perjalanan seorang pria taat agama dan sholeh yang selalu saja ada ujian yang menerpa dirinya,segala ujian hidup ia lalui dengan keikhlasan dan penuh kesabaran sampai tiba di mana kebahagiaan datang kepadanya, dengan air mata kebahagiaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda sri ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7.terpesona
” Ibu-ibu dengar nggak itu suara siapa yang adzan Masya Allah merdu sekali ya,baru kali ini saya mendengarkan adzan di kampung kita ini yang benar-benar adzannya sangat bagus seperti di masjid Nabawi, siapa ya orangnya kira-kira yang adzan,saya jadi penasaran.
” Iya buk saya juga penasaran dengan pria yang mengumandangkan adzan di masjid kita, saya yakin ini bukan suara pak Somad yang biasa mengumandangkan adzan pastinya ada orang lain lagi.
” Ya udah ya Bu dari pada penasaran mendingan kita ke masjid aja,sambil melihat siapa yang membunyikan azan itu.
" Yya yuk,aku setuju dengan usulan buk Yuyun.
Dan setelah itu pun ibu-ibu yang tadi yang rumpi ini berancak ke rumah masing-masing untuk mengambil mukena dan berjalan ke arah masjid di mana suara adzan merdu tersebut berada,saking penasarannya kepada pemilik suara itu.
Begitu pun dengan bapak bapak yang baru mau ke mesjid, mereka sampai terpanah dengan suara adzan yang sangat merdu itu.
” Pak Randy tahu nggak itu siapa yang barusan saja mau mendengar adzan di masjid kita, suaranya Masya Allah merdu banget, soalnya semenjak saya tinggal di sini saya belum pernah mendengar suara adzan semerdu itu pak.
” Saya juga nggak tahu pak,saya juga baru dengar kali ini apa mungkin ada orang baru ya pak di kampung kita,kalau gitu kita masuk aja ya pak kita lihat sendiri orangnya.
Warga-warga yang hendak salat pun akhirnya masuk untuk melihat siapa yang barusan saja, karena sangking penasarannya, siapa mengumandangkan adzan isya di masjid sekitar area tempat tinggal mereka.
Sedangkan di dalam masjid Farhan selesai mengumandangkan adzan isya,lalu langsung membaca doa berikut.
اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ اِنَكَ لاَ تُخْلِفُ اْلمِيْعَاد
Allahumma rabba haadzihid da'watit taammah. Wash shalaatil qaa-imah. Aati muhammadal wasiilata wal fadhiilah, wab'atshu maqoomam mahmuudal ladzii wa'adtahu innaka la tukhliful mi'ad.
Artinya: "Ya Allah, Tuhan yang memiliki panggilan ini, yang sempurna dan memiliki sholat yang didirikan. Berilah Nabi Muhammad wasilah dan keutamaan, serta kemuliaan dan derajat yang tinggi, dan angkatlah dia ke tempat yang terpuji sebagaimana yang Engkau telah janjikan."
Alhamdulillahirobbilalamin.sambil mengusap wajahnya dengan kedua tangannya, lalu berniat balik badan,namun Farhan di kejutkan dengan kumpulnya bapak bapak,dan ibu ibu yang membuat Farhan menjadi binggung.
” Maaf bapak-bapak ibu-ibu ada apa ya kok berkumpul di sini.,,tanya Farhan pada warga yang melihat dirinya dengan tatapan yang berbeda-beda.
” Kamu siapa,kok ada di mesjid kampung kami,truss apa kamu yang barusan saja mengumandangkan adzan isya. banyak salah satu warga di situ sambil menatap Farhan dan warga yang lain mewakili pertanyaan dari semua nya.
” Iya benar itu tadi saya yang mengumandangkan adzan,dan apa ada kesalahan.dan saya di kampung ini baru saja datang dari luar Jawa buat merantau.jelas Farhan pada warga yang beramai ramai melihatnya,agar tidak ada yang berfikiran macam macam.
” Oh pantesan aja,kami sampai penasaran dengan suara kamu yang sangat bagus nak,apa kamu seorang hafidz Qur'an.
” Alhamdulillah pak dulunya saya seorang ustadz di pondok pesantren, namun karena satu hal saya memilih keluar dan dulunya juga saya seorang hafiz Quran. jelas Farhan lagi.
Dan orang-orang di situ pada mangkat-mengut semua mendengar penjelasan dari Farhan orang yang baru mereka lihat di kampung mereka.dan ibu-ibu yang memandang Farhan dengan tetap terganggu apalagi Farhan seorang laki-laki tampan baik rendah hati dan seorang hafiz Quran lagi, siapa sih yang tidak terpesona dengan pria muda tersebut, yang cocok untuk dijadikan calon menantu.
” Kalau gitu saya permisi dulu pak ke depan nanti kalau sudah tiba waktu salat isya saya ke sini lagi tutup memandangkan azan.
” Oh ya silakan nak Farhan, sambil memberikan jalan kepada peran agar bisa lewat.
*
Tak terasa kini sudah selesai salat isya berjamaah dengan para tetangga dengan diimami oleh pak Somat selaku imam di masjid tersebut. karena tadi awalnya Farhan yang diminta untuk menjadi imam,namanya Farhan bilang iya belum sepenuhnya mampu untuk mengambil semua jamaah karena masih perlu belajar lagi.
.....