NovelToon NovelToon
AKSARA HARSA

AKSARA HARSA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Percintaan Konglomerat / Angst / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:12.6k
Nilai: 5
Nama Author: Heninganmalam

⚠️WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA⚠️


Pernikahan yang tidak didasari oleh rasa cinta memang sangat sulit untuk dijalani. Apalagi dengan seorang yang sudah dianggap sebagai musuh sendiri. Seperti itulah kisah Cassie dan Gavino. Dua orang yang harus terjebak dalam status suami-istri karena perjanjian keluarga mereka. Mampukah mereka mewujudkan pernikahan yang bahagia?

Cassie hanya ingin mengukir kebahagiaan nya.Namun apakah ia bisa di tengah kehidupan yang begitu kejam? Bisakan ia bertahan dengan Gavino Zachary Bramasta?


Start: 8 Juli 2024
End:

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Heninganmalam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16 - Sick

“Kamu tau nggak sih kenapa dia tuh nggak jelas banget?”

“Maksud lo gue?!”

Sungguh Cassie terkejut dengan kedatangan Gavino yang selalu tiba-tiba. Ia tak menyangka jika suaminya menguping pembicaraannya dengan Siega. Namun karena sudah tertangkap basah sekalian saja ia memprotes pria itu.

“Iya kenapa? Nggak suka?! Lo kan emang nggak jelas. Lo sendiri yang duluan selingkuh, main perempuan sana sini tapi mana ada gue protes ke lo?! Giliran gue jalan sama cowok, lo langsung kayak gitu. Nyuruh gue pulang, eh sampai di rumah juga lo nggak ngomong apapun. Lo emang nggak jelas tau ngga!” oceh Cassie mengeluarkan semua uneg-unegnya.

Dibalik kebungkaman Gavino, pria itu masih mencerna apa makna dibalik semua ucapan istrinya. Ia juga tak tau mengapa ia begitu marah melihat istrinya dengan lelaki lain padahal ia juga sedang bersama Grizelle yang membutuhkan perhatiannya. Ia hanya tak suka melihat Cassie tertawa dengan pria lain.

“Itu... karena lo emang keganjenan jadi cewek. Tadi pagi udah gue kasih mobil kan ke lo kenapa nggak lo pake? Malah ngemis-ngemis ke cowok lain buat nganterin lo balik. Itu yang buat lo jadi cewek murahan, lo tau?!”

Sudah cukup! Cassie sudah sangat lelah mendengarkan semua cemooh Gavino tentangnya. Ia memang selalu salah di mata pria yang tak pernah menghargainya. Ia pun memilih untuk pergi ke dalam kamar. Lebih baik ia beristirahat daripada meladeni lelaki gila ini.

Gavino hanya menatap kepergian Cassie dalam diam. Ia tak suka dengan reaksi Cassie yang hanya diam saja tanpa membalas ucapannya. Ia benar-benar tak paham dengan wanita itu padahal kan dirinya hanya ingin mendidik istrinya untuk mandiri dan tak menjadi murahan. Apa yang salah dengan itu?

...-+++-...

"Haloo para fans Jimmy!!! Widihh ada siapa nih kok nggak pernah liat sih."

Kedatangan Jimmy dan Dey seketika membuat ketiga wanita yang sedang berolahraga itu menghentikan aktivitasnya. Ucapan Jimmy membuat Celline memberikan tatapan sinisnya.

"Sahabat gue. Napa lo? Mau caper juga?"

"Mang boleh se sahabat ini?" sahut Jimmy membuat Celline semakin kesal.

Wanita itu malah ikut menatap tajam kekasihnya, "Babe, kenapa sih ajak si kuyang ini ke sini? Bikin emosi tau nggak!"

Seketika Dey panik mendapatkan amukan Celline, "Aku nggak ngajak, babe," belanya. "Dia sendiri yang nyusul ke mobil aku. Mana aku bisa nurunin dia di pinggir jalan?"

Celline berdecak dan menatap Lily, "Ly, lo urus nih cowok lo. Bawa pergi dari sini, kalau sampai gue liat cowok ini lagi di sini. Bakal gue cincang cowok lo!"

Gadis polos seperti Lily langsung merinding mendengarkan ancaman Celline. Ia pun langsung mengalungkan tangannya pada lengan Jimmy dan membisikan sesuatu pada pria itu hingga membuat Jimmy terkekeh.

Pria itu menatap Celline, "Lo emang nomu nomu jahat tau nggak. Mulai sekarang lo gue end!"

Celline semakin frustasi mendengarkan ucapan Jimmy yang semakin aneh. Ia memeluk Dey dan menggelengkan kepalanya.

"Temen kamu tuh babe. Frustasi aku liatnya. Ada ya orang kayak gitu."

Entahlah. Dey juga tak tau mengapa ia berteman dengan Jimmy yang super random. Ia hanya dapat tertawa. Ia pun melonggarkan pelukan Celline ketika menyadari masih ada Olive di sana.

"Sorry ya temen gue tadi emang agak random. Gue Dey anyway, lo siapa?" ucap Dey mengulurkan tangannya.

Tiba-tiba jantung Olive berdetak lebih cepat. Ini adalah kali pertama ada lelaki yang mengajaknya berkenalan.

Tanpa membalas uluran tangan Dey, gadis itu berkata, "Olive."

Pemalu ternyata.

...-+++-...

Perempuan memang makhluk yang diciptakan dengan hati yang rapuh. Bahkan perempuan yang terlihat kuat pun pasti menyimpan kepedihan dalam hatinya. Begitupun dengan Cassie.

Terhitung sudah satu minggu ia dan suaminya tak berbicara sedikitpun. Ucapan Gavino terlalu menusuk baginya. Pun Gavino yang juga jarang pulang membuat mereka tak memiliki waktu bersama.

Cassie jadi lebih sering menghabiskan waktu di rumah Ezra sekarang. Setelah pertengkarannya dengan Gavino, ia memang berkunjung untuk ke rumah Ezra setelah delapan tahun yang lalu. Kedatangannya pun disambut baik oleh keluarga Ezra sehingga membuatnya betah berlama-lama.

Seperti saat ini, Cassie yang bosan berada di apartemen memutuskan untuk berkunjung ke rumah Ezra walaupun pria itu sedang tidak berada di rumah. Cassie menikmati waktunya memasak bolu dengan Nathalie.

Bolu pandan buatan Nathalie yang dulu sangat Cassie sukai akhirnya dapat ia rasakan kembali, bahkan ia bisa mendapatkan bocoran resepnya dari ibu dua anak itu.

“Bun besok masak kerang ijo asam manis ya. Cassie lagi pengen banget deh bun,” pinta Cassie.

“Sama opor bun jangan lupa,” sahut Emily yang baru saja datang.

Nathalie hanya dapat tersenyum dan mengangguki permintaan kedua putrinya.

“Iya besok. Ya udah itu bolunya dipotong dulu abis itu kasihin ke ayah ya. Lagi di taman belakang dia.”

“Siap bun,” sahut Cassie dan melaksanakan tugas yang diberikan Nathalie.

Wanita itu dengan cepat memotong bolu menjadi beberapa bagian kemudian mengantarkannya pada Jordhy yang berada di taman belakang. Setelah mengantarkan bolu tersebut, Cassie kembali ke ruang keluarga dan memakan bolu buatannya sambil menonton televisi bersama Emily dan Ezra yang baru sampai.

Ezra sudah terlihat seperti kakak pertama yang senang menjahili adik-adiknya. Lihatlah bagaimana ia mengganggu Cassie dan Emily yang asyik memakan bolu tersebut dengan segala tingkah random nya. Mulai dari merampas bolu yang akan dimakan wanita itu lalu memakannya sendiri dan tingkah menjengkelkan lainnya.

“Ishhh, abang apaan sih!!! Bundaaaa!!! Abang nih bun!!!” adu Emily yang sudah lelah dengan tingkah laku abangnya.

"Iya nih bun!! Kak Ezra nih ganggu mulu!!” timpal Cassie.

“Ezra...” ucap Nathalie yang baru datang bersama dengan pisang crispy yang baru saja matang.

Lelaki itu memanyunkan bibirnya seperti anak kecil yang baru saja dimarahi ibunya, “Bunda kok malah belain mereka sih, aku cowok sendiri lho bun seharusnya bunda belain aku dong,” protesnya yang membuat ketiga wanita itu tertawa.

“Makanya jadi abang jangan suka ganggu adiknya jadi kena sama bunda kan,” ejek Emily.

Cassie tak dapat menyembunyikan senyumannya melihat kedekatan Ezra dan Emily. Ia merasakan arti dari sebuah keluarga jika berada di dekat keluarga ini apalagi kasih sayang yang diberikan oleh Nathalie dan Jordhy kepadanya sama seperti yang diberikan kepada anak-anaknya.

Drrttt.... drrttt....

Lamunan Cassie terbuyarkan oleh deringan ponsel yang menampilkan sebuah nama pada layar ponselnya. Dalam sekejap mood Cassie pun hancur karena membaca nama tersebut.

Dengan malas ia menyingkir dan menerima panggilan itu, “Hallo."

“Lo dimana? Cepet pulang sekar- hoekk.”

Cassie mengerutkan keningnya begitu mendengar suara Gavino. Pria itu terdengar lemah ditambah suara muntahan membuatnya khawatir dengan keadaan suaminya.

“Gav... Gav, lo kenapa woi?”

Namun tak ada balasan dari Gavino. Bahkan panggilan itu juga terputus beberapa saat kemudian, membuat Cassie semakin khawatir. Ia pun segera mengambil tasnya dan pamit pada keluarga itu.

Untung saja sudah ada Ezra yang bersedia mengantarkan Cassie pulang sehingga wanita itu bisa sampai di apartemen dengan cepat. Setelah sampai di depan gedung apartemen, Ezra segera pamit untuk pulang. Ia sedang tak ingin memancing keributan.

“Makasih banyak ya kak,” ucap Cassie yang ditanggapi oleh anggukan Ezra.

“Jaga diri lo. Kalau ada apa-apa telepon gue aja.”

“Siap. Lo hati-hati kak. Jangan ngebut-ngebut kek tadi. Jangan kemana-mana juga langsung pulang.”

“Ck. Iya bawel,” ucap Ezra sebelum melajukan motornya.

Setelah memastikan kepergian Ezra, Cassie segera berjalan menuju apartemen. Begitu pintu dibuka, ia tak menemui siapapun. Hanya ada Siega yang bermain sendirian. Namun begitu Cassie membuka pintu kamar, ia mendapati Gavino yang sudah meringkuk di kasur.

Pria itu terlihat begitu kesakitan. Tatapannya langsung tertuju pada Cassie saat menyadari kedatangan wanita itu dan merentangkan tangannya, “Mau peluk.”

Dih kesambet dia, batin Cassie.

Wanita itu berdiri menyandar pintu dan menekuk tangannya di depan dada. Mengamati suaminya dengan seksama. Ia pun tersenyum remeh.

“Nggak malu lo? Kesambet lo? Ngapain tiba-tiba minta gue peluk? Nggak dikasih jatah sama selingkuhan lo?”

Gavino hanya dapat berdecak mendengar ucapan istrinya yang frontal. Jika saja dirinya tak sakit mungkin ia akan mendebat wanita itu tetapi tubuhnya sudah tak kuat lagi untuk bertengkar dengan istrinya.

“Stop, gue lagi nggak mau debat sama lo,” lirihnya.

Tubuh lemah Gavino membuat Cassie iba. Wanita itu hanya dapat menghembuskan napasnya dan berjalan mendekat. Ia tidur di sebelah Gavino dan memberikan pelukan hangat pada pria itu.

Gavino tak bohong, pria itu memang sedang sakit. Bahkan panas tubuh Gavino membuat Cassie terkejut, “Lo panas banget, Gav,” ucapnya. “Gue buatin kompresan bentar ya.”

“Nggak usah. Kayak gini aja gue nggak mau lo pergi,” tolak Gavino semakin merekatkan pelukannya.

Kembali Cassie dibuat bingung oleh tingkah laku suaminya. Entah apa yang merasuki pria itu hingga bersikap manja padanya. Bahkan untuk ditinggal sebentar pun pria itu tak mau.

Cassie pun tak dapat mendebat. Ia hanya diam dan membiarkan suaminya memeluknya dengan erat.

Beberapa saat kemudian setelah Gavino tertidur, Cassie perlahan beranjak dari kasur dan mengambil air dingin serta handuk kecil. Ia mengompres kening Gavino dengan penuh kesabaran.

“Cassie... Cassie...”

Bahkan dalam kiguannya, pria itu juga memanggil namanya dan membuat Cassie tersenyum remeh.

“Giliran sakit aja lo cari-cari gue. Dasar kelamin laki-laki.”

1
Ratna Kthv
ceritanya bagus
🥝𝙼𝙸𝚃𝚃²🦕ᵐᵃʳˢᵘᵖᶦˡᵃ🍒⃞⃟🦅
Sedikit masukan, sebaiknya lakukan interaksi dengan pembaca untuk Menarik minat pembaca lain juga mempertahankan pembaca yg sebelum nya.

Dekripsi suasana hati, tempat baik nya lebih di perjelas. Jangan hanya menekankan emosi perkarakternya saja.

Ceritanya sebetulnya Menarik, bisa dinikmati. Cuma sayang aja penggambarannya kurang jelas, Dari bab sekian yg udah kubaca, tiap muncul problem selalunya udah segitu aja, gak di perpanjang. Jadi kesannya kaya kurang pas gitu, lebih di olah lagi biar Kita yg baca beneran geregetan. /Pray//Smile/
Heningan Malam: terimakasih masukkan nya^^
total 1 replies
👁Zigur👁
ak dah mampir. nice story
👁Zigur👁
membara🔥🔥🔥
👁Zigur👁
vape user detected..👍👍👍
🥝𝙼𝙸𝚃𝚃²🦕ᵐᵃʳˢᵘᵖᶦˡᵃ🍒⃞⃟🦅
Pas buat bacaan anak muda, seriuss ini salah satu karya author baru yang rekomenn /Good/
🥝𝙼𝙸𝚃𝚃²🦕ᵐᵃʳˢᵘᵖᶦˡᵃ🍒⃞⃟🦅
Penulisan, tanda baca.
dekripsi, alur, gaya menulis, sama peran perkarakternya itu bagus lohh.

Kulihat, ini tipikal novel yg alurnya cepat yaa.

Lanjutin Terus semangat /Good//Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!