Kisah cinta akan membawa hati pada garis takdir nya masing - masing, seperti Dira yang selalu saja gagal dalam percintaan. Seorang gadis yang merasa dirinya sudah tak berarti, di benci mertua dan di campakan suami nya, memulai kisah cinta nya kembali meski selalu berujung pada penghianatan, namun Dira berharap akan takdir membawa nya pada cinta sejati nya, hingga pada akhir nya Tuhan benar - benar menjawab doa nya, mempertemukan Dira dengan cinta sejati nya, meski bukan yang pertama namun akan menjadi yang berarti.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JODOH KIRIMAN TUHAN 1 ...
Dira meronta meminta untuk di lepas kan, saat pergelangan tangan nya di tarik kuat oleh Puji, namun Dira masih bisa bertahan untuk tetap berada dalam posisi nya. sayang nya pemandangan langka ini tak banyak orang melihat nya. Karena para karyawan juga sudah pulang dari tadi mungkin hanya beberapa saja yang masih berada di sekitar pabrik. Itu pun karena kejebak hujan.
seperti Dira yang saat ini tengah basah kuyup, terbalut air hujan, sedang payung biru muda yang sedari tadi dia pegang terbang entah kemana, adegan di halaman parkir itu pun berhasil terekam dalam ponsel Natalia yang saat itu tidak sengaja berada tak jauh dari tempat Dira kini.
Melihat keberhasilan nya merekam adegan yang jelas akan membuat panas seseorang itu, Natalia tersenyum seorang diri. Batin nya merasa puas dan senang seolah mendapat hadiah undian. tanpa menunggu waktu lama Natalia pun langsung mengirim kan hasil rekaman nya, kepada seseorang melalui aplikasi WA nya.
" Sini Var, lihat kelakuan saudara tiri lo... " tulis Natalia di dalam pesan nya.
" What, Nata posisi di mana sekarang. " balas Vara.
" Gue lagi di parkiran belakang, bawah pohon jambu nih.. Cepetan keburu hilang tuh gebetan lo di ambil saudara tiri lo itu. " sahut Natalia.
" Oke, tunggu di situ jangan kemana - mana.. Gue ke sana sekarang. " pinta Vara.
" Siap. " balas Natalia singkat.
Sementara tak jauh dari tempat Natalia berdiri ada Adnan yang bersiap untuk pulang, tubuh nya pun sudah lengkap berbalut jas hujan. Namun melihat Dira sedang bersama Puji di tengah hujan, dan dari raut wajah nya seperti tertekan. Tanpa menunggu aba - aba, Adnan langsung mengegas motor nya, lalu dia parkir sembarang arah bergegas mendekati Dira.
Dengan gerakan cepat, Adnan langsung melepas kan gengaman Puji. Dira pun langsung bergerak mundur jauh di belakang Adnan.
" Jika Dira nggak mau ya jangan di paksa, kamu gila hah.. Lihat karena ulah mu ini Dira sampai kesakitan. Kalau kamu suka tuh lindungi bukan malah di sakiti begini. Bukan malah respek sama kamu yang ada Dira malah tambah takut untuk deket - deket sama orang model bapak. " seru Adnan.
" Hey, jaga mulut lo ya kalau ngomong.. Jangan asal aja, siapa coba yang mau nyakitin Dira, lagian ngapain sih lo selalu ikut campur urusan gue, nggak ada kerjaan lo. Udah sih, kalau lo mau pulang ya pulang aja, nggak usah ngangguin orang lain. Emang lo tu siapa sih hah, oh.. Mekanik ya, siapa nama lo.. Emh kalau nggak salah Adnan ya, oke gue pastiin besok lo dapat hadiah dari pak Adin. Syukur - syukur lo di skors atau di keluarin sekalian dari sini, biar tahu rasa. Ha ha ha lo tahu kan siapa pak Adin hah, kepala bagian mekanik dan lo tahu nggak siapa dia hah, dia itu adik dari bokap gue. Jadi lebih baik lo jangan macem - macem sama gue, jika nggak mau kerjaan lo hilang begitu saja. " ancam Puji tanpa Puji menyadari bila posisi jabatan Adnan saat ini lebih tinggi dari om nya itu.
" Maaf pak Puji yang terhormat, aku Adnan Radhiali Deden.. Tidak pernah takut dengan apapun, karena saat ini aku dalam posisi yang benar, kalau pun yang sama bapak saat ini bukan si bocil, aku juga tetap bakal tolongin orang itu dan cegah bapak untuk membiarkan anak orang hujan - hujanan, dan tertekan seperti ini. Ya aku memang bukan siapa - siapa tapi... " jawab Adnan, namun belum selesai Adnan bicara Dira sudah memotong ucapan nya.
" Kang Adnan adalah calon suami saya pak, jadi tidak ada masalah kan bila dia belain saya, sebagai calon istri nya. " ucap Dira.
Tiba - tiba tanpa di sangka, tanpa di duga Dira berkata dengan lantang dan sangat jelas di enam pasang telinga yang berada di lokasi, ya saat itu Ajeng yang sudah berhasil membawa pak Ari sebagai satpam yang bertugas jaga malam itu, dan Vara yang sudah berdiri di samping Natalia, juga Puji dan Adnan sendiri yang tak kalah kaget nya mendengar perkataan Dira.
Ada getaran aneh yang mengalir melalui desir darah mempercepat denyut nadi yang membawa hati, entah mengapa ada rasa sejuk di sudut hati Adnan mendengar hal itu, apa lagi dia yang memang diam - diam sudah mulai menaruh hati terhadap Dira.
" Prok prok prok "
Terdengar riuh tepuk tangan dari Puji, dengan tawa panjang nya tak henti terkekeh mnedengar perkataan Dira yang dia anggap hanya candaan semata. Ya bagai mana tidak, tadi dia bilang masih istri orang sekarang sudah bilang kalau dia calon istri lelaki lain. Sangat tidak masuk dalam akal dan fikiran seorang Puji.
" Ha ha ha ha, kamu boleh minta waktu untuk berfikir dulu Dira, pasti akan aku kasih seberapa banyak waktu yang kamu ingin kan, tapi jangan mengarang cerita dengan candaan yang sama sekali nggak lucu ini. Baru saja kamu yang bilang sendiri kan kalau kamu masih menjadi istri orang, dan aku nggak peduli akan hal itu Dira, mau kamu bekas laki - laki lain atau Aji sahabat ku sendiri. Aku nggak peduli dengan itu, aku mohon kamu bisa memberi kesempatan itu pada ku Dira, ya oke aku paham bila mungkin kamu merasa insecure kanena kamu seorang janda. Tapi aku bisa terima itu Dira, aku bukan Puji yang dulu.. Aku sekarang sudah berubah dengan sadar aku kata kan bila aku akan terima kamu apa adanya, tanpa syarat apapun. Tolong pertimbang kan lagi keputusan mu Dira, jangan hanya karena kamu kesal dengan perkataan ku waktu itu, lalu kamu ngarang cerita untuk menolak ku. " ujar Puji.
" Sekali lagi saya tekan kan, bahwa saya nggak lagi bercanda pak, saya minta maaf karena tidak bisa membalas perasaan bapak. Bukan karena saya adalah istri dari sahabat bapak, tapi karena saya adalah calon istri dari kang Adnan. Setelah selesai masa iddah saya, secepat nya kami akan melangsung kan perningkahan pak. Maaf kan saya, lebih baik bapak coba buka hati untuk yang lain, masih banyak gadis yang mengejar - ngejar bapak, dan semua nya masih gadis tidak janda seperti ku, terima kasih. " jawab Dira.
Ucapan Dira untuk ke dua kali nya mengempar kan semua pasang mata yang mendengar nya. Tak terkecuali Adnan yang saat ini jantung nya mulai berdisko ria, jedag jedug, jedag, jedug derrrrrr...
" Ya Tuhan, apaan si bocil ini.. Malah buat hati ku tak karuan. Jantung ku semoga aman Ya Tuhan.. Ini pasti nggak benar, iya ini hanya alasan bocil agar si boro kokok ini nggak terus - terusan mengejar nya. " Batin Adnan,
" Jangan gila kamu Dira, hanya aku yang pantas untuk mendampingi mu, bukan cowok lembek model begini. Apapun alasan kamu, bodo amat aku akan tetap mengejar kamu. Aku yakin kamu pasti adalah jodoh yang di kirim Tuhan untuk ku, begitu juga sebalik nya. " teriak Puji.
" Ha ha ha ha nggak usah halu malam - malam pak, tadi kan neng Dira sudah jelas kan bahwa neng Dira itu calon istri pak Adnan. Jadi lebih baik bapak mengalah saja, menurut pribahasa kan jelas, cinta tak harus memiliki. Begitu juga dengan perasaan yang tak bisa di paksa kan, sekarang sudah larut malam sebaik nya pada bubar. Saya nggak mau nanti kena tegor atasan hanya karena membiarkan karyawan nya pada berkelahi begini. " Sela pak Ari sekaligus menghenti kan perdebatan malam itu.
Semua pergi kecuali Adnan dan Ajeng yang masih diam membisu, seolah tak sadar bila mereka sedang berada di bawah guyuran deras nya air hujan.
...****************...