Austin mengusir adik angkatnya, karena hamil diluar nikah. apalagi, dari awal Austin sangat tidak menyukai Shireen, ketika mengetahui Shireen hamil tanpa pikir panjang Austin langsung menyuruh adik angkatnya untuk keluar dari rumah. dan ketika Shireen menikah dengan orang yang telah menghamilinya, hidup Shiren sangat menderita, Wanita itu selalu mendapatkan kekerasan dari suaminya, dan tentu saja Shireen menerima kekerasan dari suaminya selama bertahun-tahun.
hingga pada akhirnya, Shireen dipertemukan lagi dengan Austin, di mana ternyata Shireen bekerja di perusahaan milik kakak angkatnya. sebisa mungkin, Shiren berusaha untuk menghindari Kaka angkatnya, karena dia tidak ingin dipecat oleh Austin, apalagi dia yakin Austin masih sangat membencinya, karena ketika bekerja di kantor Austin, Shiren mendapatkan gaji yang besar.
tapi sayang keinginan Shireen sepertinya sia-sia, pada akhirnya Austin mengetahui Shireen bekerja di perusahaannya, dan tentu saja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Amarah
Aku update dua bab
"di mana anakmu?" Philips langsung bertanya ketika melihat wajah Shireen yang tampak panik, hingga Shireen menghela nafas lega karena ternyata ayah angkatnya tidak seperti Austin yang enggan membantunya.
"Dia di instalasi gawat darurat, tidak ada perawat yang mau memberikan pertolongan pertama Karena aku tidak mempunyai uang."
Rahang Philip mengeras ketika mendengar itu, lelaki itu langsung bergegas pergi dan mendahului Shireen serta Camila.
"Ayo kita ke sana." Camila langsung menarik tangan Shireen, dan ketika Camila menggenggam tangannya, rasanya Shireen ingin menangis kencang-kencangnya, selama 8 tahun ini tidak ada yang pernah menggenggam tangannya seperti ini.
Ketika sampai di instalasi gawat darurat, Philips langsung mengedarkan pandangannya, hingga tak lama tatapannya teralih pada Ilona yang sedang berada di ranjang rumah sakit, tanpa bertanya lagi lelaki itu tahu, bahwa itu adalah anak Shireen karena hanya anak itu yang tidak ada tangani oleh para perawat.
Brakkkk
Philips menggebrak meja, hingga semua perawat yang sudah menangani pasien langsung menoleh. "Apa begini cara kalian menangani pasien yang sekarat!" Amarah jelas berkobar hebat tidak ada Philips, dia tidak terima cucunya diperlakukan seperti ini.
"Tuan ada apa?" Tanya suster yang memberanikan diri bertanya.
"Cepat tangani cucuku, jika sampai terjadi sesuatu padanya kalian akan berurusan denganku!" Para perawat langsung melihat ke arah tatapan Philips di mana Philips sedang menatap Ilona.
"Tunggu apa lagi cepat tangannya cucuku!" Dan pada akhirnya, para perawat pun bergegas untuk menghampiri Ilona lalu memberikan pertolongan pertama. Sedangkan Shireen, Dia membeku ketika mendengar ucapan Philips yang mengatakan bahwa Ilona adalah cucunya, ada dua kemungkinan. Philips sudah mengetahui bahwa Ilona anak Austin, atau Philip masih menganggap Shireen sebagai anaknya.
"nyonya, apa nyonya punya pakaian yang masih layak, boleh aku meminjamnya, aku ingin mandi." Setelah Ilona ditangani oleh perawat dan dokter, Shireen memberanikan diri untuk meminjam pakaian Camila karena dia ingin membersihkan tubuhnya sekaligus ingin menangis di kamar mandi.
"Tunggu sebentar!" Camila langsung berbalik kemudian Dia memutuskan untuk pergi ke mobil karena dia menyimpan beberapa pakaian milik Helena di sana.
****
Shireen masuk ke dalam kamar mandi, dan ketika dia masuk ke dalam, tubuh Shireen langsung ambruk ke lantai, sekarang yang dia pikirkan adalah keadaan Ilona. alasan Shireen pergi ke kamar mandi, karena dia takut mendengar apa yang terjadi pada putrinya, wanita itu tahu bahwa dia tidak akan sanggup mendengar apa yang terjadi pada Ilona karena dia yakin apa yang menimpa putrinya sangat luar biasa menyakitkan.
Shireen menyalakan air dan pada akhirnya wanita itu menjerit sekencang-kencangnya, tak bisa dibayangkan apa yang terjadi pada putrinya selama seminggu ini hingga kondisi putrinya sangat mengenaskan, bahkan Shireen takut Ilona tidak bisa bertahan, karena tadi nafas Ilona sudah sangat melemah.
***
Philips mondar mandiri depan ruang rawat Ilona, tadi setelah dia mengamuk akhirnya Ilona ditangani dan juga ditempatkan di ruang rawat VIP, dan sedari tadi dokter masuk ke dalam ruang rawat Ilona, rasanya perasaan Philips tidak tenang. Dia tidak tahu apa yang terjadi pada cucunya, tapi Phipis yakin cucunya pasti mengalami hal yang sangat buruk.
Dan tak lama dokter pun keluar dari ruang rawat Ilona, hingga Philips dan Camila langsung mendekat ke arah dokter tersebut.
"Bagaimana keadaan cucuku, dok?' tanya Philips.
"Kondisi pasien benar-benar sudah parah, pasien mengalami dehidrasi berat, bagian lambungnya juga luka dan yang terparah mungkin akan berpengaruh pada otaknya. Sepertinya apa yang menimpa pasien cukup buruk, karena selain mengalami dehidrasi dan lain-lain pasien juga sepertinya mengalami trauma. Kami hanya takut pasien mengalami koma, dan kami akan memantau kondisi pasien secara bertahap."
Ada rasa nyeri yang menghampiri Philips dan Camila ketika mendengar ucapan dokter, "bolehkah aku melihat cucuku?” tanya Philips hingga dokter mengangguk, dan setelah itu dokter pun pergi begitupun dengan Philips dan Camila yang masuk ke dalam ruang rawat Ilona.
Ketika sudah sampai di dekat brangkar tempat Ilona berbaring, tubuh Camila dan Philips sama-sama terdiam ketika melihat wajah Ilona dari dekat. Tadi setelah masuk ke dalam ruang rawat, tubuh dan wajah Ilona dibersihkan hingga sekarang mereka bisa dengan jelas menatap gadis kecil itu.
"Apa dia anak Austin.” Philips berbicara dengan gemetar, karena menyadari wajah Ilona sangat mirip dengan Helena ketika kecil.
****
tp ceritanya 👌👍