NovelToon NovelToon
Suami Yang Ku Benci

Suami Yang Ku Benci

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Keluarga
Popularitas:26.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sasa Al Khansa

Masa lalu membuat Sapphira Mazaya membenci suaminya. Namun, demi kedua buah hatinya, ia terpaksa menikah dengan Kaivandra King Sanjaya, ayah dari kedua anak kembarnya.

Kaivan melakukan berbagai cara hingga Sapphira mau menjadi istrinya. Rasa tanggung jawab atas hadirnya sepasang anak kembar yang baru ia ketahui tujuh tahun kemudian membuat ia harus rela hidup dengan kebencian dari perempuan yang kini berstatus sebagai istrinya.

Akankah Kaivan mampu merubah rasa benci di hati Saphira padanya menjadi cinta kembali seperti di masa lalu? Serta memberikan kebahagiaan yang bukan sekedar sandiwara untuk kedua putra dan putrinya?

Happy reading 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SYKB 17 Obrolan Menantu dan Mertua

Suami Yang Ku Benci (17)

"Buna kapan pulang?," tanya Shila.

Ia datang bersama kedua kakek dan neneknya juga kembarannya.

" Belum tahu, sayang," jawab Saphira tersenyum pada putri kecilnya.

Matanya berkaca-kaca. Tiba-tiba ia teringat penyebab ia berada di sana. Dulu pun ia melakukan hal yang sama dengan si kembar yang ada di perutnya. Namun, usia kandungannya lebih besar dan keduanya kuat hingga masih baik-baik saja.

" Bunda masih harus istirahat. Calon adik bayinya masih harus di periksa dokter," jelas Kaivan sambil menyuapi Saphira dengan buah yang di bawakan Ibunya.

Saphira menerima tanpa penolakan. Kesempatan seperti ini lah yang akan selalu Kaivan manfaatkan.

" No.. no... Bunda. Tapi, Buna," protes Shila.

" Kan sama saja," ucap Kaivan. Setahu ia alasan panggilan Buna karena memang si kembar dulu belum lancar berbicara hingga panggilan yang seharusnya Bunda menjadi Buna.

" Beda. Panggilan Shila spesial tidak ada yang sama. Banyak yang manggil ibunya Bunda, tapi tidak ada yang manggil Buna," Shila memberi alasan.

Shaka yang biasanya tidak seribet Shila pun mengangguk. Ia lebih suka panggilan Buna.

" Ok. Buna. Bukan Bunda," ralat Kaivan.

Anin dan Kenan hanya tersenyum melihat keluarga kecil itu. Hingga ia akhirnya membeli kode pada sang suami dengan menggerakkan dagunya.

" Van, bisa belikan makan siang. Bundamu mau nasi Padang," Anin mengerutkan keningnya. Kenapa malah dia yang jadi alasan.

" Baik, Yah," Kaivan langsung pergi. Apapun permintaan sang Bunda akan ia lakukan tanpa protes.

" Biar Ivan tidak banyak nanya. Kalau bilang kamu yang minta dia langsung pergi kan?," Kenan terkekeh.

" Anak-anak, ada yang mau es krim? Es krim di depan rumah sakit enak loh?," tawar Kenan lagi-lagi membuat mata Anin membulat.

"mau ..mau .."

Siapa yang tidak tergiur dengan tawaran dari kakeknya.

" Sekali-kali." bisik Kenan membuat Anin kesal. Soalnya sore kemarin saat si kembar rewel dan ingin menyusul orang tuanya, Kenan pun membujuk dengan es krim.

Akhirnya, Anin hanya mendesah. Ia pun tak tega melarang si kembar yang sudah sangat antusias.

" Maaf ya. Ayah mertuamu memang begitu. Mencari jalan yang cepat."

Saphira hanya tersenyum. Ia paham maksud ibu mertuanya.

" Bagaimana perasaanmu sekarang?," tanya Anin yang kini duduk di kursi yang awalnya di kuasai Kaivan.

Hanya dia yang boleh duduk di samping brangkar sang istri. Si kembar pun dia dudukan di pinggir kasur agar tidak menggeser posisinya.

" Lebih baik, Bun," jawab Saphira jujur.

Perasaannya memang lebih baik apalagi Kaivan benar-benar menemaninya tanpa meninggalkannya sedetik pun kecuali ke kamar mandi.

" Mau cerita?," tawar Anin.

Sejak Kaivan menikahi Saphira mendadak, Anin tak pernah berbicara berdua begini dengan menantunya. Ia tidak ingin mencampuri urusan keluarga anaknya. Namun, mendengar kejadian kemarin, ia sepertinya harus sedikit memberikan nasihat.

Saphira bungkam. Ia masih belum bisa mengeluarkan isi hatinya.

" Sejak Ivan cerita jika dia melakukan kesalahan besar hingga ia menolak untuk menerima tawaran untuk mengenal putri dari teman-teman ayahnya, kami sangat marah dan kecewa. Bahkan ayah mertuamu yang tak pernah ringan tangan sekalipun akhirnya memberikan pukulan di perutnya," Anin menerawang ingat kejadian saat Kaivan bertutut di depan mereka meminta maaf.

Saphira yang awalnya menundukkan kepalanya akhirnya melihat ke arah ibu mertuanya.

" Kami akhirnya tidak pernah membahas lagi jika ada yang ingin menjadikan Ivan menantu karena kami akan langsung mengatakan dia sedang menunggu seseorang. Seseorang itu kamu." Anin tersenyum lembut pada menantunya

" Bunda tidak tahu sedalam apa rasa sakit yang di tinggalkan putra bunda padamu. Juga seberat apa kehidupan kamu dengan kedua cucu bunda. Tapi, bunda harap kamu tidak putus asa. Mulai saat ini ada kami. Kami akan melindungimu. Jangan pernah berpikir untuk mengakhiri semua dengan caramu seperti kemarin. ingat ada si kembar yang pastinya akan terluka." jelas Anin panjang lebar.

Kaivan menjelaskan seperti apa kehidupan Saphira sebelumnya hingga ia dan sang suami merasa semakin bersalah. Karena putranya, kehidupan orang lain menderita.

Saphira terdiam. Ia mengingat wajah ceria si kembar. Matanya memanas.

" Maaf..." lirihnya

Anin menggenggam tangan Saphira.

" Phira tidak berpikir panjang. Saat Phira tahu hamil, bayangan kejadian di masa lalu tergambar jelas. Phira takut semua terulang. Phira pikir itu jalan terbaik lagipula anak-anak sudah bersama orang-orang yang menyayanginya."

Ya, Saphira merasa tenang meninggalkan si kembar bersama ayah dan kakek neneknya.

" Kami menyangi si kembar. Tapi, si kembar pun menyayangi bundanya. Bagaimana perasaannya saat tahu kamu pergi meninggalkan mereka. Bukankah mereka pun akan merasa hancur. Kami baru sebentar ada di kehidupan mereka sementara kamu sudah ada sejak mereka ada."

Saphira diam. Tiba-tiba ia membayangkan kedua putra dan putrinya menangisi kepergiannya. Jangankan pergi selamanya, ditinggal sebentar saja si kembar sudah menanyakan keberadaannya.

" Maaf .."

" Bunda tahu kesalahan putra bunda sangat besar. Meninggalkan luka yang begitu dalam. Tapi, izinkan dia untuk membayar semuanya. Menebus semua kesalahannya seumur hidupnya dengan menjaga kalian.

Jika cinta itu belum kembali hadir, maka terimalah semua sikap Ivan dengan alasan ia adalah suami sekaligus ayah anak-anak.".

Saphira menundukkan kepalanya. Cinta itu masih ada. Tidak hilang. Hanya saja sakit hatinya membuat rasa itu seolah tak terlihat .

Buktinya masih ada ketakutan saat suaminya pergi bersama perempuan lain padahal itu karena masalah pekerjaan dan bersama orang lain pula tidak hanya berdua.

" Jika Ivan kembali melakukan kesalahan, kami orang tuanya yang akan turun tangan. Bagaimana pun anak laki-laki akan tetap menjadi tanggungjawab ibunya sampai mati. Bunda akan selalu memastikan putra bunda memperlakukan istri sekaligus ibu dari anak-anaknya dengan baik,"

Beberapa waktu kemudian ruang rawat Saphira kembali ramai. Kaivan dengan makanan pesanan bundanya juga makanan untuk anak-anaknya. Juga anak-anak dengan mainan yang ternyata di belikan kakeknya.

" Buna, cepat pulang ya. Shila mau tidur dengan Buna," Shila memeluk ibunya berpamitan. Ia akan pulang dan tinggal sementara di rumah kakek dan neneknya.

" Iya. Semoga adik bayi baik-baik saja. Semoga dia juga laki-laki agar tidak ada yang cerewet selain Shila,"

Ucapan Shaka membuat semua tertawa berbanding terbalik dengan Shila yang cemberut.

" Kalian juga baik-baik di rumah kakek ya. " Saphira memeluk kedua buah hatinya.

Ia mengucapkan kata maaf berkali-kali dalam hati. Karena sudah berpikir pendek.

Entah apa yang terjadi pada si kembar jika ia benar-benar pergi.

Kaivan ikut keluar mengantarkan kedua orangtuanya.

Saphira hanya menatap langit-langit kamar.

Haruskah ia mulai menumbuhkan rasa percaya pada suaminya? Menjadikan ia sandaran dalam hidupnya? Apakah ia tidak akan kembali dikecewakan?

Pertanyaan-pertanyaan itu berseliweran dalam pikirannya.

TBC

1
Aisyah farhana
nyesalnya telat bapak Hadi
Aisyah farhana
selalu hadir kak
Aisyah farhana
ini buru buru yahh kak banyak typonya mohon koreksi bacanya sedikit aneh jadinya tetep semangat ok
Aisyah farhana
harusnya logika dipakai ya para orang pintar tapi tidak cerdas obsesi itu hanya menjerumuskan Laura ayooo bisa lahhh
Aisyah farhana
apapun semoga yang terbaik buat kalian sekeluarga yahh
Angga Anggi
giman ceritanya ini, blom ktauan apa yg terjadi dgn Sintia ekh mlh kecrta lain
Aisyah farhana
ingatannya mundur yahh kak g apa apa lahhh
yulithong
hmmm mulai.dh penyakit yg paling.ku benci....
Aisyah farhana
aga ga nyambung nihhh belum kelar yg satunya looh ulah siapa lagi ini
Aisyah farhana
sudah d bilangin Saphira ini banyak ulet keket sama uler berbisanya kudu jadi wonder women ini mahhh ga boleh baperan yg dikit dikit salah faham hadeuhhh
Aisyah farhana
kirain kenapa kak
Fatimah Imha
baik
Aisyah farhana
semoga Laura segera kena batunya seperti s Jeni itu g rela Saphira kena mental terus kasian
Bintang Juing
Luar biasa
Aisyah farhana
seperti le mineralll kaya ada manis manisnya hehehehehe
Aisyah farhana
nahhh ini kerjaan s para pelakor hadeuhhh semoga sudah kebal atuh Saphira jangan terlalu yahahh
Aisyah farhana
ada ulet keket ada ulet bulu ada uler juga komplit amat kak
Aisyah farhana
sakit hati bertahun-tahun mungkin butuh waktu lama juga untuk melepaskan rasa itu, yg g ngalami mah ngomong gampang nahh Saphira gimana tuhh
yulithong
ayolag phira....bukalah hatimu....
Yayaya
Aku suka nih! Mari kita buat cerita bahwa masih ada laki2 yg teguh pendiriannya dan gak gampang dibegoin🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!