? Kalau bakso ini langgananku." Tanya Rina balik.

"Aku tau semuanya tentang kamu." Pram menjawab sambil mengedipkan matanya.

Rina duduk di samping Pram karena tidak ada kursi lagi. Tak lama kemudian baksonya datang.

"Jangan pakai sambal terlalu banyak. nanti asam lambungmu kambuh." Ujar Pram sambil memakan baksonya.

RIna tidak menjawabnya, dia hanya diam dan berpikir dari mana bosnya tau tentang nya.

mereka makan dalam hening, karena Pram tidak suka saat makan ada pembicaraan di antara mereka. Setelah makan bakso mereka langsung menuju Mobilnya yang ada di seberang. Pram langsung menggandeng tangan Rina dan membukakan pintu mobil untuk Rina.

Rina hanya diam dan kaget atas tindakan pram. Dan Pram hanya tersenyum dengan tindakan nya itu. Di perjalanan Pram melirik Rina, yang ternyata sekretarisnya itu sedang tidur. Di lobby mobil, pram tidak langsung membangunkan Rina dia memandang wajah Rina dan membenarkan rambut yang menutupi wajah Rina. Tiba tiba Pram mencium kening Rina dan langsung menitikkan air matanya. Setelah itu Pram memandang Rina lagi, kurang dari 25 menit Rina tidur akhirnya dia bangun.

"Kak Tiyo?"

1
emili19
Gila ini karya hebat, dari jalan ceritanya sampe karakternya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!