NovelToon NovelToon
Heal Me

Heal Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Bullying dan Balas Dendam / Slice of Life
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: Hilnaarifa

Kesalahannya dalam mengkritik sebuah novel membawanya ke dalam dunia aneh ini.

Dunia fiksi!

Sialnya bukan menjadi tokoh utama protagonis yang akan happy ending atau menjadi tokoh antagonis yang bervibes badasss yang keren, dia justru masuk menjadi tokoh figuran yang akan mati sebentar lagi.

Apakah dia harus pasrah dan bersiap menunggu kematiannya?

Tentu saja tidak!!!

Dia tidak ingin mati begitu saja, apalagi dengan cara yang terbilang konyol.

Dia bertekad untuk memporak porandakan alur dari Novel 'Jelek' ini!

Dia akan merubahnya menjadi dunia fiksi versi dirinya, yang tentu saja harus mendatangkan keuntungan baginya.

Namun dia terhalang oleh fakta fakta yang
disembunyikan oleh penulis asli Novel ini.

Hingga pada akhirnya dia merasa terjebak dengan apa yang sudah dia lakukan.

Bisakah dia memperbaiki keadaan dunia fiksi ini? Ataukah memang dia harus mengikuti alur dari sang penulis?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hilnaarifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Emily memakai gaun terbaiknya. Dia pun memoles sedikit make-up di wajahnya.

Dia ingin memberi kesan baik pada Arsenio.

Tepat pukul 7 malam, Emily sampai di Luxury Resto. Dia pergi menggunakan Taxi karena Sagara tidak bisa mengantarnya. Cowok sedang sibuk membantu Orang tua nya untuk mempersiapkan pesta aniversary pernikahan yang akan dilaksanakan besok malam.

Emily : Aku sudah sampai di Resto!

Sagara : Okey honey, kabari aku jika semua sudah selesai! Pelayan menyambut

kedatangannya dengan baik.

Dia segera diantar menuju meja yang telah di reservasi oleh Arsenio.

Setelah 10 menit menunggu akhirnya dia bisa melihat sosok Arsenio yang baru saja sampai. Pria itu masih menggunakan setelan kerjanya. Sangat tampan dan berwibawa.

"Selamat malam Kak Arsenio!"Sapa Emily dengan lembut.

Arsenio hanya menjawab dengan dehaman.

"Kita akan berbicara setelah makan malam, silahkan dinikmati dulu hidangan yang tersedia!"Ucapnya dengan raut wajah

datar.

Mesti suasana terasa canggung namun Emily mencoba untuk menikmati makan malamnya. Ini pertama kalinya dia makan di restoran semewah ini. Dia harus bisa membiasakan diri, karena ke depannya dia pasti akan sering mengunjungi tempat tempat mewah seperti ini.

Itulah salah satu keuntungan yang akan

didapatkannya jika dia sudah menjadi bagian dari keluarga Nadinata.

Kemewahan adalah makanan utama bagi mereka. Dan Emily tidak sabar untuk hidup dalam kemewahan.

Setelah selesai makan malam, Emily mengeluarkan sebuah dokumen yang

dibawanya. Itu adalah surat persetujuan pengangkatan nya sebagai bagian dari Nadinata.

Tak lupa dia menyodorkan nya bersama dengan sebuah pena.

"Aku mendengar dari Nenek bahwa Kakak akan mempermudah hal ini. Juga Kakak akan membantu aku untuk membujuk Kakek agar menghapus persyaratan nya yang lain!"Ucap Emily.

Arsenio mengambil dokumen itu dan membacanya sekilas. Siapa yang bilang dia akan mempermudah hal ini?

Dia sudah berjanji pada Alexa, Tentu dia lebih memihak adiknya.

"Mengapa kau sangat menentang persyaratan dari Kakek? Saya butuh alasan yang kuat agar bisa membantumu!"

Emily meneguk ludah mendengar ucapan Arsenio yang dilontarkan dengan nada angkuh. Dia tidak mudah dihadapi.

"Sebenarnya aku tidak terlalu peduli mengenai kekayaan yang dimiliki Nadinata, namun ternyata Papanya Kak Sagara mengajukan syarat yaitu ingin agar aku bisa menggabungkan bisnis kedua keluarga. Mungkin aku terkesan memanfaatkan harta kalian, tapi aku jamin kalian akan mendapatkan keuntungan lebih besar lagi!"Ucapnya dengan peluh yang menetes di dahinya.

Bohong jika Emily bilang dia baik baik saja. Dia sangat tertekan berasa di hadapan Arsenio. Aura pria itu terasa sangat mengintimidasi dirinya.

"Pernikahan politik huh?"Arsenio mendecih.

Dia kenal siapa itu Adiyaksa, dan bagaimana sepak terjangnya di dunia bisnis.

Pria tua itu akan menghisap partner bisnisnya, dan ketika sudah tidak ada lagi yang bisa dimanfaatkan, dia akan membuat partner nya bangkrut. Itulah yang terjadi pada perusahaan yang dimiliki oleh Veronica.

Dan kini pria tua itu akan memanfaatkan Emily untuk bisa bersanding dengan

Nadinata sebagai partner bisnis, Konyol.

"Saya tidak akan menandatangi dokumen ini!"Ucap Arsenio dengan sikap pongah.

Emily meremat ujung gaunnya kuat. Dia tidak boleh gagal. Bagaimanapun caranya Arsenio harus mendatangi dokumen ini.

"Tolong aku sekali ini saja kak, aku mohon. Aku akan lakukan apapun yang kakak mau, asal kan kakak mau membantuku!"

Emily menekan harga dirinya. Dia berlutut di dekat Arsenio. Untungnya meja mereka berada di ruang VIP, sehingga dia tidak terlalu malu melakukan itu.

Arsenio mengusap dagunya perlahan,

"Apapun ya!? Kau yakin?"Ucapnya.

Emily mengangguk dengan cepat,

"Apapun yang kakak mau aku akan turuti!"

Arsenio tersenyum puas, Emily memakan umpannya dengan baik. Dia akan memanfaatkan gadis itu Sesuka hatinya.

Emily tampak gelisah. Pertemuan nya dengan Arsenio tadi belum menghasilkan

kesepakatan. Pria itu bilang dia akan menandatangi persetujuan jika Emily bisa menyelesaikan perintahnya. Dan dia harus menunggu sampai besok untuk mendapatkan perintah.

"Gak adik gak kakak sama aja bikin ribet. Apa susahnya sih tinggal tanda tangan? Gak bakalan bikin mereka rugi juga kan!"Keluh nya.

Dia akhirnya memilih untuk beristirahat

dibandingkan harus memikirkan Arsenio dan Alexa. Dia berharap Arsenio menepati

janjinya.

"Semoga aja Arsenio gak minta yang aneh aneh"Batinnya.

***

"Harus banget gitu aku ikut pesta kayak gini?"Keluh Alexa saat dia sedang di make up oleh MUA profesional.

Dia berharap hari ini dia bisa bersantai di rumah, atau pergi main bersama Vonny cs. Namun ternyata dari pagi dia sudah disibukan dengan persiapan pesta.

Keluarga nya diundang untuk menghadiri pesta aniversary keluarga Adiyaksa. Dan dia tentunya diwajibkan datang.

Ketika selesai di make up, Alexa berdiri menghadap cermin besar. Dia melihat

pantulan dirinya yang saat ini tampak sangat berbeda.

Terlihat lebih cantik dengan make up natural. Tubuhnya pun terlihat sangat sempurna dengan menggunakan gaun off shoulder berwarna hitam yang memperlihatkan bahu putihnya.

 "Cantik sih, tapi bukan aku banget!"Gumamnya.

Arsenio melihat adiknya dengan tatapan memuja. Tidak ada gadis yang secantik adiknya.

Akh... Dia merasa tidak rela membiarkan orang lain ikut menikmati kecantikan adiknya itu. Jika bisa dia ingin mengurung Alexa, hanya untuk dirinya sendiri.

"Aneh ya?"Tanya Alexa ketika melihat Arsenio berdiri mematung di pintu kamarnya.

"Apa aku ganti aja ya gaunnya Kak, ini terlalu terbuka gak sih?"

Arsenio tersenyum lembut, "Kamu cantik. Sangat cantik!"

Alexa menangkap tatapan yang agak lain dari kakaknya itu. Dia jadi teringat alur novel.

Ah, itu tidak boleh terjadi. Bagaimanapun mereka tetap kakak adik, walaupun tidak

mengalir darah yang sama.

"Ya udah yu berangkat!"

Alexa menggandeng tangan Arsenio. Dia tidak boleh bersikap canggung dengan kakaknya itu. Supaya semua tidak ada yang berubah.

Semua tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Pesta aniversary pasangan Adiyaksa diadakan di mansion mereka. Terlihat sangat mewah dan didekor dengan sangat indah.

Benar benar menunjukkan kelasnya, Di sana dia melihat Emily. Gadis itu tampak cantik dengan gaun putih yang dikenakannya.

Seperti peri yang rapuh. Mungkin keluarga Adiyaksa sudah bisa menerima hubungan anaknya dengan gadis itu, sehingga mengijinkan gadis itu untuk hadir di acara penting ini.

Sejak dimulainya pesta Alexa selalu bersama dengan Arsenio, tapi di pertengahan acara Arsenio harus pergi karena dia harus bertemu rekan bisnisnya yang juga hadir di acara ini. Dan kini Alexa hanya sendirian, di tengah kerumunan orang orang asing.

"Kamu cantik!"

Sebuah Suara mengejutkan Alexa. Suara yang dikenalnya. Suara milik Axelio.

Axelio pun ternyata hadir di acara ini. Alexa tidak tau latar belakang cowok itu karena apapun mengenai dirinya sangat misterius.

Tapi kehadiran nya di pesta ini cukup membuktikan bahwa dirinya berasal dari kelas atas.

"Apaan sih ngagetin aja!"Ucap Alexa. Dia tidak berani menatap langsung Axelio.

Dia masih merasa cowok ini mendadak jadi aneh.

Tingkahnya sering membuat Alexa merinding. Seperti saat ini, cowok itu

menatapnya dengan lekat. Dan itu mampu membuat wajahnya terasa panas.

"Hey, apakah ini yang disebut salting?"

"Lain kali jangan pakai baju kayak gini!"

"Loh kenapa?"

Alexa merasa tidak ada yang salah dengan gaun yang dikenakannya.

"Gak cocok ya buat aku?"

Axelio mnenggelengkan kepalanya pelan. Mendadak dia membuka jasnya dan

memakaikannya pada Alexa. Menutupi bahu gadis itu yang memang terbuka.

"Cocok, kamu cantik pakai baju apapun. Tapi aku gak suka milik aku dilihat orang lain!"Ucapnya terdengar posesif.

Tunggu, tadi apa? Axelio mengklaim Alexa

adalah miliknya?

What???

***

1
Anonymous
.
Ibuk'e Denia
semoga ceritanya bagus
Simehate Peanut
Luar biasa, seruuu
Alfatih Cell
lanjut....
Simehate Peanut
lanjut thour
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!