Heriani mengalami perubahan setelah koma di rumah sakit.
Dia yang dulunya selalu di tindas berubah menjadi perempuan yang percaya diri dan berpengetahuan luas.
Sekarang saatnya balas dendam pada semua yang telah menyakitinya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32
"Bagaimana dengan laporan yang kemarin ku katakan?" Tanya heriani pada para perempuan yang bekerja di ruangan tempat mereka berada.
Para perempuan itu berpandangan satu sama lain sampai satu perempuan yang ada di sana pun menatap heriyani sembari berkata, "itu, saya sudah menelpon ke kantor pusat, dan mereka bilang tidak perlu memperbaiki laporan yang sudah ada namun laporan ke depannya akan diperbaiki."
Heriani yang mendengarkan itu langsung tertawa terbahak-bahak, "ha ha ha... Benarkah? Memangnya siapa nama penanggung jawabnya?" Tanya heriani yang berpura-pura tidak tahu meski Sebenarnya dia telah mencari tahu segalanya.
Sang Perempuan yang ada di sana merasa gugup melihat heriani yang tampak tenang-tenang saja setelah dia menyebutkan orang dari kantor pusat, padahal seharusnya perempuan itu merasa takut sebab meskipun suaminya bertanggung jawab di peternakan, namun orang di kantor pusat jauh memiliki kekuasaan yang lebih di atas daripada suaminya.
"Itu,, tentu saja Pak Darson." Jawab perempuan itu.
Dito yang ada di sana tidak mengatakan apapun, tapi dia hanya duduk di samping istrinya melihat istrinya menyelesaikan masalah tersebut.
"Ahh,, pak Darson memang memiliki sedikit kekuasaan di kantor pusat, tetapi bukan berarti dia bisa melangkahi cucu dari pemilik tempat ini bukan?" Setelah berbicara pada Sang Perempuan yang ada di depannya, maka heriyani pun menatap suaminya sembari berkata, "sayang, Sepertinya kita harus menelpon kakek untuk melaporkan masalah ini."
Ucapan Hariyani semakin membuat 4 perempuan yang ada di sana menjadi sangat gugup, sementara Dito yang mendengarkan ucapan heriyani, pria itu malah kebingungan, sebab Dia sendiri pun belum pernah bertemu dengan kakeknya semenjak dia berada di tempat tersebut.
Kecuali pada hari ulang tahun kakeknya atau ada acara yang mengharuskan seluruh keluarga ikut, maka dia akan bertemu dengan kakeknya, namun itu pun tidak berbicara banyak kecuali saling menyapa sebagai cucu dan kakek.
"Itu,," Dito menahan ucapannya, sebab Dia tidak mungkin mengakui di depan semua orang yang ada di sana bahwa dia bahkan tidak pernah memiliki nomor ponsel kakeknya sehingga pria itu menghela nafas dan berlanjut berkata, "Bagaimana kalau menghubunginya nanti saja di rumah?"
Heriani yang mendengarkan ucapan suaminya jelas mengerti apa yang ada di pikiran suaminya sehingga perempuan itu mengambil ponsel miliknya lalu dia menekan sebuah kontak di ponselnya untuk menelpon kontak tersebut.
Dito yang melihat itu langsung mendekatkan bibirnya ke telinga istrinya, "Siapa yang kau telepon?" Tanya Dito.
Heriyani tersenyum, "Siapa lagi kalau bukan kakek?" Ucap heriyani yang memang telah mendapatkan nomor ponsel kakeknya sebab perempuan itu menggunakan keahlian jari jemarinya di atas keyboard untuk meretas perusahaan utama dan mendapatkan berbagai informasi dari sana.
Sebab kehidupan sebelumnya, Dia adalah seorang programmer, membangun sebuah perusahaan yang bergerak di bidang IT.
Jadi akan sangat memalukan baginya jika dia tidak bisa menyelesaikan masalah kecil pada sebuah peternakan di desa.
Semua orang yang mendengarkan ucapan hariyani benar-benar terdiam di tempat mereka, dan tidak ada satupun yang berani berbicara sampai akhirnya panggilan telepon heriyani pun terhubung.
"Halo," jawab seorang pria paruh baya dari seberang telepon dibarengin dengan Dito yang menahan nafasnya.
Istrinya benar-benar berani!!
"Kakek, ini aku heriyani, cucu menantu kakek," ucap heriyani pada pria di seberang telepon.
"Ahh, kau istrinya Dito, dari mana kau mendapatkan nomor ponselku?" Tanya pria dari seberang telepon.
"Aku mendapatkannya dari suamiku, Tapi saat ini ada hal yang lebih penting untuk kubicarakan dengan kakek mengenai peternakan yang ada di desa," ucap heriyani langsung membuat pria di seberang telepon terkejut.
Itu karena peternakan kecil yang ditempati oleh dito tidaklah menarik perhatiannya, apalagi dengan untung yang tidak kelihatan di matanya, benar-benar bukan masalah besar untuk diperhatikan oleh dirinya yang seorang pemimpin keluarga Romania.
"Itu, Ada apa dengan peternakannya sampai kau menghubungi kakek?" Tanya sang pria dari seberang telepon meski Sebenarnya dia tidak ada waktu untuk membahas masalah itu, namun dia masih harus mendengarkannya sebentar sebelum menutup panggilan telepon itu.
Sebab bagaimanapun, meski sudah menghukum suami dari perempuan itu, namun dia sendirilah yang memilih perempuan itu untuk menjadi istri dari cucunya sehingga dia masih memiliki sedikit hati untuk mendengarkan ucapan Heriyani.
klg mu aja udah jahat ama anakmu sendiri, masa kamu jg jd jahat ?