PROLOG
Dimalam yang sunyi aku menangis seorang diri, meratapi hidup kenapa harus seperti ini. Bukannya Aku tidak bersyukur ya Allah tapi kenapa ujianmu kali ini begitu berat.
Jika memang ujianmu kali ini untuk mengangkat derajatku dimata-Mu ataupun dimata manusia lainnya aku ikhlas. Walau sakit ini seperti sembilu.
Hai, Namaku Sarena Anastasya. Aku adalah istri dari seorang pengusaha kaya yang bernama Willy Atmadja anak dari papa Atmadja mertuaku. Awalnya hidup kami begitu bahagia, kami menjalani hidup seperti pasangan lainnya. Tapi, semenjak kedatangan seorang wanita bernama Eksa semuanya perlahan berubah.
Yah, dia adalah mantan kekasih suamiku dulu. Dia kembali karena ingin merebut suamiku, Lucu sekali memang dia yang meninggalkan suamiku dengan alasan yang tidak masuk akal.
Bagaimana tidak dia meninggalkan suamiku dulu dengan alasan tidak bahagia dan ingin mencari kebahagiaan lain. Sekarang, waktu suamiku sudah bahagia denganku dia datang ingin merebut semua bahagiaku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reina Naura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
" Loh sayang? " Mas Willy sepertinya kaget melihatku yang bar-bar
" Mas, udah deh nggak usah ketemu-ketemu lagi sama ulat nggak tau diri ini. Kenapa coba dia masih saja datang kesini? " Tanyaku pada Mas Willy.
" Mas juga tidak tau sayang. Jangan salah paham ya, Bukan Mas yang mengundangnya kemari " Ucap Mas Willy sambil mendekatiku
" Dih berasa kayak jailangkung ya Mas? Datang tak dijemput pulang tak di antar ." Ucapku sinis, Mas Willy menahan tawa melihat tingkahku
" Hey Mbak kamu itu hanya orang baru di hidup Mas Willy. Aku yang lebih dulu mengenalnya dan mengetahui semua tentang dirinya " Ucap Eksa
" Lah baru? Gimana maksudmu itu? Aku sudah menemaninya selama 14 tahun kamu bilang baru? Memang selain tidak tau diri, kamu juga tau malu ya? " Ucapku sarkas
" Tapi Mas Willy masih mencintaiku Mbak, buktinya dia masih perhatian padaku dan mau menemaniku saat aku sakit? " Ucapnya lagi.
" Apa? Kamu menemani dia saat sakit Mas? Jangan-jangan waktu kamu bilang lembur dan akan pulang larut. Kamu menemani ulat bulu ini? Jawab Mas ! " Ucapku memandang tajam padanya
" A-ah sayang Mas bisa jelaskan itu. Kita duduk dulu ya sayang " Ucap Mas Willy sambil membawaku ke sofa.
" Jadi begini sayang, Waktu itu Mas memang lembur. Dan selesai lembur Mas berencana untuk pulang. Tapi Eksa telfon katanya dia sakit dan tidak ada yang mengantar untuk pergi ke klinik atau rumah sakit. Jadi, Mas memutuskan untuk mengantarnya ke klinik saja karena rumah sakit cukup jauh dari rumahnya. Mas hanya kasihan sayang, Sungguh tidak ada niat apapun selain membantu dia " Ucap Mas Willy sambil menggenggam tanganku.
" Tapi, kamu tidak perlu berbohong Mas. Aku senang karna kamu menegaskan padanya bahwa semua cintamu telah habis untukku. Sayangnya aku juga kecewa karena kamu telah membohongiku tentang siapa dia dan semua tentangnya. " Ucapku sambil menepis tangannya. Aku melihat dari ujung mataku bahwa Eksa tersenyum miring melihat aku begitu.
" Dan untukmu! Jika kamu memang wanita baik seharusnya kamu tidak mengganggu rumah tangga orang lain. Sekalipun itu adalah MANTANMU " Tegasku sambil menekan kata Mantan padanya.
Dia hanya diam, bungkam seribu bahasa. Mas Willy juga begitu mungkin dia mulai merasa gelisah karena aku juga marah padanya.
" Lebih baik kamu pergi dari sini. Ini adalah kantorku kamu tidak berhak berada disini " Ucapku padanya
" Kamu sedang menghayal Nona? Ini kan kantor Mas Willy bukan kantormu " Ucapnya sambil mengejek.
" Haha.. Kamu pikir ini kantor Mas Willy ya? Karena itu kamu mendekatinya karena ingin menggantikanku sebagai Nyonya? Tapi kamu salah besar! Mas Willy tidak punya apa-apa. Semua aset yang dia punya itu atas namaku dan juga kedua putriku. Jadi, jika nanti kamu berhasil merebutnya dariku. Kamu hanya akan menjadi gelandangan bersamanya! Karena, tidak ada satupun aset yang beratas namakan Mas Willy " Ucapku sambil tersenyum mengejek
Dia sepertinya sangat tercengang mendengar penuturanku. Tapi, aku bisa melihat bahwa dia tidak percaya dengan ucapanku dan tetap ingin merebut lelakiku. Aku bisa melihatnya dari sorot matanya yang penuh ambisi saat menatap Mas Willy. Kita lihat saja, jika sampai Mas Willy tergoda dan lebih memilihmu. Aku pastikan kalian berdua akan menjadi gelandangan. Karena, tidak mungkin Papah Atmadja akan dengan mudah memberikan fasilitas kembali untuk Mas Willy. Paling, dia hanya akan memberikan modal agar Mas Willy kembali merintis usaha. Aku sangat mengenal perangai mertuaku itu.