NovelToon NovelToon
Transmigrasi Boy

Transmigrasi Boy

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan / Romansa / Bad Boy
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: OrdinaryGirl_31

Revan Sernando. Salah satu anak beruntung yang memiliki keluarga harmonis. Namun sayang dia juga adalah salah satu orang yang tidak pernah merasakan sebuah pertemanan.

Hidupnya selama ini terasa begitu monoton.Hingga suatu ketika Revan mengalami kecelakaan yang membuat jiwanya bertransmigrasi ke dalam raga seorang pemuda dingin yang kehidupannya berbanding terbalik dengannya. Reval Gishara.

"Nama depannya mirip sama nama gue, TAPI KENAPA NAMA BELAKANGNYA KAYAK NAMA CEWEK!!?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon OrdinaryGirl_31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Reval asli?

Reval kini berada di apartemen Ryan bersama teman-temannya yang lain. Karena hari ini hari Sabtu, jadi sekolah libur. Tadinya mereka hendak nongkrong di kafe. Tapi tidak jadi karena enakan di apartemen Ryan kata Rey.

"Napa lo Val? nggak enak gitu muka lo" ucap Rey seraya memakan gorengan yang tadi sempat ia dan Marvel beli sebelum ke sini.

"Gapapa" jawab Reval membuat Rey mendengus. Reval selalu saja seperti itu jika ditanya.

"Kemaren lo habis kemana pas jam istirahat? kok kita balik lo nggak ada di kelas" kini giliran Marvel yang bertanya. Kemarin sebenarnya begitu Reval memasuki kelas ia ingin bertanya, tapi begitu Reval langsung menelungkupkan kepalanya dan tidur ia mengurungkan niatnya itu.

"Taman" jawab Reval singkat. Ia sedang tidak mood sekarang.

"Jangan-jangan lo Reval yang asli ya? Val lo udah balik?" seru Rey sedikit heboh. Pasalnya Reval sekarang terlihat seperti Reval yang dulu.

"Habis di tolak Via" celetuk Jordan membuat Reval melotot padanya. Darimana Jordan tau.

"Wah, serius Val?" tanya Ryan memastikan. Dan Reval hanya menanggapinya dengan deheman.

"Gila-gila, berita terbaru nih, seorang Reval ditolak cewek cuy" ucap Rey membuat Reval semakin mendengus sebal.

"Kok lo tau Dan?" tanya Marvel.

"Reva" jawab Jordan singkat dan padat tapi kurang jelas. Namun mereka sudah tahu jika Jordan tahu hal itu dari Reva dan Reva tentu saja tahu dari Via.

"Ya lagian, menurut gue ya Val, lo terlalu cepet anjir" ucap Rey seolah memberi pendapat.

"Apa iya?" gumam Reval pelan. Tapi jika dipikir-pikir ada benarnya juga. Ia mungkin belum ada satu bulan di tubuh Reval. Dan bertemu Via pun hanya beberapa kali selain di kelas.

"Iya lah, nih ya coba kemaren si Via ngomong apa pas nolak lo?" tanya Rey lagi. Jika masalah percintaan temannya ia bisa membantu. Tapi untuk masalah cintanya sendiri, jangan ditanya, ia saja jomblo sampai sekarang.

Reval yang mendengar pertanyaan Rey seketika berusaha mengingat-ingat apa yang Via katakan saat ia mengutarakan perasaannya kemarin.

"Gue....lo beneran suka sama gue? Kita baru-baru ini deket, gimana bisa lo secepet itu suka sama gue"

Ya begitulah kira-kira perkataan Via kemarin. Dan Reval kemarin hanya pasrah dan tidak memaksa Via untuk menerimanya.

"Ya itu sih artinya dia nggak beneran nolak lo Val" ucap Rey.

"Nih ya Val. Dia bilang gitu antara dia nggak percaya lo beneran suka sama dia atau karna dia trauma sama masa lalunya, jadi dia takut lo kayak masa lalunya gitu" kini ganti Ryan yang memberi saran pada Reval. Bagaimanapun pemuda itu hampir dua tahun berpacaran dengan Marsha dulu.

"Jadi lo nggak boleh nyerah gitu aja Val" sahut Rey.

Reval diam. Ia memikirkan ucapan kedua temannya itu. Secercah harapan tumbuh dalam dirinya. Mereka benar. Via kan tidak mengucapkan kata tolakan. Gadis itu hanya memastikan apakah dia tulis atau tidak. Jadi yang harus dia lakukan adalah membuktikan pada Via jika ia benar-benar menyukai gadis itu.

...****************...

Tak terasa hari Sabtu dan Minggu berakhir begitu saja. Dan sekarang adalah hari yang sangat dibenci sebagian orang, ya hari ini hari Senin.

Sekarang di lapangan semua murid tengah melaksanakan upacara bendera. Dan setelah hampir setengah jam ucapara mereka terlihat mulai dibubarkan.

"Yok" ajak Rey membalikkan badan menghadap Reval dan Jordan yang memang berada di belakangnya tadi seraya merangkul pundak Ryan.

"Bolos?" tanya Reval seraya menatap Jordan.

Jordan serta yang lain sempat bingung. Reval sekarang sangat berbeda dari Reval yang kemarin. Sekarang Reval seperti Reval yang dulu.

"Hm, cabut" setelah diam sejenak karena heran dengan Reval sekarang akhirnya Jordan menjawab.

Jadilah mereka sekarang membolos pelajaran dengan berada di rooftop sekolah. Namun tak lupa mereka mampir dulu ke kantin sekedar untuk membeli gorengan dan minum.

Sesampainya di rooftop teman-teman Reval menatap Reval yang tengah memasang wajah datar. Mereka seakan memiliki pemikiran yang sama.

Sedangkan Reval yang merasa diperhatikan pun balas menatap mereka satu persatu dengan tatapan bertanya, seolah menanyakan apa maksud tatapan teman-temannya itu.

"Lo...siapa?" tanya Rey yang seolah mewakilkan teman-temannya.

Pasalnya wajah datar Reval, gaya bicara, serta aura pemuda itu berbeda dari yang kemarin. Mengingatkan mereka pada Reval yang dulu, sebelum Revan memasuki tubuh pemuda itu.

"Reval" jawab Reval singkat. Awalnya ia bingung, kenapa juga Rey menanyakan itu saat jelas-jelas ia adalah Reval.

"Lo serius Reval? Bukan Revan?" tanya Ryan. Ia sedikit bingung juga sekarang.

"Revan siapa?" tanya Reval.

Ke-empat sahabatnya itu diam. Mereka bingung. Bahkan Rey menampar pelan pipinya seolah meyakinkan dirinya jika ini bukan mimpi.

"Serius?" tanya Marvel memastikan.

"Lo lagi nggak nge-prank kita kan?" timpal Rey.

"Ck, terserah" balas Reval cuek sebelum mulai mengeluarkan ponselnya dan memainkan benda pipih itu.

"Sumpah lo bukan Revan? Lo Reval yang asli? Kok bisa anjir" ucap Rey dengan nada tidak percaya.

"Baru kemaren lo ngaku kalo lo bukan Reval dan sekarang lo ngaku kalo lo Reval? Yang bener yang mana sih? Lo prank kita ya?" ucap Ryan dengan nada yang seolah memaksa Reval untuk menjelaskan.

"Ck, kalian apaan sih? Siapa Revan? Nggak jelas banget" sahut Reval dengan nada ketus sebelum mulai melangkahkan kakinya pergi dari sana. Ia sedikit kesal, kenapa teman-temannya jadi aneh begitu.

Rey, Ryan, dan Marvel masih melongo tidak percaya. Sedangkan Jordan malah memainkan ponsel. Namun dalam pikirannya ia terus memikirkan tentang bagaimana ini bisa terjadi. Baru beberapa hari yang lalu pemuda itu mengaku jika ia bukan Reval. Lalu melihat sikap Reval yang sekarang Jordan yakin jika itu adalah Reval yang asli. Lalu dimana Revan?

1
زيتون مامة
aku juga pening. atau dlm 1 badan ada 2 jiwa
زيتون مامة
heran, budak2 itu tidak ditangkap
زيتون مامة
modus.
زيتون مامة
habis lah, sudah lupa penyelidikan bila sudah mula suka cewek
زيتون مامة
kenapa tidak ditangkap polisi ya, orang yang menculik reval. kalau lari pun boleh dicari
زيتون مامة
selidiki.. apa salahnya cerita kepada yang percaya
زيتون مامة
kenapa sulit mau selidik.. trskan saja. boleh bilang kawan kan
زيتون مامة
teruskan. ceritanya bagus.
OrdinaryGirl: iyaa makasihh
total 1 replies
Tini Timmy
modus apa bukan nih/Chuckle/
Tini Timmy
semangat nulis nya kakak/Smile/ iklan untuk mu
OrdinaryGirl: Iyaaa, makasihhh
total 1 replies
Tini Timmy
semangat nulis nya kakak
ceritanya bagus 😊
OrdinaryGirl: Iyaa makasihh
total 1 replies
Vikale5
Bagus banget ceritanya, thor jangan berhenti menulis ya!
OrdinaryGirl: siaapp
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!