NovelToon NovelToon
Identity Of Mistress : GAIRAH PEREMPUAN SIMPANAN

Identity Of Mistress : GAIRAH PEREMPUAN SIMPANAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Cinta Terlarang / Pengantin Pengganti / Crazy Rich/Konglomerat / Pelakor
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: anyaaang

Kanaya terdiam terpaku melihat pemandangan yang ada di seberang dia. Galan - lelaki yang sudah menjalin hubungan selama dua tahun dengan dirinya tengah menggandeng mesra seorang perempuan. Galan Farrabi Altezza, dia adalah lelaki yang sama sekali tidak memiliki cacat dalam mengkhianati kepercayaan apalagi dia selalu menghargai perasaan yang dimiliki oleh Kanaya.

"Kita nikah tahun depan ya setelah kamu lulus kuliah." ucapan Galan masih terngiang jelas dalam pikiran Kanaya.

Masa depan yang selalu dia ungkapkan hanya untuk membahagiakan dirinya dan impian memiliki anak-anak yang lucu. Tapi rasanya semua itu menjadi petaka mimpi buruk untuk seorang Kanaya Shanifah Galianna Lubov.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anyaaang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejutan Manis

Kanaya tersenyum sumringah mendapatkan kiriman paket buku-buku referensi buat tugas dia.  Siapa lagi kalau bukan dari Galan. Padahal Kanaya masih ingat kalau Galan akan memberitahu judul-judul bukunya aja tapi sekarang Galan malah yang menyiapkan semuanya. Kanaya masih belum melepaskan senyuman kebahagiaannya. Semakin bersyukur memiliki Galan dalam hidupnya.

Galan yang selalu mensupport apapun yang Kanaya lakukan. Dia benar-benar memperlakukan Kanaya sebaik mungkin. Apa yang Kanaya butuhkan Galan selalu cepat melakukannya. Kadang Kanaya jadi merasa nggak bisa kalau nggak ada Galan. Yah, gimana ya karena Galan selalu memudahkan apa yang dikerjakan oleh Kanaya. Dia adalah sosok lelaki yang tidak ada tandingannya sama sekali.

Kanaya mengirimkan foto buku-buku yang dia terima kepada Galan. Sekalian mengucapkan terima kasih. Hp Kanaya berbunyi. Ada video call dari Galan.

"Udah terima sayang bukunya?" tanya Galan buka suara. Tampan sekali dia hari itu. Mengenakan Jack & Jones sheridan LS shirt medium blue denim.

"Udah. Baik banget sih calon aku uuuwwwhh makin sayang."  Kanaya mencium layar hpnya.

"Muahhhhh!" Galan membalas ciuman Kanaya dari layar hpnya. Bikin Kanaya tertawa padahal Kanaya tahu kalau Galan sedang ada di tempat kerjanya. Galan cuek aja mau dimana pun dia berada tapi dia tetap bisa menampilkan kemesraan dia sama Kanaya.

"Nanti aku ada kerja kelompok ya tapi di coffee shop gitu?"

"Dimana?"

 "Di deket Gandaria sih kayaknya tadi temen aku bilang disitu aja."

"Cieee berduaan nih." ledek Galan. Iseng aja pengen bikin Kanaya manyun. Padahal jelas dia cemburu juga sama teman cowok yang berada di dekat Kanaya.

"Ihhh apaan sih. Sialan banget! Orang cuma kerja kelompok." Kanaya langsung mencibir kelakukan Galan yang mulai dengan cemburunya.

"Pulangnya aku jemput ya."

"Nanti aku kasih tau ya soalnya kan belom tau selesai jam berapa."

"Yaudah nanti share loc ya sayang."

"Oke. Kamu jadi meeting?" tanya Kanaya kemudian. Ingat kalau Galan pernah cerita tentang vendor yang sempat mengundurkan jadwalnya buat hari ini.

"Jadi tapi nanti sorean. Aku makan sendiri dong makan siang hari ini." Galan sedikit merengut. Kebiasaan dia kalau makan siang pasti sama Kanaya setiap harinya. Kanaya balik meledeki Galan. Lucu banget lihat Galan yang seperti anak kecil. Selalu suka melihat dia yang kalau lagi merengek manyun kayak anak kecil.

Aku sangat menyayangi seorang Galan. Hidup aku memang jadi bergantung pada dirinya yang selalu memberikan apa yang aku butuhkan. Dia sering melakukan hal-hal kecil seperti ini. Dia begitu mengerti apa yang aku butuhkan dalam hidup aku. Bahkan dia sering memberikan aku kejutan-kejutan lucu yang tidak aku kira. Aku sering tidak dibiarkan melakukan apapun sendiri tanpa ada dirinya dalam hidup aku. Tidak pernah aku bayangkan jika dia tidak pernah hadir dalam hidup aku. Mungkin aku tidak sebahagia ini ~Kanaya

***

"Lo dapet dari mana, Nay buku-buku kayak gini?" tanya Argesta melihat buku-buku yang Kanaya bawa.

"Dari calon gue lah. Bersyukur lo dapat kelompok sama gue makanya." Kanaya membanggakan dirinya. Lebih tepatnya dia bangga karena memiliki Galan yang menjadi calon suami dia kelak.

Argesta hanya tertawa-tawa melihat kelakuan Kanaya. Sudah tahu dari siapa. Dia sempat mengenal juga calon yang dimaksud oleh Kanaya. Beberapa kali melihat Galan yang datang ke kampus Kanaya untuk menjemput dia. Bahkan hampir setiap hari dia melihat Galan yang datang ke kampus Kanaya. Kadang dia suka turun dari mobil tapi kadang Galan yang menunggu Kanaya di mobil aja.

"Eh tempatnya bagus nih, Ges disini. Gue belom pernah." Kanaya melihat sekeliling dia.

Tempat coffe shop yang Argesta pilih memiliki tempat yang aesthetic. Berada di salah satu mall daerah Jakarta Selatan juga. Tadinya Argesta menyuruh ke Gandaria cuma karena disana sepertinya terlalu ramai jadi akan sulit buat mereka yang sedang mengerjakan tugas. Tapi Kanaya suka sama tempat yang Argesta pilih. Nggak terlalu besar dan nggak terlalu ramai juga. Nyaman banget. Kanaya jadi mikir kalau dia akan membawa Galan kesini nanti. Tempatnya bisa menjadi salah satu coffee shop favorit apalagi Galan yang suka banget sama minum kopi.

Kanaya melihat hpnya sebentar. Ada kiriman foto yang Galan kirim. Kanaya tersenyum melihat Galan mengirimkan foto Galan bersama makanan yang dikirimkan sama Kanaya. Rupanya sudah sampai pesanan dia ke tempat kerja Galan. Tadi sempat memesankan Galan makanan karena mengingat Galan yang akan makan siang sendiri. Biar dia nggak merengut lagi hehehe...

Kanaya juga belum sempat bilang sama Galan kalau tempat coffee shop yang di pilih sama Argesta berbeda sama info yang sempat Kanaya berikan tadi. Tapi nanti aja kalau dia udah mau selesai. Lagian Kanaya yakin kalau Galan nggak akan marah hanya karena dia pindah tempat aja. Cuma kerja kelompok juga bukannya ngedate.

Kanaya tahu walau Galan memiliki sisi kecemburuan tapi dia selalu berusaha mengerti apa yang Kanaya sedang lakukan. Dia masih bisa mengesampingkan ego dia dalam melihat Kanaya yang memiliki teman-teman cowok di sekitar dia.

***

Kanaya menghela nafas karena tugas yang dia kerjakan sudah hampir selesai. Sudah tiga jam dia berada di tempat coffe shop. Kanaya melirik jam tangannya. Sepertinya Galan lagi meeting jadi dia belum membalas chat Kanaya lagi. Nggak mau ganggu juga apalagi dia yang masih meeting. Kanaya sangat mengerti pekerjaan Galan yang suka membuat waktunya sibuk. Lagian apa yang dikerjakan Galan selalu membawa hasil yang memuaskan. Kanaya tahu itu.

"Gue masih laper masa ya. Gara-gara tugas nih jadi bikin gue kelaperan." Kanaya melihat menu yang disediakan di tempat coffe shop. Cuma makan croissant sama french fries aja tadi. Baru sadar dia belum makan siang.

"Lo mau makan dulu?" tanya Argesta yang suDah memasukkan laptop ke dalam tasnya.

"Iya gue mau pesen nasi goreng deh. Eh lo udah mau cabut? Nggak apa-apa duluan."

"Bener? Lo nggak berasa jadi jomblo kan kalo gue tinggal?" ledek Argesta dengan nada jahilnya.

"Sorry ya gue nggak pernah ngerasa jomblo selama Galan ada di dalam hidup gue." Kanaya balas meledeki Argesta.

"Yaudah gue duluan ya, Nay." Argesta pamit sambil terkekeh geli.

Dia menyelipkan uang di meja sebagai patungan udah kerja kelompok di tempat coffee shop bersama Kanaya tadi. Kanaya langsung melambaikan tangannya sama Argesta. Paling dia mau pacaran. Sudah tahu juga pacar Argesta yang dia pacari belakangan ini. Beda Universitas sih tapi Argesta pernah membawa pacarnya masuk ke dalam kelas. Dasar bucin.

***

Kanaya duduk bersandar sambil menunggu pesanan yang dia pesan tadi. Dia jadi teringat kalau satu bulan lagi Argesta akan ulang tahun. Tapi dia belum menyiapkan apa-apa. Kanaya mengambil hp dia yang ada di meja. Kira-kira apa ya hadiah yang cocok buat Galan nanti.

Kanaya masih memutar otaknya mencari hadiah yang akan dia berikan buat Galan. Dompet, topi, kemeja dan jam tangan udah pernah dia berikan. Pengen sesuatu yang bisa Galan pakai. Jadi ingat waktu dia memberikan jam tangan sama Galan dan dia sangat menyukainya. Sampai saat ini Galan masih memakainya dan tanpa melepaskan jam tangan yang diberikan dari Kanaya. Bikin dia semakin tampan aja memakai jam tangan sport pemberian dari dirinya.

Hp Kanaya berbunyi. Ada notif chat yang masuk. 

Apa kabar, Nay?

Kangen deh udah lama nggak ketemu

Ada waktu nggak minggu ini?

Kanaya sedikit mendengus kesal melihat chat yang masuk. Dafandra - mantan Kanaya sebelum bersama Galan. Dafandra ini selalu mengirimkan chat sama Kanaya. Sempat menjalin hubungan sama Kanaya selama hampir tiga tahun tapi putus karena Dafandra yang pergi kuliah ke luar negeri dan dia memutuskan Kanaya begitu aja.

Tapi Kanaya tahu kalau Dafandra memutuskan dia karena perempuan lain. Kanaya sempat menemukan bukti foto dari salah satu teman dia yang kuliah juga di negara yang sama dengan Dafandra. Tapi Dafandra nggak mau ngaku. Dia bilang hanya ingin fokus kuliah aja. Bisa-bisanya dia nggak mau ngaku padahal Kanaya udah mengirimkan bukti. Memang sih Kanaya mengirimkan bukti foto saat sudah putus. Lagian Dafandra juga mengajak Kanaya balikkan lagi saat dia masih kuliah disana makanya Kanaya langsung mengirimkan foto Dafandra aja yang sedang berduaan sama cewek lain biar dia malu. Tapi rasanya dia sama sekali nggak tahu malu.

Dafandra bilang kalau dia menyesal memutuskan Kanaya. Beberapa kali dia mengajak Kanaya balikkan padahal Kanaya nggak pernah mau. Nggak pernah mau balas lagi juga apalagi dia sudah memiliki Galan.

Galan suka cemburu kalau tahu Dafandra yang masih ngebet banget buat memiliki Kanaya. Tahu kalau saat dia mendekati Kanaya, dia masih galau-galaunya. Tapi Kanaya bisa melupakan Dafandra dengan mudah berkat perhatian yang selalu diberikan sama Galan. Dia memang sosok yang hadir untuk menyembuhkan luka di hati Kanaya.

Jadi ingat waktu Galan yang pernah mengajak Kanaya ngobrol pertama kali saat Kanaya datang ke tempat hotel dia bekerja. Saat itu Kanaya sedang bersama teman-teman dia melakukan staycation. Galan menyapa Kanaya saat dia sedang breakfast. Bukannya modus tapi karena Kanaya melihat Galan yang menghampiri beberapa meja tamu hotel yang sedang melakukan breakfast juga. Menanyakan bagaimana breakfast tamu-tamu hotel dan menawarkan jika ada yang memerlukan bantuan.

Melihat Galan yang asik jadi bikin Kanaya memulai obrolan panjang lebar. Dari situ Kanaya mulai dekat apalagi Kanaya sempat bertemu lagi dengan Galan di salah satu coffee shop. Galan cerita kalau dia sempat menyimpan nomor Kanaya waktu pemberian identitas di reception. Tapi Galan belum mulai melakukaan sapaan di chat meski dia sudah ingin mengenal Kanaya lebih dalam. Takut Kanaya risih apalagi terkesan Galan yang mencuri identitas Kanaya.

Obrolan panjang semakin terasa intens dengan Galan. Berlanjut dengan chat dan juga telepon-teleponan. Kanaya juga sempat ditanya Galan tentang statusnya. Tapi Kanaya bilang kalau dia habis putus karena diselingkuhi sambil tertawa-tawa. Ternyata Galan memahami luka yang Kanaya rasakan. Perempuan sebaik Kanaya memang tidak pantas disakiti menurut pikiran Galan. Pendekatan yang Galan lakukan memberikan ruang buat Kanaya untuk melupakan seorang Dafandra. Meski dia sudah sangat ingin memiliki Kanaya tapi Galan mau menunggu hati Kanaya sembuh seiring apa yang Galan berikan.

Galan mulai masuk ke dalam keluarga Kanaya yang rupanya juga sangat hangat menerima dia layaknya seperti keluarga sendiri. Sering antar jemput Kanaya dan juga membantu Kanaya saat melakukan pengiriman makanan melalui ekspedisi online yang biasa Kanaya lakukan untuk membantu mamanya. Galan ikut membantu menempel-nempel sticker di dalam paket makanan. Sering juga dia dikirimkan makanan oleh mamanya Kanaya dan enak-enak sekali makan yang dibuat buat oleh mama Kanaya.

Galan ternyata juga sering mengirimkan mama Kanaya makanan tanpa Kanaya tahu. Tiba-tiba aja suka ada makanan di rumah dia dan ternyata itu semua dari Galan. Perhatian yang dia berikan benar-benar mengambil hati mama dan papa Kanaya secara utuh. 

Kanaya nggak mau menghiraukan chat yang dikirimkan oleh Dafandra. Tapi melihat dia yang mengajak ketemu artinya dia sudah kembali ke Jakarta. Ingat banget kalau dulu dia memang menyayangi seorang Dafandra. Tidak pernah ada dalam kamus dia mengkhianati perasaan cowok mana pun. Tapi kejadian yang diberikan sama Dafandra bikin Kanaya belajar kalau dia tidak mau menerima pasangan yang notabennya pernah punya pacar banyak. Dia pikir Dafandra bisa berubah tapi ternyata sama aja.

Sudah berapa kali juga Kanaya dinasehati oleh teman-teman dekatnya kalau Dafandra tidak akan bisa berubah. Apalagi mama dia yang memang tidak menyukai Dafandra. Awalnya Kanaya memang ragu tapi karena Dafandra selalu gigih membuat Kanaya percaya jadi dia percaya-percaya aja. Dafandra adalah sosok lelaki yang tampan. Memang banyak yang menyukai dia tapi sayang aja Dafandra terlalu kanak-kanak bagi Kanaya. Dan Kanaya merasa bodoh banget selalu mempercayai Dafandra selama itu.

Lagian dia juga tahu apa yang dimiliki oleh Galan lebih jauh dari apa yang dimiliki oleh Dafandra. Tapi Galan mampu menjaga perasaan Kanaya dengan begitu baik. Kanaya juga sadar kalau banyak perempuan yang menginginkan Galan hanya saja Galan sama sekali tidak membuka celah seperti Dafandra.

Kalau Dafandra tuh selalu membuka jalan buat perempuan yang menyukai dirinya. Sudah banyak Kanaya melihat sendiri dari chat yang masuk ke dalam hp Dafandra. Tapi alasan Dafandra hanya membalas sebatas teman aja. Dan Kanaya juga tidak mau banyak mengatur Dafandra karena dia memang keras kepala dan super egois. Selalu berujung ribut setiap Kanaya mengeluh saat dia membalas chat teman-teman perempuannya padahal dia sendiri nggak mau Kanaya membalas teman-teman cowoknya. Menyebalkan dia memang tuh!

Kanaya tidak mau menghiraukan chat dari Dafandra. Dia kembali mencari hadiah untuk diberikan sama Galan mumpung pesanan makanan dia belum datang. Otak Kanaya jadi buntu. Dia masih belum menemukan hadiah yang pas buat Galan.

Pikiran Kanaya kembali cerah mengingat dia berada di dalam mall. Mungkin ada barang yang dia bisa temukan saat melihat beberapa store nanti. Kanaya sempat celingak-celinguk melihat store yang ada disekeliling dia. Terlihat jelas karena coffee shop yang dia tempati memiliki jendela kaca yang jelas. Apalagi posisi duduk di dekat kaca. Ada store pakaian, jam tangan, accessories, toko bakery dan...

Sorot mata Kanaya masih terpaku disebuah toko bakery yang ada di seberang paling ujung. Cowok itu mengenakan Jack & Jones sheridan LS shirt medium blue denim. Dia tersenyum dan sesekali tertawa. Satu tangannya melingkar di pinggang seorang perempuan yang membuat dia tersenyum bahagia. Perempuan itu mengambil beberapa roti yang dia letakkan di tray yang di pegang oleh...

Galan Farrabi Altezza???

***

1
Yoeni Menil
kanaya jangan sama Galan thor 🤭
Ayang Detty Hermawatty: Sama siapa dong?
total 1 replies
Mutiara 123
lebih banyak lg upnya ta thoorrr
Rosma Dona
kak updatenya yg banyak 😭
Mutiara 123
yang di tunggu dah sampai perbanyak lgi up nyathoor
Salbiah
cerita yg menguras emosi😌😌
Mutiara 123
sudah tahu tp kok blm kepergok" galan sm katya nya.bikin greget ajadeh
Si Penjahat
udah jelas s cwo slingkuh tp cwenya ttp mau, udh bab 30an harusnya menuju konflik, hmm tp kalau othor sampai bab 100+ wjr sih
Ayang Detty Hermawatty: Semoga Kanaya bisa menyelesaikan masalahnya ya yang kadang orang liat mudah, tapi belum tentu mudah bagi dia/Blush/
total 1 replies
Si Penjahat
saran kalau cerita gini jelas² membuat pembaca geram dan loncat² bacanya krn kurang puas.
Si Penjahat
ceritanya kayak stuk ditempat gk ada kemajuan, sorry aku komen emang gini
Ayang Detty Hermawatty: Ceritanya emang nyebelin. Jadi jangan dibaca, Kak /Chuckle//Facepalm/
total 1 replies
Patma Jain
terbaik
Ayang Detty Hermawatty: Baca terus yahhh💙🍭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!