NovelToon NovelToon
Pesona Mantan Isteri

Pesona Mantan Isteri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Lari Saat Hamil / Single Mom / Janda / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:13.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fhatt Trah

Menikah karena perjodohan, dihamili tanpa sengaja, lalu diceraikan. Enam tahun kemudian tak sengaja bertemu dengan mantan suami dalam situasi yang tak terduga.

Bertemu dengan Renata dalam penampilan yang berbeda, membuat Mirza jatuh dalam pesonanya. Yang kemudian menumbuhkan hasrat Mirza untuk mendapatkan Renata kembali. Lantas apakah yang akan dilakukan oleh Renata? Apalagi ketika mantan suaminya itu tahu telah ada seorang anak yang lahir dari hasil ketidaksengajaan dirinya di malam disaat ia mabuk berat. Timbullah keinginannya untuk merebut anak itu dari tangan Renata. Apakah Renata akan membiarkan hal itu terjadi? Ataukah Renata memilih menghindar dan membuka hati untuk pria lain?

“Kamu sudah menceraikan aku. Diantara kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi. Jadi tolong jangan ganggu aku.”

- Renata Amalia -

“Kamu pernah jadi milikku. Sekarang pun kamu harus jadi milikku lagi. Akan aku pastikan kamu dan anak kita akan berkumpul kembali.”

- Mi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17. Pertengkaran Kecil

PMI 17. Pertengkaran Kecil

“Terserah kamu, deh, Yang. Aku pusing. Kamu selalu saja seperti ini. Ini yang bikin aku kadang jadi malas membahas tentang pernikahan.” Vanessa kembali melenggang masuk ke dalam kamar. Meninggalkan Mirza yang sedang kesal.

Vanessa melempar handuk kecil ke sembarang tempat. Lalu membuka koper, mengambil pakaian ganti dari dalam sana.

Mirza menyusul Vanessa. Masih dengan Pil KB di tangannya. Bungkusan pil itu ia tunjukkan di depan wajah Vanessa.

“Kalau sampai aku tau ini punya kamu, aku bisa melakukan sesuatu yang lebih buruk dari ini sama kamu, Van. Kamu sudah bikin aku kecewa,” kata Mirza berusaha menekan amarahnya. Kedatangan mereka ke tempat ini adalah untuk bersenang-senang, bukan untuk bertengkar.

“Sudah aku bilang, sayang. Itu bukan punyaku. Itu punya Nova. Apa perlu aku telepon dia?” Vanessa selalu saja bisa meredam kecurigaan Mirza. Namun kali ini, agaknya Mirza sudah dirasuki berbagai asumsi negatif tentangnya.

“Tapi kenapa aku merasa kamu berbohong?” Entahlah, hati kecil Mirza merasa demikian. Sebab seperti ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.

“Za, apa kamu mencurigaiku? Lagian untuk apa aku minum pil itu. Ada-ada saja, deh. Lama-lama kamu bikin aku kesal, ya?”

“Bisa saja kamu minum pil ini biar kamu tidak hamil. Apa ini sebabnya kamu selalu menolak lamaranku? Kamu sebenarnya serius atau tidak denganku?”

“Kamu, kok, malah sewot begini, sih? Kalau aku tidak serius sama kamu, trus kenapa aku masih bertahan sama kamu? Apa kamu pikir aku suka hubungan kita hanya seperti ini terus? Aku juga ingin punya kehidupan yang lebih baik. Tapi, memang belum waktunya saja, Za.”

“Belum waktunya atau memang kamu yang tidak mau?”

Vanessa membuang napasnya sembari berkacak pinggang. Belum pernah ia melihat Mirza semarah ini. Biasanya juga ia selalu bisa mengendalikan amarah pria itu. Tapi kali ini, Mirza seakan ingin tahu banyak tentang apa yang ia sembunyikan selama ini.

“Jangan sampai Mirza tau pil itu memang punyaku. Kalau sampai dia tahu, bisa bahaya. Karirku bakal terancam. Bisa-bisa aku bakalan didepak dari industri hiburan,” batin Vanessa.

“Mana mungkin aku tidak mau, sayang. Aku cinta sama kamu. Kamu tau itu, kan?” ujar Vanessa demi meyakinkan kekasihnya itu.

“Kalau memang cinta, seharusnya kamu tidak menolak terus. Kamu pikir kenapa aku ngajak kamu liburan ke sini? Hanya untuk bersenang-senang? Tidak, Van. Sengaja aku mengajak ke kamu ke sini agar kita punya lebih banyak waktu berdua. Karena belakangan ini aku merasa kamu sudah mulai berubah.”

Tujuan lain Mirza mengajak Vanessa berlibur adalah untuk

“Iya. Aku tau. Maafkan aku, ya? Tolong jangan curiga padaku. Aku tuh, cuma cinta sama kamu. Aku sayang banget sama kamu. Aku tidak mau kehilangan kamu, Yang.” Vanessa menekan kekesalannya. Ia mendekat, lalu memeluk Mirza dengan erat.

Hati Mirza memang sudah melunak. Namun logikanya masih berjalan. Jika memang benar pil KB itu milik Nova, lalu untuk apa Nova menitipkan benda itu pada Vanessa? Bukankah Nova itu perempuan singgel? Apakah Nova diam-diam sering berhubungan dengan laki-laki? Jika memang benar, padahal masih ada jenis pengaman lain yang bisa digunakan Nova. Mengapa harus pil KB yang menjadi pilihan perempuan itu?

“Ya sudah. Sekarang kamu ganti baju. Habis itu kita sarapan sama-sama.” Mirza melerai pelukan. Kemudian melenggang pergi ke teras usai mengecup ubun-ubun Vanessa dan melempar pil itu ke dalam tempat sampah.

Vanessa pun akhirnya bisa bernapas lega. Bisa gawat jika Mirza tahu pil itu miliknya. Vanessa melongokkan kepalanya, memastikan Mirza sudah duduk kembali di tempatnya. Kemudian ia berjalan pelan mendekati tempat sampah, memungut pil itu kembali. Bisa gawat urusannya kalau ia tidak meminum pil itu jika Mirza meminta jatah lagi sebentar malam. Ia bukan wanita bodoh yang mau terikat hanya dengan satu pria saja.

****

Renata hendak menemani Tony bertemu kliennya siang ini saat tiba-tiba wali kelas Dito menghubunginya dan meminta ia datang ke sekolah. Sebab ada sesuatu hal yang ingin dibicarakan.

Sebetulnya Renata tak enak hati membiarkan Tony pergi seorang diri. Sebab sudah menjadi tugas dan tanggung jawabnya mendampingi pria itu di setiap urusan pekerjaannya.

Namun, berkat kebaikan hati Tony, Renata pun akhirnya bisa memenuhi undangan wali kelas Dito.

“Segera beritahu saya kalau ada apa-apa dengan Dito.” Begitu pesan singkat Tony kepadanya begitu ia turun dari mobil Tony untuk berpindah ke mobilnya.

Perasaan Renata was-was saat, Bu Desi, wali kelas Dito menyampaikan jika putra kecilnya itu sedikit membuat masalah di dalam kelas.

“Dito berkelahi dengan temannya di kelas. Saling jambak, saling pukul. Saya sebagai wali kelas sangat menyayangkan dengan perbuatan brutal anak Ibu,” kata wali kelas ketika Renata bertemu di ruangannya.

“Maafkan anak saya, Bu,” sesal Renata dengan perasaan sedih. Ia tak habis pikir apa yang membuat Dito sampai berbuat seperti itu. Padahal selama ini ia merasa tidak pernah mengajarkan anak itu untuk berbuat kasar pada teman-teman sebayanya.

“Beruntung orangtua korban tidak menuntut ganti rugi, dan tidak melaporkan tindakan anak Ibu.”

“Maafkan anak saya sekali lagi, Bu. Tapi, saya kenal anak saya dengan baik. Tidak mungkin dia berbuat seperti itu kalau tidak ada penyebabnya.” Renata tahu betul dengan kepribadian Dito. Anak itu tidak akan mungkin menyerang orang lain jika dia tidak ada sesuatu. Mungkin saja Dito melakukan itu hanya untuk membela diri.

“Saya sudah tanya. Di kelas juga ada CCTV. Saya bisa tunjukkan rekamannya kalau Ibu mau.”

“Tidak perlu, Bu. Saya percaya anak saya.”

Bu Desi terlihat menghela napas sejenak. Sebelum kemudian kembali berkata. “Dito yang lebih dulu memukuli temannya. Saya sudah lihat rekamannya.”

“Anak saya pasti diganggu, Bu. Tidak mungkin dia memukul tanpa ada penyebabnya.”

“Kalau begitu, mari kita dengarkan sama-sama apa penyebabnya. Saya akan panggil Dito. Sebentar, Bu.” Wali kelas meninggalkan ruangan sebentar. Tak lama kemudian ia kembali bersama Dito.

Dito mengambil tempat duduk di sebelah Renata. Anak kecil itu menunduk, tak berani menatap wajah ibunya.

“Dito ... Bundanya Dito sudah datang. Dito boleh cerita ke Bunda Dito kenapa Dito memukuli teman Dito di kelas,” kata Bu Desi dengan intonasi lembut, agar tidak menakuti Dito.

Namun Dito membisu. Anak itu tidak berani mengangkat wajahnya. Penampilan anak itu terlihat acak-acakan.

“Dito ... Dito boleh, dong, cerita sama Bunda. Bunda tidak akan marah, kok. Bunda sudah dengar, katanya Dito berantem, ya, Di kelas? Boleh Bunda tau kenapa?” tanya Renata dengan melembutkan suaranya. Sakit hatinya melihat putra tersayangnya dalam keadaan seperti itu. Selama ini ia sudah berusaha mendidik putranya itu dengan baik.

Dito masih diam. Kemudian Renata berdiri, lalu berjongkok di depan Dito agar bisa memandangi wajah anak itu. Renata meraih jemari Dito, menggenggamnya dengan erat untuk meyakinkan Dito bahwa tidak ada satu pun di dunia ini yang bisa menyakitinya, karena ada bundanya yang akan selalu melindunginya.

“Dito sayang Bunda, kan? Cerita, dong, sama Bunda. Kalau Dito tidak cerita, Bunda jadi sedih. Dito tau kenapa? Karena cuma Dito teman Bunda bercerita,” bujuk Renata.

Perlahan Dito mengangkat wajahnya. Matanya menatap sayu pada Renata.

“Aku sering diledekin, Bunda. Aku tidak terima, aku sering diledekin anak yatim. Teman-temanku semua punya ayah. Kenapa hanya aku yang tidak punya?” Akhirnya Dito buka suara. Mengakui alasan mengapa ia sampai memukuli salah seorang temannya.

Mendengar pengakuan Dito, perasaan Renata berdesir nyeri seketika. Rasa sesak pun tiba-tiba memenuhi ruang di dadanya. Renata terdiam sejenak, bingung harus berkata apa.

Selama lima tahun ini Renata dan Dito hidup baik-baik saja meskipun tanpa sosok seorang ayah. Selama ini Dito tidak kekurangan kasih sayang. Sebagai seorang ibu Renata sudah melakukan dan memberikan semua yang terbaik untuk Dito. Renata sudah berusaha menjadi ibu sekaligus ayah yang baik bagi Dito. Lalu mengapa sekarang sosok itu dipertanyakan?

“Aku juga punya ayah, kan, Bunda?” tanya Dito kemudian.

To be continued...

NT kemarin ada kendala sistem. Tapi sekarang sudah normal lagi. Kolom komentar sdh bisa digunakan kembali 😊 Happy reading guys 😉

1
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
berserobok beb 🤭
Sunaryati
Renata kabulkan permintaan Dito, kamu kan juga punya perasaan sama Bos Tony.
Lebih baik baik sangat dicintai, daripada mencintai sendirian. Sekal lagi jangan bertahu Mirza bahwa Dito anaknya
Eli priwanti
🌹🌹🌹meluncur
🌺Fhatt Trah🌺: terima kasih banyak🥰
total 1 replies
Eli priwanti
ayo Mirza, buka matamu, jangan mau kau di bodohi oleh vanesa
Eli priwanti
tuhan itu maha adil, buang batu kali akhirnya dapat batu berlian 🤭
Eli priwanti
apakah kau cemburu Mirza?
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
secangkir /Coffee/ untukmu kak. semangat 💪
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪: iya betul, nanti bikin karakter tokohnya yg berbeda gak terhubung dgn certa sebelumnya, walaupun nama mungkin tetap sama,
🌺Fhatt Trah🌺: sayang banget udah sejauh itu. ya udah, semangat ya kk.
sbg saran, ceritanya sat set aja kk. hanya bagian² penting dlm cerita aja yg ditulis biar plotnya padat. begitu juga dgn dialognya, hanya penting saja. dan satu lagi, sebaiknya gak usah terlalu banyak karakter pendukung. karena itu bisa bikin pembaca bingung dan bosan. itu juga kadang bisa bikin alur kepanjangan. lebih baik berpusat pada tokoh utamanya saja.
total 6 replies
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
typo thor mengehentikan
🌺Fhatt Trah🌺: iya🤭🤭 maklum, mata udah mulai rabun
total 1 replies
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
diiih, malas bgt 🙄
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
hasih deh loe, kecewong
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
dasar mata keranjang,,,jijay
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
lah napa juga pintunya mesti ditutup?
Elisabeth Ratna Susanti
wah makin seru nih 👍
Sunaryati
Benar sangat tidak rela jika Rensta balikan sama, Mirza. Jangan salah paham Renata, lihat CCTV jangan mudah tertipu apa yang kau lihat. Tony kau jangan terprovokasi sama WC umum, Mirza saja yang bodoh, tak tahu perilaku Vanessa . Lagi permintaanku Thoor jangan sampai Mirza tahu punya anak dengan Renata. Terima kasih selalu sehat dan semangat Thoor, kutunggu kelanjutannya
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Bakal ada yang salah paham lagi, pokoknya gak rela kalau Mirza balikan sama Renata.
🌺Fhatt Trah🌺: salam paham yg manis🤭 Renata bakal bingung sama perasaannya sndri
total 1 replies
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
lagi lagi masalahnya dgn orang yg sama


🐡🐡🐡🐡🐡🐡 untukmu thor
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪: bagus deh, iiih mls bgt sama si Vanesa ky yang paling cantik aja, buat apa cantik klo di obral 🤦‍♀️
🌺Fhatt Trah🌺: masalah baru buat renata, yg bikin renata bingung dgn perasaannya sndri nanti. bakal ada hawa hawa cembokur🤭
total 2 replies
Sunaryati
Nah terbayang dan terpesona dengan Renata kan,Mirza.Tidak usah marah dan cemburu Vannesa, Renata tak akan sudi balikan sama sama Mirza. Bahkan Renata juga tidak akan memberitahukan jika Dito anak kandung Mirza. Nantikan saja balasan pembaca lewat Authoor yang ingin membalaskan pengkhianatan kalian.
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
🌷🌷meluncur thor
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪: episodenya yg ya beb,
🌺Fhatt Trah🌺: terima kasih
total 2 replies
Elisabeth Ratna Susanti
kasihan nih ditolak terus lamarannya
Eli priwanti
🌹🌹🌹meluncur
🌺Fhatt Trah🌺: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!